Setalah lama aku menangis... Tak sadar aku tertidur....
Aku tertidur cukup lama...
Alarm hpku berbunyi bertanda jam 1 siang... Aku segera bangun...Dan ambil wudhu untuk sholat dhuhur... Hatiku sedikit tenang setelah sholat... Setelah itu aku pergi ke dapur untuk masak Karna perutku terasa sangat lapar... Aku keluar kamar... Dan melihat mas Rizki tidur di sofa depan kamar... Aku hanya meliriknya sebentar... Dan berjalan menuruni tangga... Aku melihat isi kulkas ada sosis... Sayur sop dan tentunya telor...
Aku lalu masak capcay dan telor balado....
Sedang di atas mas Rizki sudah bangun karna bau semerbak yg aku masak...
Dia mengucek matanya sambil melihat pintu kamar yang terbuka... Dia lari untuk mencariku...karna tak ada dia turun dan mencariku di dapur... Dia tersenyum melihatku...
" Sayang ... "
Aku hanya diam tanpa menoleh... Perasaan ku masih campur aduk...
" Sayang ... Maafin mas ya kalau mas ada salah... Mas bisa jelasin semuanya kogh sayang" katanya sambil memelukku...
Aku hanya diam dan melepaskan diri dari pelukannya... Aku hanya meneruskan masakanku... Tak lama semua masakanku selesai... Aku menghidangkannya di meja makan....
" Mas udah sholat... Ini sudah siang... Mas sholat dulu... Trz makan... " ucapku datar
Mas Rizki melihatku semakin tak enak hati... Dia tetap saja ngotot ingin menjelaskannya...
" Sudah lah... Sekarang sholat dulu nanti keburu habis dzuhurnya" ucapku tanpa senyuman...
Kulirik mas Rizki pasrah dan menurut... Saat dia sholat aku makan sendiri... Aku gak nunggu mas Rizki karna aku masih marah... Walau sudah tak semarah tadi...
Setelah makan aku langsung cuci piringku... Saat itulah mas Rizki turun... Dia mengajakku makan...
" Sayang ayo kita makan.... " ucapnya lembut... Sambil memegang tanganku...
" Aku sudah makan... Mas makan saja... Aku mau beresin kamar" ucapku dan melepaskan tangan mas Rizki ...
" Sayang biar nanti mas yang beresin rumah... Kamu temenin mas makan yah sayang... "
" Mas makan sendiri saja... Sekarang kan mas ada jadwal ngajar "
Aku terus berjalan menuju kamar... Mas Rizki hanya terdiam dan makan sendiri... Dia seperti tak selera makan... Aku lihat dari atas dia makan sedikit... Setelah makan dia bersihin meja makan... Dan mencuci piring yang dia pakai.... Setelah itu dia bergegas ke kamar... Aku langsung masuk kamar dan ambil selimut... Untuk aku rapikan... Aku merapikan meja sofa... Dan tentunya ranjangku... Mas Rizki datang dan mengunci kamar... Dia menungguku selesai memebersihkan rumah.... Saat aku melihat mas Rizki aku pergi dan melihat kamar di kunci...
Mas Rizki langsung memelukku dari belakang....
" Sayang ... Mas bisa jelasin... Kamu duduk di sofa dulu yah sayang... " ucapnya sambil menuntunku ke sofa
Setelah duduk aku memulai bicara
"Mau jelasin apa... "
" Sayang Endang itu asisten aku di kampus... Aku gak tau kenapa dia seperti itu... Tapi sumpah mas gak ada apa2 "
" Iya sekarang mas bilang seperti itu... Tapi lama kelamaan.. Pasti berubah... Seperti mantanku dulu... Katanya temen.. Tapi malah jadian.. "
" Sayang jangan samain mas dengan mantan kamu yah!!
Mas ya mas... Mas gak pernah mainin hati cewek... Kalau bagi mas satu ya cukup satu... Pedoman hidup mas cukup satu untuk selamanya... " ucapnya membentak
" Mas bentak aku... Disini siapa yang salah... Kogh mas yang bentak aku.. " ucapku lirih sambil meneteskan air mata... Dia tak menyangka kalau suaminya akan membentaknya...
" Gak sayang... Mas gak ada maksd untuk membentakmu... Mas minta maaf yach.. " ucapnya lembut...
" Aku hanya takut mas... Kalau dulu aku gak masalah... Karna aku berfikir mungkin dia bukan jodohku... Tapi kalau sekarang... Baru juga tadi malam aku menyerahkan diriku... Tapi kamu malah seprti ini.. "
Aku terus menangis... Karna tak mau kejadian dulu terulang kembali...
