Uhuy kolaborasi Senja dan Mentari wkwkwk pasti gokil nih haha
Eh ngomong ngomong di sini Mentari hamil anak keduanya dan anak pertamanya namanya siapa ya hayooo 😂😂😂💕😘
Katakanlah Senja gila. Ya terserah apapun julukannya, apa yang dilakukannya tidak ada yang melarang. Dan bagian pentingnya pria yang diincarnya bukan suami orang.
Saat keduanya hendak beranjak dari taman, Tatapan Senja beralih kearah seorang suami yang mengejar istrinya, wanita itu dalam keadaan hamil. Hal itu sontak membuatnya terkekeh geli begitu juga dengan Dara.
Haduh suami suami takut istri
Wanita hamil tersebut menghampiri Senja dan juga Dara. Senja nampak terlihat bingung dengan wanita hamil di hadapannya.
"Em maaf Nona kenapa Anda terlihat kesal dan pergi meninggalkan suami Anda. " ucapnya penasaran.
Wanita tersebut menghembuskan nafas berat, kemudian duduk di bangku dan tersenyum kearah Senja. "Huh Enggak papa dan maaf ya aku ganggu kenyamanan kalian. Perkenalkan aku Mentari dan tadi suamiku Rafandra. " ucapnya dengan senyuman ramah.
"Satu lagi panggil aku Mentari saja oke. "
Senja dan Darapun mengangguk dan berkata. "Aku Senja dan ini sahabatku Dara. "
"Iya salam kenal. "
Mentaripun mulai mengoceh membahas permasalahannya dengan suaminya dihadapan Senja dan Dara. Senja yang notabene gadis absurd tentu saja langsung tertawa terbahak bahak mendengar cerita Mentari. Dara merasa canggung langsung menjitak sahabatnya agar berhenti tertawa namun Senja mengabaikan peringatannya.
Mentari mengulum senyumnya. Dia sangat senang menemukan satu spesies yang sama seperti dirinya. Konyol, tidak jaim, absurd dan juga bar bar dan sepertinya mereka akan sangat cocok dan kompak jika bersahabat pikirnya. Tak lama kemudian seorang pria tampan dan gagah tengah mengatur nafasnya yang ngos ngosan. "Astaga Yank aku capek ngejar kamu, kamu malah enak enakan duduk di sini. " gerutu Rafandra.
"Itu hukuman kamu, keluar kamar cuma pake kolor aku malu tahu dihadapan keluarga dan para tamu kemarin. " geram Mentari dengan nada menyindir. Rafandra tertawa melihat raut cemberut istrinya, Dia bantu istrinya berdiri kemudian mendaratkan kecupan di bibirnya.
Senja dan Dara melotot melihat adegan ciuman live dihadapan mereka. Keduanya nampak gigit jari mengingat status jomblo mereka yang tak kunjung berubah. "Ya tuhan bukakan hati abang duda, agar aku bisa bermanja ria dengannya. " jerit Senja dalam hatinya.
Setelah ciumannya terlepas, Mentari menepuk dada suaminya dan menatap tajam kearahnya. Rafandra nampak memasang wajah tanpa dosanya mengabaikan kehadiran Senja dan Dara. "Jangan lari lari lagi oke kamu sedang hamil anak kedua kita Yank. " tegurnya.
"Maafkan aku! Rafandrapun mengangguk, merangkul bahu istrinya. Mentari kembali menoleh dan tersenyum pada Senja dan Dara.
"Mas kenalkan mereka sahabat baru aku Senja dan Dara. " Rafandra mengangguk, lalu memperkenalkan dirinya dihadapan kedua gadis tersebut. Senja langsung klop setelah mengenal Mentari sepertinya dia akan meminta trik dari sahabat satu spesiesnya itu wkwk.
"Eh udah jam 03.00 sore, ayo kalian mampir saja ke rumah Kami Nja, Dar. " Mentari menatap keduanya secara bergantian. Senja dan Dara saling melirik satu sama lain setelah itu mengangguk.
"Kalian duluan, kami naik motor akan mengikuti dari belakang. " Rafandra mengangguk, mereka pergi ke parkiran dan masuk ke mobil Mobil melesat jauh disusul Dara yang melajukan motor maticnya.
45 menit berlalu
Senja dan Dara sampai di kediaman Rafandra. Mereka semuapun masuk ke dalam dan beristirahat di ruang tamu. Senja nampak terpukau dan kagum dengan mansion milik Mentari tersebut.
"Rumah kamu bagus juga ya Tar. " puji Senja dengan senyuman manisnya. Mentari mengangguk menyetujui ucapan Senja.
"Kamu bisa menginap di sini Nja, Dara. " Senja hanya nyengir dan memgangguk kecil. Dia terlihat canggung dihadapan Mentari dan Rafandra.
"Enggak deh Tar, soalnya jiwaku pasti akan menjerit kalau melihat adegan nyosor live lagi. " Rafandra tertawa mendengar ucapan Senja, Mentari melirik tajam suaminya itu. Senja dan Dara tersenyum geli melihat pasangan suami istri di depannya yang sangat lucu dan unik.
"Mommy, Daddy. " suara teriakan membuat Mentari dan Rafandra menoleh. Keduanya tersenyum lebar, Rafa merentangkan tangannya melihat puteranya berlari menghampiri mereka.
Hup Rafandra segera mengangkatnya, menaruhnya di atas pangkuan. Putera pertama mereka berusia lima tahun saat ini dan bernama Dirga. Senja merasa gemas dengan bocak cilik di depannya. "Dirga sayang ayo sapa kedua aunty ini. " seru Mentari pada puteranya.
Dirga menatap Senja dan Dara dengan mata bulatnya sambil berkata. "Halo Aunty cantik namaku Keanu Dirgantara Romanov. " sapa Dirga dengan senyum dibibir kecilnya.
"Oh hati aunty meleleh Dirga. Halo tampan, nama aunty Senja dan ini Aunty Dara. " Dirga mengangguk kecil. Hal itu membuat Dara dan Senja ikut merasa gemas padanya. Mentari tersenyum geli melihat tingkah absurd Senja.
Senjapun mendekatkan bibirnya di telinga Dara lalu berbisik. "Jadi pengen punya anak Dar. " bisiknya pelan. Mata Dara membulat, segera saja dia jitak kepala sahabatnya itu.
"Nikah dulu Dodol. " gerutunya. Senjapun hanya nyengir, menampilkan raut tak berdosanya Rafandrapun berdecak, menggelengkan kepalanya melihat gadis didepannya memiliki sikap sama persis seperti Mentari istrinya.
Darapun menengok jam tangannya. Setelah itu kembali melirik Mentari dan Rafandra secara bergantian. "Udah sore nih, kami pulang dulu ya. " pamitnya.
"Eh tapi kalian belum minum lho. " balas Mentari.
Senja menggeleng. Dia tersenyum memberi kode agar tidak usah repot repot. "Enggak papa nanti di jalan kami bisa beli jika kami haus
Tari. "
"Kalian hati hati. " Senja mengangguk. Bangkit dan berlalu pergi dari sana disusul Dara. Mereka berduapun pergi meninggalkan mansion Rafandra dengan motor matic Dara.
Dalam perjalanan pulang Dara memilih diam mendengarkan ocehan Senja. Senja menepuk dahinya pelan, merutuki kebodohannya saat ini. "Eh kenapa tadi aku tidak minta nomornya Tari sih. " keluhnya.
"Wkwkwk makanya di otak itu jangan mikirin si Duda mulu Senja. " Dara terkekeh melihat sahabatnya yang lupa daratan karena terpesona dengan duda incarannya. Senjapun mencebikkan bibirnya, merasa jengkel dengan Dara yang malah meledeknya.
Hingga tak lama kemudian mereka tiba di rumah Senja. Senjapun turun dari motor, melambaikan tangannya menatap kepergian Dara. Setelah itu berbalik, melangkahkan kakinya sambil bersenandung kecil memasuki rumahnya.
"Yuhu Ayah, Ibu, puteri kalian yang paling cantik pulang. " teriaknya.
Ibupun ke luar dari dapur.Dia langsung menghampiri Senja dan menjewernya. Senjapun meringis kesakitan dan memelas kearah sang ibu. "Sakit Bu. " rengeknya.
"Senja kamu itu perempuan, yang kalem dan anggun kenapa sih. Kalau para pria tidak ada yang mau sama kamu gimana. " omel Ibu sambil melepaskan jewerannya.
Senja menggosok gosok telingannya. Dia mencebik kearah ibunya dan berkata. "Lagian ya Bu, Senja lebih milih bersikap kayak gini daripada polos tapi hatinya punya niat jahat 'kan berbahaya. " ujar Senja dengan santai.
"Mungkin Senja akan melajang selamanya. " celetuknya. Ibu langsung melotot, Senja mengangkat jemarinya membentuk huruf v kearahnya setelah itu duduk di ruang tamu.
Ibu langsung mendekat, mengelus kepala Senja dengan lembut. Sebagai ibunya, ibu merasa belum memberikan yang terbaik untuk puterinya itu. "Maafin Ibu ya nak, Ibu tidak bisa memberikan apa yang diberikan ibu lain pada anaknya. " sesal Ibu Ratih.
Senja mengenggam tangan ibunya, menatap wanita yang melahirkannya dengan tatapan lembut. "Apa yang Senja miliki saat ini lebih dari cukup kok Bu asalkan Senja selalu sama Ayah dan Ibu. "
"Malahan Senja yang merasa sungkan, belum mampu memberikan mantu dan cucu untuk Ibu dan ayah. " Ibupun berdecak, namun tak lama merekapun tertawa bersama sama. Ayahpun ikut bergabung bersama mereka dan gelak tawa mewarnai sore itu di ruang tamu.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰🥰🥰
2023-05-09
0
susi 2020
😍😍😍
2023-05-09
0
Pia Palinrungi
wah keluarga somplak thor🤣🤣🤣🤣
2022-04-18
0