KEHANCURAN KU
Sesak didada ketika Valensia melihat kakacauan dan isak tangis dari rekan kepolisian setelah mendengar salah satu rekan nya meninggal dunia.! Valensia langsung menyodorkan tangan nya untuk menjadi sandaran/bantalan kepala Yal.
ini kali pertama baginya terlebih lagi bagi Yal sa'at merasakan sentuhan pertama tangan gadis kecil kesayangan nya yang dengan lembut menjadi kan telapak tangan nya sebagai bantalan kepala.
Yal pada sa'at itu masih mampu membuka matanya, mampu memberikan senyum terbaik rintihan kesakitan nya🙁 dan menatap Valensia dengan linangan air mata dipipinya yang jatuh membasahi kuping dan tentunya tetasan bening itu menetes ditangan Valensia.
namun sayang nya Yal sudah tidak bisa lagi menoleh kekanan maupun kekiri atau menoleh kearah adik nya. hanya kekuatan tangan Valensia yang mengarahkan wajah ke arahnya.
tatapan Yal pada valensia semakin penuh arti yang dapat dibaca oleh adik kandung nya, yang juga sudah tidak mampu berkata apa-apa lagi dan terus meneteskan air mata.
jam 30:39
Val memutuskan untuk mengarahkan tangan kanan Yal tepat diatas kepalanya dengan penuh keyakinan. Val berkata.!
"bang Yalrisman Hul,
SAYA ***VARISMAN HUL BERJANJI ATAS NAMA TUHAN DAN TUMPAH DARAH KU AKAN MENJAGA VALENSIA DOHARE DENGAN SEGENAP HATIKU, DENGAN SELURUH KEKUATAN KU"
"BERSUNGGUH-SUNGGUH AKAN MENCINTAINYA SEPERTI KAU MEMPERLAKUKAN NYA. INI JANJI SEORANG ABDI NEGARA.! KEMANAPUN AKU PERGI NANTI NYA, AKU AKAN MEMBAWA DAN MEMASTIKAN KESELAMATAN NYA***.!!"
setelah Val mengucapkan sumpah janji persaudara'an nya perlahan suara tangis Valensia yang tadinya hanya seperti gumaman tikus menjadi melengking menguasai seluruh ruangan IGD.
semua petugas dan dokter meloncat cepat kearah Valensia yang memeluk Yal dan menggoyang-goyangkan badan kekar itu dengan suara tangisan yang pecah dan menggelegar.!!!!!
"apa yang terjadi, kenapa.? ada apa.? apa yang terjadi.? kenapa.?"
Val bertanya karna bingung dengan apa yang terjadi, dia juga tidak mendengar suara dari layar monitor.!
seluruh perawat dan dokter berusaha menarik valensia yang sudah membawa yal dalam pelukan nya.
"tidak.... tidak.... tidak... Yal..!!! tidak... ku mohon tidak.!!!!!!!"
"YAALLLLLLLLLLL.... BANGUN..!!!!!!! BANGUN YAL, BANGUUUUUUUUUUUUUUUUUN..!!!!"
Valensia berteriak dan menangis sekencang-kencang nya hingga volume suaranya Full..
Valensia bahkan sudah tidak bisa lagi mendengarkan suara manusia atau hewan buas sekalipun.!! semua orang yang menemani pasien di ruangan itu berbondong-bondong melihat keruangan.
Val, yang masih bingung dengan lembut dan sabar merangkul pinggang Valensia agar melepaskan pelukan nya dari Yal..
yaah, Valensia yang sudah lemah menurut saja dengan tarikan tangan Val dipinggang nya dan tim dokter melakukan tugas nya memancing agar jantung Yal memberi respon.
Valensia yang kini berada dalam rangkulan Val terus menangis dan tidak bisa berhenti.!!
ya sekali lagi saya katakan.! bodoh namanya jika seorang Valensia dengan IP tertinggi tidak bisa membaca kondisi pasien yang selamat dan tidak selamat tentu dengan kepintaran nya dia bisa memprediksikan pasien.!!
