Ch.2 Dunia Baru

...Dunia Baru...

Secara perlahan, gadis itu membuka matanya. Langit-langit kayu adalah pemandangan yang dilihatnya. Itu hanyalah langit-langit kayu biasa yang berwarna coklat, tidak ada yang spesial darinya.

Gadis itu mencoba menggerakkan tubuhnya. Namun, ia sangat kesulitan melakukannya.

'Fumu, seperti itu, ya. Sekarang, aku telah menjadi bayi. Setidaknya aku ingin tubuh anak berusia satu tahun. Menggunakan tubuh seperti ini sangat tidak menyenangkan.'

Gadis itu mengangguk-angguk dalam pikirannya. Seandainya dia bisa menggerakkan badannya, maka anggukan itu tidak hanya terjadi dalam pikirannya saja. Dia akan benar-benar akan mengangguk-anggukkan kepalanya jika dia bisa menggerakkan tubuhnya dengan mudah.

Siluet bayangan yang muncul membentuk wajah seorang perempuan menutupi sebagian langit-langit dalam penglihatannya. Perempuan itu menatap ke arah gadis yang baru saja direinkarnasikan menjadi bayi.

Perempuan yang menatapnya memiliki rambut panjang berwarna hijau seperti giok dan warna mata abu-abu. Dia mulai mengulurkan tangannya dan mengangkat bayi yang berada di dalam ranjang bayi.

'Siapa dia? Apakah dia ibuku? Seharusnya aku bertanya di mana aku direinkarnasikan dan bagaimana status sosial di dunia baru ini. Lain kali aku akan menanyakan hal itu kepada Noctis.'

Perempuan itu menimang-nimang bayi itu dengan perasaan senang serta penuh kasih sayang. Tentu saja, itu karena yang ia timang adalah anaknya sendiri.

"Kamu sudah bangun, Elenaku sayang~," Perempuan itu mengeluarkan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

'Benar-benar bahasa yang tidak aku ketahui, tapi aku bisa memahaminya. Terima kasih banyak, Noctis. Kemampuan berbahasa milikmu sangat berguna,' Dia merasa bersyukur atas pemberian Noctis.

Tak lama kemudian, dia memikirkan hal lain, 'Hmm… Elena? Itukah namaku sekarang? Akhirnya aku mengetahui namaku. Selanjutnya aku akan meminta Noctis untuk mencari tahu kondisi keluargaku.'

"Ada apa? Apakah kamu takut kepada orang-orang? Tenang saja, ibu akan selalu menjagamu. Walaupun, banyak yang akan membencimu," Perempuan itu menghibur Elena. Dia tidak mengetahui apa yang dipikirkan Elena yang masih bayi, jadi wajar jika terjadi miss komunikasi.

'Dibenci orang-orang kah? Apakah ada sesuatu yang salah denganku? Apakah aku memiliki tentakel seperti makhluk luar angkasa?'

'Harus aku bilang berapa kali agar kamu mengerti jika ini dunia pedang dan sihir, bukan dunia tentang alien atau robot dan teknologi yang maju.'

'Noctis! Kamu berada disini?'

'Pikiran kita saling terhubung setelah membuat kontrak. Aku mengetahui apa yang kamu pikirkan.'

'Kenapa kamu tidak menjawab ketika aku berpikir mencari tahu kondisi keluarga ini atau sekitar?'

'Bukankah kamu bilang "lain kali"? Tentu saja aku akan mencarikan informasi tentang sekitar sini jika kamu minta "sekarang".'

'Benar juga. Kalau begitu, Carikan informasi sekitar tempat ini "sekarang"!'

'Baiklah, Gadis Kecil. Ini akan menjadi tugas pertamaku sejak menjadi spirit kontrak milikmu. Tidak buruk untuk memiliki pekerjaan yang tidak merepotkan. Oh, aku juga akan sedikit merengganggkan punggunggku setelah sekian lama melakukan penelitian.'

---

'Noctis, kamu masih disini?'

'Aku sudah pergi mencarikan informasi.'

'Eh, tapi, suaramu masih terdengar.'

'Walaupun kita terpisahkan jarak, pikiran kita masih bisa saling terhubung.'

'Begitu ya, apakah kamu bisa membagikan penglihatanmu? Apa yang kamu lihat otomatis akan masuk ke pikiranmu, 'kan?'

'Bisa saja, tapi kamu akan sedikit merasa aneh karena melihat beberapa pemandangan berbeda.'

Apa yang dimaksud Noctis adalah ketika Elena melihat melalui pandangannya, maka pemandangan yang dilihat Elena melalui matanya sendiri juga akan bertumpuk dengan itu. Ini tentu saja akan menjadi aneh kalau melakukannya. Pada dasarnya, otak manusia tidak dirancang untuk melakukan sesuatu yang berada di luar kesanggupannya.

Ini akan menjadi seperti memiliki tambahan lengan atau anggota tubuh lainnya. Manusia awan akan kesulitan melakukannya dan malah akan membuat gerakan aneh. Yang dilakukan Elena memang jauh lebih sederhana hanya dengan menampilkan gambar lainnya dalam penglihatannya, tetapi ini tetap akan memberikan pengaruh padanya.

'Tenang saja, aku akan menutup mataku. Dengan begitu, apa yang aku lihat adalah apa yang kamu lihat,' saran Elena.

'Cukup masuk akal. Aku akan segera membagikan penglihatanku.'

'Oke!'

Elena kembali menutup matanya. Ibunya yang melihat hal itu menaruh kembali Elena ke ranjang bayi.

"Kamu ingin tidur lagi, ya, Sayang. Tidak apa-apa, bermimpi lah dengan indah."

*Cup!*

Ibu Elena mencium dahi Elena dan pergi meninggalkan ruangan Elena.

Sementara itu, Elena melihat apa yang Noctis lihat. Karena Noctis adalah sebuah/secangkir/seorang/seekor atau seapalah tingkat tinggi, dia tidak terpengaruh oleh gravitasi. Noctis mampu melayang-layang di udara memperlihatkan berbagai pemandangan, ia juga mampu membuat dirinya tidak dapat dilihat oleh manusia.

Disebut sebuah, bukan buah. Disebut secangkir, bukan cairan. Disebut seekor, tidak punya ekor. Saya sendiri juga bingung mau disebut seapa?

'Jadi inikah pemandangan dunia ini? Cukup asri dengan berbagai pepohonan yang lebat. Sayang sekali tidak ada sebuah robot raksasa.'

Elena melihat pemandangan dari langit yang mana merupakan apa yang dilihat Noctis saat ini. Noctis pergi ke langit untuk meningkatkan jangkauan penglihatannya.

Di bawah sana, terdapat berbagai bangunan kuno yang sama sekali tidak mengejar perkembangan zaman modern. Jika kalian bertanya pada cara kasarnya, itu akan terlihat seperti abad pertengahan Eropa. Kenapa memilih latar ini yang merupakan latar fantasi? Karena Penulis sendiri terlalu malas melakukan riset sehingga pada akhirnya memilih latar fantasi.

Keunggulan latar fantasi dari latar realita adalah latar fantasi itu dibuat berdasarkan terserah pengarang. Dengan kata lain, mau pengarang membuat sebuah dunia hancur lah, kekuatan tidak masuk akal lah, hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan dunia nyata lah, itu semua akan tetap dapat dianggap masuk akal, tergantung cara bagaimana Penulis memasukakalkan sesuati yang tidak masuk akal.

'Mau sampai kapan kamu menganggap kita berada didunia yang dipenuhi teknologi?'

'Terserah aku, 'kan!' kalimat ini menjadi penegasan pada Noctis.

Melalui penglihatan Noctis, Elena melihat berbagai pemandangan, seperti hutan, gunung, desa, sungai, dan kota yang berada cukup jauh dari tempat mansion Elena berada saat ini.

'Hmm… tempat ini cukup jauh dari kota.'

'Ada apa gadis kecil? Apa kamu tidak menyukainya?'

'Tidak juga, aku menyukai tempat yang tidak terlalu ramai. Aku bahkan selalu menjadi solo player saat bermain sebuah game.'

'Sepertinya kita sepemikiran. Aku juga lebih suka meneliti item di dalam ruangan daripada harus melakukan sesuatu bersama orang lain.'

Elena mengamati pemandangan yang diperlihatkan penglihatan Noctis bagaikan melihat sesuatu melalui drone. Elena melihat sekelompok orang yang membawa senjata, seperti pedang, panah, tombak, dll. Namun, mereka tidak mengenakan pakaian seragam, hal ini membuat Elena menganggap mereka bukanlah kelompok prajurit.

'Noctis, bolehkah aku tahu, apa yang dilakukan orang-orang itu?'

'Sekelompok orang itu, ya,' Noctis mengetahui maksud Elena.

'Manusia biasanya menyebut mereka sebagai "Petualang". Mereka adalah sekelompok orang yang bekerja memburu monster dan mengerjakan permintaan lainnya.'

'Monster? Apakah itu hewan liar?'

'Hampir benar, lebih tepatnya suatu hewan yang menjadi sangat buas karena pengaruh dari energi alam yang berlebihan.'

'Seperti terkena rabies.'

'Kamu bisa menganggapnya seperti itu. Namun, monster jauh lebih kuat dari pada itu karena energi alam yang mereka dapatkan memperkuat fisik mereka.'

Noctis lanjut berkeliling di atas udara. Dia memperlihatkan berbagai pemandangan di sekeliling tempat tinggal Elena.

Elena mengetahui jika dia saat ini berada dalam sebuah Mansion yang terlihat mewah. Mansion itu terbuat dari kayu dan batu, sangat wajar untuk sebuah dunia dimana teknologi masih rendah.

Mengelilingi mansion tersebut, Noctis melihat berbagai orang yang melakukan pekerjaan yang berbeda-beda, mulai dari berkebun, memasak, bersih-bersih, dan lain lain. Elena yang melihat apa yang dilihat Noctis cukup penasaran dengan dunia yang memiliki teknologi yang rendah.

Perhatian Elena teralihkan oleh ibunya. Melalui penglihatan Noctis, dia melihat ibunya sedang berjalan melalui lorong-lorong mansion.

'Noctis, ikuti dia. Aku cukup penasaran dengan pekerjaannya.'

'Baiklah.'

Mengikuti perintah Elena, Noctis mengikuti perempuan itu. Perempuan itu memasuki sebuah ruangan yang didalam terdapat meja dan kursi serta berbagai lembaran-lembaran kertas yang terlihat menumpuk.

'Noctis, coba kamu lihat apa yang tertulis di kertas itu.'

Noctis melihat-lihat lembaran-lembaran kertas yang ada di ruangan itu. Dia hanya melihat tanpa menyentuhnya. Jika dia menyentuh kertas itu, maka Ibu Elena akan menyadari adanya keanehan.

'Sebuah dokumen? Sepertinya aku lahir kembali ke sebuah keluarga yang merepotkan.'

Elena memperhatikan lembaran kertas itu yang berisikan berbagai perihal penting, mulai dari perdagangan, hingga berbagai persetujuan pembangunan. Dari ini, Elena menyadari jika keluarga barunya adalah sebuah bangsawan.

"Permisi nyonya, aku membawakan teh dan camilan untuk anda." Terdengar sebuah suara dari balik pintu.

'Jadi bukan hanya penglihatan, aku juga bisa mengetahui pendengaran.'

'Sebenarnya, jika kamu mau, aku bisa saja menyampaikan perasaan kelima indra milikku padamu. Namun, saat ini sebaiknya tidak karena akan terlalu membingungkan bagimu untuk merasakan berbagai hal sekaligus.'

'Aku merasa jika kamu adalah peralatan mata-mata yang sangat hebat.'

'Aku ini bukan alat, Aku adalah makhluk hidup.'

'Maaf karena memanggilmu alat. Tapi jujur, kamu memang sangat mirip denan itu.'

"Silahkan masuk!" Ibu Elena yang sedang mengisi dokumen mempersilahkannya masuk.

Pintu pun terbuka, terlihat sebuah seseorang yang cukup tua dengan rambut dan janggut berwarna putih karena beruban. Tetapi, tubuhnya masih sangat gagah dan tegap. Dia membawa nampan yang diatasnya terdapat teh dan cemilan berupa kue.

"Nyonya Yovanca, saya akan menaruh camilan ini disini." Orang itu menaruh nampan tersebut ke atas meja.

'Jadi nama ibuku adalah Yovanca. Informasi yang lumayan berguna.'

"Nyonya, apakah anda masih mengkhawatirkan putri anda?" Pelayan itu memperhatikan lembaran dokumen yang menumpuk.

Mendengar ucapan pelayan itu, tangan Yovanca yang sibuk mengisi dokumen berhenti. Lalu, Yovanca menatap kearah pelayan yang baru masuk tersebut.

"Tidak apa, aku akan mengurus putriku sendiri, Sebas," Yovanca hanya mengatakan itu sebagai penegasan. Dia tidak merasa ragu-ragu akan perkataannya.

'Sebas. Nama yang pasaran.'

'Gadis kecil, sebaiknya kamu jangan menghina nama seseorang. Namun, aku setuju denganmu.'

"Tapi, nyonya. Jika anda mengurus putri anda, maka pekerjaan anda akan menumpuk."

"Apakah menurutmu ada pelayan lain, selain kamu yang merupakan kepala pelayan berani mendekati putriku!" Yovanca membentak pelayan tersebut, kelakuannya ini menunjukkan jika Elena cukup ditakuti oleh orang sekitarnya.

Pelayan itu terkejut karena nyonya yang ia layani bisa membentaknya seperti itu, dia terdiam beberapa saat karenanya. Ini adalah pertama kalinya dia dibentak sampai seperti itu.

'Noctis, memangnya ada apa denganku sampai pelayan lain takut padaku?'

'Akan aku ceritakan lain waktu. Sekarang nikmati saja siaran live ini.'

"Maaf atas perkataan saya yang tidak sopan," Perkataan Sebas disertai oleh kesopanan pada Nyonya-nya.

"Hah… aku tidak bisa menyerahkan urusan menjadi pendamping putriku kepada sembarang orang. Jika aku melakukan hal itu, aku sendiri tidak dapat memastikan orang yang mengurus putriku mengurusnya dengan benar atau mempengaruhinya hingga membuatnya melakukan hal buruk," Yovanca tampak lebih santai dari sikapnya yang sebelumnya.

"Aku punya ide, bagaimana jika kamu aku jadikan pendamping Putriku saja!" Yovanca menunjuk Sebas yang berdiri di depannya menggunakan tangan kanannya.

Sebas terdiam sesaat ketika Yovanca menunjuknya. Tapi itu tidak bertahan lama dan dia segera menjawab, "Maafkan saya, nyonya. Bukan maksud saya menolak perintah nyonya. Namun, saya memiliki pekerjaan yang padat di kediaman ini," jawaban itu juga disertai oleh nada bicara yang sopan.

"Benar juga, sih." Tangan Yovanca yang menunjuk Sebas diturunkan dan dia melanjutkan, "Sebagai seorang kepala pelayan dan kepala keamanan kamu memiliki pekerjaan yang sangat padat. Kamu hanya bisa sesekali mendatanginya," Yovanca menjadi kecewa karena pelayan yang dapat dipercaya menolak perintahnya.

"Aku punya ide yang jauh lebih bagus, bagaimana kalau kita pindahkan saja ruang kerjaku di kamar putriku. Dengan cara ini, aku juga bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan putriku." Yovanca menjadi bersemangat, matanya berbinar-binar dengan ide baru yang ia dapatkan.

'Ini hanya pendapat pribadiku, gadis kecil. Sepertinya semangatmu telah ditularkan pada orang-orang sekitarmu. Aku bisa merasakan semangat yang sama, seperti saat kamu membahas Alien atau makhluk asing.'

'Terima kasih atas pujiannya.'

'Itu sindiran'

'oh, oke…,' Elena merasa jika jawabannya ini kurang cocok untuk menjawab sindiran Noctis.

"Nyonya, jika anda melakukan itu, dan ada tamu yang datang maka saya rasa tamu itu akan segera pergi."

"Tidak apa-apa, jika ada tamu yang penting aku akan menunjuk sebuah pelayan untuk memberitahukanku sehingga aku akan berpindah ruangan."

"Baiklah nyonya, akan saya sampaikan hal ini kepada suami nyonya."

Pelayan itu pergi meninggalkan ruangan Yovanca. Yovanca melanjutkan pekerjaannya mengurus berbagai dokumen yang berhubungan dengan pengembangan wilayah.

'Noctis, ikuti dia!'

'Baiklah.'

Terpopuler

Comments

MD Pets

MD Pets

hapus kata "sebuah" karena itu aneh u/ dibaca, lebih aneh dari pada Elena dgn Spiritnya.. 🤣

2022-10-07

0

ANM (PENGAMAT)

ANM (PENGAMAT)

menarik menarik

2021-07-25

0

Astraloud

Astraloud

Semangat

2021-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Reinkarnasi
2 Ch.2 Dunia Baru
3 Ch.3 Spirit King of Earth
4 Ch.4 Belajar Sejarah
5 Ch.5 Ibunda
6 Ch.6 Kakak
7 Ch.7 Ayahanda
8 Ch.8 Heroine
9 Ch.9 Spirit King of P2W
10 Ch.10 Ini hantu! Bukan Alien!
11 Ch.11 Flying Deadman
12 Ch. 12 Battle!
13 Ch.13 Setelah Pertempuran
14 Ch.14 Kehidupan Elena
15 Ch.15 Curhatan Nasi Goreng Heroine
16 Ch.16 Undangan Pesta
17 Ch.17 Menuju ke Ibukota
18 Ch.18 Berada di Hutan
19 Ch.19 Teman Pertama
20 Ch.20 Bandit
21 Ch.21 Melawan
22 Ch.22 Tertawan
23 Ch.23 Royal Spirit
24 Ch.24 Blood Elements
25 Ch.25 Melawan Pengguna Elemen Darah
26 Ch.26 Interogasi yang Gagal
27 Ch.27 Tamat
28 Ch.28 Red Moon
29 Ch.29 Mansion Magnifix
30 Ch.30 Sarapan
31 Ch.31 Mau Berbelanja?
32 32. Pergi Bebelanja
33 Ch.33 Melanjutkan Perjalanan
34 Ch.34 Rencana Liburan
35 Ch.35 Masa Lalu
36 Ch.36 Makan Siang
37 Ch.37 Penguntit
38 Ch.38 Daftar Kekuatan Pikiran Elena
39 Ch.39 Latihan Memanah
40 Ch.40 Persediaan Makanan
41 Ch.41 Sebelum ke Kota
42 Ch.42 Sampai ke Kota
43 Ch.43 Mahkota Emas
44 Ch.44 Royal Spirit of Water
45 Ch.45 Noctis VS Royal Spirit of Water
46 Ch.46 Selesai Juga
47 Ch.47 Elena Merajuk?
48 Ch.48 Sampai ke Ibukota
49 Ch.49 Istana Kerajaan
50 Ch.50 Bertemu Raja
51 Ch.51 Ini Perangkap
52 Ch.52 Pembicaraan Serius
53 Ch.53 Penyelidik Rahasia
54 Ch.54 Diskusi
55 Ch.55 Pergi ke Pelelangan Gelap
56 Ch.56 Dimulainya Lelang
57 Ch.57 Kristal Pemanggilan
58 Ch.58 Shamanism
59 Ch.59 Kembali
60 Ch.60 Mie Instan
61 Ch.61 Ruin
62 Ch.62 Adik Baru
63 Ch.63 Aku Tidak Salah 'kan?
64 Ch.64 Menjelaskan
65 Ch.65 Kembali ke Istana Kerajaan
66 Ch.66 Kembali ke Penginapan
67 Ch.67 Jalan-jalan di Ibukota
68 Ch.68 Makan Siang di Ibukota
69 Ch.69 Latih Tanding
70 Ch.70 Ngegas Tidak Baik untuk Kesehatan
71 Ch.71 Alex dan...
72 Ch.72 Putri Alex
73 Ch.73 Akademi
74 Ch.74 Harem?
75 Ch.75 Andre
76 Ch.76 Andre!!!
77 Ch.77 Tantangan Alex
78 Ch.78 Alex VS Elena
79 Ch.79 Semakin Memanas
80 Ch.80 Crystallokinesis
81 Ch.81 Arrow of Storm
82 Ch.82 Berlebihan
83 Ch.83 Pergi ke Pesta
84 Ch.84 Pesta
85 Ch.85 Perpindahan Kontrak
86 Ch.86 Mari Pulang
87 Ch.87 Meninggalkan Ibukota
88 Ch.88 Siapa yang akan Pergi?
89 Ch.89 Tentu saja Elena
90 Ch.90 Angelica Mulai Bergerak
91 Ch.91 Dunia Lain
92 Ch.92 Rencana Masa Depan
93 Ch.93 Penunggu Gedung
94 Ch.94 Vs Kuntilanak merah
95 Ch.95 End Battle
96 Ch.96
97 Ch.97 Preview Villa
98 Ch.98 Mafia 'kah?
99 Ch.99 Jalan-jalan
100 Ch.100 Penguntit di Dunia Baru
101 Ch.101 Dukun dan Asassin
102 Ch.102 Namanya juga Genre Aksi
103 Ch.103 Battle lagi
104 Ch.104 Loser
105 Ch.105 Hantu Villa
106 Ch.106 Melati
107 Ch.107 Candaan yang Tidak Lucu
108 Ch.108 Chapter ini Libur
109 Ch.109 Masih Libur
110 Ch.110 Siluman Ular Hitam
111 Ch.111 Bantai
112 Ch.112 Melati VS Karyan
113 Ch.113 Butiran Cahaya Hijau
114 Ch.114 Noctis yang Terkalahkan
115 Ch.115 Doll Battle
116 Ch.116 Doll Battle?
117 Ch.117 Sejarah Doll Battle
118 Ch.118 Keributan
119 Ch.119 Masih Santuy
120 Ch.120 Clairvoyance
121 Ch.121 Noctis yang Instrospeksi diri
122 Ch.122 Konfrontasi Pertama
123 Ch.123 Mundur
124 Ch.124 Tenang
125 Ch.125 Yukira
126 Ch.126 Memulai Langkah
127 Ch.127 Kenapa pula kau jalan-jalan?
128 Ch.128 Tingkat Kepintaran Ruin
129 Ch.129 Kembali ke Villa
130 Ch.130 Nanti Saja
131 Ch.131 Suster Ngesot
132 Ch.132 Samhain Pingsan
133 Ch.133 Hubungan Sosial Noctis
134 Ch.134 Mimpi dari Masa Lalu
135 Ch.135 Pengajar Baru Ruin
136 Ch.136 Mari Mengacau
137 Ch.137 Pertarungan di Tempat Umum
138 Ch.138 Kemampuan Diritis
139 Ch.139 Berbagai Konfrontasi
140 Ch.140 Tidak Sulit
141 Ch.141 Pihak Ketiga
142 Ch.142 Mundur
143 Ch.143 Arga VS Yukira
144 Ch.144 Selesainya Pertarungan
145 Ch.145 Air Putih, Air Mineral, dan Air Bening
146 Ch.146 Reboot
147 Ch.147 Reaksi Netizen
148 Ch.148 Ruang Bawah Tanah
149 Ch.149 Kolam Bawah Tanah
150 Ch.150 Menyelam
151 Ch.151 Mengubah Kolam
152 Ch.152 Danau Bawah Tanah
153 Ch.153 Spirit Heroic of Dragon
154 Ch.154 Berakhir Damai
155 Ch.155 Sebelum Bertemu
156 Ch.156 Akan Bertemu
157 Ch.157 Kembali Bertemu
158 Ch.158 Mereka dan Vila
159 Ch.159 Laporan Elena
160 Ch.160 Samhain
161 Ch.161 Samhain!!!
162 Ch.162 Refreshing
163 Ch.163 Jalan-jalan
164 Ch.164 Mall
165 Ch.165 Sakit
166 Ch.166 Pergerakan
167 Ch.167 Mimpi Elena
168 Ch.168 Gerakan Pihak Aparat
169 Ch.169 Serangan
170 Ch.170 Menyerang Balik
171 Ch.171 Semua Terjatuh
172 Ch.172 Haunted House
173 Ch.173 Samhain Memberontak
174 Ch.174 Elena Marah
175 Ch.175 Arga Terkepung
176 Ch.176 Panggilan Tugas Yukira
177 Ch.177 Kabur!!!
178 Ch.178 Theresa dan Noctis
179 Ch.179 Teka-teki
180 Ch.180 Samhain
181 Ch.181 Join
182 Ch.182 Pelajaran Kemampuan Baru Theresa
183 Ch.183 Boneka Keenam
184 Ch.184 Mari Menyerang
185 Ch.185 Chimera
186 Ch.186 Mari Bekerja Sama, ya?
187 Ch.187 Hampir Kelar
188 Ch.188 Kelar
189 Ch.189 Penyerbuan
190 Ch.190 Kabur Bukan Berarti Menyerah
191 Ch.191 Next Step
192 Ch.192 Burung Elang dan Burung Dara
193 Ch.193 Akhirnya Ketemu Juga
194 Ch.194 Menyerang Karyan
195 Ch.195 Elena VS Karyan
196 Ch.196 Melati, Samhain, Yukira VS Arga
197 Ch.197 Akhir Pertandingan
198 Ch.198 Administrator
199 Ch.199 Pertarungan Terakhir di Arc ini
200 Ch.200 ini Hampir Tamat, tapi Kapan?
201 Ch.201 Robot Raksasa
202 Ch.202 Teknik Rahasia Yukira
203 Ch.203 Ayolah, Kapan Selesainya?
204 Ch.204 Hah ... Akhirnya Tamat
205 Ch.205 Berpulang
206 Ch.206 Segel
207 Ch.207 Perkumpulan Red Moon
208 Ch.208 Adipati
209 Ch.209 Pagi Damai Setelah Elena Pulang
210 Ch.210 Melanjutkan Pagi Damai Setelah Kembali ke Dunia Spirit
211 Ch.211 Pengamatan Terhadap Latihan
212 Ch.212 Elena sang Pelatih
213 Ch.213 Guild Petualang
214 Ch.214 Grok si Petualang
215 Ch.215 Latihan Kecil Theresa
216 Ch.216 Kedatangan Adipati
217 Ch.217 Melawan Adi & Pati
218 Ch.218 Pembicaraan Damai Setelah Pertarungan
219 Ch.219 Epilog
220 Ch.220 Alternative Ending
221 Penutup
222 Season 2 information
