Jelas saja Ayana marah, jelas dia menolak mentah-mentah permintaan itu. Bagi nya itu hal yang paling tidak masuk akal di dunia ini, cuma karena dalam keadaan terjepit dan terdesak, bukan berarti dia harus menggadaikan masa depannya.
Alasan paling tidak masuk akal yang diberikan mister Gao untuk nya, sang sekretaris salah memberi alasan karena orang Kuwait itu berkata
"Alasan paling logis seorang laki-laki tidak datang pada pertemuan penting membahas soal uang adalah istri dan anak-anaknya"
"Tuan gao tengah mengurus semua persoalan calon istri nya, beliau begitu sibuk mengurus acara pernikahan, maafkan saya tuan"
"Itu luar biasa, saya ingin berkenalan dengan calon istri nya, dan akan hadir di acara pernikahan mereka"
"Jika itu sebuah kebohongan, maka saya pastikan untuk membatalkan semua kerja sama ini, semua saya anggap jika pihak Mr. Gao lah yang membatalkan nya, dan kalian bisa membayar kompensasi nya sesuai dengan perjanjian"
Hanya karena kesalahan 1 orang membuat semua orang terjebak bersama? tidak! jelas Ayana tidak Sudi dan rela.
"Kita bisa menandatangani kesepakatan kerja sama soal bisnis, tapi tidak soal pernikahan"
"Anda tahu mister? ketika 2 orang menikah, mereka mesti punya landasan yang kokoh hingga bisa menciptakan 1 keluarga bahagia, dan itu merupakan dambaan semua manusia. karena dalam pernikahan kita harus bersiap menempuh konsekuensinya"
"menikah bukan sekedar bilang ayo kita menikah, setelah lelah ayo kita bercerai"
"Kita tidak saling mengenal dengan baik, hanya bertemu 3 kali, bahkan proses ta'aruf pun ada tata caranya"
"Jangan hanya ingin menikmati hasil akhir dan berfikir jika pernikahan ini pasti kebahagiaan, padahal rasa bahagia justru muncul karena proses yang diikuti dengan konsisten"
"Anda tahu? Keluarga bahagia bukanlah keluarga yang berdiri di atas ruang hampa. Justru ia menempatkan pondasi sebagai tempat berpijak yang kokoh, karena hendak membangun sebuah peradaban yang kokoh pula. Tidak ada bangunan kokoh, jika pondasinya lemah. Semua bangunan tinggi menjulang ke langit, harus disertai pondasi yang kuat menghujam bumi"
"Dan anda tidak memiliki satu pondasi yang saya inginkan, kita memiliki keyakinan yang Berbeda dan juga pola Fikir serta sudut pandang yang berbeda"
*********
Tapi siapa sangka, semua nya tidak sesuai ekspektasi. kita yang merancang tapi Tuhan yang menentukan bukan? Semuanya pecah secara tiba-tiba saat dia tiba di rumah sakit untuk melihat kondisi Dyah
Praangggg
praangggg
sang sahabat baik melempar semua yang ada dihadapannya, dia menangis berteriak histeris begitu sadar dari keadaan nya, dia marah karena tidak mati saja, tingkat emosional nya kacau, dia menyalahkan keadaan.
Bahkan ketika sandi disana, semakin mengacaukan tingkat emosional nya, laki-laki itu mengajukan kompensasi mengerikan tepat dihadapan Ayana
"Kita akan menikah, Setelah aku dan Ayana menikah"
jelas saja Ayana marah, dia ingin sekali menampar wajah sandi, dia fikir kurang jelaskah apa yang di sampaikan olehnya kemarin?
Erika terus memeluk Ayana, dia tahu sandi benar-benar kehilangan akal warasnya, laki-laki itu benar-benar terobsesi pada Ayana bahkan hingga kematian akan menjemput nya nanti.
"Kenapa kau melakukan semuanya pada ku, kenapa....?"
Dyah berteriak histeris, memaki Ayana, melempar Ayana dengan benda apapun yang tergeletak disana.
"Dyah.."
dia bergetar, suaranya nya tampak sulit keluar, dia berusaha menahan tangisnya sambil mencoba menyentuh tangan Dyah, tapi sahabatnya itu seolah memang benar-benar jijik melihatnya
"Kau seperti benalu, yang terus menempel didalam hubungan kami"
jerit Dyah
Ayana menggelengkan pelan Kepala nya
Dan
plakkk
seketika sebuah pajangan kaca menghantam kening Ayana, dia terhuyung-huyung menahan pusing
"Ayana'
Erika berteriak kaget, mendekati Ayana dengan cepat, darah segar mengucur dari keningnya.
"Sandi, apa kau gila? Ayana tidak mau menikah dengan mu, kenapa kamu tidak bisa melepaskan dia?"
Erika marah, mencoba mengusir sandi dari sana, laki-laki itu bagaikan sebuah bencana hebat yang bisa meruntuhkan hubungan persahabatan yang mereka jalin sejak SMP.
"Aku akan tetap menikahi nya, menjadikan Ayana istri pertama. Kemudian baru menikahi Dyah"
"Kecuali jika Ayana sudah menikah, maka aku akan melepas kan nya"
dan Seketika mendengar ucapan sandi fikiran buntu melanda Ayana, melihat sang sahabat sudah hampir menjadi gila, menatap nya dengan penuh kebencian, mencoba melempari nya lagi dengan sesuatu. sedangkan sandi semakin menggila dengan obsesinya, dia fikir bukankah cara satu-satunya adalah....
"Aku akan segera menikah, laki-laki itu sudah melamar ku kemarin"
rasanya sesak, tapi Ayana fikir bukankah ini satu-satunya jalan yang bisa dia ambil saat ini.
"Aya..?"
Erika tercekat, menatap wajahnya dengan sejuta tanda tanya
kemarahan Dyah tampak meredah, senyumnya mulai mengembang
"Benarkah?"
sedangkan sandi menatap nya dengan perasaan terkejut, ingin sekali dia memaki Ayana tapi tangan Dyah menahan tubuhnya
"dia akan menikah"
seketika dia kehilangan kata-kata.
*******
Ayana menyandarkan tubuhnya di dinding depan kamar rumah sakit dimana Dyah dirawat Seketika air matanya tumpah, dia menahan isakannya, Kemudian berjalan gontai ke arah luar.
sekelebat bayangan soal persahabatan mereka sejak SMP muncul di pelupuk matanya, keakraban, canda tawa, teriakan bahagia, janji-janji indah mereka. Dan waktu seperti itu seakan-akan sudah tidak mungkin lagi kembali saat ini.
Ya Allah, apakah ini jalan yang engkau pilih?
desahnya dalam hati
dia meraih handphone nya, mencoba menghubungi seseorang.
"Halo"
terdengar jawaban dari seberang sana
"Miss Ayana?
"Saya.."
suara Ayana terbata-bata
"Mensyaratkan Islam untuk lamaran nya.."
sedetik kemudian air matanya kembali tumpah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Budiwati
🥺🥺
2023-03-25
0
Nailott
sudahlsh ayana,ini mungkin sudsh takdirmu bersama gao ikhlaskansemoga ksmu bahagia.
2022-10-29
0
aya
udah ini tingalkan aja shabat kek diah t, biar sadar diri, dia d manfaatkn
2022-10-04
0