NovelToon NovelToon
Bun Dasim

Bun Dasim

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: bundaAma

Alzena Jasmin Syakayla seorang ibu tunggal yang gagal membangun rumah tangganya dua tahun lalu, namun ia kembali memilih menikah dengan seorang pengusaha sekaligus politikus namun sayangnya ia hanya menjadi istri kedua sang pengusaha.

"Saya menikahi mu hanya demi istri saya, jadi jangan berharap kita bisa jadi layaknya suami istri beneran"

Bagas fernando Alkatiri, seorang pengusaha kaya raya sekaligus pejabat pemerintahan. Istrinya mengidap kanker stadium akhir yang waktu hidupnya sudah di vonis oleh dokter.

Vileni Barren Alkatiri, istri yang begitu mencintai suaminya hingga di waktu yang tersisa sedikit ia meminta sang suami agar menikahi Jasmin.

Namun itu hanya topeng, Vileni bukanlah seorang istri yang mencintai suaminya melainkan malaikat maut yang telah membunuh Bagas tanpa di sadari nya.

"Aku akan membalas semua perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku dan orang tuaku...."

Bagaimana kelanjutan polemik konflik diantara mereka, yuk ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundaAma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-2 versi revisi

Bagas fernando Alkatiri, seorang pengusaha kaya raya yang kini menjabat sebagai menteri keuangan di negri ini, tubuhnya yang tinggi dan pundaknya yang lebar, wajahnya yang tampan dengan gari wajah yang simetris membuat nya nampak terlihat seperti seorang pangeran di usianya yang sudah matang, ditambah lagi ia adalah keturunan belanda - Indonesia hingga kata yang tepat untuk nya adalah perfect, sempurna!!!!!

Apalagi di sandingkan dengan seorang wanita yang begitu anggun dan berkelas wajahnya yang cantik tubuhnya yang tinggi ramping serta warna kulit yang putih dan terlihat lembut, Villeni Barren Alkatiri pasangan sempurna yang memiliki latar belakang sama yakni pernah menduduki jabatan sebagai DPR RI. Tetap cantik di usianya yang sudah menginjak 52 tahun, dan tetap terlihat serasi meskipun berjalan dengan sang suaminya yang 12 tahun lebih muda darinya

Pasangan yang sempurna, tidak hanya saling menyempurnakan melainkan sudah sempurna sendiri sendiri, hingga kata tepatnya mungkin perfect sempurna, atau sebaliknya.

Jasmin segera menghitung total belanjaan mereka yang amat sangat banyak dengan berhati hati, sesekali Azizah di ujung sana menggoda Jasmin saat pak Bagas dan Bu Leni bertanya tanya tentangnya.

"Saya pikir kamu masih gadis loh...." ujar Bu Leni setelah mendengar jawaban Jasmin atas pertanyaan pertanyaan nya tadi.

"Dibilang gadis juga boleh Bu... Gak malu maluin ini, saya tetep masih muda meskipun udah gak perawan?" jawab Jasmin santai tanpa merasa kaku sama sekali.

"Gak da niatan nikah lagi apa?" tanya Bu Leni lagi.

"Bukan gak ada niat Bu, cuman kagak ada yang mau...." jawab Jasmin dengan mulut bergerak cemberut, namun tangan dan matanya tetap fokus menghitung jumlah belanjaan.

Tanpa Jasmin sadari bibir seseorang di sana sedikit terangkat membentuk senyum tipis, merasa gemas dengan bibir Jasmin yang bergerak tak sopan.

"Hahahah... Kamu bisa ajah,"

"Kalo jadi istri suami saya mau gak?" tanya Bu Leni, yang sontak di sambut gelak tawa oleh Jasmin dan Azizah di ujung sana.

"Ibu bercanda nyah bisa ajah, udah kayak komedian ajah..." ucap Jasmin datar.

"Saya serius... Kita serius kan pahhh?" tanya Bu Leni meyakinkan pada sang suami.

"Apapun kata mamah, kalo mamah serius, yah seriuss..." jawab Bagas sembari menghela nafas berat nya.

Lagi lagi sang istri mengatakan kata kata keramat nya, kata kata yang sudah terdengar hampir setiap hari dan hampir setiap bertemu orang selama 8 tahun terakhir dari usia pernikahannya yang kini menginjak umur 15 tahun pernikahan.

"Yah gak gitu juga Bu, masa Iyah harus jadi Bun Dasim? Kan gak boleh yah gak bos?" ujar Jasmin pada sang bos.

"Tapi saya serius Jasmin...."

"Kalo kamu nikah sama suami saya namanya bukan Bun Dasim, namanya yah sama Sunnah, kan tetep ibadah, apalagi ini kan saya sebagai istri pertama yang minta, dari pada jadi simpenan yang tersimpan...." ucap Bu Leni panjang lebar yang sontak membuat dahi Jasmin berkerut keheranan.

