...Mulai...
...Kamis,17 Desember 2020...
...Jam : 09.20...
.............
.......
.......
Setelah mengantar Kyosuke dan Fhume kerumah mereka masing masing,Hinata mengendarai mobil nya menuju ke kediaman Hyuga,tapi saat dijalan dia melihat seorang gadis yang sedang dihadang oleh para pria berandalan,jumlahnya ada 3orang
Hinata awalnya dia tidak peduli dan akan melanjutkan perjalanan nya menuju rumah,tapi karena dia orangnya tidak tegaan
Dia memutuskan untuk menolong gadis itu,Hinata menghentikan mesin mobil nya dan keluar dari dalam mobil,berjalan dengan santai nya menuju ke sebuah gang kecil dimana dia melihat gadis itu diseret dari jalanan menuju gang sempit itu
.
.
.
.
.
Hinata mendengar salah satu dari mereka berbicara
"Hei cepatlah bawa gadis itu kehadapanku"
"Lepaskan aku" teriak gadis itu
"Hahahaha terus saja teriak,karena tidak akan ada yang menolong mu"
"Tolong tolong "
"Hiks hiks aku mohon lepaskan aku" lagi lagi gadis itu memohon sembari menangis,sedangkan Hinata,dia masih berdiri tidak jauh dari tempat itu,dia tidak boleh gegabah dalam bertindak jadi dia perlu menganalisa kekuatan lawannya terlebih dahulu,tapi saat melihat gadis itu akan dilecehkan membuat dirinya geram,dengan cepat dia berjalan dan menghampiri ke empat nya
"Wah wah ada orang ternyata"Ke empat orang itu menoleh dan mendapati Hinata disana
"Siapa kau,sebaiknya jangan ikut campur" ujar salah satu berandalan itu
Mereka belum melihat Hinata sepenuhnya,karena Hinata berada dalam kegelapan menyamarkan wajahnya dan saat cahaya lampu menerangi wajah cantik Hinata,mereka semua terkejut gadis itu mau cari mati ya pikir mereka
"Wah tak kusangka ternyata ada mangsa baru" ujar sang bos
"Lepaskan gadis itu"
"Siapa kau menyuruhku untuk melepaskan gadis ini"
"Kau tidak perlu tau siapa aku,cepat lepaskan dia" geram Hinata menahan kesal
"Brengsek kau bawa gadis itu kehadapanku"marah sang bos karena Hinata tidak menanggapi apa yang dia katakan
Salah satu dari mereka maju dan menghampiri Hinata tapi dalam seperkian detik mereka semua melongo
Apa yang terjadi barusan, itulah yang mereka pikirkan,semua itu terjadi terlalu cepat dan membuat kinerja otak mereka melamban dengan apa yang terjadi barusan
Hinata terkekeh
"Khekhe mau melawan eh"tanya nya meremehkan,badannya aja yang gede tapi ternyata kekuatan nya, kekuatan berbie baru sekali terjang sudah KO pikir Hinata
"Sialan kau"dan sekarang bos dari dua orang berandalan itu marah dan menyerang Hinata bersama anak buah nya yang belum mendapatkan luka, pada akhirnya terjadi perkelahian diantara Hinata dan para berandalan itu
Perkelahian itu tidak adil karena satu lawan tiga, tapi bukan Hinata namanya kalau tidak bisa membuat mereka bertekuk lutut dihadapan nya
Hinata terus menghidari pukulan pukulan dari lawannya, sampai sampai salah satu dari mereka meninju wajah Hinata,Hinata tersungkur dan membuat gadis itu mendecih
"Bajingan berani sekali kau menghajar wajahku" teriak Hinata marah dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah,Hinata meludahkan darah nya,sekarang dirinya tidak akan main main lagi
Hinata langsung berlari kearah salah satu dari mereka dan
bruk
Brukh
Brakh
Hinata menendang,memukul dengan membabi buta hingga pada akhirnya lawannya tak sadarkan diri,dia berdiri dan menghadap sang bos dari berandalan itu dan anak buahnya yang satu lagi
Hinata menyeringai,seringaian yang membuat kedua berandalan itu bergidig ngeri,mereka tak menyangka gadis yang mereka anggap lemah,ternyata memiliki kekuatan seperti monster
Hinata berjalan menghampiri keduanya dan
Bruk
brukh
brakh
Hinata mengira kalau ketiga berandalan itu sudah pingsan, tapi ternyata sang bos masih sadar dan kejadian selanjut nya terjadi begitu cepat
"Awas" teriak gadis yang ditolong Hinata,terlambat Hinata sudah tertusuk oleh pisau itu,saat dirinya berbalik tepat preman itu menghunuskan pisau itu keperut Hinata
Argggh
Hinata menggeram menahan rasa sakit akibat tusukan pisau,dia dengan paksa melepas pisau yang tertancap diperutnya dan menghampiri sang bos
"Kau berani sekali melukaiku" teriaknya semakin murka,sedangkan bos berandalan itu bergidig ketakutan,gadis ini benar benar membuatnya terintimidasi dengan tatapan tajam dan menusuk milik Hinata
Dengan cepat Hinata menghajarnya dan kegelapan menguasai sibos berandalan itu
"Apa kau baik baik saja" tanya Hinata kepada gadis yang ada dihadapan nya
"Akh" gadis itu terkejut karena mendengar pertanyaan Hinata dan memekik panik melihat luka sayatan diperut Hinata
"Luka mu"tanya nya khawatir
"Tenang saja aku baik baik saja "Ujar Hinata sambil meringis menahan rasa sakit diperutnya dan pada akhirnya Hinata jatuh pingsan dan ditolong oleh gadis yang sudah ditolong olehnya
.
.
.
Pro
.
.
.
Aku tidak tau siapa gadis yang sedang terbaring ditempat tidur ku,dia adalah gadis yang sudah mau menolongku dari para berandalan yang hampir melecehkanku
Aku benar benar bersyukur pada Tuhan karena sudah membawa sang malaikat padaku ,tapi pada akhirnya dia juga terluka,terkena tusukan dari bos berandalan yang sudah dihajar olehnya sampai babak belur
.
.
.
Normal
.
.
.
Gadis yang ditolong oleh Hinata memutuskan untuk membawa Hinata ke rumahnya,dia merogoh saku rok Hinata dan mendapatkan sebuah kunci yang dia yakini itu adalah kunci mobil
Dengan cepat dirinya memapah Hinata,walaupun dirinya agak kesusahan membawa tubuh Hinata yang sedang tak sadarkan diri
Setelah sampai di depan mobil dengan warna lavender,gadis itu langsung membuka pintu mobil dan memasukan Hinata dan menidurkannya di bangku penumpang,kemudian gadis itu memutari mobil Hinata dan duduk di depan kemudi,dirinya bisa mengendarai mobil karena dia juga merupakan gadis dari keluarga yang kaya raya
Setelah beberapa menit kemudian dia sudah sampai di depan rumah nya, dengan cepat dia turun dari mobil dan memberi tahukan kepada sang penjaga gerbang,agar gerbang segera dibuka,setelah gerbang terbuka, dia kembali menuju mobil dan melajukan mobil milik Hinata itu dan memarkirkannya di garasi ,dan meminta tolong kepada para maid untuk segera memanggil dokter pribadi untuk mengobati luka dalam Hinata akibat tertusuk
Dia membawa Hinata kekamarnya dan membaringkan tubuh Hinata disana,beberapa saat kemudian dokter yang dipanggil pun datang dan segera menolong Hinata,dokter itu mengeluarkan peralatan medisnya
Dia menjahit luka dalam Hinata dengan beberapa jahitan,tadi dirinya beruntung sedang tidak ada kerjaan dirumah sakit karena sudah beres,dan dia mendapatkan telpon dari keluarga gadis itu,bahwa teman gadis itu sedang terluka kena sayatan pisau dan dengan bergegas cepat dirinya mengambil alat medis tak lupa juga dengan alat untuk menjahit luka dalam
"Bagaimana keadaannya dok" tanya gadis itu kepada dokter
"Beruntung kau cepat menghentikan pendarahannya dan menelpon ku,karena kalau tidak mungkin dia sudah kehabisan darah"
"Hah...syukurlah,terimakasih dok"gadis itu menghela napas lega, karena Hinata tidak apa apa,dan berterimakasih kepada dokter
"Kalau begitu saya permisi nona"
"Ha'i,sekali lagi terimakasih dok"
"Ya" balas dokter keluarga itu dan pergi meninggal kan kamar gadis itu,gadis itu memandang Hinata dengan ekspresi wajah yang merasa bersalah
"Hah" lagi lagi dirinya menghela nafas
"Aku tidak tau siapa gadis yang sedang terbaring ditempat tidur ku,dia adalah gadis yang sudah mau menolongku dari para berandalan yang hampir melecehkanku
Aku benar benar bersyukur pada Tuhan karena sudah membawa sang malaikat padaku, tapi pada akhirnya dia juga terluka,terkena tusukan dari bos berandalan yang sudah dihajar olehnya sampai babak belur"
Monolog nya,kemudian gadis itu langsung keluar dari kamarnya,biarkan malaikatnya tidur dikamarnya,dan dia akan tidur di kamar tamu
.
.
.
Mansion Hyuga
"Shion cepat jawab Tousan dimana Hinata "
"Gomene Tousan aku tidak tau dimana Hinata-ne sekarang "
"Cih gadis itu pergi ke mana,di sekolah berbuat onar dan membolos,dan sekarang belum kembali,awas saja kalau sudah kembali akan aku hukum" Geram Hiashi walaupun sebenarnya dirinya sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya itu,dari pagi sampai sekarang gadis itu belum kembali dan ini sudah jam 3 dini hari,apa jangan jangan terjadi sesuatu pada anak nya itu,karena sejak tadi dirinya merasa gelisah
"Hah" Hiashi menghela nafas
"Ya sudah Shion sebaiknya kamu kembali ke kamar mu,ini sudah malam sebaiknya kamu tidur "
"Tapi Tousan"
"Tidak ada tapi tapian Shion "
"Ha'i" jawab Shion pasrah
Shion benar benar merasa khawatir kepada Hinata,apalagi sang Ayah mengatakan,bahwa dia akan menghukum Hinata, jika gadis itu sudah kembali
.
.
.
.
.
.
Mentari pagi bersinar dari timur dan sinarnya menerobos ke kamar seorang gadis yang sedang tak sadarkan diri sejak kemarin,entah tak sadarkan diri atau justru dirinya langsung tertidur lelap karena merasa nyaman di kasur yang empuk itu
Cahayanya yang menyilaukan mata itu mengganggu tidurnya dan gadis itu menggeliat tapi kemudian meringis menahan rasa sakit diperutnya
Apa yang terjadi pada dirinya kenapa dia merasa sakit di perut dan sekelebat ingatan nya tentang apa yang terjadi tadi malam,membuatnya sadar bahwa dia tertusuk oleh pisau
Tapi siapa orang yang sudah menolongnya,apakah gadis yang sudah ia tolong fikirnya
Ceklek
Suara pintu yang dibuka mengalihkan atensinya kearah pintu yang dibuka secara perlahan dan menampilkan sesosok gadis cantik dengan membawa nampan di tangannya
"Kau sudah bangun " tanya gadis itu
"Ya" jawab Hinata pendek
"Khehehe...jawabanmu pendek sekali" gadis itu terkekeh dan memberi pertanyaan
"Aku memang seperti itu" jawab Hinata acuh
"Kau tidak perlu takut padaku,aku yang menolong mu"Ah jadi benar gadis ini yang menolongnya, Hinata menjawab dengan apa adanya hanya ingin berwaspada siapa tau dirinya diculik
Tapi ternyata dugaannya salah setelah menelisik gadis yang ada dihadapan nya dari ujung kepala sampai ujung kaki dan lagi lagi tebakan nya benar,gadis itu adalah gadis yang sudah dia tolong dari para berandalan
"Terimakasih " ujar Hinata
"Untuk apa "
"Tentu saja karena mau menolongku"
"Harusnya aku yang berterimakasih padamu bukan sebaliknya " jawab gadis itu
"Ngomong ngomong siapa namamu" lanjutnya
"Namaku Hyuga Hinata,kau" tanya nya balik
"Namaku Himeka Itska,salam kenal ya Hinata "
"Huum salam kenal juga Himeka " angguk Hinata
"Kalau begitu ini makanlah"
Ujar Himeka dan menyodorkan nampan yang dari tadi dia pegang,Hinata menerimanya dengan baik kemudian dia memakan makanan itu sampai tandas tak tersisa,sedangkan Himeka tersenyum manis ternyata lahap juga makannya fikirnya
End flashback
.
.
.
.
...Tbc...
...***Selesai...
...Kamis,17 Desember 2020...
...Jam :09.38...
...Dipublikasikan: Kamis,17 Desember 2020...
...Jam : 09.39***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments