Happy Reading!!
Haripun beranjak sore, Senja kini tengah memberikan makan pada ikan peliharaan milik Zayn yang ada di dekat Gazebo. Dari belakang Zayn tengah menatapnya sambil melipat tangan di dada.
Zayn mengulum senyumnya, berjalan mendekat kearah Senja. Kedua tangan kekarnya melingkar indah di pinggang ramping milik Senja. Spontan Senja menoleh dan bernafas lega setelah tahu Zaynlah yang memeluk dirinya.
"Kenapa Tuan memeluk saya, lepaskan tuan nanti ada yang salah paham dan ingat saya sudah memiliki kekasih. " Zayn melepaskan pelukannya, wajah yang semula cerah berubah berganti dengan raut kesal menahan cemburunya.
Seringai Zayn terbit di sudut bibirnya, melirik Senja dengan ekor matanya dan berkata. "Jika kamu memiliki kekasih, kenapa kamu membalas ciuman dan tidak menolak diriku Senja. " ucap Zayn dengan senyuman miringnya.
Senja tak berkutik. Ucapan Zayn membuatnya kalah telak, kini dia memalingkan wajahnya yang menyembulkan rona merah. Zayn menarik dagu Senja hingga wajah mereka saling berhadapan. Tak dipungkiri Zayn terpesona dengan wajah polos Senja yang tanpa menggunakan make up.
"Tuan bersikaplah seperti biasa. Aku hanya tidak ingin baper dengan sikap tuan saat ini, bukankah tuan sudah tidak ingin mencintai wanita lain lagi. " seru Senja mencoba menguji si duda tampannya.
Entah kenapa kehadiran Senja mampu melupakan mendiang Vania. Sayang maafkan aku, hatiku mulai sedikit luluh dengan sikap Senja padaku. Entahlah apakah ini cinta atau hanya obsesi semata mengingat sikap cemburuku saat Senja bermesraan dengan si bodoh itu.
Zayn mendesah pelan, meraih kedua tangan Senja lalu mengenggamnya erat. Senja terlihat bingung saat tangannya diarahkan ke dada Zayn. "Dengarkan detak jantungku Nja, selalu seperti ini saat aku bersama kamu. "
Senja hanya diam, menarik tangannya dari dada Zayn. Dia mengontrol dirinya agar tidak kembali mencium majikan tampannya itu. Senja sedikit memundurkan langkahnya hingga menyisakan jarak diantara mereka.
Ya Tuhan kenapa engkau menciptakan makluk seksi seperti Zayn wkwk
Huh jadinya pengen nyosor ckck
Senjapun memilih duduk di Gazebo di susul Zayn. Keduanya sama sama terdiam dalam pikiran masing masing. Senja menoleh menatap lekat pria disebelahnya yang begitu tampan dan menggoda.
"Tuan lupakan, lupakan apa yang aku katakan tadi. Lagian mana mungkin tuan Zayn menyukai gadis miskin sepertiku. " Senja berkata seperti itu dengan senyum menggembang dibibirnya. Dia cukup sadar diri mengingat mereka bagaikan langit dan bumi.
"Capek berdebat denganmu Senja. " Zayn pasrah memilih diam sambil memijit kepalanya. Senja yang melihatnyapun segera membantu memijit kepala Zayn dengan lembut. Zayn menutup matanya sejenak, menikmati pijatan lembut dari Senja.
"Bagaimana Tuan sudah tidak lagi pusing
'kan. " Senja memperhatikan Zayn dengan lekat. Zayn tersenyum lalu mengangguk kecil, Senjapun bangkit dan berlalu pergi meninggalkan Zayn sendiri. Zayn menghela nafas kasar melihat kepergian Senja.
"Sepertinya aku perlu usaha yang lebih keras lagi meyakinkan Senja. " Zayn terlihat kecewa, lalu bangkit dan masuk ke dalam mansion.
Dari kejauhan Zayn melihat Senja dan Sekar tengah bertengkar hebat. Terlihat Senja sampai menyiram Sekar dengan segelas jus orange. Zayn langsung bergegas memghampiri mereka berdua dan menatap keduanya dengan tajam. Sekar tersenyum licik berpura pura menangis di hadapan Zayn sambil berkaca. " Hiks Tuan Zayn tolong aku, Senja berniat menyiksaku dan menyingkirkanku dari sini karena dia ingin menjadi nyonya di rumah ini. "
Zayn melirik Senja dengan ekor matanya, meminta penjelasan. Senja hanya diam dan sesekali melirik sinis Sekar dan berkata. "Wow actingmu bagus juga ya Sekar dasar mak lampir. Jelas jelas kamu yang mencari gara gara denganku tapi masih berkilah. " geram Senja tak terima.
"Cukup Senja jaga batasanmu! suara Zayn nampak meninggi membuat Senja membeku. Sekar diam diam tersenyum miring kearahnya setelah itu menampilkan raut polosnya. Zayn menatap Sekar dengan sorot mata tajamnya.
"Pergilah dan kerjakan pekerjaanmu Sekar! tegas Zayn. Sekar mengangguk dan berjalan cepat meninggalkan Zayn dan Senja.
Zayn berbalik menghampiri Senja, Senja memundurkan langkahnya dan memilih menghindar dari majikan tampan yang super menyebalkan itu.
Zayn tak berniat menyusulnya, kini dia memilih pergi ke ruang tamu menetralkan emosinya yang meledak. Disana berulang kali mendesah lelah dan kecewa akan sikap Senja barusan.
💔💔💔
Langit menjadi gelap, waktu menunjukkan angka 07.00 malam. Senjapun ke luar dari kamar dan telah siap mengingat janjinya bersama Rey. Dia menuruni anak tangga, berjalan menuju ke ruang tamu menemui Zayn sebentar. Zayn tertegun sekaligus terpesona melihat penampilan Senja malam ini.
"Ehem tuan saya minta izin, malam ini aku akan ngedate bersama Rey. Masalah makan malam suruh saja mak lampir yang menyiapkannya. " Raut wajah Zayn berubah setelah mendengar penuturan Senja.
"Aku tidak mengizinkanmu Senja! Senja melotot dan berdecak kesal kearah Zayn. Sementara rahang Zayn nampak mengeras dan wajahnya menunjukkan kecemburuan.
"Kenapa tuan mengatur hidupku. Pokoknya aku tetap pergi dan aku tidak peduli jika kamu memecatku. " Senja berjalan melewati Zayn dan terus berjalan hingga ke pintu depan. Zayn terkesiap, bangkit dan mengejar Senja.
Di luar Mansion hati Zayn semakin memanas kala melihat Senja yang tengah di rangkul oleh Rey. "Senja. " teriaknya menggelegar di halaman mansion.
cih rasakan kau, makan tuh cemburu dan ini balasan dariku karena kamu membela mak lampir
"Ayo masuk ke mobil, jangan pedulikan dia. " Senjapun masuk ke mobil dan Rey melajukan mobilnya meninggalkan mansion Zayn. Zayn menatap kepergian mereka dengan emosi meledak ledak. Zayn mengepalkan tangannya kemudian berbalik masuk ke dalam mansion.
Zayn berjalan melewati Sekar yang tengah menyiapkan makan malam. Dia segera mengambil beberapa wine lalu menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Sekar mengernyitkan dahi melihat sang majikan yang sepertinya menahan amarah.
"Pasti Senja dan semoga saja gadis sialan itu segera di usir dari sini. " Sekar tersenyum sinis dan tak sabar menantikan apa yang ada dibenaknya itu terjadi.
Di kamar
Zayn duduk di bawah ranjangnya sambil meneguk sebotol Wine. Kini hatinya tengah meradang membayangkan apa yang dilakukan Senja dan Rey saat ini seperti makan malam romantis dan mungkin saja Rey menyatakan cintanya pada Senja. Zayn menggeleng cepat, dia tidak akan rela jika Senja bersama pria bodoh itu daripada bersamanya.
"Senja maafkan aku!
Zayn mengambil ponselnya, berusaha menghubungi nomor Senja namun selalu direject oleh gadis itu. Zayn semakin kesal dan cemburunya semakin bertama setelah nomor Senja tidak bisa dihubungi. Dia kembali meneguk Wine hingga habis, setelah itu menambah lagi meminum Wine berusaha menghilangkan sedikit kegelisahan dalam hatinya.
Satu jam kemudian Zayn telah menghabiskan tiga botol Wine. Kini dia langsung tepar di lantai dan kehilangan kesadarannya karena kebanyakan minum.
Sementara larut malam jam 10.00, Senja telah kembali. Dia bergegas ke kamarnya tanpa melihat keadaan Zayn di kamarnya. Ternyata dia masih kesal dengan Zayn yang membela Sekar dihadapannya.
TbC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘
2023-05-10
0
susi 2020
🙄🙄🙄
2023-05-10
0
Pia Palinrungi
lanjut...
2022-04-18
0