Mimpi

Pukul sebelas malam Bilha terbangun karena Lintang menangis kencang. Bilha menepuk pelan agar Lintang tertidur kembali. Anak gembulnya itu menangis tanpa henti tadi. Karena apa Bilha pun tak tau. Setelah lima menit berusaha menenangkan akhirnya Lintang kembali tertidur. Membuat Bilha bernapas lega.

Dirumah barunya hanya ada Bilha dan Lintang. Barra sedang bekerja hingga larut malam dikantor. Menjadikannya Bilha terkadang merasa kesepian. Tidak seperti waktu dirumah yang dulu. Ada teman walau hanya bibi dan paman. Setidaknya untuk mengajak bicara.

Dilihatnya Lintang yang tertidur pulas. Wajahnya sangat mirip dengan ayahnya ketika tidur. Tampan. Menggemaskan. Membuat orang yang melihatnya akan langsung mencubit pipinya yang gembul.

"Apa kamu tidak merasa apapun tentang Lintang, mas?" tanya Bilha ketika ia memandang wajah Lintang yang tengah tertidur dan mencium keningnya.

***

"Jangan tinggalkan aku!!!" teriak seorang pria didalam kamar hotel.

Wajahnya penuh keringat. Terlihat ketakutan ketika bangun tidur. Mengingat mimpi tadi membuat napasnya naik turun tak beraturan.

"Kenapa mimpi itu selalu muncul. Ada apa sebenarnya?" tanya Malik dengan tangan mengacak rambutnya. Matanya beralih melihat jam diatas nakas. Menunjukkan pukul sebelas malam.

Malik menyibak selimut yang tadi membungkus tubuhnya. Berdiri lalu menuju kamar mandi. Mimpi tadi benar-benar membuat Malik merasa frustasi. Malik membasuh wajahnya dengan air. Lalu memandang ke arah kaca cermin.

"Bilha." ucapnya.

Nama Bilha selalu teringat dipikiran Malik. Ada rasa rindu terselip disana. Namun Malik sadar jika rindu itu sudah tak berarti apa-apa. Sudah tujuh bulan usai perceraian, Malik terakhir melihat Bilha ketika Bilha dan Barra pergi ke rumahnya. Setelah itu, Malik benar-benar tak lagi melihat sosok Bilha.

Malik kembali ke kasur dan meminum air putih. Meredakan tenggorokannya yang terasa kering. Baru kali ini Malik bermimpi seakan mimpi itu adalah nyata. Namun ada sesuatu yang menurut Malik aneh. Ada seorang anak laki-laki berumur sekitar lima tahun dalam gendongan mantan istrinya. Mereka melambai seakan-akan pergi jauh.

"Bukan, dia anak Marvel. Bukan anakku." ucap Malik tegas. Namun hatinya menolak.

Rasanya benar-benar aneh. Malik terus teringat dengan senyum anak kecil itu. Mirip dirinya ketika waktu umur lima tahun. Tetapi mengingat ucapan Marvel, Malik menepis semua pikirannya. Terus menganggap jika anak yang dikandung Bilha bukanlah anak kandungnya. Melainkan anak kandung Marvel. Mantan pacar Bilha.

"Kenapa kamu ngga percaya sama sekali mas? Ini anak kamu. Bukan anak Marvel. Demi Allah aku ngga pernah berhubungan sama Marvel. Aku Cinta sama kamu. Hanya kamu mas." ucap Bilha dengan air mata mengalir. Berusaha meyakinkan Malik bahwa yang dikatakannya adalah benar.

Teringat dengan semua itu membuat perasaan Malik semakin kalut. Pada dasarnya Bilha tidak tau bahwa Marvel telah mengatakan sesuatu pada Malik. Menjadikan semua ucapan Bilha adalah kebohongan belaka dimata Malik. Membuat Malik tidak mempercayai ucapan Bilha sama sekali.

"Kenapa harus dia, Bil? Semua sudah terlambat. Anak itu bukan anakku. Bukan. Ahhh!!!!" Malik berteriak sekencang mungkin. Merasa lelah dengan hidupnya.

Suara teriakan Malik hanya mampu didengar oleh Malik saja. Air mata tiba-tiba mengalir. Dengan cepat Malik mengusapnya. Tak ingin terlihat rapuh oleh siapapun.

Malam itu Malik tidak bisa tidur. Malik duduk disofa dengan rokok sebagai temannya. Mengisi keheningan malam yang sunyi. Besok pagi Malik terjadwal pulang ke Jakarta bersama Ryan. Dua pilot yang selalu bersama. Karena dari awal masuk maskapai Ryan adalah teman pertama Malik. Walau tidak disengaja, Malik dan Ryan lebih sering terjadwal disatu kru. Menjadikan mereka lebih dekat layaknya sahabat.

°

°

°

°

°

Jangan lupa like dan vote ya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Mpitryu99

Mpitryu99

lah plinplan banget malik, gak berpikir secara jernih lagi 🥴 hadeuuhhhh
btw aku baru mampi kesini udah dibikin gereget sama tingkah malik 😁
semangat authoorrr💃🏻💃🏻

2021-05-28

0

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

lnjuttttt

2021-02-16

0

Tumi Yanti

Tumi Yanti

Lanjut

2021-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!