Episode 18 Nyai=Gundik

Melihat polah Clara yang aneh membuat Ben yang meyakinkan dirinya bahwa wanita ini agak gila

"Kalau kamu benar seorang dokter sesuai perkataanmu, tolong ini sakit sekali" ujar Ben yang menyadarkan Clara dan segera memeriksa Ben

"Lukanya tidak terbuka kok, sekarang kamu makan dulu lalu minum obat untuk mengurangi rasa sakit dan antibiotik oke" ujar Clara yang kembali ke dokter:mode on

"Makan apa? kita ditengah hutan" ujar Ben

Clara segera mengeluarkan roti tawar dan memberinya selai coklat dan menyuapkan ke mulut Ben

"Makanlah pelan-pelan" ujar Clara

Ben hanya terdiam dan mulai makan karena perutnya sangat lapar

"Rotinya sangat enak...terimakasih" ujar Ben tetap dengan muka datar karena gengsi menunjukkan kepada Clara

Clara hanya terdiam dan merasa stress memikirkan bagaimana bisa pulang ke masanya

"Sekarang minumlah obat ini, kamu punya sakit maag tidak? karena obat peredaran sakit itu untuk penderita sakit maag akan ada efek tidak nyaman?"terang Clara

"Maag?"

"Sakit lambung, karena telat makan, stress atau karena makan pedas dan asam, biasanya terasa sakit di bagian ulu hati sebelah sini" terang Clara menggunakan bahasa yang mudah dipahami orang awam.

"Ooh tidak punya" jawab Ben

"Baiklah ini minumlah" ucap Clara sambil membantu Ben untuk duduk dan meminum obatnya

Setelah itu Clara membantu Ben kembali berbaring dan melepaskan infus di lengan Ben, terlebih sudah habis dengan perlahan, semua tindakan Clara tidak terlepas dari pandangan Ben

"Tidurlah kembali...besok akan terasa lebih baik" ujar Clara lalu duduk sambil menyenderkan punggungnya di tembok gua dan memeluk kedua kaki sambil menyerukkan kepalanya di paha nya

Sekuat-kuatnya seorang Clara, saat ini Clara takut berada di masa bukan masanya, tanpa orang yang dia kenal

Meski Clara berusaha menahan isakan tangisnya, Ben menyadari wanita disampingnya benar-benar ketakutan dan menangis meskipun berusaha dia tutupi

"Aras...bagaimana kamu bisa sampai disini? tadi kamu bilang sukarelawan buat apa?" tanya Ben

"Aras?....aku? gue bukan Aras tapi Raras" ujar Clara sambil mengusap ingus dan air matanya

"Iya..." jawab Ben sambil memutar bola matanya malas

"Pagi tadi kami sampai di Yogyakarta sini, kami datang karena bencana gunung Merapi ini meletus, banyak penduduk menjadi korban."

"Lalu saat beristirahat makan siang, secara tidak sengaja gue jatuh ke sumur dan tiba-tiba sampai di tahun ini, gue tahu loe pasti ngira gue bohong, tetapi beneran gue bukan dari masa sekarang"

"Jangan tanya alasan ilmiahnya, gue kagak bisa njelasin, gue dah puyeng mikirin nasib gue dimasa sekarang dan bagaimana gue pulang" cerocos Clara tanpa memberi kesempatan Ben berkomentar

Ben mencari kebohongan dimata Clara tetapi tampak Clara benar-benar kebingungan dan ketakutan

"Lalu apa buktinya kamu bukan dari masa ini?"

"Loe lihat semua barang gue, adakah dimasa sekarang ada barang kek gini" ucap Clara masih dengan suara serak.

"Kita lanjut besok, sekarang tidurlah dulu...jangan nangis lagi besok aku bantu cari jalan kamu pulang" ujar Ben lalu kembali tertidur karena efek obat antibiotik mulai terasa.