"tenanglah Valen, semua akan baik saja!"
ucap Val.!
"bagaimana kalau terjadi sesuatu.! bagaimana aku, apa yang harus kulakukan.."
jerit teriakan Valensia pada VaL
dokter masih terus berusaha menangani Yal dengan menggunakan alat stimulasi jantung (defibrilator)
"200 joule (1..2..3 ) kejut!"
dokter kembali lagi memacu
"280 joule (1..2..3 ) kejut"
dokter kembali lagi memacu untuk ke tiga kalinya
"380 joule (1..2..3 ) kejut"
dokter berhenti mengstimulasi untuk sesa'at.
jam 03:47
kondisi Yal semakin melemah, layar monitor menunjukkan angka terbawah yang jauh dari ketidak normalan.!
tim dokter terlihat saling bertatapan dengan rekan nya.
Val yang sudah melepaskan pelukan nya dari pinggang Valensia yang kini berjalan gontai bagaikan orang mabuk menghampiri Yal yang masih membuka matanya dan pelipis matanya terlihat terus basah oleh air mata.
Valen kini berada di samping Yal sedikit menaikkan tubuhnya di sisi ranjang pasien dan kembali mengarahkan tangan kirinya untuk menjadi bantalan kepala yal.
"bang, Valen akan tetap menyayangi abang tidak akan ada kedua ataupun ke tiga kumohon bertahanlah sekalipun abang cacat ketika sembuh atau sudah bukan seorang polisi lagi atau bahkan abang hanya bisa menjadi orang rumah tidak apa-apa Valen akan menjaga abang dengan cara apapun."
bisik Valen dengan lembut dan penuh dengan nada kesedihan mungkin saja sa'at ini Yal semakin terpuruk melihat sisi rapuh dari gadis kecilnya, mendengar isak tangis gadis kecilnya sepanjang malam.
tepat pukul 04:33:55 detik
mata Yal tetap terbuka dengan kepala miring yang diarahkan Valensia untuk menatap nya kehangatan disekujur tubuhnya perlahan berkurang tidak ada pergerakan dari layar monitor justru layar itu menunjukkan angka merah.!
suasana seakan gelap berkabut hitam.! siapun insan yang terjebak dalam kabut hitam ini pasti tidak akan bisa menemukan jalan terang keada'an Yal semakin kritis..
suara tangisan Val yang sudah dibendung sejak pertama ia tiba memecahkan dan menambah isak tangis di ruangan yang mematikan ini yang sudah basah penuh peluh.!
Val yang sudah peka mendekat memeluk Yal dan berusaha kuat semampunya dan menatap iba wajah Velensia kekasih yang paling disayangi oleh abang kandungnya itu.
sungguh Valensia berada dalam keada'an style yang kacau tak tertolong lagi terus menatap dan mengingat setiap menit detik tanpa lupa sedetikpun setiap kali Yal drop ia ingat betul jam menit dan detik keberapa.
04:46:11
terdengar suara erangan yang serak dari mulut Yal, perlahan dadah nya naik dan turun, seperti music yang diputar kemudian di pausekan kembali ujung kaki dan dada nya mulai menarik menegang..!!
hai readers tersayang, tolong genggam erat tangan thor untuk melanjutkan kisah ini..😭😭
perlahan kepala Yal mengarah keatas hingga terlihat urat-urat nadinya karna mendongakkan kepala dan mulut nya terbuka seketika wajah nya memerah seakan sakit yang ia rasakan siap membomm tenggorokan nya.!!!!
"aaaaaaaa....aaaaaa....aaaaaaaaaa"
terdengar suara serak erangan piluu dari mulut yal. seakan ingin berteriak dan memohon kepada dokter dan tim medis yang ada disekeliling nya untuk segera menolong nya atau menyuntik mati tubuhnya karna sudah tidak mampu menahan lukanya.
