Ch.5 Ibunda

...Ibunda...

*Kriet…

Ketika Noctis dan Elena sedang bercakap-cakap dalam pikiran mereka berdua yang saling terhubung, pintu perpustakaan terbuka.

Elena yang mendengar suara pintu terbuka langsung melihat ke arah pintu karena reflek. Dia penasaran siapa yang datang ke perpustakaan yang sangat jarang dikunjungi oleh orang.

Elena memperhatikan orang yang baru saja masuk ke perpustakaan, dia adalah ibu Elena sendiri, Yovanca.

Melihat anaknya sedang membaca buku sendirian di perpustakaan, Yovanca segera berlari ke arah Elena dan memeluknya.

"E-l-e-n-a!" Yovanca mengeja huruf demi huruf nama Elena saat dia sedang berlari ke arah Elena.

Walaupun terlihat sangat senang dan santai saat didepan Elena, Yovanca sangat serius ketika dia bekerja mengurusi dokumen. Elena mampu mengetahui hal ini dengan menggunakan Noctis sebagai mata-mata.

Saat ini, Elena mengetahui sebagian besar orang di mansion yang mempunyai niat buruk terhadapnya. Selain itu, karena keberadaan Elena yang terlalu mencolok, membuat berbagai pihak mengincarnya.

Bahkan suatu hari, Noctis menemukan seseorang yang berusaha menculik Elena. Namun, langsung dibunuh dalam satu serangan karena hanya serangga kecil.

Yovanca memeluk erat Elena ketika sudah sampai didekatnya. Elena tidak sempat bereaksi melihat kecepatan gerak ibunya. Dengan menggunakan tubuh seorang anak berusia tiga tahun, tidak banyak yang bisa dia lakukan.

"Ugh… ibunda, lepasin! Aku merasa sesak jika kamu memelukku terlalu erat!" Elena meronta-ronta dan berusaha melepaskan diri dari pelukan ibunya. Namun, apa daya menggunakan tubuh berusia tiga tahun dia tidak bisa melakukannya.

"Baiklah!" Yovanca menuruti perkataan putrinya, dia mengangkat tubuh kecil Elena dan duduk di kursi Elena. Dia kemudian, mendudukkan Elena pada pangkuannya.

"Jadi, apa yang kamu pelajari?" Yovanca membelai kepala Elena.

"Bukan sesuatu yang penting. Aku hanya penasaran dengan sejarah tentang Spirit King of Darkness." Elena menunjukkan buku yang diletakkan di atas meja.

"Oh, begitu ya," Nada bicara Yovanca menjadi dingin karena keseriusan terhadap apa yang ia katakan.

"Kamu tenang saja, aku akan menjagamu." Ia mendekap Elena dengan lembut, tidak terlalu erat seperti sebelumnya.

"Tidak perlu khawatir, Ibunda. Aku ini kuat, jika hanya seperti ini aku masih bisa menahan tanggapan orang-orang kepadaku." Elena mengarahkan wajahnya kepada Yovanca dan tersenyum manis. Dia berusaha menenangkan ibunya yang berusaha keras untuk merawatnya.

Pekerjaan Yovanca tidak bisa dibilang ringan. Ia mengurusi dokumen yang sangat mempengaruhi perkembangan wilayahnya. Jika sampai salah memilih keputusan, maka akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.

"Kamu anak yang pintar, Elena ku sayang~." Yovanca mencium pipi Elena.

'Tidakkah kamu merasa dia orang yang merepotkan, gadis kecil.'

'Begini-begini dia orang yang sangat baik. Bisa dikatakan dia orang yang berpotensi menjadi sekutu terdekat.'

'Kasar sekali kamu memanggil ibumu "sekutu". Nanti kamu terkena kutukan menjadi semen bagaimana?'

'Bukankah seharusnya menjadi batu?'

'Tidak, lebih mudah menggunakan semen dari pada batu. Aku bisa saja pergi ke duniamu dan mengambil alat pengaduk semen.'

'Jika bisa kesana, bukankah kamu bisa mengembalikan aku ke dunia itu?'

'Bisa saja. Tapi, aku tidak mau. Eksperimennya adalah mengamati kehidupanmu didunia ini. Jika aku mengembalikan mu kesana, maka tidak ada gunanya aku melakukan eksperimen ini. Mungkin lain kali akan aku lakukan.'

