Hidup harus nya terus berjalan bukan berhenti.! suka dan duka, sadis dan ngerinya sebuah tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajiban sesuai profesi adalah sebuah keharusan yang wajib di penuhi tanpa memerlukan penolakan dan alasan dalam bentuk apapun.
seperti hal nya Valensia yang selalu merasakan takut seakan trauma setelah selesai menangani pasien yang melahirkan dengan susah payah atau pun dengan cara operasi kejadian itu akan selalu membuat bulu roma nya merinding dan takut jika sedang membayangkan hal itu ia alami kelak.!
"cilubbbb bah.."😆😆
Vantosa mengejutkan Valensia secara tiba-tiba dari belakang.
"astaga.!! bang Vantosaaaaaa.!!!!! aku kaget tau..🙄"
Valensia sedikit kesal.
"eech, tukiyem.. (tukang kikis kemenyem)..! yei sebenar nya ada apa sih.? tiap tangani pasien bagindang yei greged sendiri kayak barusan aborsi aje🙄🙄"
sewott Vantosa.
"astaga Tuhan, kenapa bisa menciptakan manusia bertubuh gagah tapi perawakan nya sangat di pertanyakan, bibir nya berlapis baja hingga semua ucapan keras dan berkarat"
Valensia seakan berpuisi😂
"astaga..!! perut ramping begini lu kata aborsiiiiii.??? sekate-kate lu sama adik sendiri🙄"
sambung Valensia
"eeeh ceceleha sigadis jamu, yei belum tau ya.! biar bagindang. aike ini dampa'an banyak wanita🙄 kecuali elu sigadis jamu kurang normal"
"ramping.???? celana aja masih size 27🙄🙄, bra 36, CD M klo boleh juga S"
protes Vantosa sambil menyebutkan semua ukuran Valensia yang ia ketahui di jemuran😁😁
"astaga.!!!! kamu maniak daleman ya.!! tau semua ukuran ku"
Valensia kadang kesal dan menganggap Vantosa mesum karna tingkahnya yang kepo sama ukuran wanita.
"aku masih normal ya, mana iya aku mendambakan makhluk tidak berlebel SNI"😂
debat Valensia
"astaga, aooooo aooooo aooooooo aooooooo....!!!!!!"
teriak histeris Vantosa sambil senggol kanan, senggol kiri pinggang nya dengan gaya ngeboor Inul..
"emang lu kira gue made in thailand.?"
protes Vantosa
"brisiiikk tau nggak si bang"
Valensia kembali kesel dan menutup telinganya
perdebatan antara Valensia dan Vantosa terus berjalan dan naik tingkatan hingga ke level naik dan turun😂 (haaaaa ... level apa tuh).
"Val, tinggal tiga hari lagi kamu bakalan balik ke NIAS apa kamu sudah siap.?"
tanya Tina yang baru saja datang.
"masa.?"
"kenapa aku harus balik.?"
"emang ada apa dan siap.?"
"siap untuk apa.?"
tanya Valensia bingung kenapa dia harus balik ke kampung halaman nya.
"kamu gak ingat apa pura-pura gak mau tau.?"
tanya Tina kembali.
"seriusan deh, aku tidak mengerti"
jawab Valensia yang benar-benar tidak tau
"astaga tukiyemm..! yei amnesia berkepanjangan baru juga 1 bulan menjadi janda?"
ucap Vantosa
"eeh mulut tuh dijaga napa.! bang Vantosa si bla..bla..bla.."
Tina juga ikutan kesal karna pembicara'an nya yang serius dipotong oleh Vantosa.
"ahh ribut, aku pusing lanjutin perdebatan kalian aku mau istrahat dulu"
ucap Valensia yang hendak meninggalkan ke dua teman nya namun tangan nya ditarik oleh Tina dan kepalanya di apit oleh ke dua telapak tangan Vantosa.
"jangan kabur kamu.! jelasin dulu kamu seriusan nggak tau.?"
tanya Tina memastikan
"yaelah, emang aku pernah bohong-bohong?"
tanya Valensia balik.
"enggak pernah sih"
jawab Tina.
"yaudah artinya aku enggak tau atau lupa.!"
sambung Valensia
"3 hari lagi tepat nya di "Valentine days" kamu itu bakal tunangan sama adik nya Alm. Yalrisman"
kata Tina dengan lantang nya.
seketika hati Valensia bergetar, bibir nya kaku, matanya berair..
ya.! seketika butiran bening suci itu lolos tanpa seleksi dari pinggir matanya.!?
seakan merasakan ribuan jarum sedang menusuk nya dengan suntikan mati.
