Bab.9 Nafsu Byan.

Marsya segera mendekati tempat tidur dengan wajahnya yang sudah memerah, karena marah dan matanya bahkan lebih menakutkan dari mata Davina.

Marsya menarik paksa Davina turun dari tempat tidur, dia menjambak rambutnya dengan sangat keras dan juga kasar.

"Beraninya kamu! Aku tak menyangka kamu adalah wanita murah*n! Sini kamu! Pergi dari sini sekarang juga!." Marsya yang menarik tubuh serta menjambak rambutnya menyeret Davina keluar dari kamar.

"Lepasin tanganmu! Arggghttt sakit....lepasin!." Davina berteriak sambil mencoba melepaskan tangan Marsya yang menyakitinya.

"Kamu pantas mendapatkannya! Cinta hah! Cinta apa yang seperti ini! Selama ini aku menganggapmu wanita baik dan menghormatimu! Tapi sekarang lihatlah, bahkan pelac*r diluar sana lebih baik daripada kamu!." Setelah mengatakannya Marsya menyeret tubuh Davina ke depan pintu apartemen dan setelah membukanya lalu dia mendorong kasar Davina keluar pintu apartemen, bahkan Davina hanya memakai bra dan CD di tubuhnya.

Marsya segera menutup pintu apartemen dengan keras dan dia segera mengatur nafasnya agar lebih tenang.

Sedangkan Davina yang baru tersadar akan keadaannya sekarang, melirik ke kiri dan ke kanan takut ada orang yang melihatnya yang 'semi' telanj*ng.

"Hei.....berikan baju ku!." Teriak Davina dari luar.

Pintu apartemen pun terbuka kembali dan Marsya melemparkan baju Davina ke wajahnya dengan kasar.

"Sekarang Pergi! Jika tidak, bukan hanya rambutmu yang aku sakiti tapi wajahmu yang kamu jual sebagai artis itu, entah apa yang akan aku lakukan padanya! Pergi!." Usir Marsya lalu dia menutup kembali pintu apartemen dengan keras di depan wajah Davina yang masih melongo.

Davina segera memakai pakaiannya dengan cepat dan untung saja tidak ada orang di sekitarnya, tapi dia teringat kalau tas & topi serta barang lainnya masih ada di dalam. Tapi akhirnya dia pergi karena takut akan ancaman dari Marsya.

Marsya kemudian beranjak ke kamar Byan karena terdengar suara erangan kesakitannya dari dalam, Marsya berjalan ke dalam kamar sambil menutup matanya dan segera menutup tubuh Byan dengan selimut.

Tapi saat tangannya sedang menyelimuti tubuh Byan, tangan Byan menarik tangannya dengan kasar dan tubuhnya langsung tertarik jatuh ke atas tubuh Byan.

Baru saja Marsya ingin bangkit dari atas tubuhnya, tapi Byan yang sepertinya setengah sadar langsung membalikkan tubuh mereka dan kini tubuh polos Byan berada di atas Marsya.

Marsya yang terkejut langsung mengatakan sesuatu.

"Byan jangan seperti ini, lihatlah ini aku. Aku akan membawamu ke rumah sakit, kamu pasti sudah diberikan obat." Marsya memberontak berusaha melepaskan dirinya dari kungkungan Byan yang matanya bahkan sangat merah menakutkan.

Tapi sayang apapun perkataan yang keluar dari mulut Marsya, Byan tak menghiraukannya. Dengan ganasnya dia mencium bibir Marsya dan bahkan menggigit bibirnya hingga Marsya kesakitan.

Tangannya yang besar menerobos masuk ke dalam baju Marsya dan bahkan tangannya dengan kasar menjelajahi tubuh Marsya, dia juga menggigiti lehernya.

Byan yang sudah tak sabar menarik dan merobek gaun Marsya dengan kekuatannya yang sudah seperti kerasukan set*n, nafasnya sudah memburu penuh dengan nafsu.

Setelah tubuh mereka berdua polos, Byan dengan kasar memasukan 'senjata miliknya' yang sudah mengeras dan siap bertempur dari tadi ke dalam tubuh Marsya.

Marsya berteriak kesakitan karena ini adalah pertama kali untuknya, Marsya terisak menangis dengan kedua tangannya yang mencengkram erat seprai.

Byan yang sudah buta oleh nafsunya dengan tanpa ampun terus menerus memaksakan senjatanya ke dalam tubuh Marsya, bahkan tidak ada sedikitpun kelembutan.

Setelah Marsya yang terus-menerus menangis berpikir semuanya tak akan pernah berakhir, tiba-tiba tubuh Byan bergetar hebat dan terdengar erang*n kepuasannya.

Setelahnya tubuh Byan ambruk di atas tubuh Marsya dengan nafas beratnya dan matanya yang perlahan tertutup.

Marsya yang masih berada di bawah tubuhnya, menggigit bibirnya lalu dengan sisa kekuatannya dia mendorong tubuh Byan ke samping.

Setelah berhasil Marsya kemudian segera duduk, tatapan matanya melihat ke arah Byan dan menyiratkan kesedihan. Dia memang mencintai Byan tapi tak harus seperti ini, dia tak bisa menerima perlakuan Byan padanya meskipun dia tau Byan juga adalah seorang korban.

"Byan.....Byan.....aku harus bagaimana? Hiks...hiks..." Marsya masih menangisi keadaan mereka berdua.

Masih sambil menangis Marsya kemudian berdiri dengan menahan rasa sakit di bawah tubuhnya dan mencari baju Byan untuk dipakainya. Dia lalu mengumpulkan bajunya di lantai yang sudah sobek.

Sebelum Marsya pergi, dia menyelimuti tubuh Byan yang sudah tak sadarkan diri dan mengecup dahinya lembut.

"Byan, aku mencintaimu." Setelah mengatakannya Marsya pergi dari sana dengan berjalan tertatih-tatih karena kesakitan.

*************

Keesokan harinya, Byan mengerjapkan matanya yang masih tertutup karena sinar matahari menyilaukan matanya yang menerobos masuk dari celah tirai jendela.

Saat Byan berusaha membuka kedua matanya seketika kepalanya sakit, dia membangunkan tubuhnya untuk duduk.

Saat matanya terbuka penuh dan juga pikirannya sudah tersadar sepenuhnya, dia melihat keadaanya yang telanj*ng tertutupi sebuah selimut.

Byan segera mengerutkan keningnya,matanya langsung menatap berkeliling. Saat tatapan matanya jatuh di atas seprai kasur putih di sampingnya yang terdapat bercak darah, seketika ingatannya diserbu gambaran-gambaran yang tak jelas tentang tadi malam.

Dia mengingat kalau dia sedang mengantar Davina pulang, lalu tiba-tiba di perjalanan tubuhnya menjadi sangat panas. Lalu mereka berdua masuk ke dalam apartemen dan Davina menciumnya juga membuka bajunya.

Setelah itu apa? Ingatan Byan terhenti disana.

"Apa yang terjadi setelahnya? Tidak! Jangan katakan kami sudah tidur bersama! Tapi....tapi.....darah di seprai....." Byan bergumam bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Dia kemudian segera bangun dengan melilitkan selimut pada tubuhnya. Dia berjalan keluar kamar untuk mencari keberadaan Davina dan tatapan matanya jatuh pada barang-barang Davina di sofa.

"Si*l.....apa aku benar-benar sudah melakukannya dengan Davina? Tidak! Bagaimana ini? Aku...aku padahal baru saja menyadari perasaanku pada Marsya dan ingin mengungkapkannya. Sekarang aku harus bagaimana?!!" Byan berteriak frustasi, lalu menonjokkan kepalan tangannya ke dinding dengan keras.

"Marsya...." Lirihnya sedih.

Setelah beberapa saat Byan menenangkan dirinya, dia segera mengambil ponselnya dan menelepon Davina.

Drrrtt.

Drrrtt.

Telinga Byan mendengar getaran dari dalam tas Davina, ternyata ponsel Davina ada di dalamnya.

Byan pun segera mematikan teleponnya dan menghela nafas frustasi.

"Sepertinya aku harus segera menjernihkan semuanya dan berbicara dengan Davina." Setelah mengatakannya Byan segera bersiap untuk pergi ke Apartemen Davina.

^Bersambung^

Terpopuler

Comments

Juliezaskia

Juliezaskia

kenapa marsya kabur sih..kan jadi salah paham😭😭

2021-09-07

0

Florence

Florence

keren

2021-08-01

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

keuntungan buat davina dwonk

2021-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab.1 Perayaan Ulang Tahun.
3 Bab.2 Perkataan yang Disesali.
4 Bab.3 Sengaja Menjauh.
5 Ucapan Syukur dan Terimakasih.
6 Bab.4 Pertemuan Di Bandara.
7 Bab.5 Cinta Yang Ditolak.
8 Bab.6 Kecemburuan Byan.
9 Bab.7 Rencana Jahat Davina.
10 Bab.8 Firasat Marsya.
11 Bab.9 Nafsu Byan.
12 Bab.10 Keputusan Menikah.
13 Bab.11 Kepercayaan Yang Sangat Tipis.
14 Bab.12 Kondisi Byan yang Memburuk.
15 Bab.13 Melepasnya Pergi.
16 Bab.14 Pertemuan Kembali Kasya & Axel.
17 Bab.15 Pertemuan Axel dan Byan.
18 Bab.16 Siapapun Berhak Memulai Kehidupannya Kembali.
19 Bab.17 Sang Cupid Telah Menembakkan Anak Panahnya.
20 Bab.18 Gelagat Orang Jatuh Cinta.
21 Bab.19 Rencana Konspirasi.
22 Bab.20 To the Point.
23 Bab.21 Pria Pengejar Cinta ( Axel & Byan ).
24 Bab.22 Pengakuan Cinta Byan.
25 Bab.23 Cinta Tak Pernah Salah.
26 Bab.24 Cinta Bukan Hanya Butuh Kata-Kata Tapi Juga Aksi.
27 Bab.25 Kecemburuan Axel.
28 Bab.26 Melepaskan Dunia Hitam Demi Seorang Wanita.
29 Bab.27 Memulai Cinta Baru.
30 Bab.28 Kemesraan Kasya dan Axel.
31 Bab.29 Squad Datang.
32 Bab.30 Sesuatu Yang Disembunyikan.
33 Bab.31 Lamaran~21+ ( Axel & Byan ).
34 Bab.32 Dion & Black Rose.
35 Bab.33 Rencana Para Squad.
36 Bab.34 Kehidupan Mayleen ( Black Rose ).
37 Bab.35 Penyakit Trauma Axel.
38 Bab.36 Penyesalan Squad.
39 Bab.37 Kebimbangan Black Rose.
40 Bab.38 Penyekapan Byan.
41 Bab.39 Rencana Penyelamatan.
42 Bab.40 Kondisi Kritis Byan.
43 Bab.41 Resepsi Pernikahan Byan & Marsya.
44 Bab.42 Belum Ada Kabar.
45 Bab.43 Petunjuk Keberadaan Axel.
46 Bab.44 Cerita Masa Lalu Axel dan Emily.
47 Bab.45 Tidak Mau Kembali.
48 Bab.46 Menghilangnya Kembali Axel.
49 Bab.47 Tak Ada Jejak Axel & Kasya Yang Akan Melahirkan.
50 Bab.48 Kondisi Kasya Yang Berbahaya.
51 Bab.49 Operasi Kasya Berhasil dan Selamat.
52 Bab.50 Kesedihan Byan Diatas Kebahagiaannya.
53 Bab.51 Siuman.
54 Bab.52 Papa.
55 Bab.53 Axel.
56 Bab.54 Pengkhianat ( Kesalahpahaman ).
57 Bab.55 Cinta Datang Kepada Mereka.
58 Bab.56 Catatan Sipil ( Happy Ending Kasya & Axel) TAMAT
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog.
2
Bab.1 Perayaan Ulang Tahun.
3
Bab.2 Perkataan yang Disesali.
4
Bab.3 Sengaja Menjauh.
5
Ucapan Syukur dan Terimakasih.
6
Bab.4 Pertemuan Di Bandara.
7
Bab.5 Cinta Yang Ditolak.
8
Bab.6 Kecemburuan Byan.
9
Bab.7 Rencana Jahat Davina.
10
Bab.8 Firasat Marsya.
11
Bab.9 Nafsu Byan.
12
Bab.10 Keputusan Menikah.
13
Bab.11 Kepercayaan Yang Sangat Tipis.
14
Bab.12 Kondisi Byan yang Memburuk.
15
Bab.13 Melepasnya Pergi.
16
Bab.14 Pertemuan Kembali Kasya & Axel.
17
Bab.15 Pertemuan Axel dan Byan.
18
Bab.16 Siapapun Berhak Memulai Kehidupannya Kembali.
19
Bab.17 Sang Cupid Telah Menembakkan Anak Panahnya.
20
Bab.18 Gelagat Orang Jatuh Cinta.
21
Bab.19 Rencana Konspirasi.
22
Bab.20 To the Point.
23
Bab.21 Pria Pengejar Cinta ( Axel & Byan ).
24
Bab.22 Pengakuan Cinta Byan.
25
Bab.23 Cinta Tak Pernah Salah.
26
Bab.24 Cinta Bukan Hanya Butuh Kata-Kata Tapi Juga Aksi.
27
Bab.25 Kecemburuan Axel.
28
Bab.26 Melepaskan Dunia Hitam Demi Seorang Wanita.
29
Bab.27 Memulai Cinta Baru.
30
Bab.28 Kemesraan Kasya dan Axel.
31
Bab.29 Squad Datang.
32
Bab.30 Sesuatu Yang Disembunyikan.
33
Bab.31 Lamaran~21+ ( Axel & Byan ).
34
Bab.32 Dion & Black Rose.
35
Bab.33 Rencana Para Squad.
36
Bab.34 Kehidupan Mayleen ( Black Rose ).
37
Bab.35 Penyakit Trauma Axel.
38
Bab.36 Penyesalan Squad.
39
Bab.37 Kebimbangan Black Rose.
40
Bab.38 Penyekapan Byan.
41
Bab.39 Rencana Penyelamatan.
42
Bab.40 Kondisi Kritis Byan.
43
Bab.41 Resepsi Pernikahan Byan & Marsya.
44
Bab.42 Belum Ada Kabar.
45
Bab.43 Petunjuk Keberadaan Axel.
46
Bab.44 Cerita Masa Lalu Axel dan Emily.
47
Bab.45 Tidak Mau Kembali.
48
Bab.46 Menghilangnya Kembali Axel.
49
Bab.47 Tak Ada Jejak Axel & Kasya Yang Akan Melahirkan.
50
Bab.48 Kondisi Kasya Yang Berbahaya.
51
Bab.49 Operasi Kasya Berhasil dan Selamat.
52
Bab.50 Kesedihan Byan Diatas Kebahagiaannya.
53
Bab.51 Siuman.
54
Bab.52 Papa.
55
Bab.53 Axel.
56
Bab.54 Pengkhianat ( Kesalahpahaman ).
57
Bab.55 Cinta Datang Kepada Mereka.
58
Bab.56 Catatan Sipil ( Happy Ending Kasya & Axel) TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!