"Yang lebih penting lagi, ibunda. Bukankah ibu perlu melakukan banyak pekerjaan?" Elena menggosok lokasi tempat ibunya tadi menciumnya menggunakan tangannya seperti membersihkan noda pada piring yang tidak mau hilang sekalipun menggunakan sabun dalam jumlah banyak.

"Kenapa? Apa kamu tidak suka jika ibu mencium mu?" Yovanca lebih mempedulikan tingkah anaknya yang membersihkan tempat ia mencium. Dia tidak menanggapi pertanyaan anaknya tentang pekerjaan.

Yovanca memasang ekspresi sedih agar terlihat lebih menyakinkan didepan Elena. Orang yang sedang sedih mampu membujuk seseorang dengan lebih mudah.

"Bukannya aku tidak suka dicium oleh ibunda, hanya saja lipstik yang ibunda kenakan selalu berbekas disana." Elena membalas wajah sedih Ibunya dengan ekspresi memelas. Dengan begini, Elena juga bisa membujuk Yovanca.

"Baiklah, kalau begitu, lain kali aku tidak akan memakai lipstik," Yovanca kembali mengubah nada bicaranya menjadi semangat.

"Jangan lakukan itu, ibu harus tampil cantik di depan para pedagang saat negosiasi. Penampilan mencerminkan kepribadian seseorang, walaupun tidak selalu," Elena memberikan peringatan serius kepada ibunya.

Akan sangat berdampak jika Yovanca berpenampilan tidak rapi saat bertemu para pedagang. Kemungkinan terburuk, keluarga Elena di cap sebagai bangsawan miskin jika penampilan Yovanca terlalu sederhana saat di depan pedagang.

Hasil terburuknya, akan hanya sedikit pedagang yang datang ke wilayah itu dan membuat perkembangan masyarakat menjadi sulit.

"Ehehehe... tenang saja Elena sayang, ibumu ini sangat hebat dalam melakukan pekerjaannya. Aku sudah menyelesaikan banyak pekerjaan. Dan lagi, jika pedagang itu datang tanpa membuat janji temu terlebih dahulu, aku bisa saja meminta dia menunggu aku bersiap-siap," Yovanca dengan gampangnya mengatakan itu. Pengalamannya bertahun-tahun dalam membuat keputusan membuatnya sangat percaya diri dengan kemampuannya.

"...," Elena diam saja melihat kelakuan ibunya itu. sebelum bereinkarnasi ke dunia ini, Elena tidak pernah terlibat dengan urusan politik apapun. Dia tidak tahu harus mengatakan apa kepada ibunya saat ini.

"Sebenarnya aku selalu penasaran dengan keluarga kita, ibunda. Bisakah ibunda menceritakan sejarah singkat tentang keluarga kita?" Elena meminta kepada ibunya. Noctis tidak mengawasi setiap orang satu persatu. Ibu Elena pastinya lebih tahu tentang keluarganya dari pada Noctis. Kesempatan ini digunakan Elena untuk mengetahui lebih lanjut tentang keluarganya.

"Baiklah Elena, akan ibu ceritakan. Nama keluarga bangsawan kita adalah Madison. Generasi pertama keluarga ini adalah salah satu dari lima pahlawan yang melawan raja monster, dia memiliki kontrak dengan Spirit King of Earth. Saat ini, keluarga kita memiliki gelar Duke."

"Bukankah gelar Duke itu sangat tinggi? Lalu, mengapa wilayah kita berada di berada di dekat hutan yang merupakan bekas markas raja monster zaman dulu?"

Elena sudah mengkonfirmasi pada Noctis jika hutan yang ada di dekat wilayah keluarganya adalah sisa-sisa markas raja monster.

Jika keluarganya memiliki gelar Duke yang merupakan gelar tingkat tinggi maka seharusnya wilayahnya berada di dekat ibu kota. Namun, saat ini berada di dekat hutan yang berbahaya.

"Itu karena wasiat dari pahlawan jika kita disuruh menjaga umat manusia dari para monster. Karena itulah, kita berada di lokasi dekat hutan itu. Tapi kamu tenang saja, walaupun begitu bisnis dan kekuatan politik kita di ibukota sangat tinggi."

