Melihat polah Clara yang aneh membuat Ben yang meyakinkan dirinya bahwa wanita ini agak gila
"Kalau kamu benar seorang dokter sesuai perkataanmu, tolong ini sakit sekali" ujar Ben yang menyadarkan Clara dan segera memeriksa Ben
"Lukanya tidak terbuka kok, sekarang kamu makan dulu lalu minum obat untuk mengurangi rasa sakit dan antibiotik oke" ujar Clara yang kembali ke dokter:mode on
"Makan apa? kita ditengah hutan" ujar Ben
Clara segera mengeluarkan roti tawar dan memberinya selai coklat dan menyuapkan ke mulut Ben
"Makanlah pelan-pelan" ujar Clara
Ben hanya terdiam dan mulai makan karena perutnya sangat lapar
"Rotinya sangat enak...terimakasih" ujar Ben tetap dengan muka datar karena gengsi menunjukkan kepada Clara
Clara hanya terdiam dan merasa stress memikirkan bagaimana bisa pulang ke masanya
"Sekarang minumlah obat ini, kamu punya sakit maag tidak? karena obat peredaran sakit itu untuk penderita sakit maag akan ada efek tidak nyaman?"terang Clara
"Maag?"
"Sakit lambung, karena telat makan, stress atau karena makan pedas dan asam, biasanya terasa sakit di bagian ulu hati sebelah sini" terang Clara menggunakan bahasa yang mudah dipahami orang awam.
"Ooh tidak punya" jawab Ben
"Baiklah ini minumlah" ucap Clara sambil membantu Ben untuk duduk dan meminum obatnya
Setelah itu Clara membantu Ben kembali berbaring dan melepaskan infus di lengan Ben, terlebih sudah habis dengan perlahan, semua tindakan Clara tidak terlepas dari pandangan Ben
"Tidurlah kembali...besok akan terasa lebih baik" ujar Clara lalu duduk sambil menyenderkan punggungnya di tembok gua dan memeluk kedua kaki sambil menyerukkan kepalanya di paha nya
Sekuat-kuatnya seorang Clara, saat ini Clara takut berada di masa bukan masanya, tanpa orang yang dia kenal
Meski Clara berusaha menahan isakan tangisnya, Ben menyadari wanita disampingnya benar-benar ketakutan dan menangis meskipun berusaha dia tutupi
"Aras...bagaimana kamu bisa sampai disini? tadi kamu bilang sukarelawan buat apa?" tanya Ben
"Aras?....aku? gue bukan Aras tapi Raras" ujar Clara sambil mengusap ingus dan air matanya
"Iya..." jawab Ben sambil memutar bola matanya malas
"Pagi tadi kami sampai di Yogyakarta sini, kami datang karena bencana gunung Merapi ini meletus, banyak penduduk menjadi korban."
"Lalu saat beristirahat makan siang, secara tidak sengaja gue jatuh ke sumur dan tiba-tiba sampai di tahun ini, gue tahu loe pasti ngira gue bohong, tetapi beneran gue bukan dari masa sekarang"
"Jangan tanya alasan ilmiahnya, gue kagak bisa njelasin, gue dah puyeng mikirin nasib gue dimasa sekarang dan bagaimana gue pulang" cerocos Clara tanpa memberi kesempatan Ben berkomentar
Ben mencari kebohongan dimata Clara tetapi tampak Clara benar-benar kebingungan dan ketakutan
"Lalu apa buktinya kamu bukan dari masa ini?"
"Loe lihat semua barang gue, adakah dimasa sekarang ada barang kek gini" ucap Clara masih dengan suara serak.
"Kita lanjut besok, sekarang tidurlah dulu...jangan nangis lagi besok aku bantu cari jalan kamu pulang" ujar Ben lalu kembali tertidur karena efek obat antibiotik mulai terasa.
Saat matahari bersinar masuk ke gua tempat Ben dan Clara berlindung membuat Ben terbangun, saat terbangun tampak wajah Clara tepat di depan wajahnya.
