🌿
🌿
🌿
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit,Kini Ghea sudah menginjakkan kakinya didalam sebuah mall ternama di kota xxxx.Walaupun Ghea hanya memakai baju santai ala rumahan dan tak menggunakan polesan make up di wajahnyaTapi tak membuat gadis itu merasa tidak PD dengan penampilan nya sendiri.
Bahkan Ghea terlihat santai dengan langkahnya.Namun tetap saja banyak mata laki laki yang melirik ke arahnya.Hal itu juga tak bisa dipungkiri karena kecantikan dan kemolekan tubuh gadis itu yang memang cantik dari orok serta body goals yang sempurna dimata semua orang, Apalagi laki laki normal.
Saat Ghea sedang melihat lihat Handphone disalah satu outlet di dalam mall tersebut.Tiba tiba salah satu sahabat nya menepuk pundak nya dari belakang.
"Woy loe ngapain?mau beli handphone lagi?".Suara cempreng Ririn
"Udah tahu pake nanya lagi".Jawab Ghea sambil nyengir
"Anak Sultan mah bebas,Mau punya handphone berapapun".Goda Ririn sambil menyenggol bahu Ghea
"Hp gue hilang peak".Gerutu Ghea sambil menoleh ke arah Ririn yang ada disamping nya
"Yaa Araaaaa,Ghe loe habis cup*Ngan????.Celetuk Ririn tiba tiba,bukannya menanggapi omongan Ghea,Ririn malah fokus ke bercak merah yang ada di leher jenjang Ghea
Ghea langsung gelagapan mendengar penuturan Ririn sahabatnya.Sontak langsung membekap mulut Ririn dengan tangan kanannya,Karena pegawai outlet dan beberapa orang yang lewat sempat menoleh kearah mereka berdua.
"Loe kalo ngomong bisa pelan kagak sih?".Lirih Ghea masih sambil menutup mulut sahabatnya
"Emmpp...." Suara Ririn sambil menepuk nepuk tangan ghea tanda minta dilepaskan
"Makanya kalo ngomong pake filter,jangan asal jeplak aja".Ghea mengingatkan sambil membenahi kaos oblong bewarna putih yang menempel ditubuhnya
"Habisnya gue kaget peak".Sambil menarik kembali baju kaos Ghea.".Busyetttt Ghea banyak bener gue kira cuma atu doang".Lirih Ririn masih lagi
"Apaan sih Loe".Sahut Ghea sambil menepis tangan Ririn dan menutupi lehernya yang ditunjuk Ririn
"Loe Cup*Ngan Ama siapa Ghe???,Loe udah punya pacar?,Nafsu amat pacar loe????.Ririn mulai kepo dengan semua pertanyaan yang hampir memenuhi otaknya sambil geleng geleng kepala tak percaya.
Bagaimana tidak selama ini Ririn tahu kalau Ghea tidak pernah pacaran ataupun dekat dengan laki laki manapun,Karena sahabatnya yang satu ini di jaga ketat oleh keluarganya bahkan papa nya menyewa para bodyguard untuk mengawasinya dari jauh.
"Udah deh,Gue lagi males bahasnya".Sahut Ghea kesal
"Bisa mampus loe kalo ortu loe tahu".Jawab Ririn memperingatkan
"Iya iya gue paham".Sahut Ghea malas
"Beneran loe nggak mau cerita ke gue?.Atau kasih penj..." Kata kata Ririn tertahan ketika ponselnya berdering
Setelah Ririn mengangkat panggilan telpon dan berbicara sebentar tak lama Ririn pamit pada Ghea untuk pulang duluan karena mama nya yang telpon.
"Gue kayaknya harus pulang duluan Ghe.Dan inget loe hutang penjelasan ke gue".Ucap Ririn sambil cipika cipiki dengan Ghea
Ghea hanya mendengus saja.Dan melambaikan tangan ketika Ririn meninggalkan nya.
"Dasar bulek mesum,kenapa gue kagak sadar sih padahal kan tadi sebelum pergi gue sempet ngaca".Batin Ghea dalam hati
"Kayaknya gue harus pake baju yang bisa nutupin leher gue deh".Lirih Ghea pelan
Dan benar saja setelah selesai membeli Handphone baru Ghea melangkahkan kakinya menuju salah satu butik merk terkenal di Mall xxxx itu.Untuk membeli pakaian yang dia butuhkan.
Tanpa Ghea sadari ada dua pasang mata yang mengikuti dan mendengar obralan Ghea dengan sahabatnya tadi.
Ketika Ghea sedang mencoba baju di kamar pas di butik tersebut dan Ghea akan melepas baju kaos yang dia kenakan tadi.Tiba tiba saja tangan kekar menarik pinggangnya yang ramping dan membuat tubuh Ghea berada dalam dekapan tubuh pria tinggi bermata biru dan tampan itu.
"Ka..u".Suara Ghea bergetar
Namun pria itu tak bergeming cuma sebuah senyuman yang terlihat di bibir seksinya.
"Mau apa kamu?".Akhirnya Ghea buka suara
"Tenanglah honey,aku tidak akan mengulanginya disini".Goda Ricardo sambil menyunggingkan senyumnya
"Lepas,Lepasin gue!.Kalau tidak gue akan teriak".Ancam Ghea sambil terus berontak dalam dekapan tubuh Ricardo
"Hahahaha".Ricardo terkekeh."Silahkan teriak kalau kamu ingin teriak!".Ucap Ricardo santai
"Tapi teriakanmu akan sia sia Honey,Tidak ada orang yang akan mendengar teriakanmu".Sambung Ricardo lagi dengan sebuah senyum yang sulit di artikan
"Maksud kamu?".Lirih Ghea sedikit gemetar
"Demi menemuimu aku rela mengosongkan butik ini hanya dalam hitungan detik".Jelas Ricardo
"Tolong lepasin gue om".Celetuk Ghea sambil mengiba karena sungguh saat ini Ghea merasa tubuhnya kembali bergetar
Ricardo mengernyitkan dahinya begitu Ghea memanggilnya dengan sebutan om.Dengan tersenyum licik.Ricardo semakin semangat menggoda gadis yang hampir polos didepan matanya itu.Pria itu mendorong perlahan tubuh Ghea hingga menyentuh Kaca besar yang ada didalam ruangan tersebut.Sedangkan Ghea berusaha menyelaraskan detak jantungnya yang kian berdenyut tak karuan.
"Om ak..." Kata kata Ghea terhenti karena tiba tiba pria tinggi besar itu sudah meraup bibir mungil miliknya.
"Itu hukuman karena kamu sudah berani panggil saya dengan sebutan om".Ucap Ricardo sambil tersenyum
Ghea tak bersuara dan berusaha menatap wajah tampan Ricardo dengan sangat tajam.Tatapan yang awalnya seperti akan membunuh,Kini malah berubah menjadi mengagumi sosok pria idaman wanita tersebut.
Tanpa sadar Ghea berucap "Sungguh Tampan".Lirihnya
Ricardo hanya tersenyum mendengar kata yang keluar dari bibir tipis merah muda itu.Melihat senyum manis yang diciptakan oleh bibir seksi Ricardo.Membuat Ghea seperti orang bodoh,Gadis itu hilang kendali dan entah dorongan dari setan apa hingga Ghea berani Mengecup bibir Ricardo.
Mendapat serangan mendadak dari Ghea malah membuat Ricardo menyambutnya dengan suka cita tanpa beban.Dan saat Ghea tersadar dengan apa yang dia lakukan,Sontak Ghea melepaskan tautan bibirnya dan berusaha melepaskan tangan kekar yang melingkar Kokok di pinggang rampingnya.
"Mau kemana???".Ucap Ricardo sambil menarik baju kaos putih yang masih melekat di kedua bahu Ghea.
Sontak Ghea berusaha menutupi dua gundukan yang masih terbalut dengan bra warna hitam.Ricardo malah semakin menginginkan lebih dari sekedar menggodanya ketika dua gunung kembar milik Ghea terlihat jelas didepan matanya.
"Jangan..."Hmmmpp.Suara Ghea kembali terpotong ketika bibir ranum nya di lahap dengan rakus oleh Ricardo
Ricardo menganggkat kedua tangan Ghea ke atas kepala gadis itu dan menguncinya dengan satu tangan kekarnya.Membuat Ghea tidak bisa lagi menutupi setengah tubuhnya yang hampir polos.Kedua belahan dada Ghea yang berbalut bra warna hitam sudah terpampang nyata di mata Ricardo.
Tanpa menunggu iklan Ricardo mulai bermain nakal di dua gundukan tanpa dosa itu.Ghea berusaha menolak namun tubuhnya menginginkan lebih.Hingga tanpa permisi desahan erotis mulai tak punya malu untuk keluar dari mulut Ghea.
🌿
🌿
🌿
#TO BE CONTINUE#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Yantisejati
gas terus om
2023-04-09
0
HARTIN MARLIN
seru juga
2022-08-16
0
Riennie Dean
hareudang...
2021-10-11
1