Di suatu pagi...
Bel rumah berbunyi... Aku membukakan pintu... Dan kulihat kedua mertuaku datang... Aku sangat senang dan langsung menyalami dan menyuruhnya masuk...
"Silahkan duduk pak bu... Saya buatkan minuman dulu yah buat bapak dan ibu... " Ucapku
" Makasih y nduk... " Jawab bapak sambil melepas lelah...
Aku kedapur membuatkan teh hangat dan kopi jahe kesukaan bapak... Dan tak lupa aku membuatkan kopi susu buat mas Riski ... Aku membawa minuman tadi ke ruang tamu... Kulihat kedua mertuaku itu sangat kelelahan...
" Ini bu... Pak silahkan di minum... Saya panggilkan mas Rizki dulu yah... "Ucapku sambil meletakkan minuman di meja...
" Iya nduk... Terima kasih.. "
Aku berlalu dengan tersenyum... Dan naik ke atas... Membangunkan mas Rizki yang tidur lagi setelah sholat subuh ... Maklum hari ini hari minggu...
" Sayang bangun... Ada ibu dan bapak di bawa.. " Ucapku sambil menggoyang badan mas Rizki ...
" Ibu bapak siapa sayang... "
" Ibu bapak kamu syang... Ayo bangun... Mereka nungguin kamu lho... "
Mas Rizki kaget.. Dan bangun melihat jam masih jam 6..
"Tumben ibu bapak kesini pagi2 sekali.. Ada apa yah sayang.. " tanya mas Rizki kepadaku...
" Aku tak tau sayang... Udah temuin dulu sana... Aku mau mandi... Gak enak kalau nemuin ibu bapak dengan tampilanku yang acak-acakan... "Jawabku
Mas Rizki turun dan aku membereskan tempat tidur lalu mandi...
Di ruang tamu
" Assalamualaikum bu... Pak... "Ucap mas Rizki sambil menyalami ibu bapaknya itu..
" Waalaikum salam nak... Kamu baru bangun Riz " kata ibunya...
" Iya bu.. Tadi habis sholat subuh aku tidur lagi... "
" Ohhh iya... Kemana istrimu...Kog gak keluar... "
"Dia lagi mandi bu... tumben ibu pagi- pagi kesini ada apa bu.. "
" Ibu kesini mau tanya apa Difa sudah Hamil.. Kalian menikah sudah hampir 1 tahun lho.. "
" Belum bu... Emang kenapa.. "
" Ibu itu kepingin banget punya cucu dari kamu... Mas kamu sudah memberi ibu dan bapak cucu... Masak kamu gak kepingin... "Ucapanya
" Bu siapa sih yang gak kepingin punya anak... Aku dan Difa pun juga ingin punya anak... Tapi apalah daya... Allah masih belum menitipkan anugerah itu buat kami... Lagian Difa masih kuliah bu... Biarkan dia merakan masa mudahnya dulu... "
"Emang istri kamu KB??? "
" Enggak bu... Difa gak KB kogh... Tapi mungkin emang belum rezeki kamu saja bu... "
" Apa mungkin istri kamu mandul.. "Ucap ibu ketus..
" Bu tolong jangan ngomong seperti itu... Dia istriku bu"
Di balik tangga.. Aku terkejut kenapa ibu mertuaku bicara seperti itu.. Sebagai seorang wanita hatiku bagai di tusuk- tusuk... Kepalaku terasa berat... Dan air mataku menetes satu persatu... Aku sebenarnya ingin ke kamar tapi aku gak enak sama mertuaku yang jauh- jauh datang... Hanya untuk menanyakan kehamilanku... Aku mengusap air mataku dan mencoba tersenyum.. Aku berjalan seaakan tak terjadi apapun...
" Maaf ya bu pak... Saya habis mandi... Ibu dan bapak sudah sarapan belum... Kalau belum biar saya masakkan saja... "
" Gak usah sayang... Kita beli saja... "Ucap mas Rizki menarik tanganku dan mengajakku membelu makan...
" Aku tinggal dulu pak bu... "
" Ibu dan bapak mau sarapan apa..??, "Tanyaku...
" Terserah kamu saja" jawab ibu seperti marah padaku
Aku di bonceng naik motor sama mas Rizki ... Di sepanjang jalan aku masih memikirkan perkataan mertuaku itu... Sampai- sampai mas Rizki panggil aku tak dengar...
" Sayang ... Sayang... Kog bengong sih... Ini sudah sampai.. " ucapnya sambil mencoba menyadarkanku..