Saat matahari bersinar masuk ke gua tempat Ben dan Clara berlindung membuat Ben terbangun, saat terbangun tampak wajah Clara tepat di depan wajahnya.

Karena sudah terang Ben bisa melihat wajah putih mulus Clara, dengan hidungnya yang lancip, dan bibir merahnya tampak penuh

Ben melihat kening Clara yang berkerut, kemudian menyentuhnya sehingga kembali tenang

"Mooi (cantik)" ujar Ben sambil tersenyum

"Bangun Aras...." ujar Ben sambil menepuk pipi Clara

"Bentar pi....Clara masih ngantuk" gumam Clara sambil masih tetap tidur sambil memeluk tangan Ben

Sambil mengernyitkan kening, Ben menatap geli melihat muka Clara yang masih tidur saat merajuk

"Aras bangun...udah pagi bantuin aku, aku pingin kebelakang" ujar Ben lagi

Clara akhirnya membuka mata dan terkejut dengan posisinya dimana dia terlalu dekat dengan Ben, ditambah dia memeluk tangan Ben

"Aaargh maaf....maaf...." ucap Clara dengan muka merah.

"Sini aku bantuin untuk buang air" ucap Clara sambil membantu Ben bangun, lalu setelah itu Clara biarkan untuk buang air, karena Ben hanya terluka bahunya saja.

"Aras kamu tunggu disini, aku mau mencari bantuan, didekat sini ada markas kita" ujar Ben

"Kamu yakin?kemarin saja kamu ke tembak" ucap Clara

"Itu karena aku lengah, jadi terserang para perampok" ujar Ben

"Yalah terserah kamu saja, tetapi lebih baik kita sarapan terlebih dahulu, lalu kamu minum obat terlebih dahulu" ujar Clara lalu menyemirkan roti tawar dengan selai Nutela dan diberikan ke Ben, lalu membagi minuman Clara yang tinggal satu botol

Setelah makan dan minum obat, Ben segera meninggalkan gua menuju arah markas tentara KNIL.

Karena terlalu lama menunggu, Clara memutuskan untuk mencari sungai atau mata air terdekat untuk membersihkan diri dan buang hajat pagi

Ternyata tak jauh dari situ ada sungai kecil, dengan air yang sangat jernih, membuat Clara segera melakukan ritual pagi dan mengganti pakaiannya hanya memakai kaos putih dan celana jeans biru, mengikat rambutnya kebelakang, dan mulai berlatih pernafasan yoga supaya pikirannya jernih dan bisa berpikir

Tiba-tiba Clara mendengar jeritan beberapa wanita dan bentakan pria, membuat Clara berhenti dan mencari asal suara tersebut.

Clara sangat terkejut melihat rombongan perempuan Indonesia berusia dewasa dan tua disuruh mendorong kereta penuh balok kayu.

Clara melihat ketika ada perempuan yang lambat bergerak langsung terkena cambukan atau pukulan dari laras senapan yang dibawa para orang Belanda, bahkan beberapa wanita mendapatkan pelecehan dari orang Belanda sambil tertawa menjijikkan

Melihat para wanita Indonesia yang mendapatkan kekerasan dan pelecehan membuatnya marah dan langsung membentak dan berdiri di depan rombongan tersebut

"Berhenti!!! apa kalian sudah gila?!!....lihatlah mereka sudah tidak mampu untuk bergerak, kalian pukul sampai matipun tidak akan bisa mendorong lagi...apa kalian bodoh Haaah!!" bentak Clara

"Waaah.....waaah er zijn mooie en sexy meisjes!!( ada gadis cantik dan sexi) ujar para orang Belanda dengan menatap Clara penuh pandangan bernafsu dan segera berdiri mengurung Clara

"Haiz...mulai dech ngomong pake bahasa keriting, kalian berada dimana pake bahasa yang bisa dipahami orang setempat donk" ujar Clara tanpa merasa takut

"Hahaha...bukannya kamu gadis blasteran? kenapa tidak paham bahasa Hollander?"

"Mooie...tidak usah merhatiin wanita pribumi yang jelek dan hitam itu, lebih baik kita bermain saja" ujar salah satu orang Belanda sambil tangannya mau menyentuh pipi Clara

Tetapi sebelum tangan pria tersebut berhasil menyentuh pipi Clara tangan pria tersebut langsung. dipegang Clara dan diplintir kebelakang tubuh pria tersebut lalu menendang belakang lutut sampai pria tersebut jatuh dan Clara segera memukul tengkuk pria tersebut

"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotor mu itu" bentak Clara

"Nonik(panggilan orang pribumi terhadap wanita muda blasteran atau Belanda) ...hati-hati" teriak para wanita yang kuatir terhadap Clara

Melihat temannya tersungkur, membuat para pria Belanda itu marah, ada yang meringkus Clara dari belakang sedangkan yang lain menyerang dari depan

Dengan wajah tenang Clara mendorong badannya ke belakang dan melipat kakinya ke depan sambil menendang para pria didepannya dan melentingkan badannya kearah belakang melewati tubuh pria yang meringkus nya, dan kemudian mendorong pria yang meringkus nya ke depan membuat pria tersebut terjatuh menubruk teman-temannya

Lalu kemudian satu persatu pria bule itu berhasil dilumpuhkan Clara dalam kondisi babak belur, kemudian Clara mengeluarkan tongkat listriknya untuk di stroomkan ke junior para bule tersebut sehingga selama 1minggu mereka tidak bisa ereksi

"Kalian aku buat tidak bisa ereksi, jadi kalau tidak mau merasakan impoten selamanya maka jangan melaporkan dan memperpanjang masalah ini" ancam Clara sambil tersenyum licik membuat para bule ketakutan

"Ampuun nona...." semua bule tersebut bersujud dibawah kaki Clara

"Oke aku ampuni, tetapi sekarang kalian yang yang menggantikan mbak-mbak ini mendorong gelondong kayu tersebut" perintah Clara dengan menatap tajam membuat para bule ketakutan dan segera mendorong itu

Sedangkan senjata para bule tersebut dipegang Clara dan membagikan ke para perempuan indonesia yang menatap Clara dengan terkagum-kagum

"Nonik nanti bagaimana dengan para tentara Holander?" tanya salah satu perempuan tersebut ketakutan

"Tenang saja, kalian tidak akan mengatakan apapun to para bule?" tanya Clara sambil melipat tangannya di dada dan menatap tajam

"Tidak Nik...kami akan diam asal kita tidak impoten selamanya" ucap mereka serempak

"Sekarang kalian bisa santai ya mbak-mbak" ucap Clara

Tak berapa lama tiba-tiba didepan dihadang para tentara Belanda sambil menodongkan senapan mereka ke arah Clara, membuat para wanita Indonesia ketakutan dan bersembunyi di belakang Clara, sedangkan Clara juga mengarahkan senapan ke arah para tentara

"Apa yang kalian lakukan terhadap para Holander !!" bentak para tentara dengan muka marah

"Kami hanya membantu para budak wanita kami" ujar para bule tadi karena takut kepada Clara

"Kenapa muka kali lebam semua" tanya tentara curiga

"Kami terjatuh saat jalan naik tadi" ucap para bule

Mereka malah berdebat sendiri membuat Clara malas mendengar debat mereka sampai terdengar suara bentakan seorang pria

"Hentikan dan jangan arahkan senapan kalian ke arah Nyaiku" hardik Ben yang tiba-tiba datang.

"Nyai katamu???!!!....wait....wait bukankah Nyai itu panggilannya Nikita Mirzani yaa??" gumam Clara sambil meloading pikirannya untuk mengingat-ngingat arti kata Nyai

1....2....3...."Naniiiii....gilaaaa loeeee buleeee edan...gue ogah loe jadiin Nyaimu!!!"

...***...

...TBC...

...Terimakasih ya sudah setia membaca novel aku🙏😊😊...

...Saranghae😘😘...

Terpopuler

Comments

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

bener..bener... nyai is nikita mirzani

2021-12-11

1

Fitri@zzam

Fitri@zzam

semangat thorr masih nyimak... lanjut👍👍

2021-07-16

2

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

udh baca smpe sini dan asli ceritanya seruuu

2021-07-15

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Prolog (revisi)
2 Episode 2 Kembali Pulang
3 Episode 3 Dokter Cantik
4 Episode 4 Menyusun Strategi
5 Episode 5 Serangan Seorang Pria Tenang
6 Episode 6 Pasangan Rahasia
7 Episode 7 Pasangan Udik Beraksi
8 Episode 8 Don't Love Me
9 Episode 9 Di Posisi Yang Berbeda
10 Episode 10 You Don't Know How it Fell
11 Episode 11 Belajar Percaya
12 Episode 12 Putri Sebastian Wiguna Muncul
13 Episode 13 Bencana Alam
14 Episode 14 Permintaan Seorang Ayah
15 Episode 15 Firasat
16 Episode 16 Raib
17 Episode 17 First Meet With Burap (Revisi)
18 Episode 18 Nyai=Gundik
19 Episode 19 Officially Nyai Raras
20 Episode 20 Sabar
21 Episode 21 Nyai Monyet
22 Episode 22 Nyai=Bukan Istri
23 Episode 23 Terhempas Lemas
24 Episode 24 Hilang Tapi Ada
25 Episode 25 Ambyar Atiku (Revisi)
26 Episode 26 Hilangnya Sebuah Harapan
27 Episode 27 Ranjang ooh Ranjang
28 Episode 28 Tragedi Si Kucing
29 Episode 29 Kedatangan Bule Sableng
30 Episode 30 Menantu Kel. Wiguna
31 Episode 31 Cemburu Ala Burap
32 Episode 32 First Kiss
33 Episode 33 Kenyataan Yang Harus Dihadapi
34 Episode 34 When Ucup Meet Pepos
35 Episode 35 RIP Otak Polos
36 Episode 36 Kedatangan Pelakor
37 Episode 37 Nyai Vs Nonik
38 Episode 38 Serangan Para Centeng
39 Episode 39 Antara Burap dan Si Gundul
40 Episode 40 Sisi Lain
41 Episode 41 Kedatangan Josh
42 Episode 42 Gempa Ala Ucup
43 Episode 43 Asisten Dokter Ala Burap
44 Episode 44 Ketika Nyali Seorang Tentara Diuji
45 Episode 45 Masa Lalu Anton
46 Episode 46 Nasib Nyai
47 Episode 47 Bertemu Kembali
48 Episode 48 Burap Kok Dilawan
49 Episode 49 Keputusan Mutlak Nyai
50 Episode 50 Trik Nyai Mengusir Pelakor
51 Episode 51 Ketika Pelakor Bertemu Pebinor
52 Episode 52 Ditangkap
53 Episode 53 Berpisah
54 Episode 54 Dedemit in Action
55 Episode 55 Psiko Vs Bipolar
56 Episode 56 Life Must Go On
57 Episode 57 Istirahat
58 Episode 58 Speechless
59 Episode 59 Nyai Snipper
60 Episode 60 Rayuan Dedemit
61 Episode 61 Kunci Terbaik Buat Nyai
62 Episode 62 Apa Rencana Nyai?
63 Episode 63 Misi Pertama Nyai
64 Episode 64 Murid Josh Beraksi
65 Episode 65 Demam Dangdut Melanda Batavia
66 Episode 66 Ladies Night
67 Episode 67 Permainan Cantik Seorang Nyai
68 Episode 68 Lempar Batu Sembunyi Tangan
69 Episode 69 Mata Dari Sosok Bercadar
70 Episode 70 Kenekatan Donald Bebek
71 Episode 71 Pertunjukan Terakhir
72 Episode 72 Romantis Ala-Ala
73 Episode 73 Ucup Si BodyGuard
74 Episode 74 Nasib Amber
75 Episode 75 Bermain Track Bersama Si Bentor
76 Episode 76 Keputusan Playboy Cap Duren Tiga
77 Episode 77 Kenyataan Yang Harus Di Terima
78 Episode 78 Serangan Balik
79 Episode 79 游魂 Yóu hún
80 Episode 80 Kasih Seorang Phil
81 Episode 81 It's Not Goodbye But I'll See You Again
82 Episode 82 永恒的爱 Yǒnghéng De ài
83 Episode 83 Couple Bracelet
84 Episode 84 Saingan Kalian Bukan Aku
85 Episode 85 Pahlawan Itu Datang Belakangan
86 Episode 86 I Will Safe You Now
87 Episode 87 Rahasia Masa Lalu
88 Episode 88 Kehancuran dr Wisnu Pradipta
89 Episode 89 Mas Gendu Ikut Ke New York
90 Episode 90 Dokter Pribadi Ato Jongos????
91 Episode 91 Secreat Reveal
92 Episode 92 The Man Wearing The Same Brecelet
93 Episode 93 Hamil?
94 Episode 94 Laron Menantu Idaman
95 Episode 95 Saatnya Pulang
96 Episode 96 Forgiveness or Revenge?
97 Episode 97 De Javu
98 Episode 98 Rayuan Yang Susah Ditolak
99 Episode 99 Di Waktu Yang Salah
100 Episode 100 I See U Again
101 Episode 101 Bucin Ala-Ala Kingkong
102 Episode 102 Bagai Bumi & Langit
103 Episode 103 Pingit
104 Episode 104 Gone In 60 Second
105 Episode 105 Final Battle
106 Episode 106 Battle Round 2
107 Episode 107 One Heart, One Body & One Soul
108 Episode 108 The Last
109 Extra Part King Arthur, Guinevere in Love
110 Extra Part 2 Not Again!!!
111 New Book
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Episode 1 Prolog (revisi)
2
Episode 2 Kembali Pulang
3
Episode 3 Dokter Cantik
4
Episode 4 Menyusun Strategi
5
Episode 5 Serangan Seorang Pria Tenang
6
Episode 6 Pasangan Rahasia
7
Episode 7 Pasangan Udik Beraksi
8
Episode 8 Don't Love Me
9
Episode 9 Di Posisi Yang Berbeda
10
Episode 10 You Don't Know How it Fell
11
Episode 11 Belajar Percaya
12
Episode 12 Putri Sebastian Wiguna Muncul
13
Episode 13 Bencana Alam
14
Episode 14 Permintaan Seorang Ayah
15
Episode 15 Firasat
16
Episode 16 Raib
17
Episode 17 First Meet With Burap (Revisi)
18
Episode 18 Nyai=Gundik
19
Episode 19 Officially Nyai Raras
20
Episode 20 Sabar
21
Episode 21 Nyai Monyet
22
Episode 22 Nyai=Bukan Istri
23
Episode 23 Terhempas Lemas
24
Episode 24 Hilang Tapi Ada
25
Episode 25 Ambyar Atiku (Revisi)
26
Episode 26 Hilangnya Sebuah Harapan
27
Episode 27 Ranjang ooh Ranjang
28
Episode 28 Tragedi Si Kucing
29
Episode 29 Kedatangan Bule Sableng
30
Episode 30 Menantu Kel. Wiguna
31
Episode 31 Cemburu Ala Burap
32
Episode 32 First Kiss
33
Episode 33 Kenyataan Yang Harus Dihadapi
34
Episode 34 When Ucup Meet Pepos
35
