NovelToon NovelToon
Suami Dadakan Gadis SMA

Suami Dadakan Gadis SMA

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: windanor

Di larang Menjiplak apalagi mengubah dalam dalam bentuk AU ataupun POV ceritaku. Karya ini dilindungi undang-undang!



Ketika sebuah kesalah pahaman membuat gadis 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA terikat pernikahan dengan guru baru di sekolahnya. Begitu banyak drama dalam pernikahan mereka berdua yang jauh dari kata akur. Namun di balik itu semua mereka berdua saling membutuhkan satu sama lain.

"Bagaimana malam ini kita buat anak." Senyuman jahat terukir di wajah Zidan dan mendadak wajah Zila langsung pucat.

Gadis itu menggeleng cepat."Jangan Om. Aku masih dibawah umur. Badannya aku juga krempeng, Om juga nggak akan suka," ucap Zila memelas.


Azila yang manja dan Zidan yang galak bersanding dalam sebuah pernikahan yang tak terduga. Mampukah Zidan membina rumah tangga dengan gadis yang terpaut jauh lebih muda darinya? Dan bisakah Zila menjadi istri dari pria dewasa berusia 28 tahun saat teman-teman tengah menikmati kebebasannya sebagai remaja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon windanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A & Z: Bab 1

Seorang gadis berseragam SMA berlari mencari tempat berteduh dari guyuran hujan yang cukup deras. Suara angin yang bergemuruh dan guntur membuat gadis yang memiliki hazel coklat itu ketakutan. Raut wajah gadis itu tampak lega kala melihat pos kamling, Ia semakin mempercepat langkah kakinya menuju ke tempat itu, tak peduli dengan seragamnya yang sudah kotor. Gadis itu hampir jatuh terjungkal ketika kakinya tak sengaja tersandung lobang yang cukup besar di jalan aspal tersebut.

"Akhirnya ada tempat berteduh," gumam Azila Putri Amara, atau orang-orang memanggilnya Zila. Ia segera melepaskan tas bahu yang melekat di punggungnya yang sudah basah kuyup dan ia yakin buku miliknya di dalam tas  juga ikut basah.

Gadis itu mengusap wajah basahnya. Ia menoleh ke samping lalu keningnya mengkerut.

Seorang pria dengan prawakan tinggi tegap  tengah berdiri di dekat tiang pos kamling. Pria itu sudah lebih dulu berteduh di sana dan Zila baru menyadarinya. Mata Zila masih memandangi pria itu dari atas sampai bawah dan tampak pria asing itu menyadari hal itu tapi memilih menghiraukannya.

Badan gadis berusia 18 tahun itu terlonjak dan bergetar ketakutan ketika kilatan cahaya dengan suara mengerikan dari petir. Sedangkan pria di samping tampak biasa saja dari raut wajahnya meski ada sedikit raut kecemasan yang tergambar.

"Heh, apa yang kamu lakukan?!" Pria dengan name tag Zidan Ahmad yang tersemat di kanan kemejanya mendorong gadis yang tiba-tiba memeluknya dan itu membuatnya terkejut.

"Takut Om, aku takut." Zila gemetar ketakutan dengan posisi masih memeluk Zidan yang berusaha melepaskan pelukan gadis asing itu.

Zila memiliki trauma yang sangat buruk di masa lalunya dan itu berhubungan dengan petir dan kilat yang menyambar-nyambar. Biasanya, saat ia ketakutan seperti ini mama selalu memberikan pelukan padanya. Sedangkan Zidan masih berusaha melepaskan pelukannya hingga perlahan hatinya mulai merasa iba melihat tangisan gadis itu yang semakin menjadi-jadi. Dan ia bisa merasakan tubuh bergetar gadis itu. Setiap ada kilatan dan petir pelukan Zila semakin erat pada Zidan.

Zidan menatap ke atas langit hitam pekat yang terus meluruhkan air hujan disertai gemuruh dan kilatan petir. Ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, jam sudah menujukkan pukul 06: 00 sore, tapi hujan tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Mata hitam pekatnya menatap gadis yang memiliki mata bulat itu masih memeluknya. Bahkan menyembunyikan dirinya dalam dada bidangnya.

"Apa kamu tidak takut saya apa-apakan?" Mendadak pertanyaan itu meluncur dari mulut Zidan pada gadis yang masih memeluknya.

Zila mendongak, menatap pria asing itu dengan kerjapan polosnya."Kan Om baik."

"Dari mana kamu tahu saya baik?"

"Feeling."

Suara kicauan burung di pagi hari dan sang surya yang perlahan mulai menampakkan dirinya menyirami bumi dengan cahayanya. Aroma embun tercium dan menenangkan.

"Apa yang kalian lakukan?!" pekik salah satu warga menggerebek pria dan wanita tengah tidur berpelukan di pos kamling.

