Pov zaky
seorang pria sedang duduk sendiri di sofa ruang keluarga. dia baru beberapa hari berada di tanah air. tapi luka lama yang berusaha dia buang kini menari-nari di fikirannya.
"kamu sedang apa nak?" tanya seseorang yang mampu menyadarkannya dari lamunan tentang masa lalunya
"Tidak ada ummi"
"nak, kamu kan anak laki-laki ummi satu-satunya, apa kamu ngak mau tinggal disini aja nemenin ummi sama abah" tanya ummi
"zaky bukan ngak mau tinggal disini ummi, tapi belum saatnya zaky pulang dan menetap disini ummi, usaha zaky di yaman sedang di berada puncaknya. jadi ngak mungkin zaky tinggal dalam waktu dekat ini"
"Mau sampai kapan kamu terus mengejar dunia, seusia kamu sudah waktunya untuk membina rumah tangga. ummi sudah ingin menimang cucu dari kamu" ucap ummi dengan berlinang air mata
"maafin zaky, sudah membuat ummi mengangis"
"ummi tau nak, alasan kamu tidak mau tinggal disini. Sudah lah lupakan dia, kamu harus bahagia dengan hidupmu sendiri dia hanya masa lalu yang harus dilupakan"
"ummi" lirihku sambil menggenggam tangan ummi.
"Nanti malam ada yang mau ummi abah bicarakan denganmu" aku hanya menganggukkan kepala kemudian ummi pergi ke kamarnya.
'aku tidak bisa seperti ini terus, akan ada banyak hati yang tersakiti dengan keputusan ku ini batinku
***
"fi, 3 bulan lagi kan kita lulus aliyah, kamu milih ngabdi di pondok sini apa di mts?" tanya hilya ketika kami sedang duduk di musholla setelah melaksanakan sholat dzuhur.
"Kalau aku sih lebih enak disini, tapi kalau ternyata ditempatinya di sana ya mau gimana lagi?"
"aku pasti kangen fi sama kamu, kita disini cuma tinggal 3 hari lagi sebelum berangkat pkl"
"iya ya, tapi kan kita cuma beda desa jadi bisa lah main" ucap ku.
"jer(tetangga(b.arab)" panggil seseorang. aku dan hilya langsung menoleh
"gimana persiapannya udah semua?"tanyanya sambil duduk di sebelah ku
"udah, tinggal yang kecil-kecilnya aja sih kan dibawain dari rumah sama ummah kemaren, soalnya bajuku yang disini dibawa pulang semua sama ummah pas kita berangkat"
"ummah kamu mau kesini fi?"tanya hilya. aku hanya menganggukkan kepala
"aku mau ketemu ummah ya" ucapnya lagi. tanpa terasa sudah waktunya sholat ashar, kami segera kembali ke kamar dan mengambil wudhu.
***
pov zaky
malam hari setelah sholat isya, aku,ummi dan abah sedang duduk di ruang keluarga.
"ada yang mau abah bicarakan sama kamu nak" ucap abah padaku
"zaky, abah dan ummi sudah tua nak, kamu anak laki-laki abah satu-satunya, dan pesantren ini kamu yang akan mengelola kedepannya ya walau pun kakak-kakak mu juga ikut mengelola di sini juga. tapi kamu yang bertanggung jawab disini" ucap abah. aku hanya menyimak apa yang abah bicarakan.
"abah ingin kamu segera menikah dan menetap disini dengan istrimu"
"maaf abah, untuk menikah, zaky tidak bisa dalam waktu dekat"
"kenapa nak?" tanya ummi
"zaky......"
"abah sudah menjodohkan mu dengan putri dari teman abah" ucap abah.
"maaf abah, bukan maksud zaky menolak, tapi dalam waktu dekat zaky harus kembali ke yaman karena ada urusan yang harus zaky selesaikan dan mungkin disana akan lama"
"Tidak apa nak, yang penting kalian sudah sah dulu, lagian putri temen abah juga harus berangkat pkl"
"maksud abah santri disini?" abah mengangguk
"abah juga sudah membicarakan ini dengan teman abah dan dia menyetujuinya. calon istrimu juga sudah menyerahkan semuanya pada orang tuanya"
"boleh zaky bertemu dengan wanita itu?" tanyaku.
"kamu hanya boleh bertemu dengan orang tuanya saja nak, dan kamu akan bertemu dengan calon mu ketika akad nikah nanti"
"bagaimana dengan keberangkatan zaky ke yaman?"
"kamu akan tetap berangkat dan istri mu nanti tetap ikut pkl. dia hanya abah izinin 5 setelah itu dia kembali ke tempat pklnya"
'ya allah kenapa begini' batinku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
alvika cahyawati
masih menyimak
2022-07-01
1
mag_ma63
lanjut thoorrrr
2022-03-31
1
Aisah Panggabean
zaky anak ustad ko pacar2an dan sakit hati,biasanya ustad anak ustad gak mau pacaran karena takut dosa
2022-01-14
5