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Ch.1 Reinkarnasi
2
Ch.2 Dunia Baru
3
Ch.3 Spirit King of Earth
4
Ch.4 Belajar Sejarah
5
Ch.5 Ibunda
6
Ch.6 Kakak
7
Ch.7 Ayahanda
8
Ch.8 Heroine
9
Ch.9 Spirit King of P2W
10
Ch.10 Ini hantu! Bukan Alien!
11
Ch.11 Flying Deadman
12
Ch. 12 Battle!
13
Ch.13 Setelah Pertempuran
14
Ch.14 Kehidupan Elena
15
Ch.15 Curhatan Nasi Goreng Heroine
16
Ch.16 Undangan Pesta
17
Ch.17 Menuju ke Ibukota
18
Ch.18 Berada di Hutan
19
Ch.19 Teman Pertama
20
Ch.20 Bandit
21
Ch.21 Melawan
22
Ch.22 Tertawan
23
Ch.23 Royal Spirit
24
Ch.24 Blood Elements
25
Ch.25 Melawan Pengguna Elemen Darah
26
Ch.26 Interogasi yang Gagal
27
Ch.27 Tamat
28
Ch.28 Red Moon
29
Ch.29 Mansion Magnifix
30
Ch.30 Sarapan
31
Ch.31 Mau Berbelanja?
32
32. Pergi Bebelanja
33
Ch.33 Melanjutkan Perjalanan
34
Ch.34 Rencana Liburan
35
Ch.35 Masa Lalu
36
Ch.36 Makan Siang
37
Ch.37 Penguntit
38
Ch.38 Daftar Kekuatan Pikiran Elena
39
Ch.39 Latihan Memanah
40
Ch.40 Persediaan Makanan
41
Ch.41 Sebelum ke Kota
42
Ch.42 Sampai ke Kota
43
Ch.43 Mahkota Emas
44
Ch.44 Royal Spirit of Water
45
Ch.45 Noctis VS Royal Spirit of Water
46
Ch.46 Selesai Juga
47
Ch.47 Elena Merajuk?
48
Ch.48 Sampai ke Ibukota
49
Ch.49 Istana Kerajaan
50
Ch.50 Bertemu Raja
51
Ch.51 Ini Perangkap
52
Ch.52 Pembicaraan Serius
53
Ch.53 Penyelidik Rahasia
54
Ch.54 Diskusi
55
Ch.55 Pergi ke Pelelangan Gelap
56
Ch.56 Dimulainya Lelang
57
Ch.57 Kristal Pemanggilan
58
Ch.58 Shamanism
59
Ch.59 Kembali
60
Ch.60 Mie Instan
61
Ch.61 Ruin
62
Ch.62 Adik Baru
63
Ch.63 Aku Tidak Salah 'kan?
64
Ch.64 Menjelaskan
65
Ch.65 Kembali ke Istana Kerajaan
66
Ch.66 Kembali ke Penginapan
67
Ch.67 Jalan-jalan di Ibukota
68
Ch.68 Makan Siang di Ibukota
69
Ch.69 Latih Tanding
70
Ch.70 Ngegas Tidak Baik untuk Kesehatan
71
Ch.71 Alex dan...
72
Ch.72 Putri Alex
73
Ch.73 Akademi
74
Ch.74 Harem?
75
Ch.75 Andre
76
Ch.76 Andre!!!
77
Ch.77 Tantangan Alex
78
Ch.78 Alex VS Elena
79
Ch.79 Semakin Memanas
80
Ch.80 Crystallokinesis
81
Ch.81 Arrow of Storm
82
Ch.82 Berlebihan
83
Ch.83 Pergi ke Pesta
84
Ch.84 Pesta
85
Ch.85 Perpindahan Kontrak
86
Ch.86 Mari Pulang
87
Ch.87 Meninggalkan Ibukota
88
Ch.88 Siapa yang akan Pergi?
89
Ch.89 Tentu saja Elena
90
Ch.90 Angelica Mulai Bergerak
91
Ch.91 Dunia Lain
92
Ch.92 Rencana Masa Depan
93
Ch.93 Penunggu Gedung
94
Ch.94 Vs Kuntilanak merah
95
Ch.95 End Battle
96
Ch.96
97
Ch.97 Preview Villa
98
Ch.98 Mafia 'kah?
99
Ch.99 Jalan-jalan
100
Ch.100 Penguntit di Dunia Baru
101
Ch.101 Dukun dan Asassin
102
Ch.102 Namanya juga Genre Aksi
103
Ch.103 Battle lagi
104
Ch.104 Loser
105
Ch.105 Hantu Villa
106
Ch.106 Melati
107
Ch.107 Candaan yang Tidak Lucu
108
Ch.108 Chapter ini Libur
109
Ch.109 Masih Libur
110
Ch.110 Siluman Ular Hitam
111
Ch.111 Bantai
112
Ch.112 Melati VS Karyan
113
Ch.113 Butiran Cahaya Hijau
114
Ch.114 Noctis yang Terkalahkan
115
Ch.115 Doll Battle
116
Ch.116 Doll Battle?
117
Ch.117 Sejarah Doll Battle
118
Ch.118 Keributan
119