Episode 35 RIP Otak Polos
36
Episode 36 Kedatangan Pelakor
37
Episode 37 Nyai Vs Nonik
38
Episode 38 Serangan Para Centeng
39
Episode 39 Antara Burap dan Si Gundul
40
Episode 40 Sisi Lain
41
Episode 41 Kedatangan Josh
42
Episode 42 Gempa Ala Ucup
43
Episode 43 Asisten Dokter Ala Burap
44
Episode 44 Ketika Nyali Seorang Tentara Diuji
45
Episode 45 Masa Lalu Anton
46
Episode 46 Nasib Nyai
47
Episode 47 Bertemu Kembali
48
Episode 48 Burap Kok Dilawan
49
Episode 49 Keputusan Mutlak Nyai
50
Episode 50 Trik Nyai Mengusir Pelakor
51
Episode 51 Ketika Pelakor Bertemu Pebinor
52
Episode 52 Ditangkap
53
Episode 53 Berpisah
54
Episode 54 Dedemit in Action
55
Episode 55 Psiko Vs Bipolar
56
Episode 56 Life Must Go On
57
Episode 57 Istirahat
58
Episode 58 Speechless
59
Episode 59 Nyai Snipper
60
Episode 60 Rayuan Dedemit
61
Episode 61 Kunci Terbaik Buat Nyai
62
Episode 62 Apa Rencana Nyai?
63
Episode 63 Misi Pertama Nyai
64
Episode 64 Murid Josh Beraksi
65
Episode 65 Demam Dangdut Melanda Batavia
66
Episode 66 Ladies Night
67
Episode 67 Permainan Cantik Seorang Nyai
68
Episode 68 Lempar Batu Sembunyi Tangan
69
Episode 69 Mata Dari Sosok Bercadar
70
Episode 70 Kenekatan Donald Bebek
71
Episode 71 Pertunjukan Terakhir
72
Episode 72 Romantis Ala-Ala
73
Episode 73 Ucup Si BodyGuard
74
Episode 74 Nasib Amber
75
Episode 75 Bermain Track Bersama Si Bentor
76
Episode 76 Keputusan Playboy Cap Duren Tiga
77
Episode 77 Kenyataan Yang Harus Di Terima
78
Episode 78 Serangan Balik
79
Episode 79 游魂 Yóu hún
80
Episode 80 Kasih Seorang Phil
81
Episode 81 It's Not Goodbye But I'll See You Again
82
Episode 82 永恒的爱 Yǒnghéng De ài
83
Episode 83 Couple Bracelet
84
Episode 84 Saingan Kalian Bukan Aku
85
Episode 85 Pahlawan Itu Datang Belakangan
86
Episode 86 I Will Safe You Now
87
Episode 87 Rahasia Masa Lalu
88
Episode 88 Kehancuran dr Wisnu Pradipta
89
Episode 89 Mas Gendu Ikut Ke New York
90
Episode 90 Dokter Pribadi Ato Jongos????
91
Episode 91 Secreat Reveal
92
Episode 92 The Man Wearing The Same Brecelet
93
Episode 93 Hamil?
94
Episode 94 Laron Menantu Idaman
95
Episode 95 Saatnya Pulang
96
Episode 96 Forgiveness or Revenge?
97
Episode 97 De Javu
98
Episode 98 Rayuan Yang Susah Ditolak
99
Episode 99 Di Waktu Yang Salah
100
Episode 100 I See U Again
101
Episode 101 Bucin Ala-Ala Kingkong
102
Episode 102 Bagai Bumi & Langit
103
Episode 103 Pingit
104
Episode 104 Gone In 60 Second
105
Episode 105 Final Battle
106
Episode 106 Battle Round 2
107
Episode 107 One Heart, One Body & One Soul
108
Episode 108 The Last
109
Extra Part King Arthur, Guinevere in Love
110
Extra Part 2 Not Again!!!
111
New Book

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!