Mami Diana,,,

🌿

Dengan ragu papa Heru menyambut uluran tangan mami Diana.Dan setelah itu mami Diana memulai maksud dan tujuannya bisa sampai kerumah ini.

"RICARD...".Bentak mami Diana lagi ketika melihat sang putra malah asyik menatap Ghea.

Namun sang tuan muda hanya mencelos.Hingga tiba tiba mami Diana menggeser tubuh putranya dan kini duduk ditengah tengah Ghea dan Ricardo.

Alex hanya bisa tersenyum melihat sang bos cabul.Nampak tak bisa berkutik dihadapan nyonya besar.

"Heru,Sofi saya tidak akan panjang lebar lagi.Masalah anak kita ini pasti kalian sudah tahu.Jadi saya pikir lebih baik jika Gadis cantik ini segera kita nikahkan dengan putra ku!".Ucap mami Diana

"Bagaimana pa?.Sahut mama Sofi

"Hmm.Bukannya memang seharusnya begitu".Jawab papa Heru datar

"Aku tahu papa nya Ghea mungkin sedikit kaget dan bingung.Terutama tentang aku dan Sofi".Lanjut mami Diana

"Kalau papa ingin tahu nanti mama bakalan ceritakan.Yang terpenting sekarang Ghea pa.Dan intinya Diana ini adalah teman mama waktu sekolah dulu dan yang tidak diduga kalau Diana juga mami dari Ricardo".Jawab mama Sofi

"What mami sudah kenal lama dengan mama mertuaku mi".Sahut Ricardo tak menyangka

"Diam kau dasar anak durjana".Bentak mami Diana lagi

Mama Sofi hanya geleng kepala saja melihat kelakuan mami dan anak yang sebentar lagi akan menjadi besan dan menantunya itu.Sedangkan papa Heru mulai bernafas lega karena mami Tuan muda yang terkenal kejam ini adalah sahabat lama dari istrinya.

"Baiklah sekarang kita bahas tanggal dan hari pernikahan anak anak kita!".Ajak mami Diana antusias.Karena mami sekarang bisa melihat dengan jelas calon menantunya yang sangat begitu cantik.

"Lusa mi".Ucap Ricardo tiba tiba

"Apa...?".Celetuk Ghea karena kaget dengan ucapan Ricardo

Begitupun dengan kedua orang tua Ghea.Bahkan Alex pun yang duduk di teras mendengar dengan jelas ucapan bos nya itu.Alex yang sudah paham akan sifat atasannya hanya bisa menepuk jidanya.

"pasti gue lagi yang bakalan dibikin repot".Lirih Alex

Mami Diana langsung memukul keras lengan Ricardo.

"Hei bule kamp**t.Kalau mau ngomong disaring dulu!.Ini pernikahan bukan mau beli terong dipasar".Lirih mami Diana

"Lebih cepat lebih baik".Papa Heru menimpali

"Tuh papa mertua saja setuju mi".Jawab Ricardo tanpa rasa bersalah

"Ricard.Kamu serius kalau lusa kamu bakalan siap?".Tanya mami sedikit ragu

"Yes mi,Jangankan lusa sekarang saja Aku siap".Jawab Ricardo sambil melirik ke arah Ghea yang masih menatapnya walaupun terhalang oleh tubuh sang mami.

Mami Diana hanya bisa geleng geleng kepala saja.Atas penuturan sang putra.

"Tapi maaf kalau pernikahan ku dengan Ghea tidak bisa di adakan terbuka dan acaranya hanya dihadiri oleh keluarga saja!".Ucap Ricardo lagi dan dengan gaya dinginnya yang sudah kembali.

"Kami harap kalian bisa memaklumi dan memahami ini semua!.Bukan tanpa sebab kami begini tapi ini demi kebaikan dan keselamatan Ghea juga".Sahut mami Diana

"Saya setuju.Dan saya juga sangat paham akan hal ini.Bagi saya cukup dengan Tuan Ricardo bertanggung jawab dan bisa membahagiakan putri semata wayang kami.Itu sudah cukup".Jawab papa Heru

"Iya Di.Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung jika ini keputusan yang terbaik.Apalagi Ghea bisa diterima dengan baik di keluarga kalian nanti".Sahut mama Sofi

"Bagaimana sayang??".Ucap mami Diana kepada Ghea

Ghea nampak menatap kearah mama dan papanya.Dan setelah melihat raut wajah papa dan mama nya dan papa Heru serta mama Sofi mengangguk kan kepalanya .

"Aku setuju Tante".Sahut Ghea

"Ah sayang,jangan panggil mami dong jangan Tante!".Ucap mami Diana sambil memeluk Ghea

"Dan papa juga jangan panggil Ricard dengan sebutan Tuan lagi.Karena sebentar lagi aku akan menjadi menantu kebanggan kalian".Ucap Ricardo bangga

"Berapa usia kandungan kamu sayang?".Ucap sang mami tiba tiba

"5 Minggu mi".Lirih Ghea

"Wah,semoga calon cucu mami tidak secabul calon suamimu ya sayang!".Celetuk mami Diana

"Aamiin".Jawab papa Heru dan Mama Sofi secara bersamaan

Akhirnya mereka semua tertawa bersama.Dan kecanggungan itu kini berubah jadi kehangatan sebuah keluarga.

"Mami bagaimana mami masih bisa mengenali mama Sofi?.Padahal kan kalian sudah hampir 32 tahun tidak bertemu?".Celetuk Ricardo

"Ah kamu lupa?.Kalau ingatan mami sangat kuat dan itu karena mami dan mama Sofi adalah wanita yang cerdas".Sahut mami Diana dengan bangganya

"Bagaimana kalian bisa berpisah ma?".Kini giliran sang papa yang bertanya

🌿Flashback On🌿

Dulu Mami Diana dan mama Sofi adalah teman akrab dari mulai SMP dan masuk SMA disekolah termahal di kota Jakarta.Hingga pada saat mereka naik kelas 2 SMA.Sofi harus pindah kebandung karena Usaha kedua orang tua mama Sofi terancam gulung tikar.

Dan dari situlah mama Sofi dan mami Diana jarang berkomunikasi kembali.Sampai pada suatu ketika mami Sofi harus pindah ke luar negeri bersama keluarganya.Dan dari sana juga mama Sofi dan mami Diana tidak pernah bertemu bahkan untuk saling menyapa lewat komunikasi pun sudah tidak lagi.Karena tidak ada lagi nomor telpon yang bisa saling dihubungi.

Hingga pada suatu hari mama Sofi kenal dengan papa Heru seorang pengusaha terkaya di Jakarta dan setelah mereka memutuskan untuk menikah akhirnya mama Sofi kembali diboyong dikota Jakarta oleh papa Heru dan memiliki satu orang putri yaitu Ghea.

Sedangkan mami Diani yang sudah berada diluar negeri tepatnya di Australia.Lebih dulu menikah dengan papi Lucas sejak masih kuliah dan mendapatkan satu orang putra yaitu Ricardo .Mami Diana dan papi Lucas adalah hasil perjodohan dua belah keluarga.Jadi tidak heran jika usia Ricardo jauh lebih matang daripada Ghea.

🌿 Flashback off 🌿

"Oh begitu ceritanya".Ucap Ricardo datar

Sedangkan papa Heru hanya manggut-manggut saja.

"Kamu menikah di usia berapa sof?.Kok Usia Ghea baru menginjak 20 tahun?".Tanya mami Diana

"Aku menikah waktu usia 25 Di.Tapi kami baru mendapatkan momongan setelah usia pernikahan kami 5 tahun".Jawab mama Sofi jujur

"Iya dulu kami hampir putus asa untuk memiliki seorang anak.Hingga pada tahun ke 5 kami menikah ada keajaiban datang Sofi mengandung Dan Ghea lah anak kami satu satunya".Ucap papa Heru sambil berkaca kaca mengingat masa lalu mereka.