"Bagaimana bisa mendapatkan kekuatan politik dan ekonomi jika kita berada di pinggiran seperti ini?"

"Lokasi kita yang berada di dekat hutan yang dipenuhi monster mengundang banyak petualang. Dari sini kita mendapatkan banyak pemasukan pajak. Dan untuk politik, itu karena keluarga kita satu-satunya yang masih memiliki kontrak dengan spirit tingkat raja."

"Satu-satunya? Apakah tidak ada yang lain?"

"Para spirit sangat jarang membuat kontrak dengan sebuah keluarga. Karena itu hanya keluarga kita saja yang memiliki kontrak dengan spirit tingkat raja dari masa lalu. Dan juga, kondisi kita ditambahkan dengan keberadaan Spirit King of Darkness yang telah membuat kontrak denganmu sejak lahir. Ini baru pertama kalinya spirit membuat kontrak dengan seseorang yang baru lahir."

"Karena itu keluarga kerajaan menganggap keluarga kita sangat berharga. Kita memiliki kontrak dengan dua spirit tingkat raja dan menjadi penjaga dari wilayah yang dipenuhi monster."

'Sebenarnya aku sedikit penasaran dengan nasib spirit king lainnya. Apakah kamu tahu, Noctis?'

'Entahlah, aku kurang peduli dengan mereka. Aku lebih peduli dengan penelitian yang aku lakukan.'

'Ya sudahlah, bukan berarti hal ini sangat penting.'

"Benar sekali, anakku sayang. Apakah masih ada yang ingin kamu tanyakan?"

"Sebenarnya aku penasaran dengan nama kerajaan kita?"

Elena terlalu malas mencari buku tentang nama kerajaannya, dia lebih memilih langsung bertanya karena lebih cepat. Buku di perpustakaan ini sangat banyak mengisi belasan rak yang ada di ruangan ini.

Sungguh sangat disayangkan karena tidak ada orang yang memasuki perpustakaan untuk membaca buku. Hampir sia-sia orang yang mengumpulkan semua buku ke dalam perpustakaan ini.

"Nama dari kerajaan kita saat ini adalah pulchrasia, sebuah kerajaan kecil yang memiliki hubungan baik dengan para spirit."

"Saat ini?" Elena mengulangi kata tersebut dengan nada bertanya.

Elena bingung dengan maksud dari kata "saat ini." Bukankah biasanya seseorang lebih memilih hidup di tanah kelahirannya hingga mati.

"Benar, jika kerajaan ini ingin memanfaatkan mu, maka kita akan langsung pergi dari kerajaan ini."

Yovanca sangat serius dengan perkataannya kali ini. Jika kerajaan ini berniat memanfaatkan Elena, dia akan membawa putrinya pergi ke negara lain.

"Ba..ik..lah, kelihatannya aku bisa mendatangkan sebuah masalah yang merepotkan. Tapi, tenang saja Ibunda. Aku akan belajar ilmu berpedang dan sihir agar menjadi lebih kuat. Ibunda sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mengurusi pekerjaan ibunda dan aku. Ibunda fokus saja pada pekerjaan, aku bisa mengurus diriku sendiri."

Elena hanya bisa memikirkan hal itu untuk menenangkan ibunya yang sangat mengkhawatirkannya.

"Huweee… mengapa? Apa kamu tidak suka jika ibumu ini berada di dekatmu?" Yovanca sedih dan berpikir jika Elena tidak suka berada di dekatnya. Padahal, Elena adalah satu-satunya anak perempuan yang dia miliki. Belum lagi, Elena masih terlihat imut saat ini karena masih kecil.

Melihat tingkah laku ibunya, Elena berpikir bagaimana melawan ekspresi sedih ibunya. Tak perlu waktu lama, Elena menemukan caranya.

Elena menggenggam kedua tangan ibunya dengan lembut. Dia juga memasang ekspresi yang terlihat sangat mengkhawatirkan ibunya. Kemudian dia berkata...

"Bukanya aku membenci ibunda. Aku juga sangat mengkhawatirkannya ibunda, aku tidak ingin ibunda sakit karena terlalu banyak bekerja karena aku."

