Menjelajah Dimensi Setelah Reinkarnasi

Menjelajah Dimensi Setelah Reinkarnasi

Ch.1 Reinkarnasi

...Reinkarnasi...

Di suatu tempat yang tidak diketahui lokasinya. Ditempat itu terlihat pemandangan berbagai benda langit, seperti bintang, planet, dan galaksi. Pemandangan di sana tampak sangat jernih sehingga bintang-bintang memancarkan cahaya yang tampak sangat jelas.

Terdapat dua buah sosok yang saling berdiri berhadapan. Keduanya saling menatap seperti akan melakukan percakapan yang sangat serius.

Salah satunya adalah seorang pria yang terlihat berumur 22 tahun dengan rambut pendek yang berwarna hitam dan pupil mata yang berwarna hitam. Pria itu juga memakai sebuah mahkota yang berwarna emas.

(gambar hanya ilustrasi semata dan tidak 100% mirip, gambar juga bukan asli milik saya.)

Terdapat sebuah kubus yang melayang-layang diatas tangan kanan pria itu. Kubus itu memancarkan kabut yang berwarna hijau.

Disisi lain, sosok yang satunya terlihat seorang gadis yang berusia 16 tahun. Gadis itu memakai seragam sekolah SMA lengkap dengan atributnya. Dia tampak kebingungan pada awalnya. Tapi, saat melihat pria didepannya membuatnya menatap pria itu dengan serius hingga ia tampak tegang.

"Tidak perlu tegang, gadis kecil. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang jahat kepadamu."

Melihat gadis di depannya tampak tegang, pria itu berusaha menenangkannya. Hanya saja, ia malah menggunakan suara yang tampak mengintimidasi.

"Si-Siapa juga yang tegang!" Gadis itu menjawab dengan lantang.

Namun, terlihat keringat dingin menetes dari pelipis di kepala gadis itu. Ucapan yang terdengar mengintimidasi membuatnya ketakutan. Tapi, dia memberanikan diri.

"Terserah kamu saja, gadis kecil. Tapi, aku memang tidak berniat menyakitimu." Pria itu mengubah nada bicaranya dari mengintimidasi menjadi datar. Dia tidak memperdulikan gadis yang sebenarnya ketakutan di depannya.

"Benarkah?" Gadis itu memelototi pria di depannya. Dia merasa waspada dan masih belum mempercayainya karena di bawa ke tempat yang tidak ia kenal.

"Hah… terserah kau saja. Aku tidak terlalu peduli tentang apa yang akan kamu lakukan." Pria itu hanya menghela nafasnya melihat dia tetap diwaspadai oleh gadis di depannya.

*Tic!*

Pria tersebut menjentikkan jarinya dan sebuah kursi muncul di belakang gadis tadi. Kursi itu terbuat dari kayu dan memiliki bentuk yang sangat sederhana.

"Silahkan duduk, kau ini berdiri terus pasti membuatmu lelah?" Pria itu menawarkan kepada gadis untuk duduk. Nada datar yang ia keluarkan, membuatnya seakan-akan tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan gadis di depannya.

"Terima kasih, sebenarnya aku tidak merasa lelah. Tetapi tetap saja, terima kasih untuk tempat duduknya." Gadis itu menduduki kursi yang muncul di belakangnya. Tatapan waspada yang ia keluarkan sebelumnya telah menghilang.

"Apakah memang semudah itu untuk membuatmu menjadi percaya jika aku orang yang tidak berbahaya?" Pria itu bertanya-tanya saat melihat gadis tersebut dengan santainya duduk yang ia keluarkan.

"Ya begitulah, aku rasa jika kamu menawarkan sesuatu yang tidak mencurigakan kepadaku. Aku akan menjadi percaya padaku," ucap gadis itu.

"Lalu kenapa kamu tidak percaya saat aku tadi bilang, aku bukan orang yang berbahaya?" Pria itu menatap tajam kearah gadis yang duduk di kursi dengan santai.

"Mana ada ditengah malam ada maling teriak, aku maling! Agar dikejar para warga yang marah. Mungkin ada, tapi tetap saja cukup unik," Gadis itu memberikan contoh pengandaian terhadap pria di depannya.