"Val.? hidup ini harus berjalan jangan berhenti kalau saja jarum jam bisa berputar kekiri, mungkin yang mati bisa hidup kembali untuk melawan takdir."
Tina mencoba menasehati teman kecil nya itu
"aku bukan nya nolak kak.! hanya saja aku merasa ini terlalu cepat, seakan aku sedang merasakan bahagia di atas kematian nya."
kata Valensia membenarkan rasanya
"aku ngerti Val.? tapi bukan kah keluarga mereka bertanggung jawab dengan musibah yang kamu alami.? sedangkan merekalah yang seharus nya paling merasakan kehilangan anak kandung yang sudah menjadi tunangan mu.?"
"dan lagi sial tau wanita baru tunangan tapi langsung di tinggal mati, percaya deh orang bakal mikir dua kali buat ngelamar! kamu tau betulkan bagaimana kentalnya suku kita.?"
tegas Tina agar Valensia sadar
"terserah orang tua ku saja kak mau dibawah kemana, aku menurut saja."
jawab Valensia yang pasrah dan tidak tau harus apa
"kenapa yei jadi pasrah bagindang.?"
tanya Vantosa
"karna aku sedari awal tidak di beri pilihan"
jawab nya.
"maksud yei.?"
tanya Vantosa lagi
"mereka memutuskan segalanya sendiri tanpa mempertanyakan bagaimana pendapat ku bang, bahkan aku seperti tidak di anggap.!"
jawab Valensia jujur
Tina dan Vantosa pun terdiam dengan jawaban Valensia yang masih meneteskan air mata nya ada rasa iba dari ke dua teman nya itu.
tapi sekali lagi mereka sadar betul bagaimana tegasnya orang tua Valensia yang apapun perkata'an mereka satupun tidak boleh di bantah termasuk orang luar.!
"tapi tenang apapun akan ku lakukan meski tidak setuju, termasuk menerima pertunangan ini sekalipun pendapat ku tidak di perlukan"
sambung Valensia
"kamu yang sabar ya Val, orang tua pasti tau yang terbaik untuk mu jangan belajar membantah mereka itu tindakan tidak terpuji apa lagi tinggal kamu yang belum nikah sedangkan kembaran kamu sudah menikah bahkan sedang mengandung anak ke duanya."
nasehat Tina
"iya aku tetap sabar kok, terimakasih ya kalian selalu ada"
sambung Valensia.
"kami selalu ada.??"
"sejak kapan.??"
"kamu saja sulit terbuka sejak dulu, suara kentut mu aja tidak kami kenal bagaimana bisa selalu ada.?"
protes Tina yang merasa aneh ketika teman kecilnya itu berkata selalu ada, pada hal jelas-jelas Tina dan Vantosa mengenal Valensia dengan benar.
sosok wanita yang tidak suka berbagi cerita suka ataupun duka, yang lebih banyak menghabiskan waktu di kamar dan sangat tertutup dan berbicara seperlunya saja, baik itu sebelum ia ditinggal mati tunangan nya maupun sesudah.
"hehehehehe, pokok nya kalian selalu ada"
tegas Valensia
"ya terserah kamu deh, jadi gimana.? sudah pastikan kamu balik.?"
tanya Tina memastikan
"ya pastilah"
jawab Valensia
"selamat ya untuk ke dua kali nya, berarti gelar si gadis jamu akan segera berakhir"
sambung Vantosa
Valensia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat bibir Vantosa komat kamit, mau diapain pun di stell ke bengkel mana pun teman kecilnya itu tetap seperti baleng (banci kaleng) tidak akan berubah.
ketiga sahabat sejak kecil sekalipun berbeda TK, SD, SMP dan SMA selalu saja kompak dan bersama di setiap waktu tanpa ada permusuhan diantara mereka ber tiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 475 Episodes
Comments
mingming
buka diri lah val...lbh baik.siapa tau dgn begitu hatimu akan lbh plong
2021-09-28
2
M⃠∂я𝓦⃟֯𝓓🆁🅰🅹🅰Riᷯsͧkᷜyͥ⁴ᵐ❤
pngen pny tmn kya vaantosa biar ada yg di tampol tampol🤣
2021-06-29
0
Hany Hutagalung
hahahaha.
baleng bisa aja tuk ngibur ya.
semangat Thor 💪
2021-06-26
0