"Ehehehe… kamu benar-benar anakku yang sangat manis, ya."

Yovanca melepaskan tangannya yang digenggam Elena. Dia kemudian menepuk-nepuk kepala Elena secara lembut.

"Baiklah, sekarang bisakah kamu turun dari sana? Ibumu ini akan melanjutkan pekerjaannya," Yovanca meminta dengan halus.

"Tentu saja." Elena kemudian turun dari pangkuan ibunya itu.

Yovanca berjalan keluar dari perpustakaan. Elena mengembalikan buku yang ia baca sebelumnya ketempat semula dan pergi keluar dari perpustakaan.

Tanpa ibu dan anak itu, perpustakaan menjadi sepi senyap tanpa ada seorangpun disana. Hanya buku-buku tertata rapi di rak dan interior lainnya yang menjadi saksi bisu percakapan keduanya.

Terpopuler

Comments

Astraloud

Astraloud

Semangat Author-san

2021-07-21

0

Alvanzry

Alvanzry

nice thor

2021-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Reinkarnasi
2 Ch.2 Dunia Baru
3 Ch.3 Spirit King of Earth
4 Ch.4 Belajar Sejarah
5 Ch.5 Ibunda
6 Ch.6 Kakak
7 Ch.7 Ayahanda
8 Ch.8 Heroine
9 Ch.9 Spirit King of P2W
10 Ch.10 Ini hantu! Bukan Alien!
11 Ch.11 Flying Deadman
12 Ch. 12 Battle!
13 Ch.13 Setelah Pertempuran
14 Ch.14 Kehidupan Elena
15 Ch.15 Curhatan Nasi Goreng Heroine
16 Ch.16 Undangan Pesta
17 Ch.17 Menuju ke Ibukota
18 Ch.18 Berada di Hutan
19 Ch.19 Teman Pertama
20 Ch.20 Bandit
21 Ch.21 Melawan
22 Ch.22 Tertawan
23 Ch.23 Royal Spirit
24 Ch.24 Blood Elements
25 Ch.25 Melawan Pengguna Elemen Darah
26 Ch.26 Interogasi yang Gagal
27 Ch.27 Tamat
28 Ch.28 Red Moon
29 Ch.29 Mansion Magnifix
30 Ch.30 Sarapan
31 Ch.31 Mau Berbelanja?
32 32. Pergi Bebelanja
33 Ch.33 Melanjutkan Perjalanan
34 Ch.34 Rencana Liburan
35 Ch.35 Masa Lalu
36 Ch.36 Makan Siang
37 Ch.37 Penguntit
38 Ch.38 Daftar Kekuatan Pikiran Elena
39 Ch.39 Latihan Memanah
40 Ch.40 Persediaan Makanan
41 Ch.41 Sebelum ke Kota
42 Ch.42 Sampai ke Kota
43 Ch.43 Mahkota Emas
44 Ch.44 Royal Spirit of Water
45 Ch.45 Noctis VS Royal Spirit of Water
46 Ch.46 Selesai Juga
47 Ch.47 Elena Merajuk?
48 Ch.48 Sampai ke Ibukota
49 Ch.49 Istana Kerajaan
50 Ch.50 Bertemu Raja
51 Ch.51 Ini Perangkap
52 Ch.52 Pembicaraan Serius
53 Ch.53 Penyelidik Rahasia
54 Ch.54 Diskusi
55 Ch.55 Pergi ke Pelelangan Gelap
56 Ch.56 Dimulainya Lelang
57 Ch.57 Kristal Pemanggilan
58 Ch.58 Shamanism
59 Ch.59 Kembali
60 Ch.60 Mie Instan
61 Ch.61 Ruin
62 Ch.62 Adik Baru
63 Ch.63 Aku Tidak Salah 'kan?
64 Ch.64 Menjelaskan
65 Ch.65 Kembali ke Istana Kerajaan
66 Ch.66 Kembali ke Penginapan
67 Ch.67 Jalan-jalan di Ibukota
68 Ch.68 Makan Siang di Ibukota