"Hmm… ada benarnya juga. Tidak mungkin aku bilang, aku orang yang berbahaya. Jadi karena itu kamu waspada. Baiklah aku paham." Pria itu mengusap dagunya menggunakan tangan kiri karena tangan kanannya terdapat kubus yang melayang-layang.

"Jadi, apa yang terjadi padaku? Apakah aku diculik alien terus dijadikan subjek percobaan lalu kamu muncul sebagai kepribadianku yang lain karena aku menjalani eksperimen?" tebakan asal dari Gadis itu.

"Tidak, sebenarnya kamu mati dan aku mengambil jiwa atau kesadaran mu ke dimensi ku untuk aku jadikan subjek eksperimen,"jelasnya menimpali.

"Jadi benar aku diculik alien dan dijadikan subjek percobaan. Apakah setelah ini aku mendapatkan kekuatan super?"pertanyaan yang terdengar optimis.

"Aku bukan alien." pria itu menyangkal disebut alien. Dia sendiri tidak terlalu peduli karena menggunakan nada datar untuk mengatakan sangkalannya.

"Buktinya aku masih memakai pakaianku. Bukankah baju ini tidak termasuk anggota tubuhku yang berarti tidak termasuk jiwaku. Berarti aku bukan dalam wujud jiwa karena pakaianku masih ada." Gadis itu mengarahkan tangannya pada pakian yang masih ada di tubuhnya.

"Aku ini bukan orang mesum! Tentu saja aku memberikan pakaian pada tubuhmu!" Pria tadi berteriak kepada gadis itu. Kali ini dia benar-benar merespon dengan tegas terhadap ucapan gadis kecil di depannya.

"Tadi, kamu bilang dimensiku Itu berarti kamu tidak berasal dari planet yang sama denganku. Yang artinya, kamu adalah alien bagi makhluk di planet asalku," Gadis itu tetap menganggap pria di depannya adalah alien walau dia telah diberitahu tentang kebenarannya. Sepertinya, dia sangat menyukai alien untuk beberapa alasan.

"Terserah kamu saja, Gadis Kecil. Akan aku jelaskan eksperimen apa yang aku lakukan padamu."

"Mohon bantuannya," Gadis itu menyamankan posisi duduknya dan memperhatikan dengan mata yang berbinar-binar.

"Kamu tidak merasa khawatir?" Tingkah laku gadis itu membuat pria tadi bertanya-tanya.

Seseorang yang normal pasti akan sangat ketakutan jika ada yang mengatakan dia akan dijadikan subjek eksperimen yang masih belum diketahui.

"Tidak, jika eksperimen berbahaya dan mengancam nyawa, kamu pasti sudah melakukannya sejak tadi tanpa persetujuanku. Karena itulah, aku menyimpulkan eksperimennya tidak berbahaya." Mata berbinar-binar gadis itu menandakan tidak ada keraguan pada hatinya.

"Terserah kamu saja, Gadis Kecil. Sekarang penjelasannya, aku adalah seorang spirit bukan alien."

"Tapi, spirit juga tidak berasal dari duniaku. Jadi, kamu alien."

"Hah… sepertinya percuma berdebat denganmu."

"Aku membawamu ke duniaku untuk eksperimen pemindahan jiwa antar dunia menggunakan alat ini yang kudapatkan dari sebuah dimensi lain. Alat ini mampu menyerap dan menyimpan jiwa yang ada di sekitarnya." Pria itu menunjukkan kubus yang ada di tangan kanannya.

"Berarti aku benar-benar diculik dan dijadikan bahan eksperimen." Gadis itu mengabaikan kubus yang ditunjukkan pria tadi dan membenarkan tebakannya tadi.

"Jadi, aku akan melakukan reinkarnasi kepadamu dan membawamu ke dunia asalku." Pria itu mengabaikan perkataan gadis tersebut yang menganggap tebakannya benar.

"Apakah aku akan mendapatkan kekuatan super yang tidak ada didunia asal ku?" Gadis itu mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi sebagai tanda ingin bertanya.

Apa yang dilakukan gadis itu, mirip seperti seorang siswa yang ingin menanyakan sesuatu pada gurunya ketika ada pelajaran.

"Tentu saja. Tapi, lebih tepatnya adalah sihir, bukan kekuatan super."

"Baiklah, aku setuju menjadi subjek eksperimen mu. Sihir itu juga sama dengan kekuatan super, kan?"

