Keesokan harinya aku mulai bersiap-siap untuk pergi ke dunia manusia, menurut apa yang di katakan Rin perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 1 bulan lamanya.
Perjalanan dari demon realm ke dunia manusia itu sebentar, hanya 1 hari. Yang lama itu adalah ke kerajaan tempat saintess tinggal karena itu ada di kerajaan Shuri, bisa di bilang kerajaan itu terletak agak jauh, dan terpencil.
Jujur saja aku pun tak tahu ada kerajaan yang bernama Shuri, karena saat aku masih menjadi Kahill di daerah kerajaan itu tidak ada kehidupan sama sekali.
Jadi mau tak mau aku harus menikmati perjalanan yang lama, setidaknya itu bisa menjadi liburan kan? Daripada diam di istana ini lebih lama, sumpek dan bikin bosen.
'waktu perjalanan tidak masalah, menurut ku yang jadi masalah itu sekarang'
Sekarang ini aku sedang di dandani oleh para pelayan, mereka memakaikan baju dan perhiasan lainnya di tubuhku.
Aku kan bukan mau ke pesta!? Kenapa aku harus berdandan begini.
"Tuan putri, mengapa mata anda selalu tertutup? Apakah mata anda sakit?"
Rin bertanya di sela kerjaannya saat memakaikan riasan wajah untukku, aku hanya menggeleng dengan cepat sebagai jawaban.
"Tidak apa-apa! Lanjutkan saja ini dan cepatlah"
"Baik tuan putri"
Para pelayan itu mulai gesit menyelesaikan tugas mereka, aku hanya diam sambil terus menutup mata.
Mengapa aku menutup mataku? Itu karena aku tak sanggup menatap penampilan setengah telanjang ku di cermin! Aku belum bisa melihatnya!
'Bagaimanapun dulu aku itu pria. Melihat tubuh wanita remaja seperti Kasumi membuatku merasa menjadi pria yang brengsek, meskipun sekarang ini adalah tubuhku'
Karena itu sejak awal aku membuka baju, mandi dan memakai gaun aku selalu menutup mata.
Sesi memakai baju ini sangat lama, aku bangun jam 5 pagi dan sampai sekarang jam 10 ini belum juga selesai!? Apakah semua wanita bangsawan itu selalu selama ini jika memakai baju? Aku bahkan belum sarapan.
"Sudah selesai tuan putri!"
Ucapan Rin membuat ku bahagia, akhirnya! Sekarang aku bisa makan.
"Lihatlah betapa cantiknya anda"
Rin menatap pantulan wajah ku di cermin dengan kagum, dia mengagumi kecantikan ku.
Aku yang penasaran pun mulai membuka mata, saat itu penglihatan ku agak buram, mungkin karena aku terlalu lama menutup mataku.
Tubuhku langsung terdiam saat melihat pantulan wajah Kasumi di cermin, tidak, lebih tepatnya itu pantulan wajahku.
Rambut yang panjang sedikit di kepang kebelakang, ditambah aksesoris kepala yang cantik juga senada dengan gaun yang aku pakai.
Gaun berwarna biru muda dengan renda putih menambah kesan polos dan lugu, sangat cocok dengan wajah Kasumi.
Tak lupa riasan natural yang pelayan lainnya lakukan juga cocok, ini sempurna.
'Singkatnya, Kasumi terlihat cantik'
Jika dia sedikit saja lebih dewasa, aku yakin banyak pria yang akan mengantre untuk melamar dia.
'Tapi mereka harus melewati tembok besar dulu jika ingin menikahi Kasumi'
Ayah adalah tembok besar itu, dia kokoh dan kuat. Apa mungkin aku sekarang tak bisa menikah sama seperti aku yang dulu?
'Tidak, tidak, salah satu tujuan ku sekarang adalah menikah jadi aku harus menikah!'
Jika begini bukankah aku akan menikah dengan pria? apa, aku tidak akan merasa jijik?
'Ini rumit karena aku dulu seorang pria dan sekarang malah jadi wanita, harusnya Kasumi menghapus ingatan ku dulu sebelum memasukkan jiwa ku dalam tubuhnya agar aku tidak bimbang begini'
sudahlah, aku akan mengesampingkan hal itu.
"Ini cantik, terima kasih karena sudah mendandani ku"
Tak lupa ku ucapkan terima kasih pada para pelayan, mereka mengangguk sambil tersenyum tipis sedangkan Rin membusungkan dadanya dengan bangga.
