Wajah Ansel terlihat kesal saat baru sampai di rumahnya. Ternyata terlihat dibelakangnya ada Angela dan Miranda yang mengikutinya masuk ke dalam rumahnya dengan membawa banyak barang bawaan. Ansel tiba-tiba menghentikan langkah Angela yang sudah berada diambang pintu rumahnya.
"Stop! Berhenti dulu," teriak Ansel.
"Kenapa?" tanya Angela heran.
"Cuci kaki dulu sana!" ucap Ansel sambil menunjuk sebuah pancuran air di halaman rumahnya.
"Hah?! Cuci kaki? Kamu aja gak cuci kaki masa saya harus cuci kaki?! Kaki saya kan gak kotor," protes Angela.
"Aturan dirumah ini siapapun yang baru pertama kali dateng kesini harus cuci kaki dulu," ucap Ansel.
Angela sangat heran dengan aturan aneh yang dibuat oleh Ansel. Dia merasa kalau aturan itu tidak masuk akal, yang Angela tahu kalau saat memasuki rumah seseorang harusnya memberi salam bukannya mencuci kaki. Angela terlihat sangat kesal dengan sikap Ansel yang sangat arogan. Angela hendak mengumpat kepada Ansel tapi ditahan oleh Miranda.
"Udah Dek ikutin aja," bisik Miranda.
Dengan wajah penuh kekesalan Angela berjalan menuju pancuran air. Miranda pun mengikutinya dari belakang. Dia menggosok-gosokkan kakinya dengan tangannya sambil melihat kearah Ansel yang sedang memperhatikannya dari depan pintu rumahnya.
"Nih, biar dia puas! Aku gosok-gosok kuat biar kinclong kaki aku, Kak," ucap Angela dengan nada suara yang terdengar kesal.
Miranda hanya tertawa kecil sambil menutup mulutnya melihat tingkah artisnya yang konyol itu.
"Ha-ha, kamu pikir cucian piring, Dek, kinclong."
Ansel pun tertawa geli melihat Angela yang kesal dari kejauhan. Entah apa yang ada dipikirannya, apakah memang benar itu aturan yang dia buat atau hanya sebuah lelucon untuk mengerjai Angela.
Angela pun selesai mencuci kakinya dan berjalan menuju pintu rumah yang masih ada Ansel didepannya.
"Saya udah cuci kaki jadi saya boleh masuk kan?" tanya Angela.
"Kaki lo harus disemprot ini dulu." Ansel menyerahkan sebuah botol parfum miliknya.
Angela bertambah kesal karena lelucon Ansel yang menurutnya sudah berlebihan. Dia pun mengambil botol parfum yang ada ditangan Ansel dengan kasar dan menyemprotkan di kakinya. Bukan hanya satu atau dua semprotan namun berkali-kali hingga Ansel terkaget.
"Woy udah semprot-semprotnya nanti abis parfum gua! Ini mahal tau!" teriak Ansel sambil berusaha mengambil botol parfum yang ada ditangan Angela.
Angela tertawa sambil mempermainkan Ansel dengan memindah-mindahkan botol parfum itu dari tangan kanan ke tangan kirinya dari depan kebelakang dari atas kebawah. Alhasil Ansel pun kesulitan mengambil botol parfumnya itu.
Prang!
Botol parfum itu terjatuh dan pecah. Ansel terlihat bertambah kesal kepada Angela karena sudah memecahkan botol parfum mahalnya.
"Wah gila! Lo tau gak harga tuh parfum berapa?!" teriak Ansel kesal.
"Ya salah kamu sendiri ngerjain saya," ucap Angela.
Ansel yang sangat kesal pun akhirnya masuk kedalam rumahnya tanpa mempedulikan Angela dan Miranda lagi. Tak lama kemudian Roni pun datang. Roni kaget karena ada pecahan botol didepan rumah, dia tahu kalau itu adalah salah satu parfum favorit Ansel yang berharga mahal.
"Ini kok bisa pecah?" tanya Roni.
"Ansel tadi gak sengaja mecahin pas mau pake parfum," ujar Angela.
"Udah biarin aja nanti ada Bi Sarti yang bersihin. Kenapa gak masuk aja?" tanya Roni.
"Ini baru mau masuk," jawab Angela.