"Terserah kamu saja, gadis kecil. Aku tidak peduli kamu menganggapnya sebagai apa."

"Baiklah, jadi bagaimana aku akan bereinkarnasi?"

"...."

Pria itu hanya diam saja. Tak lama kemudian, pandangan gadis itu mulai memudar hingga hanya terlihat kegelapan di depannya. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi setelah pandangannya memudar.

'Apa yang terjadi? Dia hanya diam saja jika aku bertanya bagaimana caranya. Dan sekarang aku hanya melihat kegelapan saat ini. Apakah teknologi dunia ini tidak lebih canggih daripada bumi? Kupikir teknologi alien akan lebih bagus,' pikir gadis itu.

'Sudahlah, sebaiknya aku mulai bergerak walaupun tidak mengetahui apa yang terjadi.'

Gadis tadi mencoba untuk menggerakkan badannya.

'Sulit, apakah aku berada di dalam tabung yang berisikan cairan yang tidak diketahui saat aku sedang di eksperimenkan?'

'Sudah aku bilang, aku bukan alien. Melainkan, aku adalah spirit. Dan ini bukan dunia tentang teknologi yang canggih. Ini adalah dunia pedang dan sihir,' suara pria tadi terdengar di dalam pikirannya.

'Berarti aku tidak sedang di eksperimenkan. Tunggu, bagaimana suara milikmu bisa terdengar dalam pikiranku?'

'Itu sebabnya jika ada orang menjelaskan jangan banyak komentar, Gadis Kecil. Aku belum selesai menjelaskan semuanya!'

'Kalau begitu tolong jelaskan. Aku sungguh minta maaf atas tindakanku tadi.'

'Baiklah, gadis kecil. Pertama adalah tentang spirit, itu adalah sebuah kesadaran yang tercipta dari pengumpulan energi alam. Ketika energi alam berkumpul pada satu titik dan terdapat suatu kesadaran, maka suatu spirit akan tercipta.'

'Intinya, spirit terbentuk karena energi alam dan kesadaran. Aku ingin tahu apa bisa membuat spirit buatan yang berbentuk robot raksasa.'

'....'

'Maaf, tolong lanjutkan. Selanjutnya aku akan diam.'

'Spirit pada umumnya berbentuk hewan. Namun ada yang berbentuk menyerupai manusia yang artinya itu adalah spirit tingkat tinggi. Sampai disini paham? '

'Paham.'

'Menggunakan energi alam, spirit mampu menciptakan berbagai fenomena magis. karena mampu menggunakan energi dari alam, maka energi spirit hampir tidak terbatas. Yang membatasi spirit adalah input energi dan output energi.'

'Apakah manusia bisa menggunakan energi alam? Ups, aku bicara lagi.'

'Tidak apa, jika ada hubungannya dengan penjelasan ku, aku tidak keberatan. Untuk pertanyaan mu, manusia bisa menggunakannya. Namun, input energi manusia sangat kecil. Biasanya manusia membuat kontrak dengan spirit untuk meningkatkan input energi alam.'

'Apakah aku perlu mencari spirit untuk dikontrak?'

'Untuk sekarang tidak perlu. Aku sudah membuat kontrak denganmu sebagai ganti persetujuan mu untuk menjadi subjek eksperimenku. Aku adalah spirit tingkat raja, aku sendiri saja cukup kuat untuk menghancurkan sebuah kota jika tidak ada spirit tingkat tinggi atau diatasnya yang menggangguku.'

'Berarti untuk sekarang, bisa dikatakan aku memiliki rekan yang kuat. Sepertinya tingkat raja bisa dikatakan sangat kuat. Bukan kompensasi yang buruk untuk menjadi subjek eksperimenmu....'

'Benar sekali, Gadis Kecil. Asalkan kamu tidak bersikap atau melakukan sesuatu yang keterlaluan, aku akan membantumu. Sekarang, tolong berikan aku nama!'

'Apakah perlu?'

'Biasanya manusia yang membuat kontrak dengan suatu spirit akan menamai spirit mereka.'

'Baiklah, aku akan memberimu memanggilmu Noctis mulai dari sekarang.'

'Aku terima nama pemberianmu. Aku ingatkan, jangan melakukan hal-hal yang keterlaluan.'