Zila melenguh dan mengerjabkan matanya menyesuaikan cahaya matahari pagi membias ke wajah pucatnya. Sedangkan pria yang memeluk Zila langsung melepaskan pelukannya dan segera bangkit dengan raut wajah paniknya melihat banyaknya orang.

"Pasti kalian baru saja berbuat mesum!" tuding salah satu wanita paruh baya. Karna sudah beberapa minggu ini sudah tiga  pasangan kekasih kedapatan melakukan kegiatan mesum di tempat ini, mengingat pos kamling ini agak jauh dari perumahan warga.

Zidan, pria itu menggeleng cepat."Kalian salah paham. Kami berdua terjebak___"

"Alah! Tidak usah mengelak. Mana ada orang habis enak-enak ngaku. Ih, apalagi perempuannya masih anak SMA."

Orang-orang menatap miris pada gadis yang menampilkan raut wajah bingungnya melihat orang-orang menggerebunginya. Tampilan Zila saat ini benar-benar kacau dan beberapa kancing seragamnya terbuka dan beruntung gadis itu mengenakan tangktop tidak hanya bra saja.

"Kamu ini dasar pedofil!"

Buk!

Salah satu ibu-ibu maju ke depan dan langsung memberikan pukulan sebuah sapu plastik ke kepala Zidan yang meringis kesakitan. Ia juga memiliki anak perempuan seumuran Zila dan tidak membayangkan putrinya akan di rusak pria hidung belang seperti pria di hadapannya sekarang. Apalagi jika di lihat-lihat pria itu jauh lebih tua dari gadis berseragam tersebut.

"Kalian semua salah paham, kami tidak melakukan hal yang kalian tuduhkan!" Zidan berusaha membantah tuduhan warga dan menyakinkan bila ucapannya memang benar.

"Kami tidak percaya, lihat saja tampilan kalian berdua sudah kacau seperti itu. Kalau mau ehem-ehem mah nikah dulu!"

Lagi, ucapan pedas orang-orang semburkan pada Zidan. Dan pria itu yang paling di salahkan dalam masalah ini. Rasanya Zidan ingin mengubur dirinya hidup-hidup dalam tanah melihat semakin banyak warga menggerumbungi mereka berdua. Dan lebih parah lagi ada beberapa warga yang merekam dan Zidan yakin pasti akan di upload di sosmed, hancurlah reputasinya sebagai guru.

"Dia pacar kamu?" Salah satu ibu bertanya pada Zila, jangan lupakan tatapan ibanya.

Dengan polosnya Zila menggeleng. Saat ini gadis itu masih ngeleg tak paham dengan keadaannya sekarang. Mungkin efek baru bangun tidur nyawa belum terkumpul.

"Astagfirullah, jadi kamu sudah di itu-in? Bahaya sekali laki-laki zaman sekarang." Lagi-lagi ucapan random itu di balas kerjapan polos oleh Zila.

"Sebaiknya kita bawa ke kantor polisi saja laki-laki ini!!" seru para warga serempak.

1
Diyah Saja
dapat mantu patas maaa🤭
Harni 1977
lanjut
ᄂ⃟ᙚ🍁રᵤyzz𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ☘𝓡𝓳🥑⃟❣️
Luar biasa
ᄂ⃟ᙚ🍁રᵤyzz𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ☘𝓡𝓳🥑⃟❣️: in syaa Allah
total 2 replies
Yulia
mama nya Zidan emng ya🤣🤣
Nani Widia
kok kasus zafeer ga d usut sih
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
inchieungill
masa ibu mertua lebay petakilan gitu
Khairul Azam
lha sama aja zidan
Lies Atikah
setju Dan daripada emosi Jiwa
Lies Atikah
cuman gitu doang menang banyak si Kaila mesti nya balas dulu ah Zidan mah cemen istri di siksa gitu santai aja
Lies Atikah
jangan muna zill
Lies Atikah
wah parah loh Zill apakah zidan dapat bekas
Lies Atikah
lanjut aja zavier si zil juga kaya nya suka
Lies Atikah
bagai mana mau jagain . orang masalah nya juga gatau dan gak di kasih tahu jadi kalau terjadi sesuatu jangan nyalahhin zidan mesti nya di kasih tahu harus hati2 dari siapa keluarga si zilla ga k jelas banget bodo ah
Siti Fatimah Sari sari
lanjut
Lies Atikah
itu halal Zila dia suamimu coba kalau gak datang suamimu sudah abis tuh kamu di leceh kan bahkan mungkin lebih
Lies Atikah
mesti kena batu nya dulu baru kapok biasa nya sih begtu
Lies Atikah
ah masa selugu itu jiL
Lies Atikah
manka nya jangan kepedean nyakitin kan jawabannnya salah sendiri
Adel Sahara
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!