Di demon realm ini bangsawan di kategorikan menjadi tiga tingkat.
Pertama tingkat rendah, kedua menengah dan ketiga bangsawan agung.
Yang membedakannya adalah jumlah nama. Seorang bangsawan agung akan memiliki nama yang lebih panjang seperti Kasumi Hansa Cyrano, dan bangsawan tingkat rendah dan menengah biasanya hanya memiliki nama depan dan belakang saja.
Ini jelas berbeda dengan di dunia manusia.
'Jadi, tuan Elios adalah bangsawan tingkat menengah?'
Itu dibuktikan dengan namanya yang hanya dua kata.
"Oh benar juga, bukannya kamu akan menemani putri ke dunia manusia nanti Elios? Kalau begitu, Kalian harus akrab mulai sekarang"
Ujar tuan Black, dia sungguh pria yang bersemangat.
Tuan Elios menatapnya sinis, sepertinya dia tak suka.
"Aku belum memutuskan itu,"
Balasnya singkat, hmm. Apa dia marah? Raut wajahnya terlihat marah.
Aku memperhatikan mereka sejenak, makanan ku sudah habis dari tadi namun obrolan mereka belum juga selesai.
Dan kapan aku akan pergi? Hari semakin siang sekarang.
"Ayah, aku akan pergi sekarang"
Pada akhirnya aku mengingatkan lagi pada ayahku, barangkali dia lupa, atau mungkin sengaja lupa.
"Apa kamu yakin akan pergi? Kamu tidak perlu melakukan itu nak, ayah akan mengirim utusan saja ke sana untuk menyampaikan rasa maaf kamu itu"
Lagi-lagi ayah meyakinkan ku untuk tidak pergi, namun keputusan ku sudah bulat dan aku akan tetap pergi.
"Tidak ayah. Aku akan pergi ke sana, ini salahku jadi aku yang harus meminta maaf langsung"
Ayah tahu jika dia tidak akan bisa menahan ku, pada akhirnya dia mengangguk setuju meskipun sebenarnya tak ingin.
"Ayah sudah menyiapkan kereta kuda untukmu, pergilah ke sana bersama Elios dan Alexis. Dia ksatria terbaik sekaligus murid Black,"
Aku mengangguk singkat, kemudian berterimakasih.
"Kalian tidak menunggu jawaban dariku, menyebalkan"
Tuan Elios menggerutu, namun Black malah tertawa melihat itu dan ayah hanya diam saja.
Ku pikir hubungan mereka bertiga cukup baik.
...*****...
"Jaga dirimu, jangan lupa mengirim surat satu Minggu sekali"
Ucap Cendric, dia sedang melepas kepergian Kasumi di gerbang istana.
Kasumi yang sudah selesai memberikan barang-barang yang dia bawa mendekat ke arah Cendric, dia mengangguk paham kemudian Cendric memeluknya.
Kasumi masih belum terbiasa dengan hal ini, karena saat dia menjadi Kahill dia tidak merasakan kasih sayang seorang ayah.
"Ayah menyayangimu, jadi cepatlah pulang"
"Baik ayah, saya mengerti"
Cendric melepas pelukannya, matanya beralih menatap ke arah Elios yang menunggu Kasumi di depan kereta kuda, dia menatapnya datar.
"Tolong jaga kesehatan anakku"
Elios mengangguk singkat, dia seperti tidak ingin menjawab pertanyaan itu.
"Saya bersumpah akan menjaga tuan putri"
Ucap Alexis, sambil membungkuk hormat di depan Cendric. Black tidak hadir saat itu, karena dia sedang melakukan tugasnya yang lain.
Setelah ucapan perpisahan singkat itu berakhir, Kasumi pun pergi.
Dia menaiki gerbong yang sama dengan Elios, sedangkan Alexis menunggangi kuda, mengikuti mereka dari belakang.
