Happy Reading!
Selesai mengerjakan pekerjaannya, Senja memperhatikan Zayn yang tengah sibuk dengan laptopnya di ruang tamu. "Kalau lagi serius gitu, Tuan Zayn semakin tampan. " gumamnya pelan.
Merasa diperhatikan, Zaynpun menoleh. Dia memandang Senja dengan tatapan datarnya. "Buatkan aku kopi. " titahnya dengan nada cuek.
Senja berbalik dan bergegas pergi ke dapur. Beberapa saat kemudian diapun kembali, menaruh secangkir kopi diatas meja. "Em Tuan, jangan sering sering minum kopi soalnya enggak bagus buat kesehatan tuan. " ucapnya tersenyum tipis.
Zayn hanya diam melanjutkan pekerjaannya. Senjapun hanya berdecak, dengan berani duduk di sebelah majikan tampannya itu. Zayn meliriknya sekilas kemudian kembali fokus pada laptopnya. Selesai dengan pekerjaannya, Zayn mulai menyesap kopinya perlahan lalu menaruhnya pada tempatnya.
"Pergi dari hadapanku dan jangan ganggu aku Senja. " perintah Zayn. Senjapun hanya menanggapinya dengan senyuman, dia condongkan wajahnya di hadapan wajah Zayn.
"Kenapa Tuan, apa Tuan merasa berdebar berada di dekatku. " Zayn memutar bola matanya malas, mendengar ucapan pelayannya yang penuh percaya diri disebelahnya.
"Bersikaplah normal Senja. " tegas Zayn dengan sorot tajamnya. Senja mencebikkan bibirnya, melipat tangannya di dada dan menatap Zayn dengan lekat. Zayn terus menatapnya tajam, membuat Senja salah tingkah, memilih bangkit dan pergi dari sana.
Sampai di dapur, Senja segera meneguk segelas air. Puk sebuah tepukan dipundaknya, membuatnya menoleh. Terlihat seorang wanita yang memakai pakaian yang sama seperti dirinya menatapnya tajam.
"Sadarlah gadis tengik, kamu hanya pelayan di sini jadi jangan bermimpi Mendapatkan Tuan Zayn. Senjapun membaca name tag di dada gadis tersebut kemudian tersenyum tipis.
""Bukankah kamu juga pelayan Sekar. Apa jangan jangan kamu juga menyukai tuan Zayn, hingga berbicara ketus padaku. " Senja nampak sangat santai menghadapi gadis yang berdiri dihadapannya.
Sekarpun merasa geram, melayangkan tangannya namun Senja dengan sigap menangkap tangannya lalu menepisnya. Senja menghembuskan nafas kasar, melirik tajam kearah Sekar. "Jangan menyentuhku, bisa bisa aku tertular kudismu mak lampir. " desis Senja dengan senyum meledeknya.
"Kau. " Sekar sangat kesal dan membenci Senja. Diapun memilih pergi dari sana dan menuju ke kamarnya.
Astaga bisa bisanya mak lampir kayak Sekar dipekerjakan di sini. Gak sadar diri, dirinya sendiri juga seorang pelayan. Muka pas pas an saja songongnya selangit dan lagian mana mungkin Zayn tertarik sama Sekar.
Sabar Senja sabar
Jangan sampai kamu tua sebelum menikah dengan duda tampanmu karena sering marah marah melihat si mak lampir.
Senja menghembuskan nafas lega. Dia berlalu dari sana sambil bersinandung kecil. Diapun memicingkan mata melihat Zayn kedatangan keluarganya. Tak lama kemudian, senyum nakal terpatri dibibirnya. Diapun kembali ke dapur membuat minuman. Setelah selesai dibawanya ke ruang tamu dan ditaruh di atas meja. "Silakan di minum Nyonya, Tuan. " ucap Senja dengan senyuman manisnya.
"Eh kak Zayn siapa gadis cantik ini. " seru Livia, adik kandung Zayn.
"Dia Senja, pelayan pribadiku. "
Livia manggut manggut sambil memangku puteranya. Bryanpun melambaikan tangannya kearah Senja, Senjapun merasa gemas dengan bocah tampan dihadapannya. "Hai Senja, aku Livia adik kanung Zayn dan ini puteraku Bryan serta suamiku Darren. "
"Salam kenal Nona Livia. Bolehkah saya menggendong Bryan. " Livia tersenyum lebar lapu mengangguk. Dia menyerahkan putera kecilnya pada Senja.
Senjapun dengan sigap menggendongnya. Nampak Bryan tersenyum lebar, langsung menciumi kedua pipi Senja. Sontak semua orang tertawa melihat kelakuan Bryan. "Aunty, ayo kita main. " ajak Bryan dengan antusias.
"Baiklah. Lets go Bryan tampan, ayo main sama bibi. " Senjapun meminta izin, membawa Bryan ke ruang tengah meninggalkan Zayn dan Livia.
Livia mengulum senyumnya. Dia melirik kearah kakaknya dengan senyuman penuh arti. Zaynpun berdecak sebal melihat senyuman adiknya itu. Sepertinya puteraku Bryan menyukai Senja, Senja kayaknya sudah cocok jadi seorang ibu. " ungkap Livia.
"Hn. " gumam Zayn acuh.
Livia mencebik melihat sikap datar kakaknya itu. Darren segera merangkul istrinya, terkekeh melihat raut kesal diwajah Livia. Sesekali dia daratkan kecupan di bibir istrinya, tanpa peduli dengan kakak iparnya yang tengah melotot kearahnya. Zayn mendengus melihat adik dan iparnya yang tengah memamerkan kemesraan mereka.
💕💕💕
Sementara Senja tengah asyik bermain mobil mobilan dengan Bryan. Sesekali dia curi curi pandang kearah duda tampannya.
Uh kalau aku punya anak sama abang duda pasti ganteng kayak dia dan cantik kayak aku.
Nah kan mode halu Senja kembali kumat 😌
Belum apa apa udah halu duluan wkwk
Bryan berhenti bermain mobil mobilan. Dia bangkit dan berlari menghampiri pamannya. Tak lama kemudian bryan kembali bersama Zayn yang kini menggendongnya. Diam diam Senja tersenyum lebar melihat kedatangan Zayn.
Pucuk dicinta ulampun tiba
"Bryan tampan calon keponakan bibi yang paling baik i love you nak. Kamu telah bawa paman tampanmu kehadapan bibi. " jeritnya dalam hati.
"Kenapa senyum senyum. " sentak Zayn dengan wajah datarnya.
Senja tersadar dari lamunanya. Tatapannya beralih kearah Zayn yang kini tengah memperhatikan dirinya. "Memangnya ada larangan kalau saya tidak boleh tersenyum. " Senja menaik turunkan alisnya menggoda Zayn membuat Zayn jengah.
"Saya tidak akan luluh dengan senyuman dan sikapmu Senja.Jadi jangan lewati batasanmu itu. " tegas Zayn dengan sorot datarnya. Zayn beralih pada Bryan dan bermain dengan keponakannya itu.
Hah Senja membuang nafasnya berat. Lagi dan lagi usahanya kembali gagal meluluhkan hati si tuan kutub utara. Diapun memilih diam, memperhatikan interaksi Zayn dengan Bryan.
Satu jam kemudian mereka kembali ke ruang tamu. Zayn menyerahkan Bryan pada Darren, Liviapun berpamitan pulang pada Zayn dan juga Senja. Zaynpun berjalan melewati Senja yang terdiam mematung di sebelahnya.
Senja membawa bekas cangkirnya ke dapur. Sampai di sana lagi lagi Sekar mengejeknya. Senja hanya diam memilih mencuci cangkirnya hingga bersih. Setelah selesai diapun melirik Sekar dengan senyuman tipis.
"Hn bagaimana rasanya ditolak haha! Tawa mengejek menggema di dalam dapur.
"Aku tidak akan menyerah. Lagian lambat laun hati bekunya akan meleleh melihat ketulusanku kamu lihat saja nanti mak lampir. Senja berjalan melewati Sekar dan dengan sengaja dia menyenggolnya keras.
Sekarpun geram dengan sikap tenang yang dimiliki oleh Senja. Dia tidak akan membiarkan Senja merebut Zayn darinya. "Cih aku akan segera menyingkirkan kamu dari mansion ini gadis sialan. " gumamnya.
Senja langsung menghempaskan tubuhnya di kasur. Kini dia mencari cara lain, supaya mampu melelehkan hati beku Zayn. Dia tidak akan menyerah begitu saja sebelum Zayn jatuh cinta padanya. Mengingat kehadiran Sekar, Senja berdecak kesal. Dia akan membalas gadis itu dan tentu saja dia tidak akan tinggal diam.
"Lihat saja nanti mak lampir. Berani beraninya kamu menantangku, akan kubuat kamu malu dan tak lagi sombong. Senja tersenyum penih arti, sepertinya otak cantiknya telah menyusun rencana apik.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Aris Lefara
lanjut thoor
2024-01-25
0
susi 2020
😘😘😘😍
2023-05-10
0
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-05-10
0