Valensia semakin kacau dan secara refleks naik di bed pasien entah mendapat kan tenaga dari mana ia langsung memeluk dan mengarahkan kepala Yal didadanya. sekarang posisi Yal setengah duduk seakan sedang bersandar dan tubuh Valensia menjadi sandaran punggung dan kepala Yal.
untuk kali pertama bagi bibir Valensia tanpa tau apa yang ia harus lakukan terus menerus menciumi dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus di mulai dari kening, pipi dan bibir bersama dengan air mata nya dan air mata jeritan kesakitan Yal seakan menyatu menjadi satu di wajah masing-masing.
TEPAT PADA JAM 04:50
tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing................
tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing.................
tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing..................
Suara bel layar monitor, suara nya tidak bisa disanggah oleh mahkamah agung di pengadilan atau di tuntut oleh KPK dan juga presiden sekalipun.! tidak akan ada yang bisa menggentikan suara bel yang panjang dan melengking itu.!!!!!
segera dokter dengan langkah pertama meletakan jarinya dan memeriksa denyut nadi yal dengan meraba area leher tepatnya diarteri karotis pasien kemudian mengecek pernafasan yal tepat dihidung.
dua tahap dengan hasil yang sama, kemudian dokter melakukan tindakan ketiganya dengan menyalakan senter dan mengarahkan nya kebola mata kanan dan kiri yal secara bergantian.
namun kedua bola mata itu tepatnya dilingkaran paling kecil yang berada ditengah bola mata yal, ada bagian yang sudah mengecil dokter menghentikan seluruh tindakan nya.
sesa'at kepala Yal tergeser entah bagaimana bisa dan keningnya berada tepat dibibir Valensia dengan matanya yang masih terbuka seakan menatap dada tempat hati Valensia berada, tempat dimana ia berada diposisi yang tidak tergantikan dihati gadis kecilnya kesayangan nya.
"ma'afkan kami pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain."
ucap dokter itu pada Val dengan menundukkan kepala beberapa tim medis ikut menangis sekalipun itu tindakan yang melnggar kode etik keperawatan, mereka seakan merasakan luka dan pilu yang dialami valensia.
Val yang sudah tidak bisa membendung lagi menangis dengan suara yang tidak lagi terkontrol seketika jalan buntu yang suram beserta jurang yang juram siap dilompati valensia..
ditambah lagi ketika mendengar perkata'an perawat kepada dokter.
"segera tentukan waktu kematian nya dok"
seru perawat yang bertugas untuk mengambil data pasien.
Setelah melewati pemeriksa'an dan mendapatkan tindakan medis dengan teliti dan terbaik saya sebagai dokter ***XXX yang menangani pasien dan bertanggung jawab penuh pada gugatan apapun menyatakan bahwa :
jum'at tanggal 15 januari 2016 pasien atas nama
"BRIPDA YALRISMAN HUL"
umur 25 tahun
jenis kelamin laki-laki
pekerjaan seorang bintara polisi berpangkat BRIPDA
TELAH TUTUP USIA dan menghembuskan nafas terakhir tepat pada pukul 05:00 WI*****
selesai dokter itu berbicara suara tangis pecah sepecah pecahnya.!! kesedihan teramat dalam menyelimuti awan kehidupan Valensia dan Val melihat langsung detik-detik Yal menghembuskan nafas terakhir nya.
"tidak......... tolong siapapun tolong..!!!!!! kumohon bang Yal.!!!! BANGUNNNNNN.!!!!! BANGUNN..!!!!!!! bangunnnn, ku mohon bangun!!!!".
seakan menggila Valensia berteriak kencang sekencang-kencangnya.!! memeluk erat Yal hingga dokter kewalahan melepaskan semua alat medis yang melekat ditubuh Yal..
akhirnya tim medis pasrah dan memberikan waktu pada keluarga memeluk erat tubuh kekar yang perlahan kaku dan dingin itu.! beberapa waktu kemudian dokter berhasil melepaskan seluruh alat medis pada tubuh yal.
