Kediaman Arkananta.
Flashback On 4 hari lalu.
Setelah pertemuan terakhir kali dengan Kasya, gelagat Axel semakin aneh. Dia seperti orang yang baru pertama kali jatuh cinta dan itu membuat Dion yang memang belum pernah berpacaran pun sangat kebingungan.
Terkadang Dion melihat Bos nya itu tersenyum-senyum sendiri, sampai ada kejadian saat dia meminum kopi yang masih sangat panas, tapi setelahnya dia masih saja terus tersenyum.
Terkadang juga seharian yang dilakukan Bos nya itu hanya memandangi iPad nya, lalu tiba-tiba tangannya mengelus layar iPad dengan tatapannya yang lembut dan tentu saja yang selalu dia lihat siapa lagi kalau bukan Presdir Kasya Indira.
Akhirnya Dion merasa ingin mengerjainya, pada saat makan siang dia sengaja memasukkan cabe pedas ke dalam makan siang Bos nya itu. Bos nya tak pernah tahan makan apapun yang ada sedikit saja rasa pedas, karena dia tak menyukai rasanya.
"Bos, makan dulu." Dion menata makanan dari pelayan yang membawakan makanan seperti biasanya ke kamar.
"Hem." Axel hanya bergumam tanpa ada niat melepaskan tatapan matanya dari iPad di tangannya.
Mata Axel hanya melirik sebentar pada makanan di depannya, lalu dia mengambil sendok dan memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya. Lalu sambil mengunyah dia melanjutkan kembali menonton Video Kasya, yang dia dapatkan dari internet masih sambil dengan senyumannya.
Satu suapan, dua suapan dan sampai tak terasa piringnya pun kosong. Axel segera melepaskan sendok di tangannya dan minum dengan seperlunya, lalu segera anteng dengan iPad nya lagi.
Tentu saja Dion yang melihatnya melongo tak percaya, segitu parahnya Bos nya itu sampai tak merasakan rasa pedas di lidahnya.
"Ya ampun Bos, aku memasukkan cabe yang pedasnya level tertinggi. Tapi Bos, kamu bahkan tidak berkedip sedikit pun karena kepedesan. Ah.....dunia kiamat, dunia kiamat!." Dion bergumam meracau sambil membereskan semua bekas makan Bos nya itu, lalu pergi ke luar kamar untuk mencari obat sakit perut karena pasti sebentar lagi Bos nya berteriak kesakitan.
Sedangkan Axel tak mendengar gumaman dan racauan dari asistennya itu, dia terus saja asyik menonton. Tapi tak berapa lama tiba-tiba perutnya terasa sangat sakit dan juga sangat panas.
"Dion!." Teriaknya.
Dion yang memang sudah mendapatkan obat untuk sakit perut, tentu saja mendengar teriakannya.
"Tuh kan....benar kan, pasti Bos sakit perut. Hahaha...." Dion tertawa di luar kamarnya.
Dion berjalan menghampirinya sambil menelan tawanya, dia sedikit takut jika Bos nya itu tersadar dia sudah mengerjainya.
"Ini Bos obat sakit perutnya." Dion langsung memberikan obatnya.
"Dion kamu? Kenapa kamu tau aku sakit perut?!." Selidik Axel menatapnya dengan tajam.
"Um itu...tadi....aku....." Dion menjawabnya dengan tergagap.
"Sudahlah, aku sudah tak tahan. Mana sini obatnya!." Axel lalu mengambilnya dan segera meminumnya.
"Ah, tapi kenapa perutku tiba-tiba sakit? Padahal tadi tidak apa-apa." Gerutu Axel.
"Maaf Bos, abis kelakuan Bos seperti minta aku kerjain sih. Hahaha." Kata Dion dalam hatinya sedikit merasa menyesal, tapi kebanyakan dia merasa sangat lucu pada Bos nya itu.
Flashback Off.
"Dion, apakah hari ini bunga mawar dan kartu ucapannya sudah kamu kirimkan?." Axel bertanya sambil berpura-pura terlihat 'jaim' sangat berbeda sekali dengan hatinya.
"Rebes Bos, meskipun aku kurang yakin dengan kartunya. Ekhm....lain kali Bos harus menulisnya dari dalam hati, bukan copy dari internet." Dion seketika tertawa karena teringat tadi pagi, saat melihat banyak kartu ucapan yang sudah diremas bertebaran di lantai.
"Huh! Kamu sudah lihat, bukannya aku tidak berusaha. Tapi aku dari dulu bukan seorang pujangga cinta, aku selalu memperlihatkan rasa sukaku dengan tindakan bukan dengan kata-kata! Sudahlah, aku tidak mau lagi kirim kartu seperti itu. Huh!." Gerutu Axel.
"Bener nih, Bos gak mau kirim kartu cinta lagi? Wah sayang sekali. Padahal baru saja ada telepon dari tuan Abyan, bahwa ibunya sangat menyukai kartu ucapan itu, bahkan katanya ibunya sampai menciumi kartu itu." Dion berbicara dengan sengaja sedikit berbohong.
Dion dari terakhir bertemu dengan Byan di taman Rumah sakit, Dion langsung mencari tau info nomer teleponnya dan akhirnya mereka berdua sering berkomunikasi untuk mendekatkan Axel dan Kasya.
"Hah! Benarkah?." Axel seketika bersemangat.
"Tapi bo'ong......hahahaha." Dion mengikuti kata-kata Kasya sambil menertawai Bos nya itu.
"Kamu! Dasar bawahan kur*ng ajar, selalu saja mengerjaiku. Kamu bosan hidup, sini aku akan memat*hkan lehermu!." Axel mendekati Dion seperti benar-benar akan melakukannya.
"Ampun Bos, ampun. Aku hanya bohong sedikit, Presdir Kasya benar-benar menyukai kata-katanya. Tuan Abyan sendiri yang mengatakannya." Dion seketika ketakutan dan langsung berkata dengan jujur.
"Kali ini kamu tidak bohong kan?!" Axel bertanya masih dengan tatapan tajamnya karena masih ragu.
"Iya, tuan Abyan juga mengatakan kalau ibunya akan pergi ke Macau besok. Aku sudah mencatat jadwal penerbangan, bahkan aku sudah membatalkan reservasi hotelnya disana dengan mengancam pemilik hotel memakai namamu Bos. Sekarang orang-orang kita sudah bersiap menyamar dan menyambutnya di bandara dan akan membawanya ke hotel milikmu. Bukankah aku pintar Bos?." Dengan bangga Dion membusungkan dada dan menepuk dadanya, terlihat sangat konyol.
Axel yang mendengar semuanya tentu saja sangat senang, ternyata asistennya ini benar-benar hebat juga.
"Ekhem.....ya ya kamu lumayan hebat. garis bawahi hanya lumayan, jadi jangan terlalu bangga. Kalau begitu persiapanku juga untuk besok pergi ke Macau, apa sudah siap?." Tanyanya.
"Semuanya siap Bos, bahkan kamar Bos dan calon Nyonya-ku itu bersampingan. Bos dengannya bisa......uhuk....uhuk......!." Dion tersenyum misterius.
"Apa lagi yang kamu rencanakan?!." Axel menyadari gelagat mencurigakan darinya.
"Tidak ada....ya sudah aku pergi dulu Bos. Aku lupa sesuatu." Jawab Dion lalu secepatnya kabur dari kamar Bos nya.
"Duh hampir saja ketahuan, tapi apakah rencanaku nanti bisa berhasil? Hah entahlah, bagaimana nanti saja!." Gumam Dion yang memikirkan rencananya untuk di Macau nanti.
^Bersambung^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Meychan
ngakak baca tentang kelakuan dion..
2021-10-15
0
Juliezaskia
dion gak ada ahlak..ngerjain bos exrl
2021-09-07
0
Anita Jenius
Selalu suka ceritanya.
5 like buatmu kak..
Lanjut up ya..
2021-01-26
1