Mentari pagi telah menyinarkan cahayanya, menandakan hari mulai terang. Senja telah rapi dengan dressnya dan seperti biasa dia mengepang rambutnya ke belakang. Setelah siap diapun ke luar dari kamar, menemui orang tuanya untuk berpamitan.
"Ayah, Ibu aku berangkat ya. Doakan supaya puterimu menemukan jodohnya eh. " celetuknya asal. Ibupun menggeleng, melihat tingkah absurd puterinya itu.
"Ingat jangan godain suami orang dan hati hati nak. Senja mengangguk, berlalu dari hadapan orang tuanya. Dia segera naik motor, Darapun melajukan motornya meninggalkan rumah Senja.
30 menit kemudian Senja turun dari motor. Menatap takjub mansion mewah bak istana di hadapannya. "Ya sudah Nja aku langsung ke toko bunga ya. " ujar Dara.
"Eh iya Dara. " Senja tersenyum, melambaikan tangan menatap kepergian sahabatnya.
Senjapun berjalan menuju ke rumah megah tersebut. Tok tok tok, selang 10 menit kemudian pintu dibuka oleh seorang wanita paruh baya. Wanita paruh baya mengerutkan dahi melihat kehadiran Senja. "Cari siapa ya nak!
"Maaf Nyonya, saya ingin melamar pekerjaan sebagai pelayan. " Senja bersikap ramah dihadapan wanita paruh baya tersebut.
Mommy Farah mengangguk, mempersilakan senja masuk. Senja segera ke dalam dan mengekori wanita itu dari belakang. Keduanya kini duduk berhadapan di ruang tamu.
"Iya saya memang mencari pelayan tapi sebagai pelayan pribadi untuk puteraku. Kalau boleh tahu siapa nama kamu! Mommy Farah terlihat tertarik dengan gadis dihadapannya itu.
"Lembayung Senja kusuma, panggil Senja saja nyonya. Mommy Farahpun mengangguk mengerti dan mulai menjelaskan apa tugas Senja.
Senjapun mengangguk angguk mengerti. Dalam hatinya bersorak senang menjadi pelayan pribadi si duda kesayangannya. Tak lupa Mommy Farah juga menjelaskan bagaimana sikap Zayn agar Senja tak terkejut nantinya.
"Oh ya ini kunci kamar kamu. Mulai sekarang kamu tinggal di sini, bersama putera saya. " Senja mendengar ucapan manjikannya yang memberitahu letak kamarnya dan kamar Zayn setelah itu mengangguk, mengambil kunci kamarnya. Senjapun pamit memilih pergi dari sana, sementara mommy Farah menghubungi Zayn dan membahas soal Senja.
"Mom astaga, aku bukan anak kecil lagi. Enggak perlu pelayan pribadi untuk mengurusiku. " geram Zayn di dalam telepon.
Mommy Farah hanya diam tak menanggapi kekesalan puteranya. "Suka ataupun tidak suka kamu harus membiarkan gadis itu bekerja di mansionmu ini Zayn. " tegas Mommy. Setelah itu Mommy memutus sambungan teleponnya, lalu menghembuskan nafas berat.
💕💕
Sementara Senja kini tengah menatap kagum kamarnya yang akan ditempatinya. "Ini Kamar luas banget kayak lapangan sepak bola. " gumam Senja sambil terkekeh.
Selesai memutari kamarnya, Senjapun memilih ke luar dari kamar. Dia bergegas pergi ke dapur, mengambil minuman dari dalam kulkas. Tap tap tap suara langkah kaki menghampiri Senja di sana.
"Ehem. "
Senjapun menoleh dan byur menyemburkan minumannya kala melihat pria tampan incarannya ada dihadapannya. Zayn kini menatap Senja dengan raut datar. "Bukankah kau gadis yang ada di toko bunga itu. " ujar Zayn.
"Iya Tuan, saya Senja. " Senja menghentikan ucapannya, mendapat kode dari Zayn untuk diam.
Zayn menghembuskan nafas pelan, setelah itu melirik Senja dengan aura dinginnya. "Aku harap kamu jaga sikapmu selama bekerja di sini jika tidak aku akan memecatmu. " ancam Zayn dengan sorot mata serius.
brr brr.. Dingin banget kayak kutub utara
"Tuan, senyum dikit kenapa sih. kaku amat kayak kanebo kering. " cetus Senja sambil terkekeh. Zayn hanya diam tak menanggapinya. Senja menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ternyata sulit menjinakkan si kulkas tampan.
Senja mengusap wajahnya kasar, berjalan kedepan. Dengan keberaniannya, dia buat bibir Zayn melengkungkan senyumnya namun dengan cepat Zayn menepis tangannya. "Jangan menyentuhku sembarangan. "
"Haduh raja singa mulai ngamuk. Lebih enak kalau senyum lho Tuan, menambah kadar manis dan ketampanan tuan Zayn. " Zayn tak peduli ucapan Senja, segera berbalik pergi meninggalkan Senja yang kini tengah melongo sekarang.
Kayaknya gombalanku kurang mempan untuk si duda 😳😌
"Sebaiknya aku menyusulnya siapa tahu dia butuh bantuan. " Senjapun melangkahkan kakinya naik ke lantai atas. Melihat pintu terbuka, Senjapun langsung mendekat. Tanpa mengetuk, Senjapun nyelenong masuk ke dalam.
"Em Tuan, butuh bantuan saya tidak! Zayn menoleh, menatap sengit kearah Senja yang berdiri tak jauh darinya.
"Apa orang tuamu tidak mengajarmu sopan santun. " geram Zayn. Senjapun maju ke depan, mencondongkan wajahnya kearah Zayn dan menatapnya penuh selidik.
"Kenapa Anda penasaran Tuan, apa Tuan ingin bertemu orang tua saya lalu meminangku. " celetuknya dengan senyuman menggoda. Zayn merasa kesal dengan ucapan pelayannya tersebut. Zayn menjentikkan dahinya kearah Senja dengan keras, mengabaikan ringisan kesakitan dari pelayannya tersebut.
"Jaga sikapmu Senja. Aku majikanmu sekarang ini dan kamu harusnya jaga kehormatanmu bukan bersikap centil seperti ini. Senjapun menghembuskan nafas pelan, kemudian menyunggingkan senyumnya dihadapan Zayn, tak tersinggung dengan apa yang diucapkan Zayn padanya.
Melihat senyuman gadis dihadapannya membuat Zayn muak. Senjapun berjalan melewati duda tampannya itu, lalu mengambil keranjang kotor. Dia menoleh dan tersenyum manis kearah Zayn yang menatapnya penuh benci. "Hidup itu terus berjalan tuan Zayn. Semua orang punya masa lalu seperti anda, tapi kemudian mereka sadar tidak seharusnya mereka terus menoleh kebelakang. "
"Sering seringlah tersenyum, agar ketegangan dalam hidupmu itu berkurang. Saya permisi dulu tuan tampan. " Senja terkikik, berjalan ke luar dari kamar Zayn. Zayn nampak terdiam mendengar ucapan Senja barusan.
Sebelum benar benar pergi Senja menoleh kearah Zayn dari balik pintu. "Kontrol emosimu Tuan, supaya umurmu panjang. " Senjapun melesat pergi sebelum Raja Singa mengamuk.
Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dari kamar Zayn. Senja tertawa terbahak bahak, tebakannya tak salah lagi pasti si duda tampan itu tengah mengumpatinya sekarang. Diapun bergegas ke dapur, mencuci pakaian kotor milik si tampan.
💕💕
Sementara di dalam kamarnya, Zayn kini tengah menetralkan emosinya yang meledak. Ini semua gara gara ucapan Senja barusan yang membuatnya marah marah. "Dasar pelayan somplak. " dengusnya kesal.
Namun lagi lagi ucapan Senja tadi terus terngiang ngiang di kepalanya setelah itu menggeleng. Dia melirik arlojinya menunjukkan angka 11.00 siang.
30 menit berlalu
Senja kembali dengan membawakan secangkir kopi untuk majikannya. Dia menyodorkannya pada Zayn. Zayn hanya diam, menatap lekat wajah pelayannya itu. "Ayo minum kopinya tuan, tenang saja kopinya aman kok enggak ada sianidanya. Lagian mana tega aku meracuni pria tampan seperti Tuan Zayn. " ungkap Senja sambil nyengir.
Zaynpun merebut minumannya. Dia menyesap kopi buatan Senja yang menurutnya sangat pas dilidahnya. Senja nampak sangat serius memperhatikan reaksi dari majikannya itu. Diapun menoleh kearah Senja dengan wajah datarnya seperti semula. "Mulai sekarang setiap pagi dan malam kamu buatkan kopi untukku. " titah Zayn.
"Iya Tuan. Em Tuan mau saya temani tidak. " celetuk Senja. Zayn melotot kearahnya membuat Senja terkekeh. Diapun berbalik dan memilih ke luar dari kamar Zayn. Sepeninggal Senja, Zayn kembali menyesapi kopinya sambil tersenyum tipis.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
susi 2020
😍😍😍
2023-05-10
0
susi 2020
😘😘😘
2023-05-10
0
Mhimiy Checil
käläü nġëläwän tüän dï dünïä nÿätä,länġsünġ dï pecat
2022-05-06
0