...Setelah Pertempuran...
"Sebenarnya ibunda, ini bukan negosiasi karena kita sudah melucuti senjata miliknya dan menodongkan senjata padanya." Elena melihat-lihat Flintlock yang ada di tangannya.
"Senjata ini keren juga!" Elena memberikan tatapan berbinar saat melihat Flintlock.
"Sudah, sudah, sekarang ini kita hanya sedang merampok orang ini." Noctis sedang menodongkan pedangnya ke leher Flying Deadman yang masih di tanah.
"Hah… aku kalah. Jika kalian ingin harta karunku silahkan ambil saja. Manusia memang serakah." Flying Deadman menghela nafasnya.
"Kamu tenang saja, kami tidak tertarik dengan harta milikmu saat ini. Tapi, nanti entah. Jika ada yang keren akan langsung aku ambil tanpa sungkan-sungkan." Elena mencoba membidik sebuah pohon menggunakan Flintlock yang dia ambil dan mengabaikan Flying Deadman.
"Jangan begitu Elena sayang, jika bicara tolong lihat orang yang mengajak kamu bicara." Melihat Elena berperilaku seperti itu, Yovanca memberikan nasihat. Namun, daripada mengkhawatirkan putrinya yang bermain dengan senjata api, dia lebih peduli dengan sopan santun saat berbicara kepada orang.
"Baiklah ibunda." Elena melihat Flying Deadman setelah mendapatkan nasihat.
"Jadi, apa yang kalian inginkan? Jika bukan harta pasti kekuatanku kan? Aku beritahu kalian jika aku tidak mudah dijadikan kawan." Flying Deadman memberikan peringatan.
"Yah… itu juga bukan." Yovanca menjadi wakil pembicara.
Diantara mereka bertiga, Yovanca adalah yang paling ahli dalam melakukan negosiasi. Elena masih kurang pengalaman dalam melakukannya dan Noctis cukup tertutup dalam hubungan sosial.
Noctis jauh lebih fokus dalam melakukan penelitian item yang dia dapatkan dari dunia lain.
"Coba buktikan dengan mengembalikan kedua senjataku itu." Flying Deadman menatap tajam Elena yang membawa senjata miliknya.
"Baiklah, tapi sebelum itu…"
*Zrrrttt…
Elena menciptakan sebuah pedang bayangan.
"...ini senjata akan aku hancurkan terlebih dahulu. Akan bahaya jika kamu melawan setelah mendapatkan senjata ini kembali."
Elena meletakkan Flintlock dan pedang di depannya dan bersiap akan menebas kedua senjata itu.
"Stop… stop… stop..! Jangan lakukan itu, senjata itu sangat penting untukku. Senjata itu adalah harta utama dari benua yang sangat berbahaya. Harga dari senjata itu sangat mahal. Aku bahkan mempertaruhkan nyawaku hanya untuk mendapat Flintlock dan pedang itu. Jangan hancurkan senjata itu." Keringat dingin muncul dari seluruh tubuh Flying Deadman.
"Hmm… sepertinya senjata ini sangat penting bagimu." Elena.
"Hentikan saja, gadis kecil. Kita tidak bisa kehilangan mitra negosiasi." Noctis menyuruh Elena untuk berhenti.
"Baiklah, dan nama senjata ini adalah Flintlock ya."
*Wssshhh…
Elena menghilangkan pedang bayangan yang berada di tangannya.
Elena belum pernah melihat Flintlock sejak kehidupan sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Flintlock.
"Jadi, mari kita mulai dengan perkenalan. Aku adalah Yovanca. Yang membawa senjataku adalah putriku, Elena. Lalu, yang menodongkan pedang padamu adalah Noctis." Yovanca memperkenalkan mereka bertiga dengan nada yang sopan dan ramah.
*Swoosh…
Merasa situasi sudah aman, elang yang merupakan Spirit kontrak milik Yovanca menghilang.
"Namaku adalah Flying Deadman, aku dikenal sebagai hantu penjaga harta "The Haunted Ship, Phantom." Bisakah kamu menjauhkan pedang itu dariku?" Flying Deadman melihat bilah pedang yang sangat dekat dengan lehernya.
"Tidak, kecuali lehermu telah terpotong. Dan aku terkenal sebagai "Spirit King of Darkness" salam kenal."
"Dilihat dari perkenalan mu, kamu adalah orang yang terkenal di dunia asal mu. Bisakah kamu menceritakan sedikit kisah mu?" Minta Yovanca dengan nada yang sopan.
"Tentu saja, aku ini sangat ditakuti karena bisa mengalahkan puluhan armada sendirian. Kisahku bahkan dikenal berbagai bajak laut di lautan. Para bajak laut memilih untuk menghindar ketika bertemu. " Flying Deadman bangga dengan kisahnya.
"Tapi, kamu kalah sama tiga orang. Bahkan yang satu perempuan yang tidak berfokus dalam pertarungan dan yang satu bahkan belum sepuluh tahun." Elena mengejek Flying Deadman.
"Berisik! Itu karena kemampuan kalian sangat berbeda dengan orang di duniaku. Lalu, jika aku menggunakan semua kemampuan dari peluru milikku, kamu pasti sudah mati." Flying Deadman menyangkal Elena, dia tidak terima diejek. Padahal penyebab kekalahan adalah dianya sendiri yang membocorkan kelemahan.
"Jangan begitu Elena sayang, kita tidak boleh menghina orang lain." Yovanca memberikan Elena nasihat.
"Baiklah, kalau begitu seberapa kuat orang didunia mu?" Elena menjadi penasaran.
Kekuatan mereka bertiga saja bisa mengalahkan Flying Deadman yang mengaku sangat hebat di dunia asalnya.
"Biasanya manusia hanya menggunakan pedang dan senapan untuk bertarung serta kekuatan fisik mereka lumayan kuat. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang dapat melukaiku serangan mereka hanya melewati tubuhku begitu saja."
"Jadi begitu, kamu memiliki kekebalan terhadap serangan fisik. Sayang sekali yang kami gunakan adalah serangan sihir, jadi semua serangan kami bisa melukaimu." Noctis mengambil kesimpulan.
Wajar saja Flying Deadman selalu menang di dunia aslinya. Serangan biasa tidak berefek padanya.
"Serangan sihir? Serangan Fisik? Apa itu?" Flying Deadman bertanya-tanya.
"Serangan fisik adalah serangan apapun yang menggunakan benda fisik. Sedangkan serangan sihir meliputi apapun yang menggunakan energi alam." Elena menjelaskan dengan singkat.
"Energi alam? Apakah itu sama dengan "teknik jiwa?" Aku belum pernah mendengarnya?"
"Kami juga belum pernah mendengar tentang "teknik jiwa" yang kamu maksud, tolong jelaskan?" Minta Yovanca.
"Sederhananya, "teknik jiwa" merupakan sebuah teknik untuk melatih nilai jiwa seseorang agar menjadi lebih kuat. Jika jiwa seseorang kuat, maka orang itu akan mampu menciptakan berbagai fenomena magis." Flying Deadman menjelaskan.
"Apakah itu sama seperti kekuatan pikiran yang kamu maksud, Elena?" Yovanca memandang Elena.
"Entahlah, coba kita konfirmasi. Apakah kamu bisa membuat suatu objek melayang atau mengeluarkan api?" Tanya Elena kepada Flying Deadman.
"Ya, aku bisa. Tapi, kemampuanku ini sangat lemah. Kemampuanku yang paling kuat berhubungan dengan mayat." Jawab Flying Deadman.
"Sepertinya sama." Elena.
"Kalau begitu, Flying Deadman…" Yovanca akan meminta kepada Flying Deadman namun disela.
"Panggil saja "Flee" namaku terlalu panjang." Flying Deadman menyela.
"Kalau begitu, Flee. Bisakah kamu mengajari putriku Elena menggunakan kekuatan jiwa?" Yovanca meminta kepada Flying Deadman.
"Jadi bukan harta atau kekuatan, tapi yang kamu minta adalah pengetahuan. Sangat jarang ada yang memintaku hal itu."
Kemudian Flying Deadman membuat seringai kecil.
"Memangnya apa untungnya untukku jika aku mengajari putrimu tentang kekuatan jiwa."
"Fufufu… apa menurutmu kamu berada pada posisi untuk meminta sesuatu?" Yovanca membuat senyuman licik.
"Elena!" Yovanca memanggil Elena.
"Ya!" Jawab Elena dengan spontan.
"Hancurkan kedua senjata milik Flee."
"Baiklah!"
*Zrrrttt…
Kali ini, Elena membuat palu bayangan yang besar.
"Stop…! Jangan..! Baiklah, baiklah, aku akan melatihnya tentang kekuatan jiwa. Jangan hancurkan senjataku, aku janji tidak akan mengkhianati kalian."
"Hentikan saja Elena, sepertinya dia benar-benar akan melatih mu." Yovanca.
"Oke!"
*Wssshhh…
Elena menghilangkan palu bayangan miliknya.
"Baiklah, karena kamu sudah berjanji akan melatihnya, maka kita akan membuat perjanjiannya."
Noctis menjauhkan pedang dari leher Flying Deadman dan membuka portal ke ruang harta, dia mengembalikan pedang itu dan memunculkan selembar kertas serta pena.
"Ini adalah lembar perjanjian. Kau dan Elena akan menandatangani ini agar tidak saling mengkhianati."
"Apa yang terjadi jika kami melanggar perjanjiannya?" Flying Deadman memegangi lehernya yang sebelumnya ditodong pedang oleh Noctis.
"Jika perjanjiannya dilanggar, maka pelanggarnya akan mati." Noctis mengancam.
"Memangnya aku juga perlu melakukannya?" Tanya Elena kepada Noctis.
"Perlu, untuk membuktikan seberapa besar kesetiaan kita." Jawab Noctis.
"Yah… baiklah." Elena.
Elena dan Flying Deadman mendekat kepada Flying Deadman dan menandatangani lembar perjanjian itu. Isi dari perjanjiannya kurang lebih sebagai berikut:
Pihak 1: Elena Madison
Pihak 2: Flying Deadman
Dengan menandatangani perjanjian ini, maka pihak yang tercantum setuju untuk:
Pihak 2 akan melatih pihak 1 dalam menggunakan "kekuatan jiwa" hingga pihak 1 ahli dalam menggunakannya.
Pihak 1 akan mengembalikan apa yang dia rampas kembali kepada pihak 2.
Pihak 1 dan pihak 2 berjanji untuk tidak saling bertarung selama masa perjanjian.
Jika perjanjian ini dilanggar, maka pihak yang bersangkutan akan kehilangan nyawanya.
"Bagus, dengan begini kalian berdua saling terikat." Noctis mengembalikan lembar perjanjian itu ke dalam ruang hartanya.
*Prok...
"Baiklah, sekarang bagaimana kalau kita kembali ke mansion." Yovanca menepuk tangannya.
"Tunggu, sebelum itu, bagaimana dengan tempat tinggalnya?" Elena menunjuk Flying Deadman.
Akan menyebabkan keributan jika seseorang yang bercahaya hijau muncul ke dalam mansion.
"Tenang saja, aku bisa merasuki tubuh seseorang." Jawab Flying Deadman.
*Suut…
Flying Deadman memasuki tubuh Yovanca. Tubuh Yovanca mengeluarkan cahaya hijau beberapa saat dan padam setelahnya.
"Wow… impresif, benar-benar cara tinggal yang praktis." Elena memuji.
"Hmm… ibunda, warna pupil matamu berubah menjadi hijau." Elena memperhatikan mata ibunya.
(gambar hanya ilustrasi dan tidak 100% mirip dengan aslinya, gambar bukan asli milik saya.)
"Eh… benarkah? Sayang sekali disini tidak ada cermin, akan ibu pastikan nanti di mansion."
*Wssshhh…
Noctis menghilang menjadi kabut bayangan. Dia memilih untuk kabur sebelum disuruh Elena mengeluarkan cermin dari ruang hartanya.
"Tidak apa-apa, menurutku ibunda menjadi lebih cantik sekarang." Ucap Elena sambil tersenyum lembut kepada ibunya.
"Ehehehe… benarkah, aku senang jika kamu senang Elena sayangku~" Yovanca menjadi senang saat putrinya memuji dirinya.
"Ayo kita pulang, ibunda!"
"Ya, sayangku!"
*Zrrrttt…
Bayangan di bawah kaki Elena memanjang ke arah Yovanca. Kemudian mereka berdua masuk ke dalam bayangan dan muncul di halaman belakang mansion.
Namun ada satu hal yang hanya diketahui oleh Noctis, yaitu adalah kenyataan bahwa lembar perjanjian yang dikeluarkan sebelumnya hanyalah lembaran kertas biasa yang dibeli di dunia asal Elena dengan harga Rp. 37.000 satu rim-nya atau lima ratus lembar.
Jadi, sekalipun Elena dan Flying Deadman melanggar perjanjian. Keduanya akan baik-baik saja. Noctis melakukan hal ini hanya untuk menakut-nakuti keduanya agar Flying Deadman benar-benar melatih Elena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Astraloud
Omoshiroiii
2021-07-21
0
Higanbana Meili
Noctis Sialan 🗿
2021-06-23
8
Alif Ikhwana
mampir di Novel saya ya:
MAGENTAVERSE: Logia yang tak diharapkan.
colek dan komenin yaaa...
biar nulisnya semangat. tengkyuuu
2021-06-07
0