"Itu tidak masalah tuan putri! Sekarang anda hanya harus memperlihatkan ini pada yang mulia raja!"
Dengan cepat Rin membantuku untuk berdiri, gaun ini meskipun lebar namun ternyata tidak berat dan juga nyaman.
Aku dan Rin berjalan ke arah ruang makan, di sana sudah terjadi berbagai macam makanan enak.
Aromanya yang harum jelas sekali menggugah selera, aku yang memang sudah lapar langsung makan begitu pelayan menyajikan makanan di depan ku yang sudah duduk manis.
Ayah agak terlambat, jadi dia menyuruhku makan terlebih dahulu. Aku tak tahu dia sedang apa, tapi bukannya sudah jelas jika raja akan sibuk? Dan aku memaklumi itu.
Makanan yang aku makan itu asing, aku tidak tahu jenis apa. Bahkan sayurannya pun agak berbeda, tapi ini memiliki rasa yang enak.
Semua makanan ini ada dalam ingatan Kasumi, karena itu aku bisa memilih makanan yang menurut Kasumi enak atau tidak.
Piring ku hampir habis, namun ayah belum juga datang. Apakah dia akan terlambat untuk sarapan?
Clak!
Karena di ruangan makan itu cukup sunyi, suara pintu terbuka pun bisa terdengar jelas. Aku berbalik ke arah pintu, terlihat sosok ayahku yang masuk. Dia baru selesai.
Mata kami bertemu, dia tersenyum lembut kemudian berjalan pelan, duduk di sebrang tempat dudukku.
"Maafkan ayah, rapat tadi lebih lama"
Ujar ayah, dia memberitahukan alasannya yang terlambat. Aku mengangguk singkat, sudah ku duga.
Setelah duduk di depan kursi ku, ayah melirik, kemudian tersenyum lembut.
"Kamu sangat cocok dengan baju itu"
Ucap ayah, memuji.
"Terima kasih ayah"
Mendengar pujian ini membuatku sedikit tersipu, tapi secara bersamaan merasa aneh.
"Sudah ku bilang bukan, itu tidak akan cocok!"
"Aku tidak peduli dengan pendapat mu Black, lagipula kapan aku bertanya padamu?"
"Kau selalu seperti ini, pantas saja kau menjadi perjaka tua"
"Sudah ku bilang aku lebih suka hidup sendiri"
"Cih, kau harus tahu enaknya memiliki istri dan anak kalau-"
Cekcok itu terhenti saat pria yang sedang berbicara menatapku yang juga menatapnya.
Dia memiliki rambut silver dengan bola matanya yang berwarna merah, iris matanya pun seperti kucing, telinganya agak runcing tapi tak mirip seperti Elf dan yang paling mencolok adalah taring di giginya.
'Vampir?'
Hanya ada satu entitas yang cocok untuknya, itu adalah vampir dan orang di belakangnya pun memiliki penampilan yang hampir sama.
Bedanya adalah rambut pria di belakangnya itu hampir putih, dia agak pendek dari pria di depannya juga memakai kacamata bulat.
"Ah! Putri Kasumi ya? Sudah lama sekali saya tidak melihat anda, maafkan ketidak sopanan saya yang tak menjenguk anda saat anda siuman"
Ucapannya langsung berubah menjadi sopan dan berwibawa, perubahan yang drastis, dia sungguh profesional.
Pria di belakangnya menatapku juga, dia sedikit menunduk untuk memberikan salam hormat.
Setelah itu mereka berdua berjalan, duduk di samping kursi ayah, sedangkan pria dengan kacamata itu duduk di tempat yang agak jauh. Dia menjaga jarak satu kursi dengan orang yang dia panggil Black tadi.
Ngomong-ngomong, sepertinya aku pernah mendengar nama Black. Itu jelas ada dalam ingatan Kasumi, tapi sepertinya bukan ingatan yang baik.
Aku menggali ke dalam ingatanku, berusaha mengingat kembali semua memori yang Kasumi miliki di masa lalu.
Beberapa detik kemudian aku mengingatnya.
'dia orang yang selalu berurusan dengan Kasumi saat dia berbuat kacau, pantas saja Kasumi tak terlalu menyukainya'
Kasumi di masa lalu adalah pembuat onar, demi mendapatkan perhatian dari ayahnya dia selalu melakukan kesalahan sampai beberapa bangsawan ada yang mengatakan dia putri tak berguna.
