...Spirit King of Earth...
Mengikuti perintah Elena, Noctis mengikuti pelayan itu. Pelayan yang diikuti Noctis pergi menuju sebuah lapangan yang disana terdapat prajurit yang sedang berlatih.
"Permisi." Sebas menghampiri dan menyapa salah satu prajurit yang sedang senggang.
"Oh, master Sebas. Ada urusan apa anda datang kemari," prajurit itu menjawab.
"Aku bukan lagi pelatih disini. Panggil saja aku dengan sebutan Sebas, tidak perlu menambahkan kata master." Sebas menggelengkan kepalanya sebagai tanda menolak panggilannya itu.
"Tidak bisa, anda adalah orang yang dulu melatih sebagian besar prajurit disini. Sebagai bentuk penghormatan, kami memanggil anda dengan sebutan master," prajurit itu tetap memaksa.
"Baiklah jika kamu memaksa," Sebas yang merasa tidak memiliki pilihan lain menyetujui panggilan yang telah prajurit itu berikan dengan terpaksa.
"Jadi, ada urusan apa anda kemari?" prajurit itu kembali menanyakan pertanyaan tersebut.
"Tolong beritahukan kepadaku, dimana tuan berada saat ini," Sebas memberikan maksud kedatangannya kemari.
"Sekarang beliau sedang melakukan penaklukan kepada monster harimau yang meresahkan para petualang. Dia akan kembali kemungkinan sore nanti."
"Baiklah, beritahukan kepadaku jika dia sudah kembali."
Sebas berjalan pergi meninggalkan lapangan pelatihan itu. Dia kembali menuju mansion untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai pelayan.
'Sepertinya pelayan itu tidak bisa diremehkan.'
'Itu sebabnya, jangan asal menghina nama seseorang, gadis kecil.'
Noctis mengikuti Sebas dari jarak yang cukup dekat. Karena dia bisa membuat tubuhnya tidak terlihat, Noctis tidak perlu khawatir jika ada manusia yang mendekatinya.
'Sepertinya tidak ada sesuatu yang menarik dari yang dia lakukan, dia hanya melakukan pekerjaan seperti pelayan lainnya.'
'Kalau begitu, apakah aku perlu mencarikan ayahmu didunia ini, gadis kecil?'
'Apakah itu tidak terlalu menyulitkan?'
'Tidak juga.'
'Kalau begitu, oke. Tolong carikan juga ayahku di dunia baru ini.'
Noctis terbang tinggi ke langit untuk meningkatkan jangkauan penglihatannya. Berada di ketinggian meminimalkan jumlah objek yang menutupi pandangannya.
Ia melihat ke sekeliling hingga menemukan sebuah rombongan pasukan yang berada di hutan.
Pasukan itu dalam kondisi yang tidak terlalu baik, namun juga tidak bisa dibilang buruk. Mereka memiliki perlengkapan yang terlihat kotor dan memiliki beberapa luka. Dari sini dapat diambil kesimpulan, jika pasukan itu telah selesai melakukan apa yang mereka lakukan.
Noctis menghampiri rombongan pasukan itu, sebenarnya dia tidak mengetahui yang mana ayah Elena. Namun, dia dapat menebak jika ayah Elena pasti yang memimpin pasukan itu. Dia menyimpulkan hal ini dari informasi dari pasukan di tempat latihan sebelumnya.
Bergerak dengan melayang membuat Noctis dapat menghampiri mereka dengan cepat. Tak perlu waktu lama, ia sudah berada di dekat pasukan itu.
Ketika Noctis mendekati rombongan itu…
*Rumble… rumble…
Tanah bergetar memperdengarkan suara gemuruh. Rombongan pasukan itu menjadi waspada karenanya. Beberapa dari mereka terjatuh karena kehilangan keseimbangan saat tanah bergetar.
'Noctis, apa yang terjadi?' Elena yang mengetahui hal itu dari kamarnya menjadi penasaran.
