Teman baru

Lintang masuk ke dalam kelas bersama anak-anak yang lainnya. Ruang kelas dengan dekorasi anak-anak menambah kecerian murid yang lainnya. Meja bundar diisi dengan enam anak. Semua anak memilih tempat duduk sesuai keinginannya sendiri.

Mata bening Lintang tertuju pada meja yang berada disamping tembok. Baru ada empat anak yang sudah duduk disana. Dengan semangat Lintang berjalan mendekati meja yang kosong tersebut. Ada dua anak perempuan dan dua anak laki-laki. Mereka tengah berbincang dan bercerita. Pembicaraan mereka terhenti ketika melihat Lintang berdiri disisi meja.

"Boleh aku duduk disini?" tanya Lintang. Meminta izin seperti yang selalu Bilha ajarkan padanya. Meminta izin terlebih dahulu adalah termasuk adab kesopanan.

"Boleh. Ayo duduk." jawab salah satu laki-laki dengan menepuk kursi kosong disampingnya.

"Terima kasih."

"Sama-sama."

Keempat anak kecil itu saling berkenalan satu sama lain. Benar kata Bilha, Lintang akan mendapat teman yang banyak disekolahnya. Walaupun dalam jangka waktu yang ditentukan.

Tak berapa lama seorang anak perempuan menghampiri kursi kosong disamping Lintang. Karena hanya kursi itu yang masih tersisa. Wajahnya cantik dan imut. Rambutnya dikuncir kuda. Bulu mata lentik dan senyum manis. Membuat siapapun yang melihatnya akan merasa senang.

"Boleh aku duduk disini, tidak?" tanyanya.

Lintang menatap keempat teman barunya. Meminta jawaban untuk anak perempuan tadi. Semuanya mengangguk setuju. Mereka mengizinkan anak perempuan itu untuk duduk dikursi kosong disamping Lintang.

"Boleh. Ayo duduk." jawab Lintang. Kepalanya mengangguk sembari menepuk kursi yang kosong.

Anak perempuan itu tersenyum. menunjukkan gigi putihnya dan langsung pipi. Terlihat begitu manis. Kakinya melangkah lalu duduk disamping Lintang.

"Nama kamu siapa?" tanyanya.

"Aku Lintang. Kalau kamu siapa?"

"Aku Aurel. Mulai sekarang kita berteman ya Lintang."

Mulai dari perkenalan itu membuat Lintang dan Aurel menjadi teman akrab. Disatu meja bundar dengan enam anak terlihat begitu akrab satu sama lain. Danis, Zain, Lintang, Aurel, Maya, dan Noureen.

Bu guru datang dengan kacamata bertengger di hidungnya. Bertubuh langsing dan memakai pakaian biru batik. Hari pertama sekolah diawali dengan perkenalan. Lalu dilanjut dengan pengenalan sekolah dan juga guru-guru.

***

Bilha duduk dikursi besarnya. Ada setumpuk berkas tentang tiga restoran dimejanya saa ini. Wanita yang dulu memakai pakaian seksi kini berubah. Sekarang Bilha memakai celana jins berwarna hitam, baju merah maroon dan krudung putih dengan motif bunga. Perubahan itu dimulai ketika Bilha bertemu dengan seorang pria bernama Arif.

Mulai saat itu Bilha mempelajari tentang agam islam. Sudah tiga tahun akhirnya Bilha bisa menjadi sosok ibu yang baik untuk Lintang. Bisa berhijab pun Bilha merasa sangat senang. Karena dari dulu Bilha tidak suka yang namanya hijab.

"Sudah jam sepuluh. Waktunya menjemput Lintang." ucap Bilha melirik ke arah jam tangan yang melingkar cantik ditangannya.

Bangkit dari kursi kerjanya lalu keluar dari ruangan. Bilha menuruni anak tangga hingga sampai dilantai satu. Terlihat restoran ramai seperti biasa. Membuat Bilha banyak bersyukur. Setelah dirirnya berubah Bilha merasa hidupnya lebih baik dan tentram dari sebelumnya. Restoran yang dulunya kecil pun sekang sudah bercabang.

"Na, jaga restoran. Saya mau pergi dulu. Jemput Lintang." melewati dapur, Bilha mengucapkan seperti biasa kepada pegawainya yang berjaga ketika ingin pergi.

"Baik bu." Balas Nada dengan anggukan.

Restoran itu cukup mewah dari yang lain. Namun harga masih tetap bersahabat. Peraturan baru dimulai ketika Bilha belajar mengaji. Diwajibkan memakai hijab bagi perempuan dan peci bagi laki-laki. Semua wajib ramah kepada pelanggan restoran. Setiap pelanggan akan diberi kartu pembelian. Jika cap sudah mencapai dua puluh akan diberikan makanan gratis. Itu hanya sekali.

***

Setelah menjemput Lintang, Bilha mengajak Lintang kembali ke restoran. Lintang yang sudah terbiasa dengan lingkungan restoran hanya duduk diam bersama Bilha disebuah ruangan. Ada beberapa mainan kesukaan Lintang yang Bilha bawa agar membuat Lintang betah.

"Bunda, tadi Lintang dapat teman baru. Namanya Danis, Zain, Aurel, Maya sama Noureen." ucap Lintang. Sekarang Lintang tengah duduk dipangkuan Bilha. Terus berceloteh dengan mainan yang berada ditangannya.

"Alhamdulillah. Kamu senang ngga dapat teman baru?" balas Bilha sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

"Seneng banget." ucap Lintang. Kepalanya mengangguk.

"Anak bunda jangan nakal disana ya." ucap Bilha. Memberi kecupan dipuncak kepala Lintang yang berambut tebal.

"Iya. Lintang ngga bakal nakal disana. Nanti bunda marah kalau Lintang nakal."

°

°

°

°

°

Segitu dulu ya gaes. Jangan lupa like dan vote. Tinggal kenangan biar dikenang. Makasih. Jangan lupa baca karya baru Author. Season 2 Istriku Seorang CEO. Yuk baca. Telanjur Mencintai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!