NovelToon NovelToon
Bulan & Angkasanya

Bulan & Angkasanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama
Popularitas:444
Nilai: 5
Nama Author: Keirina

Sejak bersama dengan Kenneth hidup Bulan semakin dipenuhi dengan warna.

Sejak bersama dengan Bulan hidup Kenneth kembali dihiasi dengan kebahagiaan.

Kenneth selalu berhasil mengukir senyum di wajah Bulan bahkan hanya dengan melihatnya.

Bulan berhasil membuat Kenneth ingin hidup lebih lama.

Seperti tawa yang berdampingan dengan air mata, juga hal baik yang berdampingan dengan hal buruk. Kisah cinta pertama mereka juga begitu.

Bulan berharap mereka selamanya.
Kenneth juga berharap yang sama dalam ketakutannya.

Semua ingin akhir yang bahagia, tapi tidak ada yang benar-benar tau pada akhirnya akan seperti apa.

Kenneth yang selalu membuat Bulan tersenyum kini juga berhasil membuat Bulan sering menangis dalam keheningan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keirina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PLOT TWIST WARUNG JONO

"Kebiasaan banget lo selalu ketinggalan!" Kata Gino sambil melepas helmnya pada Fahri begitu mereka sampai di rumah Jono.

"Ya mana gue tau habis lampu merah tadi lo bertiga udah gak kelihatan" Kata Fahri sambil merapikan rambutnya yang berantakan karena helm.

"Alasan. Lo aja yang bawa motor kayak semut!"

"Mana warungnya Jon?lo buka warung makan dalam rumah lo atau gimana?" Tanya Gino yang tidak melihat ada warung makan di sekitar rumah Jono

"Gue kan gak bilang warungnya di sini!" Jono melihat Gino lalu, berjalan membuka pintu rumahnya "Tas lo semua tinggal di dalam aja. Emak gue jualan di dekat lapangan, kita jalan aja dari sini, gak ada parkiran di sana soalnya" Ucap Jono masuk ke dalam rumahnya yang lain mengikuti.

"Gak jauh kan?" Tanya Gino meletakkan tasnya di atas sofa Jono

"Nggak." Ucap Jono. Lalu, kembali mengunci pintu rumahnya setelah mereka semua sudah di luar.

Jono, Kenneth, Fahri, Gino, Niko, Sari, Bulan dan Yuda berjalan meninggalkan rumah Jono. Berjalan di jalan setapak menuju ke warung Ibunya Jono. Jono tinggal di perumahan sederhana yang terlihat tenang dan asri. Mereka berjalan bersama di bawah langit yang sudah hampir gelap tidak pernah berhenti mengobrol dan bercanda tawa karena, topik yang tidak ada habisnya.

***

"Kalian jalan dari rumah?" Tanya Melani ibu Jono begitu mereka semua sampai di warung Ibu Jono. Sebelumnya Jono sudah memberitahu Melani kalau akan membawa teman sekolahnya makan di warung.

Mereka bergantian bersaliman dengan Melani.

"Iya tante" Ujar mereka

Melani sontak menepuk lengan anaknya yang berdiri di sampingnya yang membuat Jono mengadu sakit. Fahri, Bulan, Yuda, Kenneth, Sari, Niko dan Gino yang melihatnya terdiam bertukar pandang.

"Kenapa bu?" Jono reflek memegang lengannya menatap Melani bingung

"Kenapa, kenapa..kamu ada aja temennya disuruh jalan, kenapa gak naik motor aja ke sini?kan lumayan jauh jalan dari rumah ke sini kasian temen - temen kamu" Ujar Melani mengomeli Jono yang sudah menekuk wajahnya. Mereka yang melihatnya tidak bisa menahan sudut bibir mereka untuk terangkat menertawakan Jono.

"Kalau naik motor ribet parkirnya bu di sini, nanti yang mau makan di sini susah nyari parkir motornya" Ucap Jono membela diri

"Kalau kamu ada aja terus alasannya" Melani menatap Jono sudah paham dengan sifat anaknya itu, "Ya udah pada duduk dulu, mejanya disatuin aja"

"Iya tante" Ucap mereka. Lalu menyatukan 2 meja menjadi memanjang dan mengambil kursi masing - masing. Di warung itu masih sepi belum ada pembeli sama sekali, mungkin karena warungnya baru buka. Jadi, mereka bisa bebas menggabungkan meja mana saja.

"Teh panas atau Es teh?" Tanya Jono sambil memberikan kertas menu pada mereka, "Gak usah minta yang aneh - aneh minumnya cuma ada itu sama air mineral satu lagi"

"Gue es teh sama nasi goreng pedes" Kata Bulan setelah melihat menu, "Telurnya setengah mateng ya" katanya lagi

"Gue sama kayak Bulan" Ucap Sari

Jono mencatat pesanannya di note handphonenya.

"Es teh sama ayam goreng sambal ijo" Kata Fahri

"Sama kayak Bulan, tapi nasi gorengnya gak pedes terus telurnya mateng" Kata Niko

"Gue juga" Ucap Gino sama seperti Niko

"Ayam sambal ijo sama air mineral aja" Jono mencatat pesanan Kenneth. Lalu melihat Yuda

"Sama kaya Fahri" Ucapnya, setelah itu Jono meninggalkan meja mereka dan membantu Ibunya menyiapkan makanan.

Setengah jam kemudian makanan dan minuman mereka sudah tersedia di meja. Mungkin karena masih sepi, jadi makanan mereka cepat jadinya. Dan mereka pun langsung menikmati makanan mereka, kecuali Jono yang sibuk membantu Melani melayani pelanggan yang satu persatu mulai datang.

*

"Tante enak banget nasi gorengnya" Ucap Bulan begitu mereka semua selesai makan pada Melani yang sudah ikut duduk di sebelah meja mereka, karena sedang tidak ada pembeli.

"Makasih lo tante jadi senang nih" Melani tersenyum

"Sambel ijo juga enak banget tan gak bohong pedesnya pas gitu" Ucap Fahri

"Jadi kalian udah lama temenan sama Jono?kenapa baru dateng ke sini sih?"

"Jono gak pernah cerita tan kalau tante jualan, baru tadi kita taunya" Ucap sari melihat Jono

"Ya lo semua gak nanya" Ucap Jono

Melani melihat pelanggan yang datang, "Ya udah kalian lanjut lagi ngobrolnya" Kata Melani meninggalkan mereka.

"Jangan lupa bayar!" Ucap Jono

"Anjir lo, tenang aja kita masih punya otak" Sewot Gino yang tidak digubris Jono

"Eh Lan ngomong-ngomong gimana lo gak ada niatan balikan sama Bastian?" Tanya Fahri tiba-tiba mengingat ucapan Bastian sebelumnya ke Bulan

"Nggak." Ucap Bulan cepat tanpa berpikir sama sekali

"Kenapa woi?" Sari menatap Bulan yang duduk di sampingnya heran, "Kurang apa coba dia?heran gue!"

Bulan menatap Sari jengah, "Kurang pas dihati gue!" Katanya, "Lo aja sama dia kalau mau" Ucap Bulan lagi

"Masalahnya dia gak mau sama gue!" Sari menyeruput es tehnya yang tinggal sedikit

"Sama Gue aja gimana?gue siap terima lo apa adanya" Ucap Niko dengan santainya yang berhasil membuat yang lain termasuk Sari menujukan mata menatapnya.

"Tuh Niko siap menerima lo apa adanya" Ucap Yuda yang sedari tadi tidak terdengar suaranya mengira Niko bercanda. Fahri, Gino, Kenneth, Jono, Bulan dan Sari juga menganggapnya bercanda.

"Mulut buaya susah emang" Ucap Bulan

"Mau lo jadiin pacar keberapa si Sari?"

"Asem lo!setia gue gini-gini" Niko menatap Jono yang melihatnya tidak percaya

"Nanti gue mauin aja baru tau rasa lo!" Ucap Sari yang masih mengira Niko bercanda

"Serius gue!" Ucap Niko yang berhasil membuat mereka yang ada di meja itu menertawakannya tidak percaya

"Percaya gue Nik sama lo, percaya" Ucap Gino sambil menepuk-nepuk pundak Niko yang ada disampingnya

"Gue beneran serius gak lagi bercanda!" Kesal Niko yang dipikir sedang bercanda. Mereka langsung terdiam, menatap Niko menyelidik, karena mereka mengenal Niko, mereka bisa tau kalau kali ini Niko sedang tidak bercanda

"Gue benaran suka sama lo Sar" Niko menatap Sari dengan wajah seriusnya yang juga menatapnya terkejut dengan pengakuan tiba-tiba Niko. "Udah dari lama" Lanjut Niko lagi yang tiba-tiba merasa sedikit malu mengakuinya

"Anjing!" Pekik Gino tidak percaya dengan pengakuan mendadak Niko

Sari masih diam, tidak bisa berkutik.

"Gak lucu Nik kalau habis ini lo bilang bercanda" Fahri menatap Niko memperingatinya

Niko menghela nafasnya merasa jengkel, menatap Fahri, "Muka gue lagi bercanda?" Katanya serius

"Anjing!" Ucap Gino lagi yang masih kaget

"Berisik banget lo!" Jono menatap Gino jengkel yang heboh sendiri, Gino melayangkan lirikan tajamnya pada Jono.

"Ya udah kalau gitu ayo" Ucap Sari setelah berhasil mencerna perkataan Niko. Niko menatapnya bingung.

"Lo kalau ngomong yang jelas!" Sewot Bulan yang juga bingung dengan ucapan Sari. Sari berdecak melihat Bulan.

"Ya ayo pacaran!lo ngajak gue pacaran kan?" Sari menatap Niko serius

Niko mengangguk mantap, lalu tersenyum lebar menatap Sari. Sari juga tersenum.

"Anjing benaran anjing!" Heboh Gino yang masih tidak percaya dengan yang dia saksikan barusan.

"Gila lo!" Bulan melihat Sari yang menyengir lebar.

"Ada yang ready masa gue anggurin"

Bulan hanya menggelengkan kepala tidak bisa mengerti isi kepala Sari. Dan yang lain juga sama herannya, masih berusaha mencerna apa yang baru saja mereka saksikan.

1
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
Blackrose
Daebak!
Ritsu-4
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Joko Castro
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
foxy_gamer156
Bikin ketagihan deh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!