'Cukup adil. Kalau begitu, mohon bantuannya mulai dari sekarang.'

'Aku juga, mohon kerjasamanya. Oh… aku menyarankan kamu segera melihat dunia ini. Dan satu lagi, aku sudah memasukkan ingatanku tentang bahasa dunia ini kepadamu. Sekarang kamu bisa mengetahui semua bahasa dunia yang telah aku ketahui.'

'Benar-benar sangat membantu, aku sempat kebingungan jika tidak bisa berkomunikasi di dunia ini. Belajar bahasa baru sangat menyusahkan.'

Suara Noctis dari pikiran gadis itu menghilang. Mengikuti saran Noctis, gadis itu mencoba membuka matanya untuk melihat dunia baru.

Catatan Penulis

Season 2 telah rilis dengan judul "Menjelajah Dimensi Setelah Reinkarnasi: Akademik". Peningkatana dalam penggunaan tata bahasa lebih bagus dari pada season ini. Juga, tidak masalah untuk melewatkan season awal dan langsung melompat ke season 2.

Akhir Catatan Penulis

Terpopuler

Comments

Eka Nurmila

Eka Nurmila

kata
'buah'
dihilangkan saja

2023-03-20

0

I Am Win

I Am Win

step mom

2021-12-11

0

pengelana komik

pengelana komik

step 1
tetap tenang dan santuy

2021-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Reinkarnasi
2 Ch.2 Dunia Baru
3 Ch.3 Spirit King of Earth
4 Ch.4 Belajar Sejarah
5 Ch.5 Ibunda
6 Ch.6 Kakak
7 Ch.7 Ayahanda
8 Ch.8 Heroine
9 Ch.9 Spirit King of P2W
10 Ch.10 Ini hantu! Bukan Alien!
11 Ch.11 Flying Deadman
12 Ch. 12 Battle!
13 Ch.13 Setelah Pertempuran
14 Ch.14 Kehidupan Elena
15 Ch.15 Curhatan Nasi Goreng Heroine
16 Ch.16 Undangan Pesta
17 Ch.17 Menuju ke Ibukota
18 Ch.18 Berada di Hutan
19 Ch.19 Teman Pertama
20 Ch.20 Bandit
21 Ch.21 Melawan
22 Ch.22 Tertawan
23 Ch.23 Royal Spirit
24 Ch.24 Blood Elements
25 Ch.25 Melawan Pengguna Elemen Darah
26 Ch.26 Interogasi yang Gagal
27 Ch.27 Tamat
28 Ch.28 Red Moon
29 Ch.29 Mansion Magnifix
30 Ch.30 Sarapan
31 Ch.31 Mau Berbelanja?
32 32. Pergi Bebelanja
33 Ch.33 Melanjutkan Perjalanan
34 Ch.34 Rencana Liburan
35 Ch.35 Masa Lalu
36 Ch.36 Makan Siang
37 Ch.37 Penguntit
38 Ch.38 Daftar Kekuatan Pikiran Elena
39 Ch.39 Latihan Memanah
40 Ch.40 Persediaan Makanan
41 Ch.41 Sebelum ke Kota
42 Ch.42 Sampai ke Kota
43 Ch.43 Mahkota Emas
44 Ch.44 Royal Spirit of Water
45 Ch.45 Noctis VS Royal Spirit of Water
46 Ch.46 Selesai Juga
47 Ch.47 Elena Merajuk?
48 Ch.48 Sampai ke Ibukota
49 Ch.49 Istana Kerajaan
50 Ch.50 Bertemu Raja
51 Ch.51 Ini Perangkap
52 Ch.52 Pembicaraan Serius
53 Ch.53 Penyelidik Rahasia
54 Ch.54 Diskusi
55 Ch.55 Pergi ke Pelelangan Gelap
56 Ch.56 Dimulainya Lelang
57 Ch.57 Kristal Pemanggilan
58 Ch.58 Shamanism
59 Ch.59 Kembali
60 Ch.60 Mie Instan
