Sesaat kepala Gao terasa mau pecah, ketika gadis itu menolak penawaran nya.
Yang benar saja
oh damn it !
umpat nya dalam hati
katakan perempuan mana yang pernah menolak pesonanya? jelas saja semua orang berbondong-bondong ingin tidur dengan nya bahkan bermimpi untuk dapat menikah dengannya, tapi gadis itu jelas-jelas langsung menolak nya tanpa berfikir 2-3 kali.
dia memijat kepala nya yang mulai berdenyut-denyut kencang.
Gao fikir mungkin beberapa jalan bisa di ambilnya, kembali menemui Mr. Aziz dan membicarakan soal realita, mencari perempuan untuk di nikahkan kontrak atau menghubungi Daddy nya, membicarakan kembali soal solusi terbaik permasalahan ini.
Tapi entahlah, menikahi sembarangan perempuan meskipun secara kontrak dia takut akan menimbulkan konsekuensi besar dikemudian hari,belum lagi konsekuensi lain seperti keterikatan pada satu hubungan yang tidak dia sukai,belum lagi kontroversi yang akan ditimbulkan nanti nya atau bahkan terikat pada perempuan yang sama sekali tidak bisa membuat dirinya merasa tertarik,tapi untuk gadis bernama Ayana itu pengecualian fikir Gao.
menemui Mr. Aziz dan menyatakan soal realita nya mungkin akan menjadi hal paling tolol yang harus dia lakukan, sudah pasti semua akan menjadi kacau balau dan semakin menambah persoalan baru, dia yakin 💯% bukannya dia kembali mendapatkan proyek itu melainkan semakin kehilangan.
dan meminta bantuan Daddy nya jelas akan menurunkan harga dirinya, dia jelas-jelas berkata dengan daddynya allzigra jika dia bisa mengatasi setiap permasalahan ibarat seperti mengatasi perempuan di atas ranjang, jelas saja jika dia kalah telak di proyek ini sampai-sampai meminta bantuan sang Daddy maka harga dirinya pasti terlecut tanpa celah dia jelas tidak menginginkan nya.
Dan di antara pemikiran pusing yang melanda serta mendera, dia fikir mungkin tidur adalah keputusan terbaik.
Tapi siapa sangka tiba-tiba dalam hitungan detik ponselnya berdering, dengan perasaan enggan dia melirik nya, dan Seketika dia membulatkan matanya, jelas dia terbelalak saat melihat nama siapa yang tertera di layar handphone nya
"Halo"
jelas saja dia menjawab sambil mengerutkan dahinya
"Miss Ayana?"
Dia takut salah sasaran, salah menyimpan nomor atau jangan-jangan dia sedang bermimpi
"Saya.."
suara itu terdengar terbata-bata, Gao jelas semakin mengerutkan dahinya, suara diseberang terdengar sedikit serak
Gadis itu habis menangis?
batinnya
"Mensyaratkan Islam untuk lamaran nya.."
sedetik kemudian Gao kehilangan kata-kata
Gadis itu menerima lamaran nya, dengan syarat dia ikut kedalam agamanya
Oh God
Setelah itu mereka mendapatkan kesepakatan untuk berbicara 4 mata
Gao jelas bertanya-tanya kenapa tiba-tiba gadis ini mengubah pendirian nya yang tadi, dia bisa melihat mata sembab di balik bola mata itu dann.....
"Ada apa dengan kening anda, Miss Ayana?"
Gao mencoba untuk menyentuhnya, tapi Ayana secara refleks menghindar
"Anda belum bisa menyentuh saya, sebelum kita dihalalkan"
ucapnya pelan
Yah terlalu banyak aturan ketika berhadapan dengan gadis ini, dan tolol nya dia yang biasa enggan bersabar pada siapapun, bisa patuh dan sabar dengan kata-kata gadis ini.
"Anda benar-benar menerima lamaran saya?"
tanya Gao Kemudian
Ayana tampak diam
"Dibalik anda memanfaatkan situasi atau tidak, sama hal nya seperti anda yang tengah terjebak, saya pun juga sedang terjebak situasi, kondisi tanpa toleransi"
"Anda tidak sedang ingin bermain-main dengan pernikahan ini bukan? atau anda punya rencana untuk mengakhiri pernikahan ini ditengah jalan?
Ayana berusaha untuk memastikan
Gao Tampak terdiam, mencoba terus menatap dalam bola mata Ayana
"Meskipun pernikahan ini karena urusan lain, saya tidak pernah berfikir untuk menceraikan anda setelah menikah"
Ayana menatap dalam bola mata Gao, mencari kebohongan dibalik mata itu, tapi dia sulit menemukan nya.
"Anda tahu tuan? hubungan pernikahan jauh lebih kompleks dibanding masa pacaran, apalagi kita sama sekali tidak melewati masa pacaran itu. Akan ada beban tanggung jawab yang harus diemban masing-masing, supaya pernikahan bisa berjalan tetap harmonis dan langgeng kedepan nya"
"Jika sedari awal, misalnya anda dan saya sudah berbeda prinsip mengenai hal krusial di pernikahan nanti, seperti apakah sebaiknya istri tetap bekerja atau tidak, perihal anak bagaimana mendidik nya, mengatur masalah keuangan, dan sebagainya, akan sulit jika kita kukuh melanjutkan, sementara masing-masing tak mau berkompromi"
Ayana diam, menarik nafasnya pelan
Gao berusaha terus menyimak maksud dari kata-kata ayana
"Anda butuh restu orang tua saya bahkan orang tua anda sendiri, karena restu orang tua sangatlah sakral. Bagaimanapun, mereka yang sedari kecil sudah banyak berkorban untuk saya juga untuk anda. Tanya mereka apakah hubungan ini akan ditentang atau diizinkan. Dan jika tidak di setujui, Menentangnya sama saja dengan menyakiti hati orang tua. Dan pernikahan akan sulit membawa kebaikan jika orang tua sudah tidak ridho"
"Dan itu artinya kita harus mengulur waktu yang lama? itu sama saja kita membuat mr. Aziz curiga"
"Saya yang akan menyakinkan beliau besok, sisa nya saya serahkan pada anda"
Gao tampak diam
"Apakah mensyaratkan Islam mutlak?"
tanyanya kemudian
Ayana mengangguk cepat
"Saya mencari pondasi kuat untuk bisa membimbing saya, bukan saya yang harus membimbing pasangan saya"
"Jika keyakinan kita sudah berbeda kedepannya kita akan melangkah masing-masing tanpa saling bergandengan tangan"
"Anda tahu? ada banyak sekali kegagalan pernikahan yang seperti itu, meskipun tidak dipungkiri ada yang memaksa diri mengikuti pasangan, dan pada akhirnya terputus juga ditengah jalan"
"Tapi minimal, seseorang yang benar-benar memegang teguh keyakinan dan tahu Allah nya, dia tidak akan pernah kehilangan pegangan"
"Karena tadi saya bilang di awal, saya mencari pondasi kuat untuk membimbing saya"
"Tidak ada perbedaan prinsip mengenai hal krusial, serta kita dalam satu keyakinan Yang sama, saya yakin kita bisa berjalan di arah yang sama, dan InsyaAllah hubungan ini akan berjalan harmonis hingga akhir"
Gao mencoba menarik nafasnya, dia fikir ternyata terlalu rumit untuk menikah dengan gadis ini
"Mau saya beri contoh?bagaimana letak perbedaan ini sekarang?"
Ayana tiba-tiba bertanya, Gao menatap Ayana sambil mengerutkan dahinya
"Maaf"
Ayana meminta ballpoint di kantung kameja nya
dengan gerakan cepat Gao memberikan ballpoint itu pada Ayana, kemudian gadis itu mengeluarkan sebuah catatan kecil di dalam tasnya
"Ketika melihat pena dan buku ini, apa yang anda fikirkan?"
Gao tampak mengerutkan dahi nya, dia mencoba berfikir
"Pekerjaan, proyek, properti, kehidupan, masa depan"
Ayana memejamkan matanya pelan
"Anda tahu apa yang saya fikirkan?"
Gao menggelang
"intonasi lagu, lyric, nada dan naskah hidup"
"Pemikiran kita sangat berbeda bukan?"
Gao tampak diam
"maaf, contoh berikut nya"
Gao mengangguk
"Saat melihat wajah saya, apa yang anda fikirkan?"
ayana memejamkan matanya pelan dalam jangka waktu lama
oh such... umpat Gao
gairah, hasrat, sek...s dan kesenangan
"Maaf....Gairah, hasrat, sek...s dan kesenangan"
tiba-tiba Ayana menjawab hal yang ada didalam kepalanya, lantas gadis itu membuka matanya
Gao tampak kaget, tapi Ayana malah tersenyum kecil
"Anda tahu apa yang saya fikirkan?"
Gao mencoba menebak
"tampan, kaya dan sedikit garang"
dia menjawab seenak nya saja
Ayana kembali tersenyum, dia menggeleng pelan
"Suami masa depan saya, ayah untuk anak-anak saya"
Gao membelalakkan matanya,seketika Gao menelan salivanya, hatinya bergetar dan dia kehilangan kata-kata
"Itu lah perbedaan dasar paling nyata saat keyakinan dihati kita sudah berbeda"
ucap Ayana kemudian, menatap bola dalam bola mata laki-laki itu untuk waktu yang cukup lama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Wirda Wati
lluar biasa ....keren thort
2024-08-25
0
Budiwati
keren thor
2023-03-25
1
shohihatul fikriyah
thor... dikau luar biasssaaa menakjubkan... love sesamudra buat km thoorr... sehat dan sellu cemerlang imajinasimu thor. Amiin Insyaallah
2022-11-02
0