Dengan gugup aku menunggu jawaban dari nona Irene yang terdiam, aku tidak tahu apa yang akan nona Irene katakan namun bersiap untuk jawaban yang paling buruk.
Permintaan maaf ku ditolak dan menerima hukuman, aku sudah pasrah akan hal itu.
Namun, jawaban dari nona Irene sungguh di luar pemikiran ku.
Dia tersenyum pada ku, kemudian mengangguk pelan.
"Saya menerima permintaan maaf itu, tentu saja"
Ucapnya dengan senyuman yang cantik, wajah nona Irene yang tersenyum membuat ku terpesona. Dia benar-benar elok dan rupawan, andai saja aku masih menjadi Kahill, mungkin aku akan melamarnya.
'eh tapi, dia sudah menikah'
Sesaat aku seperti kehilangan kesadaran saat itu.
Nona Irene yang menyadari tatapan ku tertawa pelan, dia menatapku dengan senyuman nakal, kemudian berbicara.
"Anda jangan jatuh hati pada saya lho, saya sudah memiliki suami yang tampan dan tidak ingin memiliki selingkuhan atau sesuatu seperti itu"
Mendengar ucapan nona Irene membuat wajahku menjadi hangat, aku pasti Semerah tomat atau kepiting rebus sekarang.
Aku menjawab ucapan nona Irene dengan gelagapan.
"T..tidak! Saya tidak akan menyukai anda! La.. lagipula saya itu wanita,"
Ucapku berusaha menahan rasa malu, harusnya aku tidak menatapnya dengan lama tadi.
Nona Irene terkekeh mendengar jawaban ku itu, dia terlihat menikmatinya.
"Maksud saya bukan 'putri Kasumi' tapi seseorang yang ada di dalam tubuhnya"
Deg!
Jantung ku serasa berhenti saat nona Irene mengatakan itu, apa yang dia maksud itu aku? Kahill? Mulutku beberapa kali terbuka dan tertutup sendiri, bingung ingin mengatakan apa.
Namun ku putuskan untuk bertanya lagi, siapa tahu ada yang salah dengan telingaku atau nona Irene yang salah bicara. Iya, pasti begitu.
"Saya tidak mengerti maksud anda"
Ucapku dengan berusaha tenang, ini agak sulit namun aku berhasil melakukannya. Nona Irene menyesap teh yang dia ambil, lalu menjawab pertanyaan ku dengan wajah yang serius.
"Saya tahu anda pasti mengerti, putri Kasumi Hansa Cyrano sudah tiada bukan? Jiwa yang ada dalam tubuh anda sekarang, memiliki warna yang berbeda. Dan saya mengklaim jika itu jiwa seorang pria, sungguh. Anda sudah berkerja terlalu keras tuan"
Tatapan simpati mulai di arahkan padaku, nona Irene seakan-akan mengerti dengan semua hal yang aku alami sebagai Kahill dulu.
Bekerja terlalu keras misalnya.
Aku kehilangan kata-kata ku, tak tahu harus menjawab apa. Nona Irene berdiri, dia berjalan pelan ke arah ku kemudian duduk di sana.
Tangannya melayang ke kepalaku, mengelusnya lembut dengan penuh kasih sayang. Rasanya seperti sentuhan tangan ibu yang sudah lama tak aku rasakan, itu sangat nyaman.
Saat tangannya mengelus kepalaku lembut, semua ingatan buruk yang aku miliki sebagai Kahill muncul bagaikan sebuah film yang di putar terus-menerus. Semua ingatan yang bahkan sudah aku lupakan, semuanya kembali terlihat lagi.
Bahkan beberapa ingatan yang aku tidak ketahui pun ada.
Rasa sakit yang aku terima, kebahagiaan sesaat waktu itu dan kehilangan sosok pegangan yang selalu memihak ku. Ingatan-ingatan dari masa lalu yang ingin aku lupakan perlahan muncul kembali.
Air bening mulai mengalir di pelupuk mataku, waktu itu aku tidak pernah bisa menangis karena tanggung jawab yang aku miliki.
Namun sekarang air mata itu keluar dengan mudah, melihat ku yang menangis membuat nona Irene merubah arah tangannya, dia memelukku dengan erat.
"Anda mengalami banyak hal berat di masa lalu, saya tahu itu. Sekarang anda memiliki bantuan untuk membantu masalah yang anda miliki, saya bersedia menjadi pegangan anda saat terjadi masalah serius nanti atau kapanpun itu.
Jangan ragu untuk datang kesini, keluarga ini akan terbuka untuk anda, tentu saja selama anda tidak berniat untuk menghancurkan umat manusia"
"Kenapa? Padahal kita baru saja bertemu, apa anda menginginkan sesuatu dari saya?"