***
Begitu masuk ke dalam rumah Ansel, Angela merasa sangat takjub dengan macam-macam lukisan dan pajangan artistik yang ada diruang tamu rumah itu. Terlihat pula lantai yang bersih mengkilap sehingga ketika kita menunduk kebawah terlihat seperti sedang berkaca. Rumah itu memang tidak terlalu besar tapi suasananya lumayan nyaman.
"Nah ini kamar kalian berdua," ucap Roni sambil membuka sebuah kamar yang kosong.
Kamar itu terlihat sangat rapih dengan ranjang dan lemari yang besar.
"Rumah Ansel gak terlalu besar jadi cuma ada 3 kamar, yang satunya kamar Ansel dan yang satu lagi kamar saya," jelas Roni.
"Ah iya gak apa-apa kok, ehm ... manggilnya apa ya?" tanya Angela.
"Panggil dia Bang Toyib aja Dek, ha-ha," sahut Miranda.
"Kok Bang Toyib, Kak?" tanya Angela heran.
"Ya gimana gak dipanggil Bang Toyib soalnya dia jarang pulang ke rumah Dek, jauh dari anak istri," jelas Miranda.
"He-he, iya nih soalnya anak dan istri saya ada di Surabaya jadi kalo mau ketemu ya jarang," ucap Roni.
Ternyata Roni sudah menikah dan mempunyai satu orang anak laki-laki yang baru berusia 3 tahun. Roni adalah teman dekat Ansel sejak dia SMA. Mendengar cerita Roni, Angela menjadi teringat tentang cerita kehidupan pribadi Miranda Manajernya. Miranda adalah seorang janda beranak dua yang ditinggal pergi oleh suaminya karena wanita lain. Anak-anak Miranda dititipkan kepada ibunya yang ada di Medan. Miranda merupakan tulang punggung dari keluarganya dan Ayahnya sekarang sedang sakit keras.
Dalam benak Angela berfikir kalau karirnya dan Ansel hancur sudah pasti yang jadi korban bukan hanya mereka berdua tapi kedua Manajer mereka pun ikut jadi korban. Itu hanya sebagian contoh kecil saja, bagaimana dengan para karyawan yang bekerja di agensi? Pasti mereka juga memiliki cerita masing-masing.
***
Di kamar Angela dan Miranda.
"Kak, untung aja Pak Joseph nyuruh kakak juga ikut tinggal sama Ansel," ucap Angela.
"Ya, Pak Joseph juga ngerti, Dek, gak mungkin dia nyuruh kamu tinggal sendirian sama cowok yang bukan muhrim," jelas Miranda.
"Iya Kak, aku juga takutlah kalo tinggal berdua aja sama orang aneh kayak gitu, he-he," tanggap Angela sambil tertawa.
"Kan ada Roni juga, Dek," tukas Miranda.
"Ya kalo Kak Roni pulang kampung gimana, Kak?" protes Angela.
"Kalo Kakak pulang kampung juga gimana?" goda Miranda.
"Ya gantian lah Kak sama Kak Roni pulang kampungnya," ucap Angela.
"Ha-ha, bisa aja kamu Dek." Miranda hanya tertawa mendengar ucapan Angela.
***
Di sebuah ruangan kantor yang gelap. Ada seorang pria paruh baya sedang duduk sambil menghadap jendela kaca besar dengan pemandangan kota Jakarta dimalam hari. Terlihat pria itu sedang menerima telepon dari seseorang.
"Jadi saham mereka naik lagi usai jumpa pers itu!" teriak pria itu.
"Bagaimana bisa rencana ini gagal!"
"Rubah opini publik agar pola pikir mereka berubah drastis dan bagi netizen yang masih memberikan komentar negatif berikan saja sejumlah uang kepada mereka agar mereka lebih semangat lagi untuk menghujat kedua artis itu!"
"Aku ingin mereka hancur dan tak berdaya!"
***
^Siapa sebenarnya pria paruh baya yang jahat itu? Apa benar itu Michael? Kakak tiri dari Tuan Joseph. Apa sebenarnya motifnya sampai ingin menghancurkan Tuan Joseph? Tunggu episode selanjutnya 😁^
Next Episode>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
epifania rendo
ternyata tua bangka
2023-08-22
1
Wulan Darmasari
Emang masuk mesjid, mesti cuci kaki he he dasar Ansel. Tetep aja bedebu dari luar
2021-03-14
0
Siti Suprihatin
penasaran ma jati diri musuh pak joshep
2020-12-16
0