Setelah kepergian Shion,Hinata memutuskan untuk beristirahat,dan Hinata membaringkan tubuhnya kemudian menutupi tubuhnya dengan selimut hangatnya dan mulai terlelap menuju alam mimpi,sedangkan Shion yang masih berada diluar kamar Hinata hanya bisa tersenyum,dia sangat senang karena dia bisa mengobrol dengan Hinata,sungguh dia tak menyangka bahwa dia memiliki kesempatan itu
Apakah dia harus berterimakasih kepada ayahnya,karena sudah menghukum Hinata dan dia yang harus mengobatinya dan bahkan mengobrol dengan Hinata,walaupun Hinata selalu berbicara dengan ketus,dan dia berharap bahwa Hinata bisa menerima dirinya dan bahkan bisa mengobrol kembali seperti tadi layaknya seorang kakak dan adik,walaupun sedikit demi sedikit yah semoga saja fikirnya
Shion langsung pergi meninggalkan pintu kamar Hinata dan memasuki kamarnya,kemudian dia berjalan menuju ranjang nya yang empuk dan menaikinya,dan membaringkan tubuhnya setelahnya dia menarik selimut hangatnya dan mulai terlelap menuju alam mimpi
"Oyasumi Hinata-ne" bisiknya
.......
.......
.......
.......
.......
Pagi hari yang sangat bahkan lebih cerah dari biasa nya,dan matahari terbit dari persembunyiannya menyinari dunia dengan sinarnya,dan sinarnya menerobos ke sela sela jendela kamar seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya,karena merasa terganggu oleh sinar matahari,gadis itu mulai mengedipkan matanya dan perlahan mata itu terbuka dan memperlihatkan mata amethys nya yang indah
Setelah bangun dari tidur yang menurutnya sangat nyenyak,walaupun keadaan tubuhnya yang masih merasakan rasa nyeri akibat cambukan yang Hiashi berikan padanya kemarin malam
Ah ayahnya itu benar benar membuatnya kesal dan bahkan dia ingin sekali menghajar wajah tua bangka itu,tapi dia tidak mungkin melakukannya, kalau saja dia tidak takut akan dosa dia pasti akan menghajar balik ayahnya,atau mungkin sampai tulang tulang keropos itu sampai patah fikirnya dan setelah memikirkan hal yang membuatnya sakit kepala,Hinata memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang menurutnya sangat lengket,tidak lengket gimana coba orang kemarin malam dia tidak mandi,akibat luka yang dia dapatkan dari ayahnya dan lukanya yang kembali terbuka
Sedangkan ditempat lain seorang anak laki laki sudah siap dengan seragam sekolahnya,kemudian dia pergi meninggalkan kamarnya dan berjalan menuju ruang makan dimana keluarganya sedang duduk dimeja makan dan dia juga ikut bergabung dengan ayah,ibu dan kakaknya lalu mendudukan diri dikursinya
"Selamat makan" ucap mereka serempak dan memulai acara sarapan pagi yang hanya ditemani oleh keheningan ,karena menurut mereka sangatlah tidak sopan jika makan sambil berbicara dan itu merupakan adat mereka yang sudah diturunkan dari nenek moyang mereka
Setelah selesai dengan sarapan paginya,dia beranjak dari duduknya dan berpamitan untuk pergi kesekolahnya
"Aku berangkat " ujarnya
"Hati hati Sasu-kun " ujar ibunya
"Hn" balasnya
"Hey suke kau tidak pernah berubah ya,selalu saja kau mengeluarkan kata kata alienmu yang membuat kami bingung untuk mengartikannya "tanya kakaknya kesal,karena adiknya itu selalu bersikap datar sama persis seperti ayahnya yang selalu datar,dan kenapa hanya dirinya yang berbeda dari pria pria datar itu,tentu saja beda dia selalu murah tersenyum, sedangkan adik sama ayahnya itu tak pernah tersenyum sama sekali,sepertinya kedua orang laki laki itu tidak tau bagaimana caranya tersenyum
"Jangan mengubah nama orang sembarangan Aniki"geram Sasuke karena kakaknya dengan se enak jidatnya mengganti nama dirinya
"Sudahlah Itachi, kau tau sendiri adikmu seperti apa " suara berinton milik Fugaku menginterupsi keduanya sedangkan Sasuke hanya memutar bola mata nya bosan
"Sudah sudah Sasu-kun,sebaiknya kamu berangkat sekolah nanti kamu kesiangan loh "Mikoto kembali bersuara dan mengingatkan anaknya agar segera berangkat kesekolahnya
"Baiklah aku berangkat" pamit Sasuke dan pergi meninggalkan ruangan makan
Setelah meninggalkan ruangan makan,dia berjalan menuju sebuah lemari besar dan menemukan beberapa kunci yang menggantung didalamnya,kemudian dia memilih kunci mobil yang berwarna merah,setelah membawa kunci mobilnya,dia langsung pergi menuju halaman rumahnya yang sangat luas dan mendapati mobil nya digarasi mobil,dimana mobil mobil miliknya terparkir dengan rapih disana,kemudian Sasuke membuka pintu mobil dan memasukinya kemudian langsung menjalankannya menuju keluar halaman rumahnya,setelah mobilnya berada diluar gerbang,Sasuke langsung tancap gas dan mobil itu membelah jalanan kota Konoha menuju Junior High School
.......
