[Di Kota Ling An]
Di pagi hari yang cerah, Cahaya matahari bersinar dengan kicauan burung yang bernyanyi merdu. Ayah Fazi sedang membelah kayu di belakang rumah nya dan Ibu Fazi membersihkan rumahnya.
Fazi yang sudah bangun dari tidurnya hanya terduduk diam di atas jendela kamarnya sembari menatap pepohonan dan meratapi cahaya matahari yang menyinari hutan serta gunung kuang Li.
Fazi menatap ke arah gunung kuang Li tanpa henti, Ia merasa kesepian dan memikirkan Dewi temannya yang lama tak kunjung kembali. Fazi merindukan saat-saat mereka bersama, Ia mengingat kembali masa-masa ia bersama Dewi dengan asyiknya mencari tumbuhan di dalam hutan. Dan saat-saat mereka bertengkar, Bercanda, Tertawa serta sosok Dewi yang penuh perhatian padanya selama ini.
Fazi yang teringat dengan Dewi, Tanpa sadar ia meneteskan air mata dalam lamunan nya.Dalam lubuk hatinya ia merasa kehilangan sosok wanita yang selalu bersamanya selama ini. Ia ingin sekali pergi mencari keberadaan Dewi, Namun ia tak berdaya. Ia tak ingin melanggar larangan orang tua nya, Namun di sisi lain hatinya merasa sakit dan kesepian.
Fazi belum menyadari perasaan nya pada dewi, Ia hanya beranggapan bahwa perasaan sayang nya sebatas pertemanan saja. Tapi faktanya tanpa ia sadari, Fazi sudah jatuh hati pada Dewi. Ia amat sayang dan peduli pada Dewi.
"Fazi!?" Suara ibu nya memanggil.
".....! " Tak ada jawaban, Fazi melamun.
"zi !Faziiiii !" Ibunya pun berteriak.
"Ah iya bu ! " Sontak nya kaget dan langsung menjawab .
"Kemarilah Nak ! " Seru ibu nya sembari menyiapkan sarapan.
"Iya bu " Menjawab dengan nada pelan tak semangat.
Fazi pun keluar dari kamar nya dengan raut wajah yang lesu dan tak berselera. Ayah dan ibu nya yang duduk di meja makan, Melihat ekspresi anak nya merasa kasihan dan heran dengan sikap nya selama tak ada Dewi.
"hmmm!!" Ayah nya menggeleng kan kepala melihat raut wajah anak nya.
"...! " Tatapan ibu nya yang sedih melihat sikap anak nya itu .
"Man! Sebaik nya kau pikirkan lagi tentang keputusan mu itu!? " Ujar ibu nya dengan nada pelan kepada Ayah nya.
"Aku juga kasihan melihat nya! Tapi kau juga tau kan bahaya apa yang akan menanti dirinya di hutan sana jika aku izinkan pergi !? " Jawab ayah nya dengan nada ragu dan tidak rela.
Fazi pun duduk di meja makan dan hanya terdiam tanpa menyapa kedua orang tua nya.Ia hanya memandang dan terus menatap makanan tanpa menyentuh nya sedikit pun.
"Nak ! Makanlah sedikit. " Ujar ibu nya khawatir sambil memberikan makanan yang di siapkan untuk nya.
"Kau harus makan Fazi, Itu untuk kesehatan mu !" Saut Ayah nya sembari makan.
"Aku sudah bilang Bu ! Aku tak nafsu makan atau pun berbicara. Aku hanya ingin sendiri ! " Jawab nya sembari menyenderkan kepalanya di atas meja.
Ibu nya sangat tidak tega melihat perubahan pada anak nya yang selalu menyendiri semenjak dewi tak kembali dan karena larangan mereka. Ibu nya pun berniat untuk membujuk suami nya agar mengijinkan Fazi pergi untuk mencari keberadaan Dewi.
"Suami ku ! " Ucap nya dengan lembut sembari memegang tangan Ayah Fazi.
"Ya istriku ? " Jawab nya lembut.
"Izinkanlah Anak kita pergi, Lihatlah keadaan nya! Apa kau tega? " Tanya nya dengan pandangan sedih.
"Hmm..." Berhenti makan dan berfikir sejenak sembari menatap Istri dan Anak nya.
Ayah Fazi mulai merasa luluh melihat pandangan sedih dari istrinya dan murung nya raut wajah pada anak nya.
"Huuft, Baiklah ! " Menghela nafas mengambil keputusan.
"Apakah kau mengijinkan nya ? Suamiku?! " Tanya nya merasa senang.
"Aku izinkan dia pergi ! Namun dengan sayarat.
"Apa syarat nya suamiku ?! " Bertanya segera.
"Dia tak boleh pergi sendiri ! " Ucap nya tegas pada istri nya.
"Terimakasih suami ku " Menggenggam erat tangan suami nya dan sangat merasa gembira haru.
"Fazi ! " Ucap Ayah nya memanggil.
"Mmmm " Merespon tak semangat sembari masih bersandar di atas meja makan.
"Pergilah Nak ! kau boleh pergi ! " Ujar Ayah nya sembari menyentuh kepala anak nya.
Fazi mendengar ucapan ayah nya langsung bangkit duduk dan raut wajah berubah serius.
"Benarkah Ayah !? Aku boleh pergi? " Tanya nya senang.
"Benar Nak ! Tapi kau tidak boleh pergi sendirian ke hutan itu ! " Ujar Ayah nya cemas.
"Baiklah Ayah, Aku akan mengikuti kata-kata Ayah ! " Ucap nya senang dan wajah nya pun menjadi cerah seketika.
"Sebelum kau pergi ke hutan itu, Temuilah paman mu di desa sebelah. Ia akan pergi bersama mu!" Ucap Ayah nya serius.
"Baik Ayah! Aku akan menemui nya langsung! " Jawab nya langsung bergegas pergi.
Fazi pun berdiri dan langsung bergerak pergi. Namun saat ia sampai di depan pintu rumah nya, Ia tersadar bahwa ia tak mengenal paman nya itu. Ia tak tahu cara mencari nya karena tak mengenal wajah atau nama nya. Ia pun berbalik dan kembali menemui Ayah nya, Ingin menanyakan tentang paman nya.
"tep..tep..tep. " Suara langkah kaki nya.
"Ayah ! " Seru nya memanggil.
"Ha? Ada apa nak? Kenapa kembali ? " Ucap Ayah nya dengan santai karena sudah menebak anak nya pasti kembali sebelum keluar dari pintu rumah nya.
Fazi yang merasa kesenangan hingga lupa untuk bertanya detail nya, Ia pun merasa malu dengan ayah nya.
"Heheh, Ayah! Aku tidak mengenal paman yang ayah maksud " Ucapnya malu-malu sembari menggaruk kepala bertingkah kekanakan.
"Hmm, Ayah kira kau sudah tau ! Sampai tak mendengarkan Ayah sampai selesai bicara " Ujar ayah nya menyindir.
Ibu Fazi hanya tersenyum melihat tingkah anak nya dan candaan suami nya. Ia senang akhir nya anak nya memiliki semangat dan bangkit kembali dari rasa sedih nya .
"Ayah ! Bagaimana dengan rupa dan ciri-ciri paman itu ? Tanya nya langsung dan duduk di samping Ayah nya.
"Paman mu itu masih muda dan sangat tampan. Ia masih berumur 24 tahun, Tidak beda jauh dari umur mu. Ia tinggi dan putih bersih bagaikan kain putih yang bersih tanpa noda. Ia sangat baik dan juga memiliki ilmu sihir dan kekuatan nya yang tinggi.
Dia akan mampu membantu mu mencari Dewi di mana pun Dewi berada. Dan nama nya adalah indra ! " Ujar ayah nya menjelaskan .
"Kenapa aku memanggil nya paman, Ayah ? Dia masih muda tak jauh beda umur nya denganku ?" Tanya nya heran.
"Dasar anak bodoh! Karena dia adalah paman mu! Adik kandung dari ibumu!" Menjitak dahi anak nya .
"Aduuh! Sakit Ayah!" Ujarnya kesakitan mode manja pada Ayah nya.
"Pergilah ! Paman mu sudah menunggu di rumah nya!" Ucap Ayah nya dengan senyuman.
"Sudah menunggu ku ? Berarti Ayah sudah,??! " Jawab nya sembari berfikir.
"Iya Nak, Ayah mu sudah merencanakan itu untukmu. Ayah mu sudah berbicara pada paman mu! " Sambung ibu nya menyahut.
Fazi tiba-tiba merasa haru mendengar perkataan ibu nya. Ia baru menyadari ternyata Ayah nya masih peduli dengan diri nya.
"Terimakasih Ayah! Ibu! Kalian masih peduli denganku ! " Ucap nya sembari memeluk Ayah Ibu nya.
"Anak bodoh! Tentu kami peduli!" Jawab Ayah dan ibu nya.
Setelah selesai berbicara, Fazi pun pergi ke desa sebelah. Ia pergi mencari paman nya dan ingin segera mencari Dewi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
ntahlah
keren thor,lanjut
2020-08-17
1
social gaming
mantap thor
2020-03-04
4
Puspa Dila
lanjut dong thor
2020-02-19
9