Hendrik membawa Widia ke ruang tunggu agar Widia merasa lebih tenang sebelum ia antar pulang.Derap langkah kaki terdengar berjalan mendekati mereka.
"Minum lah dulu Widia.."ucapnya sambil menyodorkan air mineral dalam botol.Widia mendongak melihat ke arah lelaki tersebut.
"Tidak,terimakasih"tolak nya
"Widia... maafkan saya,semua ini sungguh di luar dugaan saya"ucap Adrian Penuh sesal
Widia mulai tenang,dan mencoba menguatkan dirinya"Saya tidak menyalahkan Bapak dan siapapun dalam hal yang menimpa saya malam ini Pak, saat ini saya hanya ingin pulang"
Hendrik masih mencoba menenang kan Widia dengan mengusap usap pundak nya,sesekali juga menciumi pucuk kepalanya,ada perasaan aneh dan tak suka terselip di hati adrian saat melihat pemandangan tersebut.
"Biar saya antar pulang Widia??"tawar Adrian
pada Widia
"Biar saya saja yang mengantar Widia pulang" sahut Hendrik dengan wajah kesal
"Hen..apa kau tega mengantarkan Widia pulang naik motor dengan keadaan yang seperti itu?? melihat kerah widia
"Tidak apa apa pak,saya pulang sama kak Hendrik saja.. terimakasih atas tawaran Bapak,dan satu lagi ... saya mohon dengan sangat kepada bapak ,untuk menutup rapat hal ini kepada siapa pun.''ucap Widia ,berdiri dan berlalu pergi bersama Hendrik.
"Baik lah Widia...."Adrian menatap punggung widia yang menjauh dengan perasaan amat bersalah,ia masih terdiam dan memilih duduk diruang tunggu untuk menenangkan fikiran nya,
"Gue cari cari ternyata elu disini bos" ucap Erik seraya mendekati adrian yang terlihat duduk memijit mijit kening nya,
"Gue nggak nyangka Rik ,Kendrik bisa melalukan hal yang tidak pantas seperti itu pada Widia" menghelakan nafas kasar dan menyenderkan kepalanya pada tembok.
"Terus boss ,apa yang harus kita lakukan?? gue juga nggak nyangka Kendrik jadi segila dan sebrutal itu pada Widia bar bar..!!"
"Atur cuti Widia selama 3hari kedepan Erik.. berikan watu untuk dia menenangkan dirinya dulu...kalo dia mau memperpanjang masa cuti nya..nanti kau atur dengan Pak Ahmad selaku Supervaisor nya"
"Itu gampang boss,terus masalah ini gimana boss? apa elu akan diam saja??"
"Itu masalah nya Rik,Widia nggak mau memeperpanjang masalah ini,dia nggak mau sampai ada orang yang tahu,setidak buat Ken pulang ke Negaranya agar dia tidak disini untuk sementara waktu"
"Oke..besok gue pastikan semua Investor akan menarik saham nya,Kendric akan kelimpungan dan balik ke Negara asal nya tanpa kita suruh"
"Lakukan apapun agar dia tidak berada Di Indonesia untuk saat ini"Adrian beranjak pergi.
####
Hendrik mengantar Widia pulang tepat sampai di hadapan rumah widia.
"Turun lah Ta... sudah sampai.."mematikan motor dan turun dari motornya
"Makasih kak Hen...." seraya turun dari motor Hendrik dan masuk menuj pintu rumah.
"masuk dan beristirahat lah... jangan lupa bersihkan dirimu"
"Kak Hen.. jangan sampai Mbak Nika tahu hal ini ya???"
"Iya kamu tenang aja,cepetan masuk"
Widia menganggukan kepalanya,berjalan menuju pintu,setelah sampai depan pintu ia tak bergegas membuka pintu,justru ia membalikan badan nya dan berjalan menuju Hendrik
"Kan Hen...makasih untuk malam ini" Tiba tiba memeluk Hendrik dengan dekapan penuh kehangatan. Hendrik kaget, seolah tak percaya dirinya dipeluk Widia
"Iya... masuk lah ini sudah larut"ucap Hendrik tersenyum.
Widia melepaskan pelukan nya dan segara memasuki pintu rumah...
Hendrik segera pulang,karena ia merasa sangat lelah dan penat seharian berkutat dengan pekerjaan nya,apa lagi ditambah peristiwa malam ini..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments