Kediaman Axel.
Pagi harinya ketika Axel sedang memeriksa agenda laporan dari Dion seperti biasanya, seorang pelayan mengetuk pintu.
Tok...tok....tok.
"Masuk!." Kata Dion.
"Ada apa?!." Tanyanya.
"Tuan besar meminta tuan muda untuk sarapan bersama." Jawab si pelayan.
"Dion, kamu urus." Perintah Axel.
Dion yang mengerti akan sifat dari majikannya, tentu saja mengerti apa yang dimaksud Bos nya itu.
"Katakan pada tuan besar, tuan muda akan sarapan di kamar. Dan satu lagi katakan padanya, jangan pernah berani meminta tuan Axel untuk makan bersama mereka lagi. Sekarang pergilah." Kata Dion yang memang terkadang seperti seorang Avatar dari Bos nya.
Setelah pelayan itu pergi, Dion berkata sesuatu yang serius pada Bos nya.
"Bos.....Devil melaporkan dari Macau, kalau saingan kita masih gencar ingin merebut wilayah kekuasaan kasino kita." Lapor Dion kepada Axel.
Saat mendengarnya Axel tak berkata apa-apa, bahkan wajahnya tak terbaca sedikit pun.
Axel langsung mengingat disaat dia pergi dari Indonesia 21 tahun silam, saat di Inggris dia menolong seorang pria dari kejaran seseorang yang ingin membunuhnya.
Sejak hari itu pria yang sudah ditolongnya, mengangkat dia menjadi anak angkat dan juga penerusnya.
Dia juga memang saat itu baru saja tinggal di Inggris dan sedang merintis bisnisnya. Setelah dia menjadi anak angkat pria itu, tak disangka semua bisnisnya dengan sangat cepat berkembang.
Dia adalah seorang Pembisnis Intelegen Investor Properti. Di Inggris bahkan namanya masuk dalam jajaran nominasi pengusaha tersukses.
Tanpa orang lain tau bahwa sebenarnya dia diangkat anak oleh seorang pria yang mempunyai Bisnis Kasino & Hotel besar di Macau.
Ayah angkatnya itu memang tidak pernah menikah, akhirnya karena Axel sudah menyelamatkan nyawanya dia pun dijadikan seorang penerus olehnya.
Sebenarnya Axel tidak suka dan memang tidak ingin berhubungan dengan dunia seperti itu. Tapi karena dia merasakan lagi kasih sayang yang tulus dari ayah angkatnya kepadanya, akhirnya dia pun menerimanya.
Axel menarik kembali ingatannya dari masa lalu dan pikirannya segera kembali lagi pada saat ini.
"Perintahkan dia agar memperketat keamanan disana, aku sepertinya dalam waktu dekat ini belum bisa melihat keadaan disana." Perintahnya kepada Dion.
"Juga sepertinya aku belum bisa kembali ke Inggris, beritahu para bawahan disana urus perusahaan dengan baik selagi aku pergi. Jika mereka berani lalai atau malas dalam bekerja, katakan saat aku pulang nanti, mereka akan menanggung akibatnya!." Sekali lagi dia memerintah Dion.
"Oke Bos." Hanya itu jawaban dari Dion.
Karena meskipun otak Dion terkadang 'oon' jika berhubungan dengan kehidupan sehari-hari apalagi wanita. Tapi jika dalam pekerjaan, jangan pernah diragukan lagi keahliannya.
Bahkan keahliannya dalam bertarung dan bersenjata, sudah tak perlu ditanyakan lagi.
( Jadi Axel adalah seorang Pengusaha/Pembisnis di Inggris, juga seorang penerus dari seorang Pembisnis Kasino & Hotel besar di Macau. Dia juga penerus Perusahaan Arkananta di Indonesia. Ayo banyak banget, uthor juga ampe pusing 😬🙈 ).
************
Perusahaan Pramudita.
Setelah kejadian semalam dengan Marsya, Byan semakin tak tenang dan semua pikirannya terus saja kembali ke sana. Semua dokumen yang perlu dia periksa, menumpuk begitu saja di meja kerjanya.
Tiba-tiba pintu ruangan kerjanya terbuka, dia menatap ke arah pintu.
"Sayang.......aku pulanggggggg." Teriak semangat Davina sambil berlari ke arahnya.
Davina yang berlari segera duduk di pangkuan Byan serta memeluk dan langsung mencium bibirnya.
Byan yang masih kaget pun hanya terdiam, tapi saat Davina menciumnya seperkian detik dia segera melepaskannya.
"Ada apa sayang? Aku sangat merindukanmu. Kenapa kamu seperti tidak ingin aku menciummu?." Tanya Davina dengan kerutan di keningnya.
"Turunlah dulu dari pangkuanku." Byan juga melihat kerutan bingung di kening Davina.
Davina pun turun dari pangkuannya dan Byan segera berdiri dari kursi kerjanya.
"Kenapa tidak memberitahuku kalau kamu akan pulang, bukankah semalam kamu bilang masih lama di China?." Tanya Byan.
"Aku akan jawab, tapi sayang ini sudah waktunya makan siang. Aku lapar, ayo kita makan dulu." Davina berbicara sambil menarik tangan Byan dan membawanya keluar dari ruangan kerjanya.
Tak selang berapa lama mereka berdua pun sampai di sebuah Restoran yang lumayan terkenal, Davina masih bergelayut manja di tangan Byan.
Pintu Restoran terbuka dari dalam oleh seorang pelayan, mereka berdua melangkahkan kakinya ke dalam Restoran.
Davina mengedarkan pandangannya untuk memilih tempat duduk, tapi tatapan matanya jatuh pada sosok wanita yang dikenalnya.
"Sayang, lihat disana. Bukankah itu saudarimu Marsya?." Davina berkata sambil menarik-narik tangan Byan dan menunjuk ke arah Marsya yang sedang duduk.
Disaat Byan mendengarnya dia langsung mengikuti arahan dari Davina, matanya langsung melihatnya.
Terlihat olehnya Davina sedang duduk dengan seorang pria yang tidak dikenalnya, padahal selama ini semua pria yang berhubungan dengan Marsya dia pasti akan mengenalnya.
"Sayang, ayo kita bergabung dengan saudarimu." Davina tidak meminta pendapat Byan lebih dulu dan segera menariknya ke tempat Marsya duduk.
"Hai Marsya....." Sapa Davina.
Otomatis Marsya yang mendengar sapaannya, mengangkat kepalanya menatap ke arah mereka berdua. Tatapannya jatuh pada tangan Davina yang bergelayut manja pada Byan, Marsya tersenyum datar.
"Hai Davina, apa kabar. Kamu sudah menyelesaikan syuting iklanmu?." Marsya mencoba bersikap seperti biasanya.
"Ya dan aku baru saja sampai. Sebenarnya aku capek banget tapi karena sangat merindukan kekasihku ini, aku langsung datang menemuinya. Iya kan sayang." Suara Davina terdengar sangat manja.
"Hem." Byan hanya bergumam.
"Marsya, boleh kami bergabung dengan kalian. Ah siapa pria yang sedang makan bersamamu? Apakah dia pacarmu?." Davina melirik ke arah pria yang duduk di depan Marsya.
"Ah, dia temanku dan namanya Sammy." Jawab Marsya.
"Halo, namaku Sammy. Aku adalah mantan pasien Marsya, tapi sekarang sudah menjadi teman Dokter cantik ini." Sammy berdiri dari duduknya dan memperkenalkan dirinya.
"Kalau begitu ayo duduk, kalian boleh bergabung dengan kami." Marsya berkata sambil matanya melirik ke arah Byan yang sedari tadi tidak berbicara.
Byan tidak berbicara karena dia sangat gugup dan bingung harus bagaimana menghadapi Marsya.
Mereka semua pun akhirnya duduk bersama di satu meja, semua pesanan makanan baru dari Davina segera berdatangan.
Mereka sedikit berbincang sambil makan, tentu saja Davina lah yang paling banyak bicara.
"Dokter cantik, ini adalah makanan favoritmu. Ayo makan yang banyak." Sammy berkata sambil tangannya mengambil udang dan menaruhnya di piring Marsya.
"Terima kasih, kamu masih ingat makanan kesukaanku." Balas Marsya tersenyum dan segera memasukkan makanan itu ke mulutnya.
"Aishh.....kamu masih sama. Lihatlah di sudut mulutmu itu ada sisa bumbu." Sammy langsung mengambil tissu dan mengelap sudut mulut Marsya dengan penuh perhatian.
Marsya sebenarnya terkejut tapi dia tidak ingin memperlihatkannya, jadi akhirnya dia membiarkan Sammy melakukannya.
Tapi Byan yang sejak tadi hanya diam saja, menatap tajam ke arah mereka berdua. Ada kecemburuan yang menyeruak dari dalam dadanya, hatinya seakan ada duri yang menusuk.
Tangannya yang berada di bawah meja mengepal, tatapan matanya yang tajam akhirnya terlihat mengeluarkan api kecemburuan.
Byan tak sadar sudah memperlihatkan kecemburuannya, tanpa dia sadari ada tatapan mata menyelidik ke arahnya.
Davina yang melihat ke arah Byan, tentu saja melihat dengan sangat jelas perilaku kekasihnya itu. Dia adalah wanita dari dunia akting, tentu saja tau apa yang terjadi.
"Ada apa ini? Kenapa Byan menatap Marsya dengan penuh kecemburuan? Sejak kapan ini terjadi? Apa Byan menyukai Marsya? Apa ini alasannya Byan bersikap dingin kepadaku? Tidak! Ini tidak boleh terjadi, Byan adalah milikku. Jika aku kehilangannya, maka tidak ada yang menopang hidupku lagi! Aku bisa terkenal karena aku adalah kekasih dari seorang pewaris Perusahaan Pramudita. Aku tidak mau kehilangannya, aku harus segera melakukan sesuatu!." Davina berkata dalam hatinya dengan berambisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Juliezaskia
lanjut..ayo sam..bikin panah trus
2021-09-07
0
Siti Rohaniyah
biyan udah d kasih pasangan sejak kecil kok gk peka, gengsi di piara mkn tu cwek jadi jadian biar kyk bpk mu..
2021-03-24
0
M⃠☀𝖄𝖚𝖑𝖎𝖆🐝⃞⃟
ihh jahat sidavina,,,,
2021-01-06
1