Pasti ada yang dia inginkan, sifat manusia memang seperti itu. Selalu menginginkan balasan atas apa yang mereka berikan, juga sebisa mungkin mengambil keuntungan darinya.
'Setidaknya semua manusia yang aku temui begitu, kecuali ibuku'
Nona Irene mengeratkan pelukannya padaku, kemudian menjawabnya.
"Tidak ada yang saya inginkan dari anda, jikalau ada pun saya tinggal minta saja pada ayah atau suami saya, mereka pasti akan mengabulkan apapun yang saya ingin"
"Bahkan jika sebuah negara?"
Tanya ku, asal.
"Betul, mungkin jika saya meminta sebuah negara. Kakak ipar saya pun akan ikut adil dalam mengabulkan permintaan itu,"
Aku mendongak menatap ke arah wajah nona Irene yang tenang, seberapa berkuasanya dia sampai bisa memiliki sebuah negara? Tidak, lebih tepatnya berapa banyak orang berkuasa yang ada di belakangnya? Dia sungguh berbahaya, untung saja hatinya baik.
'Jika tidak mungkin benua ini tidak akan baik-baik saja'
"Seberapa banyak orang berkuasa yang ada di belakang anda?"
Sambil mengelap air mataku, aku bertanya pada nona Irene. Dia termenung, berpikir sejenak lalu menjawabnya dengan wajah yang ceria.
"Sepertinya hampir seluruh keluarga ku orang yang berkuasa"
Ucapnya enteng.
"Semuanya?"
"Betul. Ayah saya adalah pemimpin di hutan suci timur, kakak saya penerusnya, suami saya grand Duke di kerajaan Shuri dan kakak ipar saya raja di kerajaan Shuri. Dan saya adalah putri di dua wilayah,"
Aku langsung terdiam setelah mendengar cerita tentang pohon keluarga milik nona Irene, dia benar-benar memiliki banyak orang berkuasa di sisinya.
'Tunggu sebentar, hutan suci timur? Sepertinya itu ada dalam sejarah'
Karena ragu aku pun bertanya lagi padanya.
"Hutan suci timur, tempat para beast dan elf hidup?"
"Hm? Anda tahu itu juga?"
"D..dan, itu berarti ayah anda adalah-"
"Pohon agung, ayah saya di sebut seperti itu"
Rasanya aku ingin pingsan sekarang, itu berarti nona Irene adalah keturunan legenda di masa depan! Pohon agung adalah sosok yang hidup menjaga hutan suci timur yang memiliki penghuni tak biasa.
Beberapa individu kuat selalu ada di sana, bahkan beberapa naga pun ada yang hidup di tempat pohon agung tinggal. Saat perang besar terjadi dulu, hanya hutan suci timur saja yang tidak tersentuh. Namun di masa depan itu hilang bak ditelan bumi.
Aku tidak tahu kenapa itu bisa terjadi, namun sekali saja aku ingin masuk ke dalam hutan itu.
Dalam buku sejarah yang aku baca dulu, hutan itu tidak bisa di masuki oleh sembarangan orang apalagi manusia atau bangsawan. Jadi, bagaimana cara suami nona Irene bertemu dia? Aku jadi penasaran.
Tatapanku pada nona Irene berubah, dia adalah sosok yang aku hormati sekarang.
Nona Irene melepaskan pelukannya, dia menatapku dengan senyuman hangat.
"Mulai sekarang kita berteman, anda boleh berbicara tidak formal pada saya, jadi apa ada pertanyaan?"
Aku tersentak, kemudian menjawab dengan ragu.
"Bagaimana cara anda mengetahui jika saya bukan Kasumi yang asli?"
Aku menunggu jawaban dengan tegang, ini jelas aneh karena dia tahu tentang itu.
"Mata saya istimewa, mereka bisa melihat sesuatu yang tak bisa orang biasa lihat. Ini salah satu kemampuan saya sebagai seorang saintess, saya bisa melihat warna seseorang begitu juga jiwa mereka"
Nona Irene menunjuk ke arah matanya, mata kristal yang berbeda warna juga indah.
Saat melihatnya aku jadi mengingat seseorang lagi, sosok legenda yang aku kagumi namun memiliki nama yang berbeda di setiap buku yang membahas tentang dia.
'apakah itu dia?'
Itu mungkin saja, karena aku hidup kembali di masa lalu. Masa saat semua sejarah yang aku baca di mulai, mulutku kembali terbuka, aku bertanya lagi.
"Apakah nama asli anda dulu Irene Ingrid?"
"Bagaimana anda tahu?"
'itu benar-benar dia!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
-pikuk-
author crazy up dong ! aku penasaran...
2021-06-08
2