.......
.......
.......
Hinata setelah selesai dengan acara membersihkan dirinya,dia keluar dari dalam kamar mandi,dia berjalan menuju meja riasnya,lalu mengeringkan rambutnya yang basah dengan menggunakan hairdrayer,setelah rambutnya kering dia mulai mengikatnya bak ekor kuda dan pony ratanya dia biarkan tergerai,lalu dia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lemari besar dimana baju seragam dan rok sekolahnya berada
Hinata setelah selesai dengan urusannya dengan baju seragam sekolah dan tas sekolahnya,dia langsung pergi meninggalkan kamarnya dan menutup pintu kamarnya,setelah berbalik betapa terkejutnya dia, saat mendapati Shion dihadapannya
"Eh Sadako" teriaknya terkejut sedangkan Shion mengerucutkan bibirnya,karena kesal disebut sadako oleh Hinata,dan apakah tampangnya ini sangat mirif dengan hantu sadako fikirnya
"Aish Hinata aku bukan sadako"ujar Shion sebal
"Kau,kenapa tiba tiba muncul dihadapanku " tanya Hinata
"Oh,perasaan aku dari tadi disini kok" jawab Shion sambil menempelkan telunjuknya di dagu seolah olah dirinya sedang berfikir,sedangkan Hinata hanya memutar bola mata nya bosan
"Terserah kau sajalah"Setelah mengatakan itu Hinata berniat pergi dan meninggalkan Shion didepan kamarnya,tapi ternyata gadis itu mengikuti dirinya dan itu membuat Hinata merasa risih
"Kau " ujarnya dan menghentikan langkah kakinya,Shion yang berada dibelakang Hinata,dia juga menghentikan langkah kakinya
"Ada apa"tanya nya balik
"Jangan mengikutiku "
"Aku tidak mengikutimu,inikan memang jalannya menuju ruang tamu dan ruang makan kan " tanya Shion heran
Hinata hanya berdiam diri kenapa dirinya begitu bodoh,dan dia juga merasa malu sendiri ,karena mengatai Shion mengikutinya yang jelas jelas jalanannya cuma satu, jadi secara otomatis Shion juga mengikuti langkah kakinya,ah sudahlah fikirnya
Hinata tidak protes lagi,dia membalikan tubuhnya dan berjalan menuju keluar rumah,tapi langkahnya terhenti saat Hikaru menghalangi jalannya dan Hinata hanya mengangkat sebelah alisnya heran
"Ada apa" tanya nya dingin
"Kamu mau kemana Hinata-chan"tanya Hikaru dengan nada lembut yang dibuat buat
"Kau tak lihat kalau aku pakai seragam sekolah,itu artinya aku mau kesekolah,masa begitu saja tidak tau dasar bodoh"jawab dan maki Hinata
Sedangkan Shion hanya melihat perdebatan anatara Hinata dan ibunya dan tidak ada niatan untuk melerainya,walaupun dia melakukan itu yang ada dirinya kena marah oleh dua perempuan yang ada dihadapannya
Pernah suatu hari saat Hinata dan ibunya bertengkar dan saat dirinya mau memisahkan keduanya, tapi malah dirinya yang kena semprot emosi mereka berdua dan malah berakhir dirinya yang kena marah mereka berdua juga dan itu membuatnya tidak akan pernah mau melerai mereka berdua lagi,kalau ujung ujungnya dirinya yang mendapatkan amarah keduanya dan itu sangat menyebalkan baginya,jadi sekarang dirinya hanya bisa menonton walaupun sebenarnya dirinya merasa gemas karena terjadinya adu mulut antara Hinata dan ibunya yang menguras emosi itu
''Sudahlah ini masih pagi kenap..." belum juga Shion menyelesaikan ucapannya,kedua orang itu langsung memotong ucapannya
"Diam" nah kan bener malah dirinya yang kena marah mereka berdua dan membuat nyalinya menciut
