Bab.10 Keputusan Menikah.

Medan Indonesia~11.00 WIB.

Kasya baru saja kembali ke tempat hotel dia menginap, dia baru saja selesai memeriksa proyek yang akan dia investasikan. Dia menghempaskan dirinya ke sofa karena sangat kelelahan

Rama yang ikut masuk bersamanya ke dalam kamar hotelnya, langsung pergi untuk mengambilkan minuman untuk Presdirnya itu.

Ponsel yang Kasya taruh di meja berbunyi sedikit keras, matanya langsung melirik ke arah layar ponsel dan terlihat Byan lah yang meneleponnya.

Bibir Kasya tersenyum dan dia segera mengambil ponselnya lalu jarinya segera menekan tombol jawab.

"Wah.....Mama sangat terharu sekali, akhirnya bayi kecilku mengingatku. Tadinya mama tak ingin hidup lagi, karena kamu sepertinya sudah melupakan mama mu ini." Kasya berbicara dengan suara yang dibuat-buat, bahkan sambil tersenyum.

"Mama....mah....maafin Byan. Aku bukan anak yang baik, aku sudah melakukan kesalahan mah. Mah....hiks....hiks." Terdengar di telinganya suara putranya yang menangis.

Kasya seketika berdiri, sudah lama dia tidak mendengar putranya itu menangis. Terakhir kali Byan menangis adalah 21 tahun silam, ketika Byan di operasi donor ginjal dari Ayahnya.

"Ada apa, cepat jelaskan!." Kasya berjalan mondar-mandir karena hatinya sangat gelisah.

"Mah....aku....aku dan Davina. Kami sudah....sudah melakukannya, kami tidur bersama. Maaf mah, aku sepertinya harus menikahinya." Kesedihan putranya semakin terdengar olehnya.

"Tunggu, Jangan bertindak macam-macam dulu! Mama akan segera pulang." Kasya lalu mematikan teleponnya.

"Ada apa ini, jika mereka melakukannya kenapa Byan bersedih? Bukankah Byan menyukai Davina?!." Otak Kasya berpikir dengan sangat keras, kemudian karena tak ingin menerka-nerka lagi dia pun membuat keputusan.

"Rama....sini!." Panggilnya.

"Ya Bu Bos?." Rama segera berjalan menghampirinya.

"Cancel jadwal kita selanjutnya, segera buat jadwal yang baru. Sekarang kita harus segera kembali ke Jakarta, kamu pesan tiketnya sekarang juga!." Perintahnya pada asistennya itu.

"Ahh...satu lagi! Selidiki Davina kekasih Byan, kamu tau kan. Selidiki semuanya, kalau bisa secepatnya aku mendapatkan informasinya. Paham!." Kasya menekankan kata-katanya dengan tatapan matanya yang seakan ingin memakan orang hidup-hidup.

Kasya sudah mengerti karakter Davina, tapi dia masih ingin menghargai putranya dan tak ingin menyelidikinya. Tapi sekarang setelah melihat situasinya, sepertinya dia sudah tak bisa berpangku tangan lagi.

***********

Apartemen Byan.

Sekarang Byan sudah berada di apartemennya, dia baru saja pulang dari apartemen Davina dan berbicara dengannya.

Dia sedang berbaring di atas sofa nya dan matanya sedang menatap ke arah langit-langit apartemennya. Dia mengingat kembali perbincangannya dengan Davina.

Flashback Apartemen Davina 2 Jam lalu.

"Davina, katakan apa yang terjadi semalam?." Byan bertanya langsung karena hatinya semakin gelisah.

Wajah Davina terlihat sedikit pucat saat dia mendengarnya, Davina masih terdiam dan tak mau membuka mulutnya.

"Davina....apakah benar kita melakukannya? Apakah kita berdua sudah tidur bersama?." Byan yang tak tahan akan kebungkaman Davina segera bertanya lagi.

"Tidur bersama?!." Davina menjawabnya tapi dia seakan kaget mendengar ucapannya.

"Benar, aku melihat darah di seprai. Aku mengingat saat kita berciuman dan juga aku ingat saat kamu melepaskan bajuku. Lalu ketika pagi ini saat aku terbangun, aku sudah dalam keadaan tubuh yang telanj*ng. Aku paham betul akan keadaan tubuhku, aku tau aku sudah bersetub*h dengan seseorang." Tatapan matanya menatap tajam ke arah Davina.

Kedua bola mata Davina membulat tak percaya, mulutnya pun menganga lebar.

Byan melihatnya merasa penasaran, kenapa tanggapan dari Davina seperti bukan dia yang tidur dengannya.

"Davina bicaralah! Kenapa respon mu malah seperti ini, sebenarnya ada apa?." Byan tak bisa lagi menahan kekesalannya dan membentaknya.

Davina terlihat terlonjak kaget di tempat duduknya lalu terdengar dia menjawabnya.

"Ya, benar. Kita sudah tidur bersama, bukankah semuanya sudah jelas? Hanya ada aku di apartemen mu, iya kan?." Davina dengan tegas menjawabnya tanpa ada keraguan sedikit pun.

Byan yang mendengarnya semakin menajamkan tatapan matanya, dia ingin mencari sedikit saja ketidakjujuran di kedua mata Davina.

Tapi meskipun Byan menatap Davina sangat lama, dia hanya melihat suatu ketegasan di dalam matanya.

Akhirnya Byan menghela nafasnya berat, kini semuanya sudah jelas dan dia benar-benar sudah melakukan kesalahan yang sangat besar.

Flashback off.

Byan menarik kembali ingatannya dari 2 jam lalu, dia lalu mengambil ponselnya dan segera menelepon Ibunya.

Setelah dia mendengar suara ibunya, akhirnya pertahanan dirinya runtuh. Kesedihan dan penyesalan yang sudah coba dia tahan, langsung keluar begitu saja.

Dia terisak menangis saat menelepon ibunya, dia juga menceritakan semuanya.

Setelah panggilan teleponnya berakhir,dia melempar ponselnya sampai hancur. Dia menangisi kesalahannya dengan semua rasa penyesalan di dadanya, saat dia mengingat Marsya hatinya semakin sakit.

**********

Apartemen Davina.

Davina sedang menari-nari karena bahagia, akhirnya dewi fortuna berpihak padanya. Meskipun kedua rencana jahatnya semalam tidak berhasil, tapi jalannya ternyata masih terbuka lebar.

Meskipun hatinya sedikit marah karena dia tau, jika semalam yang tidur dengan Byan pasti adalah Marsya.

Tapi saat mengingat keuntungan yang dia dapatkan, siapa peduli Byan tidur dengan siapa? Toh dia akhirnya sebentar lagi akan menjadi istri dari pewaris Pramudita. Masa depannya sudah terlihat sangat cerah.

"Hahaha.....benar. Siapa peduli kamu tidur dengan siapa Byan?! Aku hanya membutuhkan statusku menjadi istrimu dan akan menjadi artis yang semakin terkenal, karena para sutradara dan produser itu akan menghormatiku! Mereka yang dulu pernah menganggapku sebagai pelac*r, aku akan membalasnya! Hahaha....." Davina tertawa puas dengan matanya yang memancarkan kebencian.

"Baiklah, sekarang aku lebih baik pergi ke apartemen Byan dan terus mempengaruhinya agar dia tak berubah pikiran." Gumamnya sambil bersiap untuk segera pergi.

**********

Kediaman Kusuma.

Sebelum Kasya naik ke pesawat, dia menelepon Ranti dan Denis. Dia meminta tolong agar mereka segera melihat keadaan Byan, dia juga menceritakan apa yang dikatakan Byan padanya.

Marsya yang kebetulan sedang ada di rumah pun, melihat ayah tiri dan ibunya sudah bersiap untuk pergi.

"Mah, Pah....kalian mau kemana?." Tanyanya.

"Mama mau melihat Byan dulu, Ibu Kasya barusan menelepon agar mama melihat keadaan Byan." Jawab Ranti kepada putrinya itu.

"Memangnya Byan kenapa?." Seketika Marsya panik dan segera mendekati orang tuanya.

"Loh! Kamu gak tau. Kata Ibu Kasya, Byan mau menikahi Davina." Ibunya itu menjawabnya.

"Apa?! Tidak mah, tidak mungkin. Aku harus menemuinya, biarkan aku yang pergi mah." Marsya mendesak Ibunya dengan panik.

"Marsya, ada apa sayang?." Melihat kepanikan putrinya Ranti langsung bertanya.

"Nanti Marsya ceritain mah, tapi Marsya harus pergi menemui Byan dulu. Mama jangan dulu pergi." Marsya semakin panik.

"Ya sudahlah, kamu saja yang pergi." Ranti pun menuruti keinginan Marsya.

Marsya segera pergi tanpa ingin menunda lebih lama lagi, dia sangat marah juga sangat sedih. Kenapa Dia yang ditiduri tapi malah Davina yang dinikahi?!.

( Btw Marsya gak bakalan hamil ya,mungkin Byan tak sehebat ayahnya. hihihi 🤭 ).

^Bersambung^.

Terpopuler

Comments

Juliezaskia

Juliezaskia

marya lanhsung hamil thor😀

2021-09-07

0

Siti Rohaniyah

Siti Rohaniyah

syukurlh kl marsha gk hamil..

2021-03-24

0

Ezrahi

Ezrahi

Semangat Thor..
aku mampir lagi..
mampir ya

2021-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab.1 Perayaan Ulang Tahun.
3 Bab.2 Perkataan yang Disesali.
4 Bab.3 Sengaja Menjauh.
5 Ucapan Syukur dan Terimakasih.
6 Bab.4 Pertemuan Di Bandara.
7 Bab.5 Cinta Yang Ditolak.
8 Bab.6 Kecemburuan Byan.
9 Bab.7 Rencana Jahat Davina.
10 Bab.8 Firasat Marsya.
11 Bab.9 Nafsu Byan.
12 Bab.10 Keputusan Menikah.
13 Bab.11 Kepercayaan Yang Sangat Tipis.
14 Bab.12 Kondisi Byan yang Memburuk.
15 Bab.13 Melepasnya Pergi.
16 Bab.14 Pertemuan Kembali Kasya & Axel.
17 Bab.15 Pertemuan Axel dan Byan.
18 Bab.16 Siapapun Berhak Memulai Kehidupannya Kembali.
19 Bab.17 Sang Cupid Telah Menembakkan Anak Panahnya.
20 Bab.18 Gelagat Orang Jatuh Cinta.
21 Bab.19 Rencana Konspirasi.
22 Bab.20 To the Point.
23 Bab.21 Pria Pengejar Cinta ( Axel & Byan ).
24 Bab.22 Pengakuan Cinta Byan.
25 Bab.23 Cinta Tak Pernah Salah.
26 Bab.24 Cinta Bukan Hanya Butuh Kata-Kata Tapi Juga Aksi.
27 Bab.25 Kecemburuan Axel.
28 Bab.26 Melepaskan Dunia Hitam Demi Seorang Wanita.
29 Bab.27 Memulai Cinta Baru.
30 Bab.28 Kemesraan Kasya dan Axel.
31 Bab.29 Squad Datang.
32 Bab.30 Sesuatu Yang Disembunyikan.
33 Bab.31 Lamaran~21+ ( Axel & Byan ).
34 Bab.32 Dion & Black Rose.
35 Bab.33 Rencana Para Squad.
36 Bab.34 Kehidupan Mayleen ( Black Rose ).
37 Bab.35 Penyakit Trauma Axel.
38 Bab.36 Penyesalan Squad.
39 Bab.37 Kebimbangan Black Rose.
40 Bab.38 Penyekapan Byan.
41 Bab.39 Rencana Penyelamatan.
42 Bab.40 Kondisi Kritis Byan.
43 Bab.41 Resepsi Pernikahan Byan & Marsya.
44 Bab.42 Belum Ada Kabar.
45 Bab.43 Petunjuk Keberadaan Axel.
46 Bab.44 Cerita Masa Lalu Axel dan Emily.
47 Bab.45 Tidak Mau Kembali.
48 Bab.46 Menghilangnya Kembali Axel.
49 Bab.47 Tak Ada Jejak Axel & Kasya Yang Akan Melahirkan.
50 Bab.48 Kondisi Kasya Yang Berbahaya.
51 Bab.49 Operasi Kasya Berhasil dan Selamat.
52 Bab.50 Kesedihan Byan Diatas Kebahagiaannya.
53 Bab.51 Siuman.
54 Bab.52 Papa.
55 Bab.53 Axel.
56 Bab.54 Pengkhianat ( Kesalahpahaman ).
57 Bab.55 Cinta Datang Kepada Mereka.
58 Bab.56 Catatan Sipil ( Happy Ending Kasya & Axel) TAMAT
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog.
2
Bab.1 Perayaan Ulang Tahun.
3
Bab.2 Perkataan yang Disesali.
4
Bab.3 Sengaja Menjauh.
5
Ucapan Syukur dan Terimakasih.
6
Bab.4 Pertemuan Di Bandara.
7
Bab.5 Cinta Yang Ditolak.
8
Bab.6 Kecemburuan Byan.
9
Bab.7 Rencana Jahat Davina.
10
Bab.8 Firasat Marsya.
11
Bab.9 Nafsu Byan.
12
Bab.10 Keputusan Menikah.
13
Bab.11 Kepercayaan Yang Sangat Tipis.
14
Bab.12 Kondisi Byan yang Memburuk.
15
Bab.13 Melepasnya Pergi.
16
Bab.14 Pertemuan Kembali Kasya & Axel.
17
Bab.15 Pertemuan Axel dan Byan.
18
Bab.16 Siapapun Berhak Memulai Kehidupannya Kembali.
19
Bab.17 Sang Cupid Telah Menembakkan Anak Panahnya.
20
Bab.18 Gelagat Orang Jatuh Cinta.
21
Bab.19 Rencana Konspirasi.
22
Bab.20 To the Point.
23
Bab.21 Pria Pengejar Cinta ( Axel & Byan ).
24
Bab.22 Pengakuan Cinta Byan.
25
Bab.23 Cinta Tak Pernah Salah.
26
Bab.24 Cinta Bukan Hanya Butuh Kata-Kata Tapi Juga Aksi.
27
Bab.25 Kecemburuan Axel.
28
Bab.26 Melepaskan Dunia Hitam Demi Seorang Wanita.
29
Bab.27 Memulai Cinta Baru.
30
Bab.28 Kemesraan Kasya dan Axel.
31
Bab.29 Squad Datang.
32
Bab.30 Sesuatu Yang Disembunyikan.
33
Bab.31 Lamaran~21+ ( Axel & Byan ).
34
Bab.32 Dion & Black Rose.
35
Bab.33 Rencana Para Squad.
36
Bab.34 Kehidupan Mayleen ( Black Rose ).
37
Bab.35 Penyakit Trauma Axel.
38
Bab.36 Penyesalan Squad.
39
Bab.37 Kebimbangan Black Rose.
40
Bab.38 Penyekapan Byan.
41
Bab.39 Rencana Penyelamatan.
42
Bab.40 Kondisi Kritis Byan.
43
Bab.41 Resepsi Pernikahan Byan & Marsya.
44
Bab.42 Belum Ada Kabar.
45
Bab.43 Petunjuk Keberadaan Axel.
46
Bab.44 Cerita Masa Lalu Axel dan Emily.
47
Bab.45 Tidak Mau Kembali.
48
Bab.46 Menghilangnya Kembali Axel.
49
Bab.47 Tak Ada Jejak Axel & Kasya Yang Akan Melahirkan.
50
Bab.48 Kondisi Kasya Yang Berbahaya.
51
Bab.49 Operasi Kasya Berhasil dan Selamat.
52
Bab.50 Kesedihan Byan Diatas Kebahagiaannya.
53
Bab.51 Siuman.
54
Bab.52 Papa.
55
Bab.53 Axel.
56
Bab.54 Pengkhianat ( Kesalahpahaman ).
57
Bab.55 Cinta Datang Kepada Mereka.
58
Bab.56 Catatan Sipil ( Happy Ending Kasya & Axel) TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!