61 Ch.61 Ruin
62 Ch.62 Adik Baru
63 Ch.63 Aku Tidak Salah 'kan?
64 Ch.64 Menjelaskan
65 Ch.65 Kembali ke Istana Kerajaan
66 Ch.66 Kembali ke Penginapan
67 Ch.67 Jalan-jalan di Ibukota
68 Ch.68 Makan Siang di Ibukota
69 Ch.69 Latih Tanding
70 Ch.70 Ngegas Tidak Baik untuk Kesehatan
71 Ch.71 Alex dan...
72 Ch.72 Putri Alex
73 Ch.73 Akademi
74 Ch.74 Harem?
75 Ch.75 Andre
76 Ch.76 Andre!!!
77 Ch.77 Tantangan Alex
78 Ch.78 Alex VS Elena
79 Ch.79 Semakin Memanas
80 Ch.80 Crystallokinesis
81 Ch.81 Arrow of Storm
82 Ch.82 Berlebihan
83 Ch.83 Pergi ke Pesta
84 Ch.84 Pesta
85 Ch.85 Perpindahan Kontrak
86 Ch.86 Mari Pulang
87 Ch.87 Meninggalkan Ibukota
88 Ch.88 Siapa yang akan Pergi?
89 Ch.89 Tentu saja Elena
90 Ch.90 Angelica Mulai Bergerak
91 Ch.91 Dunia Lain
92 Ch.92 Rencana Masa Depan
93 Ch.93 Penunggu Gedung
94 Ch.94 Vs Kuntilanak merah
95 Ch.95 End Battle
96 Ch.96
97 Ch.97 Preview Villa
98 Ch.98 Mafia 'kah?
99 Ch.99 Jalan-jalan
100 Ch.100 Penguntit di Dunia Baru
101 Ch.101 Dukun dan Asassin
102 Ch.102 Namanya juga Genre Aksi
103 Ch.103 Battle lagi
104 Ch.104 Loser
105 Ch.105 Hantu Villa
106 Ch.106 Melati
107 Ch.107 Candaan yang Tidak Lucu
108 Ch.108 Chapter ini Libur
109 Ch.109 Masih Libur
110 Ch.110 Siluman Ular Hitam
111 Ch.111 Bantai
112 Ch.112 Melati VS Karyan
113 Ch.113 Butiran Cahaya Hijau
114 Ch.114 Noctis yang Terkalahkan
115 Ch.115 Doll Battle
116 Ch.116 Doll Battle?
117 Ch.117 Sejarah Doll Battle
118 Ch.118 Keributan
119 Ch.119 Masih Santuy
120 Ch.120 Clairvoyance
121 Ch.121 Noctis yang Instrospeksi diri
122 Ch.122 Konfrontasi Pertama
123 Ch.123 Mundur
124 Ch.124 Tenang
125 Ch.125 Yukira
126 Ch.126 Memulai Langkah
127 Ch.127 Kenapa pula kau jalan-jalan?
128 Ch.128 Tingkat Kepintaran Ruin
129 Ch.129 Kembali ke Villa
130 Ch.130 Nanti Saja
131 Ch.131 Suster Ngesot
132 Ch.132 Samhain Pingsan
133 Ch.133 Hubungan Sosial Noctis
134 Ch.134 Mimpi dari Masa Lalu
135 Ch.135 Pengajar Baru Ruin
136 Ch.136 Mari Mengacau
137 Ch.137 Pertarungan di Tempat Umum
138 Ch.138 Kemampuan Diritis
139 Ch.139 Berbagai Konfrontasi
140 Ch.140 Tidak Sulit
141 Ch.141 Pihak Ketiga
142 Ch.142 Mundur
143 Ch.143 Arga VS Yukira
144 Ch.144 Selesainya Pertarungan
145 Ch.145 Air Putih, Air Mineral, dan Air Bening
146 Ch.146 Reboot
147 Ch.147 Reaksi Netizen
148 Ch.148 Ruang Bawah Tanah
149 Ch.149 Kolam Bawah Tanah
150 Ch.150 Menyelam
151 Ch.151 Mengubah Kolam
152 Ch.152 Danau Bawah Tanah
153 Ch.153 Spirit Heroic of Dragon
154 Ch.154 Berakhir Damai
155 Ch.155 Sebelum Bertemu
156 Ch.156 Akan Bertemu
157 Ch.157 Kembali Bertemu
158 Ch.158 Mereka dan Vila
159 Ch.159 Laporan Elena
160 Ch.160 Samhain
161 Ch.161 Samhain!!!
162 Ch.162 Refreshing
163 Ch.163 Jalan-jalan
164 Ch.164 Mall
165 Ch.165 Sakit
166 Ch.166 Pergerakan
167 Ch.167 Mimpi Elena
168 Ch.168 Gerakan Pihak Aparat
169 Ch.169 Serangan
170 Ch.170 Menyerang Balik
171 Ch.171 Semua Terjatuh
172 Ch.172 Haunted House
173 Ch.173 Samhain Memberontak
174 Ch.174 Elena Marah
175 Ch.175 Arga Terkepung
176 Ch.176 Panggilan Tugas Yukira
177 Ch.177 Kabur!!!
178 Ch.178 Theresa dan Noctis
179 Ch.179 Teka-teki
180 Ch.180 Samhain
181 Ch.181 Join
182 Ch.182 Pelajaran Kemampuan Baru Theresa
183 Ch.183 Boneka Keenam
184 Ch.184 Mari Menyerang
185 Ch.185 Chimera
186 Ch.186 Mari Bekerja Sama, ya?
187 Ch.187 Hampir Kelar
188 Ch.188 Kelar
189 Ch.189 Penyerbuan
190 Ch.190 Kabur Bukan Berarti Menyerah
191 Ch.191 Next Step
192 Ch.192 Burung Elang dan Burung Dara
193 Ch.193 Akhirnya Ketemu Juga
194 Ch.194 Menyerang Karyan
195 Ch.195 Elena VS Karyan
196 Ch.196 Melati, Samhain, Yukira VS Arga
197 Ch.197 Akhir Pertandingan
198 Ch.198 Administrator
199 Ch.199 Pertarungan Terakhir di Arc ini
200 Ch.200 ini Hampir Tamat, tapi Kapan?
201 Ch.201 Robot Raksasa
202 Ch.202 Teknik Rahasia Yukira
203 Ch.203 Ayolah, Kapan Selesainya?
204 Ch.204 Hah ... Akhirnya Tamat
205 Ch.205 Berpulang
206 Ch.206 Segel
207 Ch.207 Perkumpulan Red Moon
208 Ch.208 Adipati
209 Ch.209 Pagi Damai Setelah Elena Pulang
210 Ch.210 Melanjutkan Pagi Damai Setelah Kembali ke Dunia Spirit
211 Ch.211 Pengamatan Terhadap Latihan
212 Ch.212 Elena sang Pelatih
213 Ch.213 Guild Petualang
214 Ch.214 Grok si Petualang
215 Ch.215 Latihan Kecil Theresa
216 Ch.216 Kedatangan Adipati
217 Ch.217 Melawan Adi & Pati
218 Ch.218 Pembicaraan Damai Setelah Pertarungan
219 Ch.219 Epilog
220 Ch.220 Alternative Ending
221 Penutup
222 Season 2 information
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Ch.1 Reinkarnasi
2
Ch.2 Dunia Baru
3
Ch.3 Spirit King of Earth
4
Ch.4 Belajar Sejarah
5
Ch.5 Ibunda
6
Ch.6 Kakak
7
Ch.7 Ayahanda
8
Ch.8 Heroine
9
Ch.9 Spirit King of P2W
10
Ch.10 Ini hantu! Bukan Alien!
11
Ch.11 Flying Deadman
12
Ch. 12 Battle!
13
Ch.13 Setelah Pertempuran
14
Ch.14 Kehidupan Elena
15
Ch.15 Curhatan Nasi Goreng Heroine
16
Ch.16 Undangan Pesta
17
Ch.17 Menuju ke Ibukota
18
Ch.18 Berada di Hutan
19
Ch.19 Teman Pertama
20
Ch.20 Bandit
21
Ch.21 Melawan
22
Ch.22 Tertawan
23
Ch.23 Royal Spirit
24
Ch.24 Blood Elements
25
Ch.25 Melawan Pengguna Elemen Darah
26
Ch.26 Interogasi yang Gagal
27
Ch.27 Tamat
28
Ch.28 Red Moon
29
Ch.29 Mansion Magnifix
30
Ch.30 Sarapan
31
Ch.31 Mau Berbelanja?
32
32. Pergi Bebelanja
33
Ch.33 Melanjutkan Perjalanan
34
Ch.34 Rencana Liburan
35
Ch.35 Masa Lalu
36
Ch.36 Makan Siang
37
Ch.37 Penguntit
38
Ch.38 Daftar Kekuatan Pikiran Elena
39
Ch.39 Latihan Memanah
40
Ch.40 Persediaan Makanan
41
Ch.41 Sebelum ke Kota
42
Ch.42 Sampai ke Kota
43
Ch.43 Mahkota Emas
44
Ch.44 Royal Spirit of Water
45
Ch.45 Noctis VS Royal Spirit of Water
46
Ch.46 Selesai Juga
47
Ch.47 Elena Merajuk?
48
Ch.48 Sampai ke Ibukota
49
Ch.49 Istana Kerajaan
50
Ch.50 Bertemu Raja
51
Ch.51 Ini Perangkap
52
Ch.52 Pembicaraan Serius
53
Ch.53 Penyelidik Rahasia
54
Ch.54 Diskusi
55
Ch.55 Pergi ke Pelelangan Gelap
56
Ch.56 Dimulainya Lelang
57
Ch.57 Kristal Pemanggilan
58
Ch.58 Shamanism
59
Ch.59 Kembali
60
Ch.60 Mie Instan
61
Ch.61 Ruin
62
Ch.62 Adik Baru
63
Ch.63 Aku Tidak Salah 'kan?
64
Ch.64 Menjelaskan
65
Ch.65 Kembali ke Istana Kerajaan
66
Ch.66 Kembali ke Penginapan
67
Ch.67 Jalan-jalan di Ibukota
68
Ch.68 Makan Siang di Ibukota
69
Ch.69 Latih Tanding
70
Ch.70 Ngegas Tidak Baik untuk Kesehatan
71
Ch.71 Alex dan...
72
Ch.72 Putri Alex
73
Ch.73 Akademi
74
Ch.74 Harem?
75
Ch.75 Andre
76
Ch.76 Andre!!!
77
Ch.77 Tantangan Alex
78
Ch.78 Alex VS Elena
79
Ch.79 Semakin Memanas
80
Ch.80 Crystallokinesis
81
Ch.81 Arrow of Storm
82
Ch.82 Berlebihan
83
Ch.83 Pergi ke Pesta
84
Ch.84 Pesta
85
Ch.85 Perpindahan Kontrak
86
Ch.86 Mari Pulang
87
Ch.87 Meninggalkan Ibukota
88
Ch.88 Siapa yang akan Pergi?
89
Ch.89 Tentu saja Elena
90
Ch.90 Angelica Mulai Bergerak
91
Ch.91 Dunia Lain
92
Ch.92 Rencana Masa Depan
93
Ch.93 Penunggu Gedung
94
Ch.94 Vs Kuntilanak merah
95
Ch.95 End Battle
96
Ch.96
97
Ch.97 Preview Villa
98
Ch.98 Mafia 'kah?
99
Ch.99 Jalan-jalan
100
Ch.100 Penguntit di Dunia Baru
101
Ch.101 Dukun dan Asassin
102
Ch.102 Namanya juga Genre Aksi
103
Ch.103 Battle lagi
104
Ch.104 Loser
105
Ch.105 Hantu Villa
106
Ch.106 Melati
107
Ch.107 Candaan yang Tidak Lucu
108
Ch.108 Chapter ini Libur
109
Ch.109 Masih Libur
110
Ch.110 Siluman Ular Hitam
111
Ch.111 Bantai
112
Ch.112 Melati VS Karyan
113
Ch.113 Butiran Cahaya Hijau
114
Ch.114 Noctis yang Terkalahkan
115
Ch.115 Doll Battle
116
Ch.116 Doll Battle?
117
Ch.117 Sejarah Doll Battle
118
Ch.118 Keributan
119
Ch.119 Masih Santuy
120
Ch.120 Clairvoyance
121
Ch.121 Noctis yang Instrospeksi diri
122
Ch.122 Konfrontasi Pertama
123
Ch.123 Mundur
124
Ch.124 Tenang
125
Ch.125 Yukira
126
Ch.126 Memulai Langkah
127
Ch.127 Kenapa pula kau jalan-jalan?
128
Ch.128 Tingkat Kepintaran Ruin
129
Ch.129 Kembali ke Villa
130
Ch.130 Nanti Saja
131
Ch.131 Suster Ngesot
132
Ch.132 Samhain Pingsan
133
Ch.133 Hubungan Sosial Noctis
134
Ch.134 Mimpi dari Masa Lalu
135
Ch.135 Pengajar Baru Ruin
136
Ch.136 Mari Mengacau
137
Ch.137 Pertarungan di Tempat Umum
138
Ch.138 Kemampuan Diritis
139
Ch.139 Berbagai Konfrontasi
140
Ch.140 Tidak Sulit
141
Ch.141 Pihak Ketiga
142
Ch.142 Mundur
143
Ch.143 Arga VS Yukira
144
Ch.144 Selesainya Pertarungan
145
Ch.145 Air Putih, Air Mineral, dan Air Bening
146
Ch.146 Reboot
147
Ch.147 Reaksi Netizen
148
Ch.148 Ruang Bawah Tanah
149
Ch.149 Kolam Bawah Tanah
150
Ch.150 Menyelam
151
Ch.151 Mengubah Kolam
152
Ch.152 Danau Bawah Tanah
153
Ch.153 Spirit Heroic of Dragon
154
Ch.154 Berakhir Damai
155
Ch.155 Sebelum Bertemu
156
Ch.156 Akan Bertemu
157
Ch.157 Kembali Bertemu
158
Ch.158 Mereka dan Vila
159
Ch.159 Laporan Elena
160
Ch.160 Samhain
161
Ch.161 Samhain!!!
162
Ch.162 Refreshing
163
Ch.163 Jalan-jalan
164
Ch.164 Mall
165
Ch.165 Sakit
166
Ch.166 Pergerakan
167
Ch.167 Mimpi Elena
168
Ch.168 Gerakan Pihak Aparat
169
Ch.169 Serangan
170
Ch.170 Menyerang Balik
171
Ch.171 Semua Terjatuh
172
Ch.172 Haunted House
173
Ch.173 Samhain Memberontak
174
Ch.174 Elena Marah
175
Ch.175 Arga Terkepung
176
Ch.176 Panggilan Tugas Yukira
177
Ch.177 Kabur!!!
178
Ch.178 Theresa dan Noctis
179
Ch.179 Teka-teki
180
Ch.180 Samhain
181
Ch.181 Join
182
Ch.182 Pelajaran Kemampuan Baru Theresa
183
Ch.183 Boneka Keenam
184
Ch.184 Mari Menyerang
185
Ch.185 Chimera
186
Ch.186 Mari Bekerja Sama, ya?
187
Ch.187 Hampir Kelar
188
Ch.188 Kelar
189
Ch.189 Penyerbuan
190
Ch.190 Kabur Bukan Berarti Menyerah
191
Ch.191 Next Step
192
Ch.192 Burung Elang dan Burung Dara
193
Ch.193 Akhirnya Ketemu Juga
194
Ch.194 Menyerang Karyan
195
Ch.195 Elena VS Karyan
196
Ch.196 Melati, Samhain, Yukira VS Arga
197
Ch.197 Akhir Pertandingan
198
Ch.198 Administrator
199
Ch.199 Pertarungan Terakhir di Arc ini
200
Ch.200 ini Hampir Tamat, tapi Kapan?
201
Ch.201 Robot Raksasa
202
Ch.202 Teknik Rahasia Yukira
203
Ch.203 Ayolah, Kapan Selesainya?
204
Ch.204 Hah ... Akhirnya Tamat
205
Ch.205 Berpulang
206
Ch.206 Segel
207
Ch.207 Perkumpulan Red Moon
208
Ch.208 Adipati
209
Ch.209 Pagi Damai Setelah Elena Pulang
210
Ch.210 Melanjutkan Pagi Damai Setelah Kembali ke Dunia Spirit
211
Ch.211 Pengamatan Terhadap Latihan
212
Ch.212 Elena sang Pelatih
213
Ch.213 Guild Petualang
214
Ch.214 Grok si Petualang
215
Ch.215 Latihan Kecil Theresa
216
Ch.216 Kedatangan Adipati
217
Ch.217 Melawan Adi & Pati
218
Ch.218 Pembicaraan Damai Setelah Pertarungan
219
Ch.219 Epilog
220
Ch.220 Alternative Ending
221
Penutup
222
Season 2 information

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!