Tubuh yang lemah, sifat tempramen, dan tukang ribut. Banyak sekali julukan untuk Kasumi dan itu jelek semua, yang bagus hanya parasnya saja.
Aku paham mengapa dia melakukan itu semua dan menyesalinya saat mati, tapi kan sekarang yang jadi Kasumi itu aku.
Itu artinya aku yang akan bertanggung jawab atas semua perbuatan buruk yang di lakukan Kasumi di masa lalu, aku juga harus membangun image yang bagus.
'Ini jelas tak ada dalam kontrak, aku hanya di suruh hidup saja bukannya harus membereskan semua kekacauan yang dia perbuat!'
Batinku terus mengomel tak suka, tapi apa daya karena aku sudah menerima ini semua.
Aku berdiri dari kursi, dua orang tadi dan ayah menatapku.
"Maafkan saya karena selalu membuat anda repot, dan terima kasih"
Ucapku singkat, sedikit membungkuk. Sebenarnya aku tak boleh membungkuk seperti ini karena aku adalah putri, tapi jika ingin meminta maaf dengan tulus maka aku harus melakukan ini kan? Maka dari itu tetap aku lakukan.
Ayah dan pria itu tersentak, namun pria berkacamata tak bergeming sedikitpun, dia memperhatikan sekitar dan diam saja.
"Aku mendengar kabar dari Cendric jika anda berubah, tidak ku sangka itu benar"
Pria itu bergumam pelan, kagum melihat perubahan ku.
"Tidak apa-apa putri, saya harap anda bisa sedikit dewasa untuk kedepannya. Anda tahu bukan jika anda adalah pewaris tahta selanjutnya"
"Saya mengerti dan saya akan berusaha mulai sekarang"
Lagi-lagi pria itu tersentak, sepertinya dia tak menyangka jika aku akan mengatakan kata 'berusaha'
Kasumi tidak bisa apa-apa karena dia selalu di manja, ucapan seperti 'aku akan berusaha keras' tidak ada dalam kamus hidupnya.
Jadi aku tahu kenapa dia terkejut.
Sedetik kemudian dia pun tertawa, tawa yang lepas dan lega.
Ayah membiarkan pria itu tertawa, dia juga tersenyum padaku. Senyuman bangga.
Sedangkan pria berkacamata itu masih diam.
"Hahaha, anda benar-benar sudah dewasa putri"
"Sudah ku bilang bukan? Dia cepat tumbuh dewasa"
Mereka kembali bercakap-cakap, ayah terus membanggakan aku pada pria itu.
Beberapa menit kemudian pria itu berhenti berbicara, dia menepuk kepalanya seolah melupakan sesuatu.
"Ah, saya lupa memperkenalkan diri"
Ujarnya singkat, kemudian ia pun meletakan sebelah tangannya di dada. Pose seseorang yang hendak mengenalkan dirinya, sangat anggun.
"Nama saya adalah Black Roman Javier, kepala keluarga di rumah tangga Duke Javier, saya komandan ksatria kerajaan Cyrent dan juga teman lama ayah anda"
Aku mengangguk paham, ku dengar keluarga Duke di kerajaan Cyrent hanya ada dua, jadi tuan Black pasti salah satunya.
"Apa kau akan diam saja?"
Tuan Black menatap ke arah pria berkacamata, dia menyuruhnya untuk memperkenalkan diri padaku.
Jujur saja aku juga penasaran siapa dia, wajahnya tak ada dalam ingatan Kasumi.
Pria berkacamata itu menghela nafas, agak jengkel namun tak bisa menolaknya.
Dia pun memperkenalkan dirinya padaku.
"Nama saya Elios Jovan, kepala keluarga di rumah tangga Marquis Jovan. Senang bertemu dengan anda tuan putri"
'Lah!? Dia Elios!? Elios yang aku minta pada ayah untuk menemani ku ke dunia manusia!?'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Syaa
gak papa dia om om...yang penting nanti sikapnya berubah karna tubuh cewe yang dia tempatin...kemudian mulai berperilaku sebagai perempuan...mantap
2021-10-03
4
Sleepy Slime
Imut banget sih tapi sayang...dia adalah om-om 😥
2021-07-17
10