Ch.119 Masih Santuy
120
Ch.120 Clairvoyance
121
Ch.121 Noctis yang Instrospeksi diri
122
Ch.122 Konfrontasi Pertama
123
Ch.123 Mundur
124
Ch.124 Tenang
125
Ch.125 Yukira
126
Ch.126 Memulai Langkah
127
Ch.127 Kenapa pula kau jalan-jalan?
128
Ch.128 Tingkat Kepintaran Ruin
129
Ch.129 Kembali ke Villa
130
Ch.130 Nanti Saja
131
Ch.131 Suster Ngesot
132
Ch.132 Samhain Pingsan
133
Ch.133 Hubungan Sosial Noctis
134
Ch.134 Mimpi dari Masa Lalu
135
Ch.135 Pengajar Baru Ruin
136
Ch.136 Mari Mengacau
137
Ch.137 Pertarungan di Tempat Umum
138
Ch.138 Kemampuan Diritis
139
Ch.139 Berbagai Konfrontasi
140
Ch.140 Tidak Sulit
141
Ch.141 Pihak Ketiga
142
Ch.142 Mundur
143
Ch.143 Arga VS Yukira
144
Ch.144 Selesainya Pertarungan
145
Ch.145 Air Putih, Air Mineral, dan Air Bening
146
Ch.146 Reboot
147
Ch.147 Reaksi Netizen
148
Ch.148 Ruang Bawah Tanah
149
Ch.149 Kolam Bawah Tanah
150
Ch.150 Menyelam
151
Ch.151 Mengubah Kolam
152
Ch.152 Danau Bawah Tanah
153
Ch.153 Spirit Heroic of Dragon
154
Ch.154 Berakhir Damai
155
Ch.155 Sebelum Bertemu
156
Ch.156 Akan Bertemu
157
Ch.157 Kembali Bertemu
158
Ch.158 Mereka dan Vila
159
Ch.159 Laporan Elena
160
Ch.160 Samhain
161
Ch.161 Samhain!!!
162
Ch.162 Refreshing
163
Ch.163 Jalan-jalan
164
Ch.164 Mall
165
Ch.165 Sakit
166
Ch.166 Pergerakan
167
Ch.167 Mimpi Elena
168
Ch.168 Gerakan Pihak Aparat
169
Ch.169 Serangan
170
Ch.170 Menyerang Balik
171
Ch.171 Semua Terjatuh
172
Ch.172 Haunted House
173
Ch.173 Samhain Memberontak
174
Ch.174 Elena Marah
175
Ch.175 Arga Terkepung
176
Ch.176 Panggilan Tugas Yukira
177
Ch.177 Kabur!!!
178
Ch.178 Theresa dan Noctis
179
Ch.179 Teka-teki
180
Ch.180 Samhain
181
Ch.181 Join
182
Ch.182 Pelajaran Kemampuan Baru Theresa
183
Ch.183 Boneka Keenam
184
Ch.184 Mari Menyerang
185
Ch.185 Chimera
186
Ch.186 Mari Bekerja Sama, ya?
187
Ch.187 Hampir Kelar
188
Ch.188 Kelar
189
Ch.189 Penyerbuan
190
Ch.190 Kabur Bukan Berarti Menyerah
191
Ch.191 Next Step
192
Ch.192 Burung Elang dan Burung Dara
193
Ch.193 Akhirnya Ketemu Juga
194
Ch.194 Menyerang Karyan
195
Ch.195 Elena VS Karyan
196
Ch.196 Melati, Samhain, Yukira VS Arga
197
Ch.197 Akhir Pertandingan
198
Ch.198 Administrator
199
Ch.199 Pertarungan Terakhir di Arc ini
200
Ch.200 ini Hampir Tamat, tapi Kapan?
201
Ch.201 Robot Raksasa
202
Ch.202 Teknik Rahasia Yukira
203
Ch.203 Ayolah, Kapan Selesainya?
204
Ch.204 Hah ... Akhirnya Tamat
205
Ch.205 Berpulang
206
Ch.206 Segel
207
Ch.207 Perkumpulan Red Moon
208
Ch.208 Adipati
209
Ch.209 Pagi Damai Setelah Elena Pulang
210
Ch.210 Melanjutkan Pagi Damai Setelah Kembali ke Dunia Spirit
211
Ch.211 Pengamatan Terhadap Latihan
212
Ch.212 Elena sang Pelatih
213
Ch.213 Guild Petualang
214
Ch.214 Grok si Petualang
215
Ch.215 Latihan Kecil Theresa
216
Ch.216 Kedatangan Adipati
217
Ch.217 Melawan Adi & Pati
218
Ch.218 Pembicaraan Damai Setelah Pertarungan
219
Ch.219 Epilog
220
Ch.220 Alternative Ending
221
Penutup
222
Season 2 information

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!