'Bukan hal yang penting. Aku lupa jika ayahmu memiliki kontrak dengan Spirit King of Earth.'
'Bukankah ini berbahaya? Ada sesuatu yang sekuat dirimu disana.'
'Tenang saja, sekalipun aku tidak bisa menang, aku bisa melarikan diri. Dan lagi hanya elemen tanah bagiku sangat gampang mengurusnya.'
'Memangnya kamu memiliki elemen apa?'
'Aku ini memiliki elemen dimensi. Tetapi, kebanyakan manusia menganggap aku memiliki elemen kegelapan.'
'aku tidak tahu bagaimana caramu bertarung. Tapi, aku percaya padamu.'
*Grack…
Tanah menjulang setinggi 3 meter membuat sebuah pilar tanah.
*Cretak… cretak…
Beberapa bagian dari pilar tanah itu runtuh, membuat bentuk dari pilar tanah itu menjadi menyerupai seorang pria.
Pria itu memiliki tinggi sekitar 290 sentimeter. Ia mengenakan baju yang terbuat dari kulit berwarna merah marun tanpa lengan dan celana yang juga terbuat dari kulit yang berwarna kuning.
Kemunculan pria itu membuat para pasukan kagum.
Pria itu menatap ke langit tempat Noctis melayang saat ini. Dia menatap tajam kearah Noctis.
"Mau sampai kapan kamu bersembunyi disana!" pria itu berteriak kepada Noctis.
*Shhh….
Bayangan hitam mulai muncul di tempat Noctis dan membentuk tubuh Noctis.
"Oh… ayolah, tidak perlu sekaku itu, kan? Kamu bisa saja bersikap lebih santai saat bertemu denganku, Spirit King of Earth," walaupun pria tadi berteriak padanya, Noctis menanggapi pria itu dengan santai. Dia tidak melihat pria dibawahnya sebagai ancaman.
'Mengapa dia bersikap seperti itu, Noctis?'
'Akan aku ceritakan nanti.'
'Hmm… mencurigakan. Aku mulai curiga padamu.'
'Tenang saja, aku tidak selingkuh dengan orang lain.'
'Ini bukan sinetron!' teriak Elena sebagai penegasan
"Kau, bukankah kamu sudah membuat kontrak dengan seorang manusia? Mengapa kamu meninggalkan dirinya sendirian tanpa pengawasan?" tidak seperti sebelumnya, pria itu menjadi agak santai saat ini. Namun, sisa-sisa nada keras dan amarah masih sedikit terasa.
'Apa maksudnya itu?'
'Biasanya seorang spirit akan selalu didekat kontraktornya untuk melindungi mereka jika ada masalah. Namun aku rasa tidak apa-apa meninggalkanmu. Lagipula jika kamu dalam bahaya aku bisa berpindah ke tempatmu dalam sekejap karena kemampuan asliku adalah pengendalian dimensi.'
"Tidak apa-apa kan? Lagipula dia berada di tempat yang aman." Noctis tidak merasa jika apa yang dilakukannya adalah hal yang salah.
"Bukankah sudah menjadi tugas para spirit seperti kita menjaga tuan kita?"
"Memangnya siapa yang memberikan tugas kepada kita." Noctis mengatakannya dengan sombong, dia tidak peduli dengan perkataan pria itu sebelumnya.
"Kau…," pria itu menjadi geram.
"Tenanglah, Gleba," pria yang menjadi pemimpin prajurit tadi memenangkannya. Dia maju mendekati Noctis. Namun, karena Noctis masih berada di udara, pria itu hanya ada dibawahnya.
"Bolehkah saya tahu, ada urusan apa anda kemari?" pria itu berucap dengan sopan. Dia tahu akan berbahaya jika ada dia spirit tingkat raja yang bertarung di dekatnya. Jika itu terjadi, pasukan yang dibawanya kemungkinan besar akan musnah.
Noctis memperhatikan pria itu yang tak lain adalah ayah Elena. Pria itu memiliki rambut yang berwarna coklat dan mata berwarna biru muda.
Noctis menanggapi pria itu, dia menurunkan ketinggiannya melayang saat ini dan mendekat kearah pria itu. Dia mengabaikan raja roh tanah atau Gleba yang terlihat marah memandang ke arahnya.
"Bukan hal yang penting, aku hanya penasaran dengan ayah dari orang yang kubuat kontrak dengannya," Noctis tidak mengucapkannya dengan nada yang sombong. Walaupun kelihatannya dia mempunyai salah dengan raja spirit lain, bukan berarti dia orang yang memiliki sikap angkuh.
Noctis menutupi fakta jika Elena yang menyuruhnya datang kesini. Akan sangat aneh jika seseorang yang masih bayi yang baru lahir memiliki pemikiran seperti menyuruh seseorang. Masih bayi normalnya hanya bisa mengambil tindakan sesuai insting seperti minum atau semacamnya.
"Jika begitu, bukankah urusanmu sudah selesai? Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" pria itu bertanya dan waspada apabila Noctis memiliki tujuan lain.
"Karena sudah selesai aku akan kembali ke sampingnya. Perkataan dia tadi ada benarnya juga."
Noctis melihat sekilas kearah Gleba. Dia merasa jika Gleba tidak terlalu penting. Bahkan, dia lebih fokus pada pria di depannya.
"Kau…," Merasa di abaikan, Gleba menjadi kesal.
"Baiklah, karena urusanku disini sudah selesai, aku akan pergi." Noctis membuat tubuhnya melayang tinggi.
"Satu lagi, aku lupa menanyakan namamu." Noctis berbalik melihat pria itu.
"Namaku Alden Madison," jawab singkat pria itu.
Noctis lanjut pergi. Beberapa meter setelahnya, dia menghilang setelah kabut hitam menyelimuti tubuhnya. Menggunakan kemampuan dimensinya, dia langsung muncul di kamar Elena, tentunya menggunakan mode tak terlihat.
'Bagaimana, gadis kecil? Apa kau puas dengan hasil penjelajahan ku kali ini?'
'Sebenarnya aku punya banyak pertanyaan.'
'Apa itu?'
Noctis menghentikan pembagian Indra kepada Elena agar membuat Elena terasa bingung.
'Mengapa dia menjadi marah kepadamu? Sepertinya dia punya dendam yang mendalam kepadamu. Jelaskan dalam tiga kalimat!'
Noctis segera berpikir, bagaimana cara meringkas penjelasannya menjadi tiga kalimat sesuai permintaan Elena.
'1) Dahulu kala, ada ancaman yang berkemungkinan memusnahkan manusia. 2) para spirit tingkat raja memutuskan membantu manusia dengan membuat kontrak dengannya itulah awal kontrak antara spirit membuat kontrak dengan manusia. 3) aku absen saat itu karena sedang jalan-jalan di dimensi lain.'
'Jadi karena itu dia marah?'
'Bukan, tapi setelahnya.'
'Tolong ceritakan.'
'Setelah pertempuran, banyak kehancuran yang terjadi di kota manusia. Saat itu, aku sudah kembali dari liburan.
Melihat para spirit membantu manusia, aku pun ikut-ikutan membuat kontrak dengan manusia. Kemudian, kontraktor pertamaku, membantu pembangunan peradaban manusia. Tapi, prestasinya tidak dihargai. Hingga akhirnya, dia marah dan berencana menghancurkan seluruh kerajaan.'
'Bagian dia (Gleba) mendendam padamu mana?'
'Saat kontraktor pertamaku marah, dia membunuh kontraktor pertama milik dia (Gleba) karena berusaha menghentikannya. Dan akhirnya, kontraktor pertamaku dihentikan oleh kontraktor elemen lainnya.'