"haaaa,, bang😭😭😭😭😭😭😭😭 Tuhan jalan ku buntu"
itulah kata yang diucapkan oleh Val sa'at tau sudah tidak ada harapan untuk abang nya hidup dan itulah kalimat yang sempat terdengar ditelinga dan di ingat oleh Valensia..
saat itu seakan mengingat janji nya Val bangkit melepaskan genggaman tangan Yal yang beberapa jam lalu digenggam nya dan memeluk Valensia dengan penuh kehangatan.
"ada aku Valensia, kamu tidak akan sendiri."
ucap val dengan derai air matanya.
hari itu Yal langsung di kerumuni oleh seluruh anggota polri dari memandikan hingga keberangkatan menjadi tanggung jawab penuh seluruh anggota kepolisian menuju pulau nias tepatnya di kota Gunungsitoli.
kini Yal sudah dimandikan secara negara oleh pihak kepolisian perlahan tubuh kekarnya di baluti kain sementara dan akan diganti dengan seragam dinas PDH dan dibawa di polsek XXX untuk penghormatan terakhir..
sa'at dibawa keluar ada banyak media dan kamera menangkap suasana mengerikan ini.
hai readers sa'at ini thor hanya bisa bilang "kuatkan thor menulis kisah ini tuhan"
Valensia yang diberi izin oleh pihak rumah sakit dan asrama langsung di bawa pulang oleh Val sepanjang perjalanan ia memilih bersandar di peti mati yang ditutupi sebuah kain bendera merah putih..
Val hanya bisa menangis menutupi wajah nya sebelum berangkat dengan menaiki pesawat terbang milik negara seorang rekan memberikan seluruh barang Yal dan sweater yang di kenakan sa'at tertusuk.
karna Valensia hanya menggunakan piyama dan rasanya tidak enak dipandang Val memutuskan untuk memasangkan sweater Yal.
Valensia sungguh tidak menyadari apa-apa saja yang dilakukan padanya namun karna kesedihan mereka yang menggila membuat seluruh rombongan polri ikut menangis bersama.
hingga beberapa jam mereka tiba dibandara udara binaka dan langsung di sambut oleh mobil ambulance milik kepolisian gunungsitoli polisi bersenjata lengkap mengangkat peti dengan penuh kegagahan dan memasukkan nya di dalam mobil ambulance.
seluruh keluarga besar yang sudah menunggu kedatanga. seketika menghancurkan ruangan tunggu dengan isak tangis yang menggelegar dan membuat siapapun akan ikut menangis.
tangis pilu seorang ibu dan ayah
jeritan pilu seorang tunangan dan sekaligus gadis kecil kesayangan
kesedihan yang tidak berdaya pada Val.
sungguh ini hari kehancuran besar-besaran dihati keluarga HUL dan Valensia.!!
beberapa hari berlalu tiba sa'at nya hari perpisahan terakhir antara Yal dan semua manusia di bumi, Yal dibawa di tempat peristirahatan terakhirnya tepat ditanah milik keluarga Hul yang juga berada di halaman luas rumah nya.
remuk tidak bertulang, menangis tidak bersuara, mendengar tapi tidak terdengar, mati tapi tidak dikubur. itulah rasa hancur yang dirasakan oleh Valensia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 475 Episodes
Comments
mingming
😭😭😭😭😭😭
aku menjadi sebelum menikah.💔💔💔💔
2021-09-27
1
Widya febriana
nyeseek aq thoor 😭😭
2021-09-24
2
ibuna A3
deskripsi novelmu sangat terperinci thor,keren,seakan kita ikut merasakannya😭😭😭😭
2021-07-12
3