"emmmmm...." Jasmin seolah berpikir hebat atas ucapan Bu Leni, bibirnya monyong sembari bergerak ke kanan ke kiri.

"Kalo jadi simpenan yang ketauan istri pertama mah gak enak Bu... Gak ada sensasi nya ...." jawab Jasmin asal, sembari cengengesan.

"Ini semuanya jadi tujuh belas juta dua ratus yah Bu, untuk biyaya mobil pengiriman beda lagi jadi ibu sama bapak bisa diskusikan harga dengan orang yang ada di depan sana..." jelas Jasmin sembari menunjuk seorang bapak bapak yang bekerja sebagai kurir barang di pasar.

"Atau kalo bapak sama ibu gak mau ribet, boleh ke bos saya biar nanti bos saya yang nyuruh, silahkan tulis alamat pengiriman nya di sini....." jelas Jasmin lagi sembari memberikan pulpen dan selembar kertas.

Kepribadian Jasmin yang hangat dan mudah tersenyum, dapat dengan mudah membuat orang yang tak mengenal nya sekalipun merasa nyaman dan dekat dengannya.

Seperti yang di rasakan Bu Leni saat ini, sepanjang perjalanan menuju kantor sang suami, ia tak berhenti henti membicarakan Jasmin, ia memuji Jasmin yang hangat dan mudah bersosialisasi.

"Kalo mamah punya madu yang kayak begitu... Kayak nya seneng banget deh pah..." ujar Bu Leni pada sang suami sembari bergelayut manja di lengan suaminya.

"Kalo orang nya gak mau gimana lagi mah?" jawab Bagas, tak henti hentinya tangannya mengelus lembut rambut sang istri yang tergerai indah.

"Harus nya papah tunjukin karisma papah, jangan cuman diem ajah kayak patung...."

"Terus, harusnya papah gimana? nyium gini langsung?" tanya nya sembari mencium lembut bibir sang istri.

"Ahh papahhh.... Kalo bisa harus Jasmin yang jadi madu mamah, emang papah gak nuntasin selama 8 tahun terakhir ini kuat?" tanya Bu Leni bingung.

"Atau jangan jangan papah suka jajan di luar?" selidik Bu Leni curiga, karena suaminya bisa tidak meniduri nya selama 8 tahun.

"Kalo pria yang udah cinta banget sama istrinya mau berapa puluh tahun pun harus menunggu istri nya mau di sentuh pasti kuat, mamah kan tau sendiri dari detik ke detik papah ke mana? Ada gak papah ke tempat aneh?" tanya nya.

Sorot matanya lembut, sorotan mata yang begitu besar rasa cintanya, sorotan mata yang begitu beruntung untuk orang yang di tatapnya.

Jantung Bu Leni seolah berhenti, ia mencoba menghindar dari tatapan lembut sang suami, ia tak boleh goyah dengan perjanjian awal kepada ketuanya, ia tidak boleh ketahuan siapa jati diri sebenarnya oleh sang suami, dan dia pun tidak boleh terjebak dalam kehangatan yang diberikan Bagas.

Lalu bagaimana dengan Bagas? Ia begitu mencintai istrinya yang selalu menemani nya dari jauh sebelum dirinya menduduki posisi sebagai menteri, bahkan istrinya telah menemaninya saat orang tuanya dahulu pergi meninggalkannya dengan cara yang sangat tragis.

Ternyata benar, cinta itu buta. Bukan hanya buta karena bisa mencintai orang dengan wajah buruk rupa, melainkan buta pula karena ia tak pernah melihat sisi buruk dari istrinya.

Setiap hari, setiap waktu, bahkan setiap detik, tak pernah sekalipun rasa cinta dan kagum di diri Bagas terkikis, seorang wanita yang begitu penyayang, cerdas, dan sangat mencintai nya, ia selalu merasa beruntung karena bisa memiliki Leni sebagai istrinya.

Meskipun di luaran sana, tak sedikitpun orang yang selalu membicarakan tentang istri nya yang terlalu tua untuk menjadi pendamping nya. Ia tak pernah mau mendengar ejekan semua orang, ia hanya selalu meyakinkan pada sang istri jika ia beruntung bisa menjadi pendamping nya. Baginya umur hanyalah angka, dan perbedaan usia yang dimana dirinya 12 tahun lebih muda bukanlah masalah baginya, karena menurutnya istrinya tetap cantik dan sama saja seperti wanita muda di luaran sana, istri nya tetap terlihat muda, feminim, dan seksi di matanya.

"Kenapa kamu gak terima tawaran saya jadi istri saya ajah? Apa kamu tidak tertarik dengan imbalan yang akan saya berikan? Saya akan melunasi utang kamu, memberikan fasilitas terbaik untukmu dan putramu, dan kamu tidak perlu lagi jauh dari putramu seharian...."

1
31_PUTU WIDIARTA
Keren banget nih cerita, semangat terus author!
Kanza: dukun author pemula ini yah bun🙏
total 1 replies
Willian Marcano
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!