Saking tidak dipedulikannya, raja roh tanah sampai disebut dengan sebutan "dia" tidak dipanggil dengan namanya.
'Kenapa kamu tidak menghentikannya?'
'Saat itu, aku sedang meneliti suatu item di dalam dimensi milikku. Aku tidak tahu tentang itu, tahu-tahu dia sudah mati.'
'Kurang bertanggung jawab sekali. Ngomong-ngomong, elemen lainnya itu apa saja?'
'Di negara ini, ada enam elemen yang terkenal, yaitu, air, tanah, api, udara, cahaya, dan dimensi yang dianggap elemen kegelapan.'
'Kenapa bisa elemen dimensi disebut kegelapan?'
'Itu karena biasanya pengguna elemen dimensi menggunakan bayangan yang berupa dua dimensi menjadi tiga dimensi menggunakan kekuatanku untuk menjadi serangan.'
'Dan kebetulan bayangan berwarna hitam seperti kegelapan. Aku benar, kan, Noctis?'
'Benar sekali, gadis kecil. Sebenarnya ada juga Spirit King of Shadow yang lebih lemah dariku. Aku kurang peduli dengannya, jadi abaikan saja.'
Setelah percakapan itu, keduanya diam beberapa saat.
'Benar juga, aku belum melihat penampilanku didunia ini. Bisakah kamu melihat tubuhku?'
'Bisa saja.'
Noctis berdiri di dekat Elena dan melihatnya lalu menghubungkan penglihatannya dengan Elena.
'Hmm… jadi begini penampilanku saat ini.'
(gambar hanya ilustrasi dan tidak 100% mirip, gambar ini juga bukan milik saya.)
Elena melihat dirinya sendiri. Dia sekarang mengetahui jika sekarang dia memiliki kulit berwarna coklat dan mata hitam pekat. Di kepalanya hanya terdapat sedikit rambut yang berwarna hitam.
'Aku lupa bilang, spirit yang dikontrak mempengaruhi warna tubuh.'
'Menyeramkan sekali, dengan begini kita bisa menyamar dengan mudah. Hanya perlu mengganti spirit yang dikontrak.'
'Ide milikmu cukup jenius juga, gadis kecil.'
'Untung saja aku tidak berganti kelamin ketika bereinkarnasi. Jika itu terjadi, aku akan benar-benar kesulitan.'
'Aku tidak sejahat itu sampai melakukan hal seperti itu padamu.'
Dengan penggantian warna kulit, orang-orang dapat mengetahui spirit yang dikontrak oleh seseorang. Dengan ini semua orang tahu, jika Elena memiliki kontrak dengan elemen kegelapan.
'Oh… dan lagi, semakin tinggi spirit yang kamu kontrak, semakin mirip pula kamu dengan warna yang dimilikinya.'
'Aku tidak keberatan dengan penampilanku saat ini. setidaknya, warna rambut dan mataku sama seperti sebelumnya. Jika tubuhku memiliki berbagai warna, aku akan merasa seperti kembali ke jenjang pendidikan PAUD.'
'Begitu kah? Memangnya kamu suka warna seperti apa?'
'Hitam, putih, abu-abu,' Elena memberikan jawaban dengan sangat cepat seakan dia sudah sangat hafal tentang warna favorit. Sebenarnya bukan seakan, tapi dia benar-benar sudah hafal.
'Duniamu sungguh tidak berwarna sekali jika hanya menggunakan warna itu.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Astraloud
Gambarnya lucu hahahaha
2021-07-21
0
Alvanzry
nice se
2021-07-18
1
AK_Wiedhiyaa16
Awalan yg sangat menarik..
Berharap novel ini makin menarik, penulisnya berbaik hati untuk selalu konsisten rajin up & tentunya jumlah pembacanya semakin tinggi..
NEXTT,
Tetap semangattt
2021-07-12
1