Otw Mencoba Move On

Bianca saat ini ada di dalam mobil menuju BA Apartemen setelah mengantarkan kedua orang tuanya ke bandara.

Sudah mencoba untuk merayu sang supir hingga bibir Bianca hampir berbusa agar sang supir mengantarkannya ke kediaman utama Bramantya bukan ke BA Apartemen.

Namun apa daya sang supir yang sangat setia dengan Papi Gema tidak mempan dengan segala bujuk rayu Bianca.

Bonus jutaan rupiah pun di tolak mentah-mentah sang supir yang berusia paruh baya dan jago bela diri tersebut.

Bianca bingung harus bagaimana nanti bersikap pada Keenan supaya cintanya pada Keenan tidak semakin dalam dan semakin menyakiti hatinya.

Bianca juga tidak mau Keenan mengetahui perasannya, karena Bianca tidak ingin hubungan keluarga menjadi canggung hanya karena perasaan cintanya yang seharusnya tidak tumbuh dengan suburnya selama bertahun-tahun.

Dalam mobil Alphard berwarna putih yang tengah membelah ibu kota, Bianca termenung ...

Kadang kala Bianca ingin menjadi gadis pembangkang supaya dia bisa menentukan sendiri jalan hidupnya sesuai dengan apa yang dia mau. Tidak terus menurut dengan apa yang keluarganya mau, meksipun itu untuk kebaikannya sendiri. Tapi harusnya bukan begini caranya kan?

Tahu keluarganya sangat menyayangi dirinya, tapi tidak harus mengekang begini kan?

Bianca ingin bebas menikmati masa mudanya seperti Raya, Rossi dan teman-temannya lainnya.

Namun apa daya, Bianca yang memang gadis polos, penurut dan anak rumahan itu belum memiliki keberanian untuk keluar dari zona ketidaknyamanan ini.

Bianca gak mau sikapnya yang tidak nurut akan membuat mami Naya pikiran dan penyakit mami Naya bertambah parah. Hati Bianca yang lembut, tidak bisa melihat orang-orang yang dia sayangi kecewa.

Bianca juga kadang merasa sangat iri dengan Geva, kakak ipar yang umurnya 3 tahun di bawah dirinya. Geva saat sebelum menikah dengan Bhumi itu sama dengan dirinya, selalu diawasi dan dipantau pergaulannya oleh kakaknya, Gedeon atau yang biasa dipanggil Deon.

Tapi Deon membebaskan adiknya bergaul dan melakukan apa yang adiknya mau asal tidak melanggar batas yang Papa Arsa tentukan, yaitu menjaga kehormatan dan kesuciannya sebagai wanita. Deon bahkan membiarkan Geva berpacaran, asal pacarnya Geva tidak berbuat macam-macam.

Sedangkan dia?

Oke, Kak Bhima dan Kak Bhumi masih bisa ia rayu dengan air mata, seperti Kak Deon dalam mengawasi Geva. Tapi kak Keen, kakak yang dipercaya papinya itu benar-benar membatasi langkah geraknya. Keenan benar-benar tidak memberikan celah pada Bianca untuk mengenal dunia luar dengan bebas.

"Huh!" Bianca menghela nafasnya berat saat mobil yang dikendarai supir sudah berhenti di lobby apartemen.

"Ayo non saya antar ke dalam." Ucap supir tersebut.

"Gak usah pak! Pak Abdul silahkan langsung pulang ke rumah aja, kan supir kak Flower sedang cuti takutnya nanti kak Flower memerlukan sesuatu." Kata Bianca sopan yang mengingat jika Flower sering meminta tolong supir untuk membelikan makanan buat para pekerja di rumah. Makanan dari restoran mewah yang tidak pernah mereka makan, katanya sih ngidam.

"Tidak non.. tadi tuan Gema meminta tolong pada saya buat mengantar nona sampai depan pintu apartemen tuan Keenan. Lagian tadi non Flower sudah bilang akan menghubungi saya jika memerlukan sesuatu, dan sampai sekarang tidak ada telfon dari non Flower." Bianca menghela nafasnya, setidak percaya itukah papi nya pada dirinya gara-gara kemarin sempat pacaran dengan Reno secara sembunyi-sembunyi. Padahal pacaran tanpa adanya cinta, ah sungguh sial sekali Bianca.