69 Ch.69 Latih Tanding
70 Ch.70 Ngegas Tidak Baik untuk Kesehatan
71 Ch.71 Alex dan...
72 Ch.72 Putri Alex
73 Ch.73 Akademi
74 Ch.74 Harem?
75 Ch.75 Andre
76 Ch.76 Andre!!!
77 Ch.77 Tantangan Alex
78 Ch.78 Alex VS Elena
79 Ch.79 Semakin Memanas
80 Ch.80 Crystallokinesis
81 Ch.81 Arrow of Storm
82 Ch.82 Berlebihan
83 Ch.83 Pergi ke Pesta
84 Ch.84 Pesta
85 Ch.85 Perpindahan Kontrak
86 Ch.86 Mari Pulang
87 Ch.87 Meninggalkan Ibukota
88 Ch.88 Siapa yang akan Pergi?
89 Ch.89 Tentu saja Elena
90 Ch.90 Angelica Mulai Bergerak
91 Ch.91 Dunia Lain
92 Ch.92 Rencana Masa Depan
93 Ch.93 Penunggu Gedung
94 Ch.94 Vs Kuntilanak merah
95 Ch.95 End Battle
96 Ch.96
97 Ch.97 Preview Villa
98 Ch.98 Mafia 'kah?
99 Ch.99 Jalan-jalan
100 Ch.100 Penguntit di Dunia Baru
101 Ch.101 Dukun dan Asassin
102 Ch.102 Namanya juga Genre Aksi
103 Ch.103 Battle lagi
104 Ch.104 Loser
105 Ch.105 Hantu Villa
106 Ch.106 Melati
107 Ch.107 Candaan yang Tidak Lucu
108 Ch.108 Chapter ini Libur
109 Ch.109 Masih Libur
110 Ch.110 Siluman Ular Hitam
111 Ch.111 Bantai
112 Ch.112 Melati VS Karyan
113 Ch.113 Butiran Cahaya Hijau
114 Ch.114 Noctis yang Terkalahkan
115 Ch.115 Doll Battle
116 Ch.116 Doll Battle?
117 Ch.117 Sejarah Doll Battle
118 Ch.118 Keributan
119 Ch.119 Masih Santuy
120 Ch.120 Clairvoyance
121 Ch.121 Noctis yang Instrospeksi diri
122 Ch.122 Konfrontasi Pertama
123 Ch.123 Mundur
124 Ch.124 Tenang
125 Ch.125 Yukira
126 Ch.126 Memulai Langkah
127 Ch.127 Kenapa pula kau jalan-jalan?
128 Ch.128 Tingkat Kepintaran Ruin
129 Ch.129 Kembali ke Villa
130 Ch.130 Nanti Saja
131 Ch.131 Suster Ngesot
132 Ch.132 Samhain Pingsan
133 Ch.133 Hubungan Sosial Noctis
134 Ch.134 Mimpi dari Masa Lalu
135 Ch.135 Pengajar Baru Ruin
136 Ch.136 Mari Mengacau
137 Ch.137 Pertarungan di Tempat Umum
138 Ch.138 Kemampuan Diritis
139 Ch.139 Berbagai Konfrontasi
140 Ch.140 Tidak Sulit
141 Ch.141 Pihak Ketiga
142 Ch.142 Mundur
143 Ch.143 Arga VS Yukira
144 Ch.144 Selesainya Pertarungan
145 Ch.145 Air Putih, Air Mineral, dan Air Bening
146 Ch.146 Reboot
147 Ch.147 Reaksi Netizen
148 Ch.148 Ruang Bawah Tanah
149 Ch.149 Kolam Bawah Tanah
150 Ch.150 Menyelam
151 Ch.151 Mengubah Kolam
152 Ch.152 Danau Bawah Tanah
153 Ch.153 Spirit Heroic of Dragon
154 Ch.154 Berakhir Damai
155 Ch.155 Sebelum Bertemu
156 Ch.156 Akan Bertemu
157 Ch.157 Kembali Bertemu
158 Ch.158 Mereka dan Vila
159 Ch.159 Laporan Elena
160 Ch.160 Samhain
161 Ch.161 Samhain!!!
162 Ch.162 Refreshing
163 Ch.163 Jalan-jalan
164 Ch.164 Mall
165 Ch.165 Sakit
166 Ch.166 Pergerakan