Karena sudah terang Ben bisa melihat wajah putih mulus Clara, dengan hidungnya yang lancip, dan bibir merahnya tampak penuh
Ben melihat kening Clara yang berkerut, kemudian menyentuhnya sehingga kembali tenang
"Mooi (cantik)" ujar Ben sambil tersenyum
"Bangun Aras...." ujar Ben sambil menepuk pipi Clara
"Bentar pi....Clara masih ngantuk" gumam Clara sambil masih tetap tidur sambil memeluk tangan Ben
Sambil mengernyitkan kening, Ben menatap geli melihat muka Clara yang masih tidur saat merajuk
"Aras bangun...udah pagi bantuin aku, aku pingin kebelakang" ujar Ben lagi
Clara akhirnya membuka mata dan terkejut dengan posisinya dimana dia terlalu dekat dengan Ben, ditambah dia memeluk tangan Ben
"Aaargh maaf....maaf...." ucap Clara dengan muka merah.
"Sini aku bantuin untuk buang air" ucap Clara sambil membantu Ben bangun, lalu setelah itu Clara biarkan untuk buang air, karena Ben hanya terluka bahunya saja.
"Aras kamu tunggu disini, aku mau mencari bantuan, didekat sini ada markas kita" ujar Ben
"Kamu yakin?kemarin saja kamu ke tembak" ucap Clara
"Itu karena aku lengah, jadi terserang para perampok" ujar Ben
"Yalah terserah kamu saja, tetapi lebih baik kita sarapan terlebih dahulu, lalu kamu minum obat terlebih dahulu" ujar Clara lalu menyemirkan roti tawar dengan selai Nutela dan diberikan ke Ben, lalu membagi minuman Clara yang tinggal satu botol
Setelah makan dan minum obat, Ben segera meninggalkan gua menuju arah markas tentara KNIL.
Karena terlalu lama menunggu, Clara memutuskan untuk mencari sungai atau mata air terdekat untuk membersihkan diri dan buang hajat pagi
Ternyata tak jauh dari situ ada sungai kecil, dengan air yang sangat jernih, membuat Clara segera melakukan ritual pagi dan mengganti pakaiannya hanya memakai kaos putih dan celana jeans biru, mengikat rambutnya kebelakang, dan mulai berlatih pernafasan yoga supaya pikirannya jernih dan bisa berpikir
Tiba-tiba Clara mendengar jeritan beberapa wanita dan bentakan pria, membuat Clara berhenti dan mencari asal suara tersebut.
Clara sangat terkejut melihat rombongan perempuan Indonesia berusia dewasa dan tua disuruh mendorong kereta penuh balok kayu.
Clara melihat ketika ada perempuan yang lambat bergerak langsung terkena cambukan atau pukulan dari laras senapan yang dibawa para orang Belanda, bahkan beberapa wanita mendapatkan pelecehan dari orang Belanda sambil tertawa menjijikkan
Melihat para wanita Indonesia yang mendapatkan kekerasan dan pelecehan membuatnya marah dan langsung membentak dan berdiri di depan rombongan tersebut
"Berhenti!!! apa kalian sudah gila?!!....lihatlah mereka sudah tidak mampu untuk bergerak, kalian pukul sampai matipun tidak akan bisa mendorong lagi...apa kalian bodoh Haaah!!" bentak Clara
"Waaah.....waaah er zijn mooie en sexy meisjes!!( ada gadis cantik dan sexi) ujar para orang Belanda dengan menatap Clara penuh pandangan bernafsu dan segera berdiri mengurung Clara
"Haiz...mulai dech ngomong pake bahasa keriting, kalian berada dimana pake bahasa yang bisa dipahami orang setempat donk" ujar Clara tanpa merasa takut
"Hahaha...bukannya kamu gadis blasteran? kenapa tidak paham bahasa Hollander?"
"Mooie...tidak usah merhatiin wanita pribumi yang jelek dan hitam itu, lebih baik kita bermain saja" ujar salah satu orang Belanda sambil tangannya mau menyentuh pipi Clara
Tetapi sebelum tangan pria tersebut berhasil menyentuh pipi Clara tangan pria tersebut langsung. dipegang Clara dan diplintir kebelakang tubuh pria tersebut lalu menendang belakang lutut sampai pria tersebut jatuh dan Clara segera memukul tengkuk pria tersebut
"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotor mu itu" bentak Clara
"Nonik(panggilan orang pribumi terhadap wanita muda blasteran atau Belanda) ...hati-hati" teriak para wanita yang kuatir terhadap Clara
Melihat temannya tersungkur, membuat para pria Belanda itu marah, ada yang meringkus Clara dari belakang sedangkan yang lain menyerang dari depan
Dengan wajah tenang Clara mendorong badannya ke belakang dan melipat kakinya ke depan sambil menendang para pria didepannya dan melentingkan badannya kearah belakang melewati tubuh pria yang meringkus nya, dan kemudian mendorong pria yang meringkus nya ke depan membuat pria tersebut terjatuh menubruk teman-temannya
Lalu kemudian satu persatu pria bule itu berhasil dilumpuhkan Clara dalam kondisi babak belur, kemudian Clara mengeluarkan tongkat listriknya untuk di stroomkan ke junior para bule tersebut sehingga selama 1minggu mereka tidak bisa ereksi
"Kalian aku buat tidak bisa ereksi, jadi kalau tidak mau merasakan impoten selamanya maka jangan melaporkan dan memperpanjang masalah ini" ancam Clara sambil tersenyum licik membuat para bule ketakutan
"Ampuun nona...." semua bule tersebut bersujud dibawah kaki Clara
"Oke aku ampuni, tetapi sekarang kalian yang yang menggantikan mbak-mbak ini mendorong gelondong kayu tersebut" perintah Clara dengan menatap tajam membuat para bule ketakutan dan segera mendorong itu
Sedangkan senjata para bule tersebut dipegang Clara dan membagikan ke para perempuan indonesia yang menatap Clara dengan terkagum-kagum
"Nonik nanti bagaimana dengan para tentara Holander?" tanya salah satu perempuan tersebut ketakutan
"Tenang saja, kalian tidak akan mengatakan apapun to para bule?" tanya Clara sambil melipat tangannya di dada dan menatap tajam
"Tidak Nik...kami akan diam asal kita tidak impoten selamanya" ucap mereka serempak
"Sekarang kalian bisa santai ya mbak-mbak" ucap Clara
Tak berapa lama tiba-tiba didepan dihadang para tentara Belanda sambil menodongkan senapan mereka ke arah Clara, membuat para wanita Indonesia ketakutan dan bersembunyi di belakang Clara, sedangkan Clara juga mengarahkan senapan ke arah para tentara
"Apa yang kalian lakukan terhadap para Holander !!" bentak para tentara dengan muka marah
"Kami hanya membantu para budak wanita kami" ujar para bule tadi karena takut kepada Clara
"Kenapa muka kali lebam semua" tanya tentara curiga
"Kami terjatuh saat jalan naik tadi" ucap para bule
Mereka malah berdebat sendiri membuat Clara malas mendengar debat mereka sampai terdengar suara bentakan seorang pria
"Hentikan dan jangan arahkan senapan kalian ke arah Nyaiku" hardik Ben yang tiba-tiba datang.
"Nyai katamu???!!!....wait....wait bukankah Nyai itu panggilannya Nikita Mirzani yaa??" gumam Clara sambil meloading pikirannya untuk mengingat-ngingat arti kata Nyai
1....2....3...."Naniiiii....gilaaaa loeeee buleeee edan...gue ogah loe jadiin Nyaimu!!!"
...***...
...TBC...
...Terimakasih ya sudah setia membaca novel aku🙏😊😊...
...Saranghae😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
bener..bener... nyai is nikita mirzani
2021-12-11
1
Fitri@zzam
semangat thorr masih nyimak... lanjut👍👍
2021-07-16
2
(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕
udh baca smpe sini dan asli ceritanya seruuu
2021-07-15
2