...Happy Reading! ...
Kini Senja telah pulang ke rumah. Dia berniat mengutarakan keinginannya pada Ibu dan ayahnya.
"Bu, sepertinya besok aku akan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. " Seorang wanita paruh baya kini duduk di sebelahnya, meraih tangan Senja dan mengenggamnya erat.
"Nja, ibu akan selalu dukung kamu nak selama hal itu positif dalam hal kebaikan. Senja mengulum senyumnya, mendengar penuturan bijak wanita yang telah melahirkan dirinya.
Ayah terharu melihat puterinya sangat mandiri. Sebagai kepala keluarga, dirinya merasa malu karena tidak bisa memberi nafkah pada kedua perempuan kesayangannya.
"Tapi ingat ya Senja jangan godain boss kamu. " ledek Ibu dengan senyum meledeknya.
Senja mencebikkan bibirnya. Tak lama diapun ikut tertawa mendengar nasihat ibunya yang ternyata hanya menggoda dirinya. Ayah hanya bisa menggeleng, melihat kelakuan ibu dan anaknya itu.
"Ibu ih kasihan puterimu ini 21 tahun masih saja jomblo, siapa tahu bekerja di kantor nanti Senja menemukan jodoh Senja. " Senja menaik turunkan alisnya menggoda kedua orang tuanya.
Tawa pasangan paruh baya tersebut langsung pecah, mendengar ucapan puteri mereka yang sangat konyol. Senja terkikik geli dengan ucapannya sendiri. Tapi dia merasa penasaran dengan pria yang membeli bunga lili itu. "Abang Tampan, Senja akan mengejarmu. " batin Senja dengan semangat berapi api.
drt drt suara bunyi ponsel
Senja merogoh ponsel bututnya dari dalam saku.
"Halo Dara ada apa? " tanya Senja dengan raut penasaran.
"Eh ada lowongan pekerjaan lho Nja. " Senja nampak berbinar mendengar pernyataan sahabatnya.
"Cepat katakan!
Terdengar decakan pelan diujung sana, Senja tergelak berhasil membut sahabatnya itu merasa kesal. "Ya sudah tunggu aku, aku dalam perjalanan ke rumah kamu. "
Senja memutus sambungannya. Senyum bahagia tak luntur di bibirnya, membuat ayah dan ibunya merasa heran. Senja beralih menatap orang tuanya secara bergantian sambil berkata. "Dara akan ke sini Bu, " seru Dara.
30 menit berlalu
Setelah memarkirkan motor maticnya, Dara bergegas masuk ke dalam rumah Senja. Dia menyapa kedua orang tua dari sahabatnya itu. Senja tentu sangat senang melihat kedatangan Dara. Darapun mengeluarkan sebuah kartu nama dan menyodorkannya pada Senja.
Senja mengambilnya, membacanya dengan lekat setelah itu kembali melirik Dara. "Jadi lowongan pekerjaan yang kamu maksud adalah jadi pembantu. " cetus Senja memastikan.
"Iyap dan kamu tahu siapa calon majikanmu itu Senja. " Darapun menggantung kalimatnya membiarkan sahabatnya itu penasaran.
"Emang siapa! Rasa penasaran Senjapun mencuat, Dara tersenyum geli mendengarnya. Lalu membisikkan sesuatu di telinga Senja.
"Wah benarkah! Senjapun mengontrol dirinya dihadapan orang tuanya. Ayah dan Ibupun menggeleng, memilih pergi dari sana membiarkan mereka mengobrol dan tak ingin ikut campur.
Pucuk dicinta Ulampun tiba
Darapun mengotak atik ponselnya setelah itu menyodorkannya pada Senja. Senjapun terlihat bingung, namun segera melihat dan membaca artikel dalam ponsel Dara. Terkejut tentu saja. Ternyata pria yang diincarnya berstatus Duda hal itu membuat semangatnya semakin meletup letup.
"Kenapa kamu enggak bilang Dara! pekiknya kesal.
Yang ditanyapun hanya nyengir lebar. Senja merasa jengkel dengan sahabatnya tersebut, namun tak dipungkiri saat ini hatinya tengah berbunga bunga. Bagaikan tersiram air ditengah padang pasir wkwk. Darapun menghentikan tawanya, menatap lekat sahabat terbaiknya tersebut. "Apa kamu yakin Nja mau merebut hati pria es kutub utara itu. " ucapnya ragu ragu.
"10000% sangat yakin. Meskipun tertolak, aku akan terus berjuang meski harus melewati lembah, melewati arus sungai dan gunungpun akan aku daki. Darapun menggeleng melihat betapa semangatnya sahabatnya itu.
"Dasar spesies langka. Mana ada cita cita menikah dengan duda dasar aneh. cibirnya. Senja tak mempedulikannya, saat ini mood dan hatinya tengah baik saat ini.
