NovelToon NovelToon
Madu CEO Koma

Madu CEO Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Konflik etika / Nikah Kontrak / Pihak Ketiga / Pernikahan rahasia
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

"Jika memang kamu menginginkan anak dari rahim ku, maka harganya bukan cuma uang. Tapi juga nama belakang suami mu."
.... Hania Ghaishani .....


Ketika hadirnya seorang anak menjadi sebuah tuntutan dalam rumah tangga. Apakah mengambil seorang "madu" bisa menjadi jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mansion

Cahaya matahari menerobos masuk dari jendela yang terbuka separuh. Tirai tipis berwarna pelan, menari bersama angin sepoi. Pagi itu begitu hening. Aroma antiseptik samar memenuhi udara, menyatu dengan barang-barang mahal dari kamar bernuansa putih gading itu.

Seorang wanita berseragam biru muda berdiri di hadapan ranjang megah dengan ukiran naga berwarna emas diatasnya. Dikelilingi berdiri perlengkapan medis tercanggih. Di atas ranjang itu, seorang pria muda dengan paras rupawan terbaring diam. Matanya terpejam rapat, seperti tertidur... atau lebih tepatnya, koma.

Hening sesaat.

Wanita berambut panjang yang digelung rapi itu menarik napas pelan, lalu melangkah ke sisi ranjang. Tangannya sedikit bergetar saat merapikan selimut pria itu. Meskipun tahu tak akan mendapat respons, ia tetap berlaku dengan sopan. Melipat kedua tangannya lalu sedikit menunduk hormat.

"Selamat pagi Tuan, Nama saya Hania. Dan mulai hari ini… saya yang akan merawat Anda," Suaranya terdengar tegas namun lembut, seperti sedang menenangkan dirinya sendiri. Wajah pria itu tetap sama tenang dan beku, seolah tak tergoyahkan oleh apa pun di dunia.

Hania menghela nafas pelan dengan senyum tipis. Meski tak ada respon, tapi mungkin sang pasien mendengar apa yang Hania katakan.

Baru saja Hania hendak duduk di kursi kecil di samping ranjang, pintu kamar terbuka. Seorang wanita paruh baya masuk dengan langkah mantap. Seragam abu-abu tua membungkus tubuhnya yang tegak dan rapi, lengkap dengan lencana kecil bertuliskan “Kepala Pelayan”.

Wajahnya datar. Matanya tajam pada Hania.

“Ikut saya,” ucap wanita itu tanpa basa-basi.

Hania terdiam sesaat, lalu menurut. Ia melangkah mengikuti wanita tersebut, karena dia tahu dia tidak bisa membantah dengan apa yang sang kepala pelayan perintahkan. Di mansion megah itu, Ivana adalah pekerja yang paling dihormati. Wanita paruh baya tegap dan cepat menuju kamar lain di lorong yang berbeda dari ruangan utama. hania bahkan belum tahu tempat ini.

Bagaimana bisa tahu, dia bahkan belum dua puluh empat jam berada di sini. Langkah keduanya pun berhenti di sebuah pintu besar. Ivana membukanya dengan sedikit kasar, lalu berjalan masuk. Namun, ia berhenti saat sadar pelayan barunya tidak mengikuti langkahnya.

"Kenapa masih berdiri di sana, masuk!" tegas Ivana dengan delikan tajam pada Hania.

"I-iya." Hania melangkah pelan.

Langkah berat Hania menggema di ruangan serba putih itu, ruangan yang mirip seperti klinik kesehatan. Di siu bahkan ada seorang dokter laki-laki dan seorang perawat yang berdiri di samping ranjang pasien.

“Kenapa saya diajak kemari?” tanya Hania pelan, mencoba tetap sopan meski hatinya mulai tak tenang.

Ivana tidak menjawab, hanya menyunggingkan senyum tipis yang lebih mirip seperti seringai.

"Jangan banyak bicara, berbaring di sana," tukas Ivana.

"Untuk apa? Bukankan kalian sudah melakukan tes kesehatan saat saya datang?" cerca Hania mulai merasa tidak aman.

Wanita paruh baya itu menoleh, menatap tajam pada Hania. Ia mengarahkan dagunya, mengisyaratkan agar Hania menurut dan berbaring di ranjang pemeriksaan. Dokter yang berada di sana pun mulai memakai sarung tangan steril, sang suster pun sibuk menata alat yang akan Dokter gunakan.

Hania yang masih diam terpaku membuat Ivana geram, ia pun mencengkram lengan Hania. Menarik, mendorongnya dengan kasar, sampai wanita itu jatuh terduduk di ranjang. Suster dengan sigap mendekati Hania, seolah menata bantal tapi dia sengaja melakukan gerakan itu.

"Tolong menurut saja, agar kamu tidak di sakiti," bisik suster itu sangat lirih, tapi Hania masih bisa mendengar karena jarak mereka yang sangat dekat.

"Berbaringlah, jangan tegang ya," Pinta sang suster sambil mendorong bahu Hania agar berbaring.

Ivana tersenyum puas, melihat Hania yang akhirnya patuh. Tanpa mengatakan apapun, wanita paruh baya itu melangkah meninggalkan ruangan pemeriksaan. Suster dan Hania sontak mengela nafas lega, entah kenapa dekat dengan Ivana membuat susana sangat tegang dan tertekan.

"Santai ya, pemeriksaanya cepet kok," tutur suster itu menenangkan.

Hania tidak mengatakan apapun, dia masih sangat bingung dengan keadaan saat ini. Suster itu beranjak ke sisi dokter yang kini sudah duduk di kursi, posisinya tepat di bawah kaki Hania.

"Suster, Buka kakinya," titah si dokter.

"Baik Dok."

Suster pun mulai melebarkan kaki Hania, tapi gadis itu menahan.

"Nurutnya, biar cepet selesainya." Suster itu menatap Hania penuh pinta.

Hania menggeleng. "Tidak, sebelum kalian katakan apa yang akan kalian lakukan pada saya?!"

Dokter akhirnya berdiri, menatap Hania dengan tajam.

“Kami akan melakukan pemeriksaan kesuburan,” jawab dokter itu singkat.

Dunia seperti berhenti berputar sesaat. Tubuh Hania menegang.

"Apa!?

“Kesuburan…. untuk apa?” suara Hania bergetar, sorot mata gadis itu menajam, menatap dua petugas medis di hadapannya.

Pria berjasa putih itu acuh, memberikan isyarat agar suster melakukan tugasnya. Suster itu mengangguk, mulai melepaskan c3lana d4lam Hania, lalu merenggangkan kedua kaki gadis itu. Hania mau menoleh tapi entah kenapa perlahan tenaganya seolah hilang.

"Kami sudah menjawab pertanyaan mu, sekarang menurut lah. Biarkan kami melakukan pekerjaan kami dengan baik," tegas Dokter itu, dokter yang sedari tadi menutupi wajahnya dengan masker.

1
Tulip's 🌷
jadi penasaran, kenapa suster Fira tiba-tiba ingin membantu Hania
Tulip's 🌷
bener2 munafik banget si Mario, padahal dia yang bikin brivan tidur.
Putri Nurril
wowwwwww
emak nya brivan bakalan pulang. dan si nenek tapasya pasti gak bisa bergerak sesuka hati nya setelah ini
Sweet Mango
Ga sabar nunggu kejutan dari ayah dan ibu nya brivan. apa yang mau di perbuat Mario, Audy dan ivana di depan mereka ? suruh Audy pura² hamil atau gimana
N.M.Q
Sebentar lagi apa yang perbuat mario pasti akan tercium oleh ayah dan ibu nya brivan
Novi Manggala Qirani
Kayak nya Fira tahu sesuatu sampai akhirnya mau mambantu Hania, mungkin dia mendengar Mario dan ivana bicara
Sweet Mango
Mario pengen nguasain kekayaan Brivan, lewat Audy ?
Oh nggak bisa, yang mengandung anak brivan itu hania, jadi Audy gak ada hak emm
N.M.Q
Kalo kesadaran brivan bukan kuasa mu, berati kesehatan brivan juga bukan kuasamu Mario !!
kapan aja,, Brivan pasti bisa bangun melawan bius yang kau ciptakan !!
Novi Manggala Qirani
tu kan, hmm tapi Mario melakukan ini pasti tidak semata² demi Audy, dia juga punya tujuan tersendiri
Anita♥️♥️
ada apa dengan Fira??kenapa tiba" dia mau membantu Hania??
Kenara 💜
jeng jeng Audy kamu tidak bisa berbohong lagi. tolong ibunya brivan. jangan bilang²
Sahidah Sari
ada apa dengan suster Fira ya? apa yg sdh terjadi sama dia.trs knp dia tiba tiba mau bantu Hania tp syukur lah dia berubah pikiran.

apa ibunya Brivan ga tau ya klu Audy sdh keguguran dan anaknya lagi terbaring sakit.
Afiq Ditya
Kenapa tiba² Suster Fira mau membantu Hania untuk membuat Brivan bangun??tapi keadaannya yg kacau justru bikin penasaran,, hal apa yg buat Suster Fira berubah,,
Ibunya Brivan akan datang,, berharap bgt dia akan bisa membawa Brivan pergi bersamanya,jika Brivan menjauh dr Mario,itu artinya Brivan akan bisa segera sadar,,,
Yanti99
Fira kenapa tiba" berubah pikiran,,apakah dia punya rencana lain?
nah loh ibunya brivan mau ke indo jenguk brivan gimana ya nanti reaksinya kalau tau Audy udah ga mengandung lagi
Yanti99
andai kamu tau Audy,brivan ga sadar karna ada campur tangan sahabatmu Mario yg kamu anggap selalu ada buat kamu,padahal dia yg mengendalikan semuanya
Em Bun
hania kamu ga mimpi kan ?


dan untuk mu ibu briv semoga segera menengok ya. putra mu tidak berdaya
nur asiah
angin segar pertolongan telah tiba untuk Brivan, semoga lancar yaaaa
Dimas Setyo 😍
Alhamdulillah Fira akhirnya mau bantu Hania dan di sisi lain ibu kandung brivan mau datang ke Indonesia semoga ini kabar baik
vay73
❤❤❤❤
kieky
ada secercah harapan bukan hanya untuk hania tapi juga untuk brivan...semoga suster fira benar" bisa membantu...agar rahasia yg ada dimansion maheswara segera terungkap...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!