Reno, lelaki itu masih di rumah sakit dan belum sadarkan diri sampai sekarang, dan sang ibu sudah mendekam di penjara. Beruntung keluarga Bramantya masih berbaik hati menanggung semua pengobatan Reno yang sudah berbuat jahat mulai dari menjebak Bhima dan Flower hingga berniat merusak Bianca secara perlahan juga sudah merekam aksi mesumnya dengan Alona, tunangan Keenan.

...🖤...

"Bapak bisa pulang sekarang." Kata Bianca pada supirnya setelah memencet pass code pintu apartemen Keenan.

"Baik, saya permisi ya non."

"Iya.. bapak hati-hati ya." Kata Bianca yang selalu ramah dan baik kepada semua orang tanpa memandang latar belakang.

Cklek.

Apartemen Keenan tampak sepi, Bianca memang lebih banyak tinggal di apartemen Keenan setelah Mami Naya sakit, jadi Bianca sudah menganggap ini seperti apartemennya sendiri.

Tinggal berdua dengan Keenan, kamar mereka berdampingan. Setiap pagi dan malam bertemu.. ah sungguh tidak mudah untuk hati Bianca. Berat, cinta yang menurutnya tak mungkin, tapi ingin move on sungguh susah sekali.

Bianca melangkahkan kakinya memasuki apartemen mewah itu dengan terus menata hatinya agar tidak semakin baper pada Keenan. Karena jika dia semakin baper maka perasaannya pada Keenan kian merekah.

Dan...

Deg!

Bianca mematung melihat pemandangan di sofa yang menyesakkan dadanya, Keenan berciuman mesra dengan Alona hingga tidak menyadari kehadirannya dan tidak mendengar suara pintu yang terbuka.

Hati Bianca bergemuruh hebat, namun Bianca sadar posisinya. Dia hanyalah adik sepupu Keenan, sedangkan Alona Anindita adalah tunangan Keenan, mereka sudah sama-sama dewasa, wajar kan jika mereka melakukan hal se-intim itu.

Bianca memilih langsung melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya yang ada di apartemen Keenan.

BRAK!!!

Suara bantingan pintu yang sangat keras dari kamar Bianca membuat Keenan dan Alona terperanjat, dan Keenan menjauhkan dirinya dari Alona

Keenan terdiam, otaknya mendadak teringat pada pesan papi Gema satu jam lalu bahwa Papi dan Mami sudah di Bandara sedangkan Bianca sedang perjalanan menuju apartemen Keenan diantar supir.

Berarti itu...

"Caca." Gumam Keenan dalam hati.

Apa adiknya yang polos itu melihat dia dan Alona berciuman? jangan-jangan! tidak boleh. Mata adiknya tidak boleh ternodai oleh dirinya sendiri.

"Siapa Keen?" Tanya Alona bingung.

"Caca.." Jawab Keenan.

"Al.. kamu pulang sekarang ya.." Perintah Keenan pada sang tunangan yang setiap hari mengunjungi apartemen Keenan untuk membawakan makanan Keenan yang sedang sakit.

Wajah Keenan mendadak panik dan tegang seperti seorang suami yang baru ketahuan selingkuh oleh istrinya.

"Kamu ngusir aku Keen?" Alona sudah meninggikan suaranya tidak terima dengan ucapan Keenan. Selalu begitu, tiap ada Bianca dirinya selalu dinomorduakan, padahal statusnya adalah tunangan Keenan.

"Bukan begitu Al.. cuma aku gak enak sama Caca, pasti tadi dia lihat kita sedang berciuman. Gak seharusnya dia lihat kita seperti tadi."

"Emang kenapa kalau dia lihat kita berciuman? Ha? dia udah gede Ken.. gak masalah dia melihat dan melakukan hal yang sama seperti kita tadi dengan pacarnya. Masalahnya apa? toh kita juga sepasang kekasih." Kata Alona yang masih membawa budaya luar negeri ke tanah air.

"Aku gak akan membiarkan Caca berciuman dengan lelaki manapun sebelum lelaki itu menikahi adikku!" Ucap Keenan membentak Alona.

"Ck! Lelaki mana yang betah berhubungan sama gadis yang bego, gak tahu dunia luar seperti itu... apalagi gadis yang terlalu dikekang keluarganya seperti dia. Hidup monoton tidak menarik sama sekali, gadis seperti itu bakal membosankan saat di ajak berhubungan karena terlalu kaku!"

"Jaga ucapan kamu Al!" Kata Keenan tidak terima ada orang yang menganggap rendah adiknya seperti itu.

Sedangkan dari balik pintu, Bianca mendengar ucapan Alona. Benar apa yang Alona katakan, dia terlalu kaku dan bego karena tidak tahu bagaimana dunia luar. Hidupnya terlalu monoton begitu saja.

"Kenapa kamu Keen.. kamu mau membiarkan adik kamu jadi perawan tua gara-gara kamu kekang dia terus seperti itu ha? Apa kamu cemburu kalau Bianca sama lelaki lain? Aku curiga kamu menaruh hati dengannya dan bertahan denganku hanya karena untuk melindunginya. Sebenarnya yang jadi tunangan kamu itu aku apa Bianca sih Keen?" Wajah Alona sudah merah padam.

"Bu.. bukan begitu al.. aku mau menjaga Caca sampai dia menemukan lelaki yang tepat untuk menjadi suaminya.." Kata Keenan.

"Bohong! aku wanita ya Keen! aku tahu dari sorot matanya dia punya perasaan lebih sama kamu! Terlebih dia juga seperti gak suka gitu kalau lihat aku!" Ucap Alona kesal.

"Ngaco kamu! Caca itu gak suka sama aku, aku ini kakaknya Al. Waras dikit lah kalau ngomong!"

"Aku dan dia sama-sama wanita Keen!"

"Caca itu cinta banget sama Reno, dan kamu justru main gila sama Reno! Ingat gak kamu yang tidak tahu malunya mendesah keenakan saat digarap Reno! " Kata Keenan emosi mengingat hal itu.

"Inget aja terus kesalahan aku! emang ya... aku gak ada artinya apa-apa dimata kamu Keen.. yang ada dimana kamu cuma Caca! Caca! dan Caca!" Teriak Alona langsung menyambar tasnya dan hendak keluar meninggalkan apartemen Keenan.

"Kalau kamu mau ada artinya untukku, maka jadilah istriku!" Ucap Keenan.

"Selagi kamu masih sibuk mengurus adik kamu yang manja dan bego itu, aku gak akan mau menikah denganmu!" Teriak Alona yang juga langsung membanting pintu apartemen Keenan.

Keenan menghela nafasnya tanpa ada niat untuk mengejar sang tunangan sebab jika dalam emosi begini, yang ada Alona nanti bisa menangis histeris dan bipolar-nya kambuh.

Sementara didalam kamar, Bianca menangis dan membungkam mulutnya dengan bantal supaya tidak terdengar hingga luar.

Bianca berpikir, dia tidak bisa lemah seperti ini terus. Dia tidak bisa menikmati patah hati terus.. dia harus bangkit dan mencari kebahagiaannya sendiri. Harus...

Bodoh amat dengan Keenan.. Bianca menyerah dengan perasannya sendiri.

Bianca bertekad untuk melakukan apapun yang dia mau setelah tadi dalam perjalanan berpikir panjang. Yang penting kan dia tidak melampaui batas yang akan merusak masa depan juga membuat orang tuanya kecewa. Terlebih ucapan Alona yang mengatakan dia bego. Tentu Bianca tidak terima hal itu.

Diraihnya ponsel yang tergeletak di ranjang.

^^^✉️ To : Raya^^^

^^^"Ray.. katanya kamu mau party nanti malam, aku mau ikut boleh?"^^^

✉️ To : Bianca

"Ha? gue gak salah baca bi? ada angin apa? elu gak lagi kesurupan kan?"

^^^✉️ To : Raya^^^

^^^"Nggak lah! ngaco kamu! aku hanya mikir Ray, Bener kata kamu selama ini jika aku harus menikmati masa muda aku yang hanya sekali ini.. aku mau punya banyak teman kayak kamu Ray.."^^^

✉️ To : Bianca

"Emang kak Keen mengizinkan kamu party sama gue?"

^^^✉️ To : Raya^^^

^^^"Kalau izin jelas tidak akan diizinkan Ray, makanya bantu aku keluar dari apartemen Kak Keen ya Ray.. please aku mohon ya."^^^

✉️ To : Bianca

"Siap! elu tenang aja! nanti gue kabari lagi ya setelah dapat ide. gue mau semedi dulu mencari pencerahan buat mengelabui kak Keen!"

Setelah mendapatkan balasan dari Raya yang menyanggupi permintaannya, Bianca tersenyum dan menghapus air matanya.

Sahabatnya Raya memang gadis bandel dan bar-bar, namun sangat baik pada Bianca. Dan Raya yang kadang kala merokok, minum alkohol hingga se x bebas dengan kekasihnya itu, tidak membiarkan Bianca rusak seperti dirinya.

