episode 9

tanpa terasa hari pernikahan itu tiba. aku sedang duduk dikamar dengan dua sahabatku. fizah dan hilya dijemput kemaren sore oleh santri yang diutus oleh ummah. lantunan ayat suci al quran terdengar indah. jantung ku seperti sedang lari maraton. berdebar sangat cepat. kedua sahabatku menggenggam erat tangan ku untuk menenangkan ku. aku tersenyum ke arah mereka. pembacaan ijab qobul terasa khidmat sampai terdengar kata "sah" dari semua tamu yang hadir.

tidak lama pintu kamar terbuka, ummah dan ayah masuk dengan gus zaky di tengahnya. aku langsung berdiri dan menghampiri ummah. ummah menyuruhku untuk mencium tangan gus zaky yang sekarang resmi menjadi suami ku. dia pun membacakan doa di ubun-ubun ku dan mencium kening ku.

"yuk keluar, diluar masih banyak tamu" ajak ummah. kami hanya menganggukkan kepala.

acara demi acara berlangsung dengan sangat lancar. malam hari dilanjutkan dengan acara resepsi. terdengar alunan musik gambus yang sangat merdu. sejak tadi dia selalu menggenggam tangan ku seolah dia tidak ingin melepaskannya.

'ya allah begini kah rasanya dicintai oleh orang yang engkau kirimkan untukku. hatiku selalu tenang bila dia ada di dekat ku' batinku

"ada apa, capek?" tanyanya

"ngak ada apa-apa kok mas"

"gus zaky ayo sini" panggil mas aldan sambil menarik tangannya. dia pun melepaskan genggaman nya dan mengikuti mas aldan untuk menari gambus bersama.

suasana malam hari ini begitu meriah. sebenarnya acara belum selesai diluar rumah, tapi ummah menyuruhku masuk ke dalam rumah untuk menemui para saudara.

acara selesai sekitar pukul 02.00 wib pagi. dari tadi aku sudah berada dikamar tentunya setelah membersihkan badan ku yang terasa pegal. aku masih memainkan hp ku sampai saat pintu kamar terbuka.

"belum tidur?" tanyanya

"belum. mas mau bersih-bersih?" tanya ku sambil berdiri dari tempat tidur

"iya, lengket semua badan mas"

"ya udah mas mandi dulu, nanti bajunya di siapin. ini mas handuknya" ucapku sambil memberikan handuk yang baru ku ambil dari lemari. dia pun langsung ke kamar mandi.

"belum tidur juga?" tanyanya sambil duduk disamping ku

"belum ngantuk mas" ucapku sambil meletakkan hp yang ku pegang

"udah malem, emang ngak capek seharian banyak tamu" ucapnya sambil mendekat ke arahku dan membawa kepalaku ke bahunya.

"mas" panggilku

"iya ada apa?" tanyanya sambil menggenggam tanganku.

"boleh ngak kalau setelah pkl selesai Aku langsung pulang ke rumah ummah?"

"kenapa ngak mau di pesantren?"

"masih canggung, lagian mas kan masih di yaman, temen-temen pun pasti nanti agak sungkan gitu"

"kan mas pulang besoknya jadi bisa lah sehari dirumah umi, nanti pulang kesini nya nunggu mas pulang, gimana?".aku hanya mengangguk setuju

"ya udah tidur udah malem. nanti subuhnya kesiangan"

"aku halangan mas"

"yah ngak bisa malam pertama dong"

"maaf mas" lirihku

"udah ngak apa-apa jangan dipikirin mas cuma bercanda tadi. ya udah tidur udah malam" ucapnya sambil melepas genggaman ku. kami pun berbaring saling berhadapan. dia mencium keningku dan tersenyum

"selamat malam sayang mimpi indah ya" ucapnya, aku hanya tersenyum dan dia menggenggam tangan ku dan membawa ku kedalam pelukannya.

'yang ada aku ngak bisa tidur kalau gini, jantung tolong dong diem bentar' batinku.

aku mencoba untuk menenangkan diri dan akhirnya aku pun terlelap disampingnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***