"Fahrezi!" Gertak Mama dengan tatapan sulit di artikan.
"Apa'an sih Mah...liat Eji sampe segitunya". menghentikan langkah kakinya dan melihat Mamah.
"Eji..dari dulu Mama sudah memperingatkan kamu?!berteman lah dengan orang yang sama sederajat dengan kita,yang jelas asal usul nya" peringat Mama dengan nada yang mulai meninggi.
"Mama?!!..kenapa sih Mama jadi aneh kek gini?!" jawab Ejii penuh selidik.
"Eji!! berteman pun kamu harus memilih,apalagi dengan orang yang akan dekat dengan kamu...Ingat! Mama hanya akan membiarkan kamu dekat dengan orang jelas asal usul nya!! dan sekelas dengan kelurgarga kita?! dan satu hal lagi.. jangan bikin Mama malu karena ulah kamu!!"
"Mama!! Eji gak ngerti apa sih maksud Mama???''.
" Ingat..Kamu itu tidak boleh berdekatan dengan sembarang teman yang lawan jenis.. Apa lagi yang tidak Sederajat dengan Status Sosial keluarga kita".
"Mah.. Aku ini belum mau Menikah?? Aku ini masih SMA ? jadi nggak perlu Mama ngasih Petuah yang begituan sama Aku??".
" Tanpa terkecuali Fahrezi Kesuma? Ingat pesan Mama.. Jangan sampai kamu salah pilih Teman Perempuan??".
Eji berlalu tanpa menjawab omongan Mama. Di dalam kamar Eji mencoba mencerna setiap ucapan Mama.
"Aaaaaaa...... Widia!!! " teriak Eji frustasi.
#Di rumah Widia
"Gimana Wid sudah kamu pikir kan??" tanya ibu.
"Widia pengen Kuliah Bu??" jawab Widia sendu.
Ibu datang dan mengelus rambut Widia dan berkata,
"Kuliah lah Wid..kejar cita citamu,meski Bapak Ibu mu ini orang yang tidak mampu".
"Tapi bu??biaya nya kan ga sedikit.. terus Bapak ? Widia akan rajin Belajar dan Bekerja Widia janji ibu". jawab Widia penuh harap.
"Ya.. Ibu sangat setuju. Ibu rasa Bapak mu juga akan sangat setuju dengan keputusan yang kamu ambil".
"Setuju??? Widia sangat senang sekali Ibu". Berdiri sambil memeluk ibu.
"Kemarin ibu sudah membicarakan ini dengan mbak Nika sepupumu,habis Lulus pergilah ke Batam untuk bekerja sambil BerKuliah. Bapak pasti akan sangat mendukung Mu.. jangan Khawatir".
"Serius Bu??? trimkasih ya Bu..Widia seneng banget Bu?".
"Ingat pesan Ibu Wid...jangan pernah lupa dari mana kamu berasal,tempatkan dirimu dengan baik.Kita ini orang yang tidak punya ,bekerjalah dengan sungguh sungguh. kuliah yang rajin,jangan sampai salah bergaul,perjuangkan jalan masadepanmu."
Widia sudah tak mampu berkata kata lagi,hatinya menghangat dan terharu, ia memeluk Ibunya dengan penuh kasih.
"Wid.... apapun yang terjadi pada Bapak Ibumu nanti ,jangan lupa pesan Ibu ya nak... yang terpenting Ibadahmu jangan sampai putus"
"Ibu.. ah..bikin nangis aja.. kayak mau kemana aja" jawab Widia sambil mengusap air matanya".
Widia berlalu menuju kamarnya untuk beristirahat.
#Ke esokan harinya
"Widia." panggil seorang perempuan yang tidak asing suaranya .
"Ya..." Widia menoleh dan menghentikan langkah nya.
"Kamu inget kan sama aku?" dengan menunjuk muka nya sendiri.
"Iya...Rifa ada apa ya?"
" Saya harap kamu menjauhi fahrezi. Saya dengar kamu cukup dekat dengan Fahrezi selama ini?? Seharus nya kamu sadar sebelum kamu sakit hati. Kamu tidak sedrajat dengan Fahrezi."ucap Rifa dengan angkuh.
Degggggg bagai diserang ribuan pisau belati hati Widia saat ini, widia hanya tersenyum dan berlalu ,tapi sebelum berlalu tangan Widia dicekal oleh Rifa.
"Masih beruntung ,Saya yang mengingat kan kamu Wid.. jangan sampai Ibu nya Eji sendiri yang mendatangi kamu, untuk memeperingatkan kamu Agar tidak mendekati Anak nya".
"Sudahlah Rif..saya hanya berteman saja. Terimakasih sudah memperingat kan?".
"Alaah gak usah Munafik kamu Wid..
keluarga Eji itu tidak akan menerima orang orang yang tidak berstandart.. Miris banget Wid.. Aku lihat kamu tuh?" ejek Rifa yang berlalu meninggalkan Widia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Bundahefi Neniharyati
lajut
2021-02-02
0