Senjapun kembali melirik Dara lalu tersenyum tipis dan berkata. "Pertama tama sepertinya aku harus mengenali bagaimana sikap pria itu deh Dar dan bagaimana kehidupannya. "
"Ya Kamu benar Nja. "
"Eh kita jalan yuk siapa tahu dapet ide. " Darapun mengangguk. Senja beranjak dari duduknya dan langsung ke kamarnya.
15 menit kemudian
Senja telah siap dengan dress motif bunga dan rambutnya di kepang satu dibelakang. Darapun menghampiri sahabatnya itu, memberikam jempol atas penampilannya. "Ya sudah kamu pamit gih sana sama bibi dan paman. " ujarnya.
"Ayah, Ibu, Senja pamit ya. " teriak Senja.
Darapun berdecak kesal. Dia langsung menggeplak kepala sahabatnya itu dan berkata. "Tidak sopan Senja. " gerutunya.
Tak lama kemudian Ibu dan Ayah menghampiri keduanya. Darapun berpamitan pada orang tua Senja begitu juga Senja. "Ayah, Ibu aku pamit ya dan doakan aku pulang bawa calon mantu buat kalian bye bye. "
Senja menarik tangan sahabatnya dan langsung ke luar. Ibupun berkacak pinggang, melihat kelakuan anak gadisnya itu. Sementara Ayah tertawa terbahak bahak terbiasa melihat kelakuan konyol puterinya. "Bocah sableng itu hish, mana ada pria yang mau sama Senja. Senjanya aja kelakuan kayak kucing bar bar begitu. " gerutu Ibu tak habis fikir.
"Enggak usah heran Bu. Ibu sama Senja 'kan 11 12 sikapnya, emang ibu lupa ya. " sindir ayah sambil tertawa. Ibupun hanya nyengir dan mereka kembali mengobrol di ruang tamu.
💕💕
Darapun melajukan motor maticnya dengan Senja duduk di belakang. Keduanya nampak tertawa membahas hal hal lucu hingga tiba di taman kota. Keduanya duduk di sana, Senja menatap sekitar taman dengan tatapan kesal melihat orang orang pada pacaran. Diapun jadi membayangkan seandainya dirinya berpacaran dengan abang duda, pasti akan menyenangkan pikirnya.
"Eh Senja kenapa kamu bengong. " Senjapun menoleh dan menatap sahabatnya itu dengan raut jengkelnya. Dara menaikkan sebelah alisnya bingung melihat raut muka sahabatnya.
"Ish Dara kamu membuyarkan lamunan indahku bersama abang Duda. " Darapun terbahak mendengarnya. Dia tak menyangka sahabatnya itu tengah berhalu ria dengan duda incarannya itu.
Senja menghembuskan nafas pelan. Kinj otak cantiknya tengah memikirkan cara supaya dirinya bisa merebut hati sang duda. Diapun menoleh kearah Dara dan menatap lekat sahabatnya. "Baiklah besok aku akan datang kealamat itu dan bekerja sebagai pembantu di sana. " putusnya.
"Baiklah aku dukung kamu Senja. Besok aku akan antar kamu ke sana oke. Senja tersenyum lebar mendengarnya, lalu mengangguk kecil. dia sudah tak sabar bertemu dengan duda pujaan hatinya itu.
Kini keduanya menikmati pemandangan di taman kota sambil melihat orang pacaran. Darapun dengan usil menjahili Senja mengenai statusnya yang masih jomblo. "Nja kamu enggak pengen pacaran kayak mereka. " ledek Dara.
"Nunggu Mas Duda hatinya meleleh karena terpesona sama kecantikan aku dan jatuh cinta padaku. ucapnya penuh percaya diri. Darapun tergelak mendengar ucapan narsis dari Senja.
"Emang ya kamu Senja, dasar spesies langka. "
Senja tak tersinggung, malahan dia kini cengengesan mendapat julukan itu dari Dara sahabatnya. Dara menepuk jidatnya pelan melihat kelakuan absurd sahabatnya itu. Namun dia salut dengan Senja yang selalu menghadapi permasalahan hidupnya dengan santai seperti tak ada beban.
"Ohya Dara, entar kalau aku sudah resmi menjadi nyonya Zayn Barack. Kamu aku jodohin deh dengan tukang kebun keluarga O'Neil. " celetuknya asal.
Darapun menatapnya tajam. Lagi dan lagi dia kembali memberi jitakan di kepala Senja. Sedangkan Senja hanya terbahak bahak melihat raut kesal Dara. "Dasar Miss Halu kamu Senja. " cebiknya.
"Dih iri saja kamu Anandara. " balas Senja sambil terkekeh.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
susi 2020
😂😂😂😂
2023-05-09
0
susi 2020
🤣🤣🤣🤣
2023-05-09
0
Mikho
hahaha mau jodohin tmnya kok sm tukang kebun sih yg elittan dikit napa hahahahahahaha
2022-03-17
0