167 Ch.167 Mimpi Elena
168 Ch.168 Gerakan Pihak Aparat
169 Ch.169 Serangan
170 Ch.170 Menyerang Balik
171 Ch.171 Semua Terjatuh
172 Ch.172 Haunted House
173 Ch.173 Samhain Memberontak
174 Ch.174 Elena Marah
175 Ch.175 Arga Terkepung
176 Ch.176 Panggilan Tugas Yukira
177 Ch.177 Kabur!!!
178 Ch.178 Theresa dan Noctis
179 Ch.179 Teka-teki
180 Ch.180 Samhain
181 Ch.181 Join
182 Ch.182 Pelajaran Kemampuan Baru Theresa
183 Ch.183 Boneka Keenam
184 Ch.184 Mari Menyerang
185 Ch.185 Chimera
186 Ch.186 Mari Bekerja Sama, ya?
187 Ch.187 Hampir Kelar
188 Ch.188 Kelar
189 Ch.189 Penyerbuan
190 Ch.190 Kabur Bukan Berarti Menyerah
191 Ch.191 Next Step
192 Ch.192 Burung Elang dan Burung Dara
193 Ch.193 Akhirnya Ketemu Juga
194 Ch.194 Menyerang Karyan
195 Ch.195 Elena VS Karyan
196 Ch.196 Melati, Samhain, Yukira VS Arga
197 Ch.197 Akhir Pertandingan
198 Ch.198 Administrator
199 Ch.199 Pertarungan Terakhir di Arc ini
200 Ch.200 ini Hampir Tamat, tapi Kapan?
201 Ch.201 Robot Raksasa
202 Ch.202 Teknik Rahasia Yukira
203 Ch.203 Ayolah, Kapan Selesainya?
204 Ch.204 Hah ... Akhirnya Tamat
205 Ch.205 Berpulang
206 Ch.206 Segel
207 Ch.207 Perkumpulan Red Moon
208 Ch.208 Adipati
209 Ch.209 Pagi Damai Setelah Elena Pulang
210 Ch.210 Melanjutkan Pagi Damai Setelah Kembali ke Dunia Spirit
211 Ch.211 Pengamatan Terhadap Latihan
212 Ch.212 Elena sang Pelatih
213 Ch.213 Guild Petualang
214 Ch.214 Grok si Petualang
215 Ch.215 Latihan Kecil Theresa
216 Ch.216 Kedatangan Adipati
217 Ch.217 Melawan Adi & Pati
218 Ch.218 Pembicaraan Damai Setelah Pertarungan
219 Ch.219 Epilog
220 Ch.220 Alternative Ending
221 Penutup
222 Season 2 information
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Ch.1 Reinkarnasi
2
Ch.2 Dunia Baru
3
Ch.3 Spirit King of Earth
4
Ch.4 Belajar Sejarah
5
Ch.5 Ibunda
6
Ch.6 Kakak
7
Ch.7 Ayahanda
8
Ch.8 Heroine
9
Ch.9 Spirit King of P2W
10
Ch.10 Ini hantu! Bukan Alien!
11
Ch.11 Flying Deadman
12
Ch. 12 Battle!
13
Ch.13 Setelah Pertempuran
14
Ch.14 Kehidupan Elena
15
Ch.15 Curhatan Nasi Goreng Heroine
16
Ch.16 Undangan Pesta
17
Ch.17 Menuju ke Ibukota
18
Ch.18 Berada di Hutan
19
Ch.19 Teman Pertama
20
Ch.20 Bandit
21
Ch.21 Melawan
22
Ch.22 Tertawan
23
Ch.23 Royal Spirit
24
Ch.24 Blood Elements
25
Ch.25 Melawan Pengguna Elemen Darah
26
Ch.26 Interogasi yang Gagal
27
Ch.27 Tamat
28
Ch.28 Red Moon
29
Ch.29 Mansion Magnifix
30
Ch.30 Sarapan
31
Ch.31 Mau Berbelanja?
32
32. Pergi Bebelanja
33
Ch.33 Melanjutkan Perjalanan
34
Ch.34 Rencana Liburan
35
Ch.35 Masa Lalu
36
Ch.36 Makan Siang
37
Ch.37 Penguntit
38
Ch.38 Daftar Kekuatan Pikiran Elena
39
Ch.39 Latihan Memanah
40
Ch.40 Persediaan Makanan
41
Ch.41 Sebelum ke Kota
42
Ch.42 Sampai ke Kota
43
Ch.43 Mahkota Emas
44
Ch.44 Royal Spirit of Water
45
Ch.45 Noctis VS Royal Spirit of Water
46
Ch.46 Selesai Juga
47
Ch.47 Elena Merajuk?
48
Ch.48 Sampai ke Ibukota
49
Ch.49 Istana Kerajaan
50
Ch.50 Bertemu Raja
51
Ch.51 Ini Perangkap
52
Ch.52 Pembicaraan Serius
53
Ch.53 Penyelidik Rahasia
54
Ch.54 Diskusi
55
Ch.55 Pergi ke Pelelangan Gelap
56
Ch.56 Dimulainya Lelang
57
Ch.57 Kristal Pemanggilan
58
Ch.58 Shamanism
59
Ch.59 Kembali
60
Ch.60 Mie Instan
61
Ch.61 Ruin
62
Ch.62 Adik Baru
63
Ch.63 Aku Tidak Salah 'kan?
64
Ch.64 Menjelaskan
65
Ch.65 Kembali ke Istana Kerajaan
66
Ch.66 Kembali ke Penginapan
67
Ch.67 Jalan-jalan di Ibukota
68
Ch.68 Makan Siang di Ibukota
69
Ch.69 Latih Tanding
70
Ch.70 Ngegas Tidak Baik untuk Kesehatan
71
Ch.71 Alex dan...
72
Ch.72 Putri Alex
73
Ch.73 Akademi
74
Ch.74 Harem?
75
Ch.75 Andre
76
Ch.76 Andre!!!
77
Ch.77 Tantangan Alex
78
Ch.78 Alex VS Elena
79
Ch.79 Semakin Memanas
80
Ch.80 Crystallokinesis
81
Ch.81 Arrow of Storm
82
Ch.82 Berlebihan
83
Ch.83 Pergi ke Pesta
84
Ch.84 Pesta
85
Ch.85 Perpindahan Kontrak
86
Ch.86 Mari Pulang
87
Ch.87 Meninggalkan Ibukota
88
Ch.88 Siapa yang akan Pergi?
89
Ch.89 Tentu saja Elena
90
Ch.90 Angelica Mulai Bergerak
91
Ch.91 Dunia Lain
92
Ch.92 Rencana Masa Depan
93
Ch.93 Penunggu Gedung
94
Ch.94 Vs Kuntilanak merah
95
Ch.95 End Battle
96
Ch.96
97
Ch.97 Preview Villa
98
Ch.98 Mafia 'kah?
99
Ch.99 Jalan-jalan
100
Ch.100 Penguntit di Dunia Baru
101
Ch.101 Dukun dan Asassin
102
Ch.102 Namanya juga Genre Aksi
103
Ch.103 Battle lagi
104
Ch.104 Loser
105
Ch.105 Hantu Villa
106
Ch.106 Melati
107
Ch.107 Candaan yang Tidak Lucu
108
Ch.108 Chapter ini Libur
109
Ch.109 Masih Libur
110
Ch.110 Siluman Ular Hitam
111
Ch.111 Bantai
112
Ch.112 Melati VS Karyan
113
Ch.113 Butiran Cahaya Hijau
114
Ch.114 Noctis yang Terkalahkan
115
Ch.115 Doll Battle
116
Ch.116 Doll Battle?
117
Ch.117 Sejarah Doll Battle
118
Ch.118 Keributan
119
Ch.119 Masih Santuy
120
Ch.120 Clairvoyance
121
Ch.121 Noctis yang Instrospeksi diri
122
Ch.122 Konfrontasi Pertama
123
Ch.123 Mundur
124
Ch.124 Tenang
125
Ch.125 Yukira
126
Ch.126 Memulai Langkah
127
Ch.127 Kenapa pula kau jalan-jalan?
128
Ch.128 Tingkat Kepintaran Ruin
129
Ch.129 Kembali ke Villa
130
Ch.130 Nanti Saja
131
Ch.131 Suster Ngesot
132
Ch.132 Samhain Pingsan
133
Ch.133 Hubungan Sosial Noctis
134
Ch.134 Mimpi dari Masa Lalu
135
Ch.135 Pengajar Baru Ruin
136
Ch.136 Mari Mengacau
137
Ch.137 Pertarungan di Tempat Umum
138
Ch.138 Kemampuan Diritis
139
Ch.139 Berbagai Konfrontasi
140
Ch.140 Tidak Sulit
141
Ch.141 Pihak Ketiga
142
Ch.142 Mundur
143
Ch.143 Arga VS Yukira
144
Ch.144 Selesainya Pertarungan
145
Ch.145 Air Putih, Air Mineral, dan Air Bening
146
Ch.146 Reboot
147
Ch.147 Reaksi Netizen
148
Ch.148 Ruang Bawah Tanah
149
Ch.149 Kolam Bawah Tanah
150
Ch.150 Menyelam
151
Ch.151 Mengubah Kolam
152
Ch.152 Danau Bawah Tanah
153
Ch.153 Spirit Heroic of Dragon
154
Ch.154 Berakhir Damai
155
Ch.155 Sebelum Bertemu
156
Ch.156 Akan Bertemu
157
Ch.157 Kembali Bertemu
158
Ch.158 Mereka dan Vila
159
Ch.159 Laporan Elena
160
Ch.160 Samhain
161
Ch.161 Samhain!!!
162
Ch.162 Refreshing
163
Ch.163 Jalan-jalan
164
Ch.164 Mall
165
Ch.165 Sakit
166
Ch.166 Pergerakan
167
Ch.167 Mimpi Elena
168
Ch.168 Gerakan Pihak Aparat
169
Ch.169 Serangan
170
Ch.170 Menyerang Balik
171
Ch.171 Semua Terjatuh
172
Ch.172 Haunted House
173
Ch.173 Samhain Memberontak
174
Ch.174 Elena Marah
175
Ch.175 Arga Terkepung
176
Ch.176 Panggilan Tugas Yukira
177
Ch.177 Kabur!!!
178
Ch.178 Theresa dan Noctis
179
Ch.179 Teka-teki
180
Ch.180 Samhain
181
Ch.181 Join
182
Ch.182 Pelajaran Kemampuan Baru Theresa
183
Ch.183 Boneka Keenam
184
Ch.184 Mari Menyerang
185
Ch.185 Chimera
186
Ch.186 Mari Bekerja Sama, ya?
187
Ch.187 Hampir Kelar
188
Ch.188 Kelar
189
Ch.189 Penyerbuan
190
Ch.190 Kabur Bukan Berarti Menyerah
191
Ch.191 Next Step
192
Ch.192 Burung Elang dan Burung Dara
193
Ch.193 Akhirnya Ketemu Juga
194
Ch.194 Menyerang Karyan
195
Ch.195 Elena VS Karyan
196
Ch.196 Melati, Samhain, Yukira VS Arga
197
Ch.197 Akhir Pertandingan
198
Ch.198 Administrator
199
Ch.199 Pertarungan Terakhir di Arc ini
200
Ch.200 ini Hampir Tamat, tapi Kapan?
201
Ch.201 Robot Raksasa
202
Ch.202 Teknik Rahasia Yukira
203
Ch.203 Ayolah, Kapan Selesainya?
204
Ch.204 Hah ... Akhirnya Tamat
205
Ch.205 Berpulang
206
Ch.206 Segel
207
Ch.207 Perkumpulan Red Moon
208
Ch.208 Adipati
209
Ch.209 Pagi Damai Setelah Elena Pulang
210
Ch.210 Melanjutkan Pagi Damai Setelah Kembali ke Dunia Spirit
211
Ch.211 Pengamatan Terhadap Latihan
212
Ch.212 Elena sang Pelatih
213
Ch.213 Guild Petualang
214
Ch.214 Grok si Petualang
215
Ch.215 Latihan Kecil Theresa
216
Ch.216 Kedatangan Adipati
217
Ch.217 Melawan Adi & Pati
218
Ch.218 Pembicaraan Damai Setelah Pertarungan
219
Ch.219 Epilog
220
Ch.220 Alternative Ending
221
Penutup
222
Season 2 information

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!