Jarak mereka sudah jauh, Kasumi mulai melewati kota. Dia melihat suasana kota yang damai dan tentram, juga para rakyat yang sejahtera.
Tak ada manusia di sana, hanya ada kaum demonic dan half human juga beberapa monster yang memiliki akal seperti orc, goblin dan lain-lain.
Kasumi memperhatikan mereka dengan seksama.
Mereka adalah kaum yang pernah ia bunuh saat menjadi Kahill, namun sekarang dia harus melindungi mereka semua.
'Ini sungguh ironis'
Setelah merasa sudah puas melihat-lihat, Kasumi menarik gorden dan mulai duduk diam.
Dia mendongak dan menatap Elios yang sedang membaca buku, entah buku apa yang dia baca. Tapi kelihatannya itu seru sekali, dia bahkan sangat fokus saat membaca itu.
Cover bukunya polos berwarna hitam, kertasnya juga terlihat lusuh dan tua.
Karena penasaran Kasumi pun beranjak dari duduknya, dia berpindah dan duduk di sebelah Elios lalu ikut membaca buku itu.
Matanya langsung membulat secara sempurna saat membaca satu halaman yang sedang Elios baca, menyadari sosok Kasumi di sebelahnya Elios pun menutup buku itu lalu menatap Kasumi heran.
"Ada apa tuan putri?"
Ucapnya, bertanya dengan nada yang datar.
Kasumi menunjuk ke arah buku, kemudian berbicara.
"Itu buku sejarah zaman cahaya, buku milik manusia bukan?"
Elios sedikit tersentak, kemudian mengangguk.
Wajah Kasumi langsung senang saat melihat jawaban dari Elios, kemudian ia pun mulai berbicara dengan penuh semangat.
"Bagian mana yang anda suka? Apa anda suka saat kemenangan saint pertama melawan monster?"
"Saya suka saat bagian saint tertusuk pedang raja monster, dan saat para demon menyerang secara bersamaan."
Kasumi terdiam, dia lupa jika Elios bukanlah manusia. Jadi jelas saja jika dia tak suka saat bagian manusia menang, lagipula Kasumi pun bukan manusia.
Dia terlalu bersemangat sampai membuat Elios bingung dan curiga.
"Ah..haha, tentu saja. Saya juga suka bagian itu, saat saint tertusuk pedang merah raja monster dan perutnya hampir berpisah"
Elios mengangguk-angguk, setuju dengan apa yang di katakan Kasumi.
"Betul sekali, saat itu saya pernah membayangkan bagaimana rasanya bisa menusuk sosok kuat seperti saint, apakah raja monster itu bahagia? Atau dia merasa bangga? Jika bisa saya ingin hadir di sana, melihat dengan langsung adegan bersejarah itu"
"Tapi, akhirnya saint menang dan perjanjian damai terbentuk"
"Iya. Dan itu adalah bagian yang saya sukai lainnya"
Mereka langsung terdiam, itu cukup lama sampai Elios kembali membuka pembicaraan di sana.
"Bagaimana anda tahu tentang buku ini putri? Buku ini bahkan tak ada di perpustakaan istana anda"
Ucap Elios, bertanya.
Kasumi cengengesan, dia tidak tahu harus jawab apa.
Kasumi tahu buku itu saat dia menjadi Kahill dulu, itu buku yang sangat langka karena memang sudah lama.
Kahill adalah penggemar buku sejarah, tentu saja dia memiliki buku itu dulu.
Tapi masalahnya bagaimana dia menjelaskan itu pada Elios sekarang?
Karena bingung, akhirnya Kasumi pun memutuskan untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Ah! Lihat tuan Elios, kita sudah sampai di tembok keluar"
Ucap Kasumi sambil menunjuk lewat jendela, terlihat tembok besar dari sana.
Tembok itu adalah pembatas antara hutan dunia manusia dan demon realm, itu bukan tembok biasa.
Tembok itu di lapisi oleh sihir pelindung dari zaman dulu, sihir yang bisa melindungi kedua belah pihak.
Elios mengangguk singkat, dia pun melihat tembok itu. Rasanya sudah lama dia tak melihatnya.
Seorang petugas yang menjaga tembok menghampiri kereta kuda Kasumi.
"Bolehkah saya tahu tujuan anda?"
Elios membuka gorden dan melihat si penjaga itu, dia pun melihat Elios kemudian tersentak kaget.
"Perdana menteri Elios!"
Ucap penjaga gerbang itu, dia langsung menunduk hormat pada Elios.
"Maaf! Anda boleh langsung keluar, saya sudah menerima permintaan keluar gerbang dari tuan Black kemarin"
"Oh? Baguslah, bekerjalah yang baik"
"Baik tuan!"
Penjaga itu terdiam sejenak, dia melihat sosok anak remaja yang duduk di sebelah Elios.
'Rambut coklat dan mata merah'
Dia mengingat ciri fisik itu.
"Tuan putri Kasumi?"
Ucapnya tanpa sadar, Kasumi yang mendengar itu tersenyum tipis kemudian mengatakan hai singkat padanya.
"Halo"
Menyadari kesalahannya yang tak sopan pada anggota keluarga kerajaan, penjaga gerbang itu pun langsung menunduk pada Kasumi yang ada di dalam kereta kuda.
"M.. maafkan ketidak sopanan saya putri!"
Penjaga gerbang itu panik, dia tahu tentang rumor yang mengatakan jika putri di kerajaannya itu kejam dan pembuat onar. Dia yakin jika kesalahan yang dia lakukan sekarang pasti akan mendapatkan hukuman dari putri, dia bahkan sudah pasrah jika harus di pecat sekarang juga.
Melihat penjaga gerbang yang lama menunduk di sebelah kereta kuda yang berhenti membuat rekannya khawatir, rekannya itu pun mendekat padanya.
Kasumi sedikit tertawa, dia melambaikan tangannya seolah itu bukan apa-apa.
"Tidak apa-apa, itu wajar jika kamu tak mengenaliku. Aku pun tak pernah muncul di publik selama ini"
Penjaga gerbang itu tersentak, begitu juga dengan rekannya yang mendekat padanya. Dia mendengar apa yang Kasumi katakan tadi.
"Berdirilah dengan benar, aku tak akan menghukum mu hanya karena itu"
Dia mendongak, wajahnya tampak bingung sekaligus lega. Kasumi menatapnya kemudian tersenyum.
Senyuman yang cantik, tanpa sadar wajah dua penjaga gerbang itu merona karena melihat senyuman Kasumi yang tulus.
"Bekerjalah dengan baik"
"B..baik putri!"
Setelah itu Elios memerintahkan pada kusir untuk kembali melanjutkan perjalanan, Kasumi sedikit melambai pada kedua penjaga gerbang itu.
"H..hei! Itu, beliau benar-benar tuan putri Kasumi!?"
Rekannya bertanya sambil menepuk pundak penjaga gerbang itu, dia mengangguk sebagai jawaban.
"B..betul, aku yakin itu"
ucapnya singkat, rekannya kembali berbicara.
"Tapi, bukannya sifatnya itu buruk? Rumor yang beredar mengatakan itu"
"Aku tahu, tapi apa yang kita lihat berbeda bukan?"
ujar penjaga gerbang itu, matanya masih menatap kereta kuda yang di tumpangi Kasumi yang sekarang sudah menjauh.
"Lain kali aku tak akan mudah mempercayai kabar angin yang beredar"
ucap rekannya, dia pun menatap ke arah yang sama seperti si penjaga gerbang. Si penjaga gerbang itu mengangguk setuju.
"Benar, aku juga tidak akan begitu"
Sekarang kereta kuda itu sudah hilang sepenuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
kaertuai
first?
2021-08-05
3