" Sayang ... Mas gak seperti itu... Kamu harus percaya sama mas.... Mas sudah janji untuk menyayangimu... Menjagamu... Dan mencintaimu selamanya sayang... " ucap mas Rizki dengan menyeka air matanya... Ku lihat mas rizki bersungguh-sungguh karna baru ini ada seorang lelaki yang meneteskan air matanya untukku...
Akupun memeluknya..
" Aku minta maaf mas... Karna aku sudah meragukanmu... Aku cuma tak mau kehilanganmu mas... " ucapku lirih
Dia langsung bergantian memelukku erat.. Dan mencium kening... Dan bibirku...
" Sayang justru mas salah.. Mas tak pernah cerita kalau mas mempunyai asisten... Yang penting kamu harus tau... Mas tak akan berpaling sayang... Cukup kamu satu untukku... "
Aku hanya menggangguk dan mas Rizki menenggelamkan kepalaku ke dada kekarnya...
" Sayang ... aku mulai kehabisan nafas nih... Rasanya Aku mau pingsan... Kenapa erat baget sich meluknya" candaku dia melepaskan pelukannya dan tertawa kecil...
" Mas ini jam berapa.. "
"Jam 3 sayang... Kenapa? "
" Mas gak ngajar... jam 3 kan mas harus ngajar nanti telat lho... Ayo cepat ganti baju sayang... "
Dia hanya diam dan tersenyum melihatku...
" Sayang ... Ayo... Kog bengong... Ini udah jam 3 "ucapku
" Sayang mas hari ini Ambil cuti... Mas ingin ada di samping mu saja.... Kita keluar yuk... Mungkin Nonton... Makan... Atau apalah... Apa kamu mau shopping... Terserah kamu sayang kamu mau kemana mas akan nurutin... Mas juga ingin tau rasa pacaran setelah menikah itu gimana sih... "
" Ohhh ... Cuti.. Emmmmm gimana kalau kita kerumah ibu dan bapak saja... Dan pulangnya kita pacaran... Aku juga penasaran bagaimana rasanya pacaran setelah menikah syang... "
Mas Rizki tersenyum dan mencium pipiku...
Karna adzan asar sudah berkumandang.. Kami memutuskan untuk sholat terlebih dahulu... Baru berkunjung ke rumah ibu mertua...
Di dalam perjalan aku menyarankan mas rizki untuk membelikan buah tangan...
" Sayang ... Kita berhenti di depan yah.. "Ucapku
"Buat apa sayang... " jawabnya
" Aku mau beliin buah buat ibu dan bapak sayang"
" Gak usah lah sayang bapak sama ibu gak suka buah... Gak akan kemakan... "
" Terus di bawaain apa mas.. Masak kita gak bawa apa2... Apa bawa kue... Atau bakso mungkin... "
" Gak usah sayang... Ibu gak suka semua itu... Emmm beliin mie pangsit saja sayang buat ibu... Dan nasi goreng buat bapak... "
" Ohhh ok sayang"
Kami pun membeli 1 bungkus mie pangsit... Dan 1 bungkus nasi goreng... Aku juga membeli satu bungkus martabak manis ketan hitam sebagai pelengkap...
Sampai di rumah ibu sudah magrib... Kami mengucap salam... Dan ibu membukakan pintu untuk kami...
" Assalamualaikum bu... Bagaimna kabar ibu dan bapak.. " ucap mas Rizki sambil bersalaman... Akupun ikut menyalami mertuaku itu...
" Alhamdulillah baik nak... Ayo masuk... .. "Jawab ibu...
" Ini bu saya bawakan mie pangsit, nasi goreng, dan martabak manis buat ibu... " ucapku sambil permisi ke dapur untuk meletakkan bungkusan itu...
" Makasih ... Gak usah repot2.. "
" Gak repot kog bu... Ibu mau bikin apa"
" Ibu mau bikin minuman buat kalian... "
" Gak usah bu biar saya mebuatnya... Ibu duduk saja di ruang tamu... "
"Ya sudah... " ibu mertuaku pergi ke depan dan ngobrol sama mas rizki...
" Bu kemana bapak.. Kogh gak ada "
" Biasa nak bapakmu kerja lembur hari ini... "
Tak lama aku membawa kopi untuk mas Rizki ...
" Mas kita sholat dulu yuk... Nanti keburu habis waktunya... " ajakku
" Ohhh iya.. ibu sudah sholat belum"tanyaku
" Sudah nak... Kalian sholat dulu saja... "
Kami sholat berjamaah.... setelahnya kita berdzikir dan berdoa... lalu ke ruang tamu mengobrol panjang lebar dengan ibu nya mas Rizki ...
Saat kami ingin pamit adzan isya berkumandang.... Kami pun menumpang sholat dulu sebelum kita pulang...
Setelah sholat kita berpamitan pulang......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments