Bab.16 Siapapun Berhak Memulai Kehidupannya Kembali.

Rumah Sakit, Indonesia.

Byan masih dengan setia duduk mendengarkan pembicaraan pria di sampingnya, lalu suatu ide muncul di otaknya. Bagaimana jika dia mengajak ngobrol dan berkenalan dengan pria itu dan selanjutnya? Lihat saja nanti!.

"Ehm.....tuan-tuan permisi." Ucap Byan dengan sopan.

Axel dan Dion serentak menatap ke arahnya dengan ekspresi datar di wajah mereka.

"Umm, begini. Aku mengenal wanita yang sedang kalian bicarakan, bahkan kehidupan sehari-harinya juga. Apa kalian ingin mendengarnya?." Byan langsung melemparkan umpannya.

Saat mendengarnya mata Axel seketika bercahaya sebentar, tapi dia dengan cepat membuat tatapan matanya kembali seperti biasa.

Orang yang paling terlihat senang tentu saja Dion, dia benar-benar bersemangat.

"Benarkah tuan?." Tanya Dion semangat.

"Tentu saja, aku juga seorang pengusaha dan asli orang Indonesia. Dari kecil aku tinggal disini, jadi tau semua pembisnis disini. Tapi kalau boleh tau, apakah kalian bukan asli Indonesia? Ah tapi kalian lancar berbahasa Indonesia, lalu kenapa kalian tidak mengenal Presdir Kasya Indira?." Byan sangat senang ternyata umpannya sudah berhasil dimakan.

"Perkenalkan, nama saya Dion dan Bos saya bernama Tuan Axel. Tuan saya baru saja kembali ke Indonesia, beliau tinggal di Inggris selama 21tahun." Dion yang menjawab pertanyaan Byan, dia segera mendekati Byan dan akhirnya mereka berdua lah yang mengobrol dan Axel hanya menjadi pendengar.

"Oh halo, nama saya Abyan. Jadi begitu, kalian baru saja datang kembali ke sini. Baiklah, saya akan dengan singkat bercerita tentang Presdir dari Perusahaan Pramudita itu." Byan berkata dengan serius, tapi dalam hatinya dia tertawa.

"Presdir Kasya Indira memang seorang Janda, dia mempunyai seorang putra yang berusia 26 tahun. Kabarnya banyak lelaki yang mendekatinya, tapi dia selalu menolaknya dengan kejam. Dia adalah wanita yang sangat galak dan judes kepada setiap lelaki, kabarnya dia seperti itu karena dulu saat dia masih menikah kehidupannya sangat menderita....." Byan berhenti sebentar dan matanya menatap dengan penuh arti ke arah Axel.

Axel yang ditatap seperti itu merasa ada sesuatu yang menggelitik hatinya dan mengerutkan keningnya.

"Tapi terlepas dari semua itu aku juga mendengar, sebenarnya dia adalah Pribadi yang luar biasa. Dia adalah wanita yang sangat tangguh dan tak pernah menyerah akan penderitaan hidupnya itu demi anaknya." Byan menghentikan perkataannya sebentar lalu dia melanjutkannya kembali.

"Bahkan katanya dia pernah berada di satu titik terendah dalam hidupnya dan sempat mengakhiri hidupnya, tapi Tuhan masih memberinya kesempatan hidup kedua untuknya. Dia akhirnya berubah menjadi sosok yang pemberani serta kuat dan juga pribadi yang penuh dengan rasa syukur." Byan menghela nafasnya, karena ternyata menceritakan kehidupan ibunya saat dulu terasa menyakitkan.

"Intinya, dari semua kabar yang aku dengar. Dia adalah sosok wanita yang hebat dan mungkin siapapun lelaki yang bisa mendapatkan hatinya, akan sangat beruntung." Byan menatap kembali ke arah Axel dan kali ini sambil tersenyum.

"Sudah malam, aku harus mengakhiri ceritanya sampai disini. Kalau begitu tuan-tuan, selamat malam." Ucap Byan pamit sambil berdiri dari tempat duduknya.

Tapi saat dia akan melangkahkan kakinya, dia tersenyum penuh dengan dengan teka-teki.

"Ah, satu lagi tuan-tuan. Aku sepertinya lupa mengatakan nama putranya. Namanya adalah Abyan Pramudita, silahkan cari di internet. Baiklah, permisi." Setelah mengatakannya Byan pun berlalu pergi.

Dion yang mendengar perkataan terakhir dari Byan seperkian detik belum mengerti, lalu tiba-tiba dia mengerti dan segera mencari di internet nama Abyan Pramudita.

Wajahnya seketika pucat seakan semua darahnya sudah membeku, dia menatap ke arah Bos nya dengan pandangan yang tak bisa diartikan.

Axel meskipun sama hal nya tak mengerti, tapi dia berfirasat pasti ada sesuatu jika melihat dari respon Dion. Dia pun mengambil kembali iPad dari tangan Dion dan sekarang wajahnya bahkan seperti baru saja melihat hantu.

Sedangkan Byan yang sudah berjalan jauh meninggalkan mereka di taman, seketika tak bisa menahan tawanya.

"Hahahaha........mama, sepertinya ada 'kucing besar' yang sedang mengincar mu. Lihatlah.....bukankah aku adalah anak yang baik? Sudah memberi jalan pada lelaki itu. Semoga dia adalah lelaki baik, mah kamu berhak bahagia dan berhak memulai kehidupan barumu sendiri." Gumamnya sambil terus saja tertawa karena membayangkan wajah mereka saat membuka internet mencari namanya lalu terpampang wajahnya.

********

Apartemen Marsya, Amerika.

Marsya masih sibuk membereskan semua barang-barangnya dari hari kemarin. Dia sepertinya akan benar-benar menyibukkan dirinya dan menata hati juga hidupnya kembali.

Kemarin Paman Raditya yang adalah paman dari Byan yang menjemputnya di bandara dan ternyata dia juga sudah menyiapkan semua kebutuhan untuknya.

Dan sebentar lagi waktunya dia pergi ke rumahnya, pamannya Raditya mengajaknya untuk makan malam bersama istri dan anak-anaknya di rumahnya.

Akhirnya dia menghentikan aktivitasnya membereskan barang-barangnya dan segera bersiap untuk merias dirinya.

Marsya memakai sebuah gaun indah pendek pas dilutut yang terbuka di bagian bahunya berwarna peach lembut, dia merias wajahnya dengan riasan tipis dan juga mengurai rambut indah panjangnya.

Dia mengambil tas kecilnya dan segera memakai sepatu hak tingginya ,saat dia akan membuka pintu apartemennya terdengar suara bel pintunya berdering.

Dia merasa aneh karena dia baru saja pindah, apakah itu adalah Paman Raditya yang menjemputnya? Pikirnya.

Saat dia membuka pintu apartemennya, dia menatap terkejut ke arah seseorang di luar pintu.

"Sammy, Sam....kamu. Kenapa bisa ada disini?." Marsya menatap tak percaya kepada temannya itu.

"Kejutannnnnn......bukankah kamu sangat menyukai kejutan, lihatlah sepertinya aku sudah berhasil. Kamu sekarang terlihat sangat terkejut, hehe." Sammy berkata dengan sangat senang.

"Tapi...dari mana kamu tau aku pergi dan juga alamat apartemenku ini?." Marsya tentu saja sangat kaget.

"Ayolah, semuanya sangat mudah. Aku hanya tinggal merayu para staf perempuan di Rumah sakit mu, agar tau kemana kamu pergi dan masalah mencari alamat apartemenmu. Temanku bertebaran di New York ini, apa kamu lupa aku dulu kuliah disini?." Sammy berkata dengan cengiran khas nya.

"Oke, penjelasannya sudah selesai. Jadi Dokter cantik, mau kemana kamu dengan penampilan luar biasa seperti ini?." Mata Sammy dipenuhi kekaguman menatap penampilan Marsya dari atas sampai bawah.

"Kebetulan aku ada makan malam santai dengan pamanku, jadi kamu....?" Marsya kebingungan.

"Aku tentu saja akan ikut, bolehkan?." Sammy bertanya tapi seperti sudah yakin akan diajak.

"Haish! Kamu bertanya seperti itu, tapi seperti sudah tau jawabannya. Ya sudah ayo kita pergi, kamu bawa mobil kan?." Akhirnya Marsya mengajaknya.

"Tentu saja, mobilnya ada dibawah. Baiklah Dokter cantikku....mari kita pergi." Sammy tersenyum bahagia.

Tak berapa lama mereka berdua pun telah sampai di tempat parkir dan Sammy segera membuka pintu mobilnya dan Marsya pun masuk ke dalamnya.

Setelah Sammy juga masuk ke dalam mobil dan duduk di tempat pengemudi, akhirnya dia melajukan mobilnya mengikuti arahan dari Marsya menuju alamat rumah yang dituju.

^Bersambung^

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***