NovelToon NovelToon
Cintaku Dikamu

Cintaku Dikamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Neisa Krestianningrum

Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#.1

Angin semilir menerpa wajah manis seorang gadis, tak dihiraukannya helaian rambut yang berterbangan menerpa wajah cantiknya. Wajah yang ayu dengan mata yang sayu, bibir mungil dan kulit putih bersih. Panggil saja ia Ara.

"Tarik napas hempaskan sekali lagi tarik napas hempaskan! Huh." gumamnya seorang diri.

"Hidupku berat sekali Ya Allah" keluh Ara. Matanya memandang kedepan tapi pikirannya kembali ke masa lalu.

Dua bulan yang lalu dia mendapati peristiwa yang pahit, kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan. Tak ada sandaran lagi untuknya, hanya ia sendiri tak ada adik tak ada kakak tak ada sanak saudara yang menemani.

Hiruk pikuk dunianya seakan berhenti berputar. "Ayah ibu teganya kau meninggalkanku" tangisnya pilu.

Ia segera beranjak pergi mencari ketenangan batin, kepada sang pencipta lah kini ia mengadu, tak lupa juga ia panjatkan doa untuk kedua orang tuanya yang telah pergi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh "ucap Ara menandai berakhirnya sholat. Salah satu kenangan terindah bersama kedua orangtuanya dimushola kecil ini, membuat ia selalu merindukan setiap ajaran sang ayah.

Perlahan telinganya mendengar suara yang mencurigakan dibalik korden pemisah antara laki laki dan perempuan. Degub jantungnya berdetak kencang dan rasa penasaran kini menyelimuti nya.

"Siapa itu?" tanya Ara sambil mengintip, dilihatnya sepasang tangan sedang memainkan alat sejenis linggis.

Dengan berani korden ia sibakkan.

"Hei siapa kamu? apa yang kamu lakukan disini? mau maling kamu ?" teriak Ara dengan nada lantang

"Aduh ketahuan" kata pencuri dalam hati.

Merasa ketahuan, pencuri itu menghentikan aksinya, ia melompat pagar dan berlari terbirit birit. Ia harus sembunyi sebelum orang orang datang menghakiminya.

"Pencuri, pencuriiii" teriak Ara. Ia pun berlari mengejar pencuri bertopeng itu, dadanya kembang kempis, matanya ia tajamkan melihat sekeliling.

"Hadehhh kemana lagi itu perginya cepet banget" katanya pelan. Melihat jalanan yang ramai Ara pun segera kembali ke rumahnya, ia berjalan kaki sambil menikmati udara sore hari.

Jalanan yang ramai tak membuat hatinya juga ramai, cahaya lampu tak ampu membuat hatinya terang, matanya sayu, pikirannya buntu. Hatinya begitu rapuh., entah apa yang yang terjadi besok ia pun tak tahu. Suasana malam itu begitu indah tapi terasa sunyi baginya lalu tubuhnya melayang dan sejenak mata pun ikut terpejam..

2 jam kemudian

"Dok, bagaimana keadaannya ?" tanya nya dengan gemetar, dilihatnya gadis cantik dengan luka mengalir dimulut dan dikedua kakinya.

"Kondisinya sangat memprihatinkan, kaki pasien patah dan harus segera dioperasi " kata dokter berjubah putih itu.

"Lakukan yang terbaik" pintanya.

"Semua ini salahku" matanya terpejam menyesali apa yang telah ia perbuat.

Dokter pun segera melakukan tindakan operasi, tim medis sudah disiapkan, hanya doa yang bisa membantu jalannya operasi .

2 jam lamanya operasi dilakukan, diseberang sana, pria matang itu terlihat cemas dan takut, bajunya yang penuh dengan noda darah tak ia hiraukan. Mulutnya komat Kamit merapalkan doa.

Lampu operasi berubah menjadi hijau tanda operasi selesai dilakukan.

Kini Ara dipindahkan ke ruang ICU, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, namun ia masih masih belum sadar karena efek obat bius didalam tubuhnya.

"Didalam alam bawah sadarnya, ara bertemu dengan kedua orang tuanya yang sudah meninggal.

"Ayah" lirih Ara.

"Sayang, hiduplah dengan baik, tata lah masa depanmu Ara, ayah dan ibu disini selalu disampingmu" pesan sang ayah

"Jadilah wanita mandiri ibu dan ayah selalu menyayangimu" dikecupnya kening sang anak.

Dan perlahan lahan mereka pergi menjauh dan jauh sampai tak terlihat olehnya..

"Ayah ibu" teriak Ara, matanya terbelalak, keringat dingin mulai membasahi keningnya.

"huhuhu" tangis Ara pecah.

"Tolong,tolong suster, pasien sudah sadarkan diri" teriak Bastian panik, pria matang itu selalu menunggunya dan berada di sampingnya.

Setelah melalui berbagai pemeriksaan dokter menyatakan bahwa saraf kaki Ara mengalami kerusakan, operasi yang dilakukan dokter untuk menyambung saraf tersebut agar tidak putus, butuh waktu untuk mengembalikan jaringan itu berfungsi sempurna dengan kata lain Ara mengalami kelumpuhan sementara.

"Hiks Hiks" tangis Ara pecah ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya nanti.

Disudut ruangan, pria matang itu hanya termangu, diam tak dapat berkata apa apa apa, hanya matanya saja memandang lurus menatap gadis itu.

"Ya Allah apa yang harus aku lakukan, aku sudah merenggut masa depannya" ucapnya sendu.

" Maafkan aku" hanya kalimat itu yang ingin ia katakan pada gadis itu.

Pria matang itu tidak berani mendekat, otaknya berpikir bagaimana aku menebus kesalahanku.

"Aku akan bertanggung jawab dan aku tidak boleh membuatnya merasa sendiri, aku harus berada disampingnya " katanya dalam hati

1
Cheng Lin2194
Mantap betul!
shizi ah
Jangan biarkan kisah ini terlupakan, tolong cepat update!
neney: iya kak hehhehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!