Raya hanya kasihan sama Bianca yang hidupnya monoton begitu saja. Bianca harus tahu dunia luar biar gak gampang ditipu orang atau dimanfaatkan orang.

"Mulai detik ini, aku akan melakukan apapun yang aku mau.. aku mau punya teman sebanyak-banyaknya hingga aku bisa melupakannya dan mendapatkan lelaki yang mencintai aku dengan tulus." Gumam Bianca mencoba tegar.

BERSAMBUNG...

LIKE KOMEN VOTE HADIAH..

JANGAN LUPA YA.. DUKUNG BIANCA MOVE ON YA!

Terpopuler

Comments

Ester_V.

Ester_V.

iya hrs move on.. ga gmpng si move on tp mnurut gua ga wajar ajah masa nikah sm sepupuh apa lg samasama pny nama keluarga yg sama.. ga pantes ajah.. tp balik lg ke otor nya si wkwk gua cm bsa berpendapat tp ttp mnghargai crita otor nya✌😁

2022-09-07

0

Moeryathi

Moeryathi

semangat Bi,,,g sah ngurusi Keen
hidupnya aja jg blm bener walaupun berjanji mau melindungi g gitu juga kali,,,nk aku ws MINGGAT🤣🤣🤣🤣

2022-02-03

1

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

kasihan bgt kamu Ca...🥺🥺

2021-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bianca dan Keenan
2 Menjaga Jarak
3 Ibu Tiri Vs Anak Tiri
4 Keen dan Alona
5 Otw Mencoba Move On
6 Darah
7 Dua Permintaan
8 Alexandria Night Club
9 Jadi Pacar?
10 Ungkapan
11 Menyakitkan
12 Bersenang-senang
13 Dijemput Alex
14 Satu Hati Dua Cinta
15 Pilihan
16 Telfon Pagi
17 Dua Bulan Lagi
18 Rapuh
19 Berita Pernikahan
20 Raya Tau
21 Merenung
22 Dokter Revan
23 Belajar Tidak Egois~
24 Makan Siang~
25 Menjemput Mas Fahmi
26 Mencoba Tersenyum
27 Tidak Akan Membiarkan
28 Venus
29 Fakta Sesungguhnya
30 Mulut Pedas Bhumi
31 Lelaki Kotor
32 Obrolan kakak dan Adik
33 Pura-pura Bodoh
34 Makan Siang
35 Ke Kediaman Wirahardja
36 Bertemu
37 Kabar
38 Ke Jerman
39 Memundurkan
40 Tante Cengeng
41 Ajakan Fahmi
42 Berenang
43 Penyelamatan
44 Terkunci di Kamar
45 Meminta Kunci
46 Berdebat
47 Kado Ulang Tahun ke-17
48 Kegundahan Keenan
49 Mama Bela Kepo
50 Pilihan dari Papa Genta
51 Teka Teki
52 Menemui Kaisar
53 Tentang yang Rahasia
54 Nikahi Alona!
55 Ke Club
56 Tamu tak di undang
57 Akibat Minuman Dedemit
58 Perintah Papi Gema
59 Ayo Kita Ulangi Lagi..
60 Membulatkan Tekad
61 Bianca Pergi
62 Ancaman
63 Tidak ingin Kembali
64 Kedatangan Alona ke Kantor
65 Pulang
66 Diterima
67 Nikmati Malam Berdua?
68 Memohon
69 Kepergok
70 Tukang Alasan
71 Paginya BiKeen
72 Pendamping Wisuda
73 Wisuda
74 Hubungan Terlarang?
75 Ke Apartemen
76 Lapar
77 Tugas dari Papi Gema
78 Terlalu Besar
79 Papi Gema datang
80 Rekaman CCTV
81 Sarapan Bogem
82 Semakin Tertantang
83 Persetujuan Papi Gema
84 After Sidang
85 Stalking
86 Menyelinap
87 Kebiasaan Keenan
88 Bukan Salah Keen
89 Resiko
90 Menuju Bali
91 Mendarat Sempurna
92 Bertemu Naomi
93 Melilit
94 Tidak Memiliki Kesempatan
95 BUAYA
96 Di Atas Ranjang
97 Misi Terselubung
98 Gak jadi Romantis
99 Berita dari Kaisar
100 Tentang Tembak Ahh
101 Perintah Papi Gema
102 Bertemu Papi Gema
103 Rencana Papi Gema
104 Memohon
105 Ada Apa?
106 Penasaran?
107 Bukan Solusi
108 Drama dari Bianca
109 Namanya juga Anaknya Naya
110 Ikatan Persaudaraan
111 Melanggar Aturan
112 Gara-gara siapa?
113 Otw Tunangan
114 Tunangan
115 Masih Tunangan
116 Pingitan
117 Bicara berdua sama Papi
118 Apa Sah?
119 Bukti
120 Ke Villa
121 Saling Terbuka
122 Sekarang ya, apa boleh?
123 Anak Perawan
124 Patrik di Bikini Battom
125 Nyusu~
126 BAHAGIA
127 Tautan Cinta
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bianca dan Keenan
2
Menjaga Jarak
3
Ibu Tiri Vs Anak Tiri
4
Keen dan Alona
5
Otw Mencoba Move On
6
Darah
7
Dua Permintaan
8
Alexandria Night Club
9
Jadi Pacar?
10
Ungkapan
11
Menyakitkan
12
Bersenang-senang
13
Dijemput Alex
14
Satu Hati Dua Cinta
15
Pilihan
16
Telfon Pagi
17
Dua Bulan Lagi
18
Rapuh
19
Berita Pernikahan
20
Raya Tau
21
Merenung
22
Dokter Revan
23
Belajar Tidak Egois~
24
Makan Siang~
25
Menjemput Mas Fahmi
26
Mencoba Tersenyum
27
Tidak Akan Membiarkan
28
Venus
29
Fakta Sesungguhnya
30
Mulut Pedas Bhumi
31
Lelaki Kotor
32
Obrolan kakak dan Adik
33
Pura-pura Bodoh
34
Makan Siang
35
Ke Kediaman Wirahardja
36
Bertemu
37
Kabar
38
Ke Jerman
39
Memundurkan
40
Tante Cengeng
41
Ajakan Fahmi
42
Berenang
43
Penyelamatan
44
Terkunci di Kamar
45
Meminta Kunci
46
Berdebat
47
Kado Ulang Tahun ke-17
48
Kegundahan Keenan
49
Mama Bela Kepo
50
Pilihan dari Papa Genta
51
Teka Teki
52
Menemui Kaisar
53
Tentang yang Rahasia
54
Nikahi Alona!
55
Ke Club
56
Tamu tak di undang
57
Akibat Minuman Dedemit
58
Perintah Papi Gema
59
Ayo Kita Ulangi Lagi..
60
Membulatkan Tekad
61
Bianca Pergi
62
Ancaman
63
Tidak ingin Kembali
64
Kedatangan Alona ke Kantor
65
Pulang
66
Diterima
67
Nikmati Malam Berdua?
68
Memohon
69
Kepergok
70
Tukang Alasan
71
Paginya BiKeen
72
Pendamping Wisuda
73
Wisuda
74
Hubungan Terlarang?
75
Ke Apartemen
76
Lapar
77
Tugas dari Papi Gema
78
Terlalu Besar
79
Papi Gema datang
80
Rekaman CCTV
81
Sarapan Bogem
82
Semakin Tertantang
83
Persetujuan Papi Gema
84
After Sidang
85
Stalking
86
Menyelinap
87
Kebiasaan Keenan
88
Bukan Salah Keen
89
Resiko
90
Menuju Bali
91
Mendarat Sempurna
92
Bertemu Naomi
93
Melilit
94
Tidak Memiliki Kesempatan
95
BUAYA
96
Di Atas Ranjang
97
Misi Terselubung
98
Gak jadi Romantis
99
Berita dari Kaisar
100
Tentang Tembak Ahh
101
Perintah Papi Gema
102
Bertemu Papi Gema
103
Rencana Papi Gema
104
Memohon
105
Ada Apa?
106
Penasaran?
107
Bukan Solusi
108
Drama dari Bianca
109
Namanya juga Anaknya Naya
110
Ikatan Persaudaraan
111
Melanggar Aturan
112
Gara-gara siapa?
113
Otw Tunangan
114
Tunangan
115
Masih Tunangan
116
Pingitan
117
Bicara berdua sama Papi
118
Apa Sah?
119
Bukti
120
Ke Villa
121
Saling Terbuka
122
Sekarang ya, apa boleh?
123
Anak Perawan
124
Patrik di Bikini Battom
125
Nyusu~
126
BAHAGIA
127
Tautan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!