" Ohh iya mas... Mas mau beli sarapan apa...?
" Nasi uduk... Ibu bapak belikan nasi jagung tambah ayam.. Dan telor balado syang.. "
"Iya mas... "
" Bu saya memesan dua bungkus nasi uduk dan dua bungkus nasi jagung tambah ayam dan telor balado... "Ucapku kepada penjualnya...
" Iya mbk... Silahkan mampir dulu... Silahkan duduk... "
Aku duduk bengong... Aku masih memikirkan perkataan ibu mertuaku..
" Apa benar aku mandul" Gumamku dalam hati... Mas Rizki melihatku seperti ada yang tidak beres kepadaku karna sedari tadi aku bengong saja...
" Sayang kamu kenapa,.. Kamu sakit" Ucapnya menghampiri ku
" Tidak mas... Aku tidak apa- apa... " Ucapku lirih...
" Ini mbk pesenannya... " ucap penjual nasi
" Berapa bu semuanya.. " jawab mas Rizki karna melihatku yang diam saja..
" 50 rb mas... "
" Oh ya ini bu terima kasih yah.. " Ucapnya sambil menggandeng tanganku.. Akupun naik ke atas motornya dan kami melaju dengan kecepatan pelan..
" Kamu kenapa sayang... Kogh dari tadi murung... Kamu gak suka ibu dan bapak mas bertamu... "Ucapnya membuyarkan lamunanku..
" Tidak lah mas aku suka kogh... " Ucapku dengan senyum yang ku buat...
Mas Rizki melihatku seperti ada yang di tutupi... Karna dia psikolog jadi dengan mudah dia melihat kebohonganku...
Sesampainya di rumah... Aku turun dari motor dan langsung di peluk oleh mas Rizki ...
" Maaf kan mas.. Kalau mas ada salah sayang... " Ucapnya lirih dan mencium keningku... Aku sedikit lebih tenang dan sangat suka dengan perlakuan suamiku itu...
Kami masuk dan aku segera menyiapkan makanan..
Di ruang tamu..
" Bu saya mohon jangan membicarakan tentang kehamilan sama Difa yah ... Biar aku yang bicara padanya... Aku gak mau dia sakit hati... " Ucap mas Rizki
"Awas saja kalau kamu gak bicara sama istrimu... Ibu pokoknya ingin cepat punya cucu dari kalian... Ibu dan bapak semakin tua setiap harinya Riz ... "Ucap ibu tegas
" Iya .. "
########
" Mari bu.. Pak.. Mas... Kita makan... Sudah siap semuanya" Ucapku menghampiri mereka...
" Iya " ucap mereka...
Kita berempat pun ke meja makan... Dan kami makan bersama... Tak ada kata atau pembicaraan... Suasana terasa kaku...
Selesai makan... Ibu dan bapak berpamitan pulang...
" Yaudah ibu dan bapak pulang dulu "Ucap ibu
" Iya bu... biar mas Rizki yang mengantarkan ibu dan bapak... "Ucapku
" iya ayo bu.. " ucap mas Rizki menyiapkan mobil
Mereka pulang... Aku bergegas pergi ke kamar... Aku luapkan semua yang ku rasa sejak dari tadi... Kesal.. Kecewa... Tak berdaya...
" Ya Allah kenapa engkau masih belom menitipkan jiwa kecil di dalam rahimku... Kenapa ya Allah " Ucapku dalam tangis...
Aku sangat sedih... Aku berwudhuk dan melaksanakan sholat dhuha dua rokaat dan berdoa meminta agar aku cepat di beri keturunan...
Tiba- tiba kepalaku sangat pusing... Dan aku pun tak bisa merasakan diriku... Diriku seperti melayang...
Mas Rizki sampek di rumah dia mencariku karna rumah terlihat kosong... Dia ke atas kamar tidur kami dan menemukanku tergeletak di atas sajadah...
" Ya Allah sayang... Kamu kenapa?? ... " Ucap mas Rizki sambil membopongku ke atas kasur...
Dia menempelkan tangannya ke keningku...
" Ya Allah kamu panas banget sayang... "
Dia mengambil air dan handuk dan mengompresku... Dia juga memberikan minyak kayu putih di hidung tangan dan kakiku...
"Cepatlah sadar sayangku... Cepatlah sadar... Jangan seperti ini.. Mas gak tega melihatmu seperti ini.. " Ucap suamiku di tepi ranjang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Fitri Sasa
lanjut
2020-02-29
3
Difaalifiandra
Semangat
2020-02-29
4