Lebih baik dirinya pergi kedapur,terus duduk dengan manis di meja dan memakan makanan yang sudah ibunya pasakan
"Hinata "Suara berinton milik Hiashi menghentikan kegiatan dua orang yang sedang adu mulut itu, siapa lagi kalau bukan Hinata dan Hikaru
"Apa" tanya Hinata sengit,Hiashi yang mendapatkan jawaban sengit dari Hinata hanya bisa memijat pelipisnya
Sungguh ini sangat membuatnya pusing,apalagi saat Hinata selalu mencari ribut dengan istri tercintanya itu
"Sekarang kau duduk di meja makan dan kita makan bersama" jawab Hiashi
Hiashi yang menglihat Hinata ingin mengucapkan sesuatu lebih tepatnya membantah ucapannya,dia langsung mengeluarkan suaranya kembali
"Tidak ada penolakan" katanya tak terbantahkan dan Hinata hanya menghela nafas pasrah
Lagipula dirinya sekarang sedang tidak ingin berdebat dengan ayahnya, jadi jalan terbaik untuk menghindari pertikaian yang selalu terjadi,dia memilih menurut saja dan itu lebih aman daripada harus menguras emosinya sepagi ini
.......
.......
.......
.......
.......
Hinata sekarang duduk di dekat Neji yang merupakan Kakak laki laki nya,didepan ayahnya duduk berdampingan dengan Hikaru,kemudian disisi kiri di duduki oleh Shion dan Hanabi sedangkan sisi kanan diduduki oleh dirinya sendiri dan Neji
"Tumben Nechan mau makan bareng dengan kita semua" tanya Hanabi
"Hn" balas Hinata malas dan jawaban ambigu itu membuat Hanabi kesal
"Aish Nechan jawab yang bener dong" kesalnya
"Ne Hanabi-chan sebaiknya kita makan yah,nanti ngobrolnya dilanjutkan lagi " nasihat Shion
"Baiklah" balas Hanabi mengalah Shion hanya tersenyum dan keheningan datang kembali, kemudian hanya terdengan suara dentingan sendok dan garpu yang beradu
Beberapa menit kemudian Hinata menyelesaikan makanannya dan beranjak dari duduknya,tapi lagi lagi Hiashi mengeluarkan suaranya
"Hinata"
"Ada apa" tanya Hinata malas
"Hari ini kau berangkat dengan Shion " perintah Hiashi,sedangkan Hinata melotot tak percaya bahwa ayahnya menyuruh dirinya untuk pergi kesekolah bersama dengan Shion
"Aku tidak mau,bukannya dia selalu diantar oleh supir atau Neji " tolak Hinata
"Neji tidak bisa mengantar Shion,dia sibuk dan pagi ini dia ada rapat dikantor,sedangkan supir akan mengantarku pergi bersama Hikaru keluar kota" balas Hiashi panjang lebar
"Baiklah,tapi untuk kali ini saja,tapi jangan senang dulu,aku mau melakukan ini semua karena terpaksa ingat itu" balas Hinata
"Shion pergilah ke sekolah bersama Hinata " perintah Hiashi
"Ha'i tousan" balas Shion
Hinata setelah mendengar perintah Hiashi dan mendapat jawaban dari Shion,dia langsung berjalan menuju keluar rumah dan di ikuti oleh Shion dibelakangnya
Sejak saat itu Hinata dan Shion selalu berangkat bersama akibat Hiashi yang terus menekan Hinata dan Hinata dengan terpaksa berangkat ke sekolah bersama dengan Shion ,karena selalu berangkat bersama,sedikit demi sedikit Hinata mulai menerima kehadiran Shion didalam hidupnya,bahkan Hinata juga tak tanggung tanggung suka memberikan senyuman manisnya kepada Shion dan senyumannya selalu dibalas oleh senyuman tulus milik Shion
Dan sejak saat itu mereka tidak pernah bertengkar lagi malahan semakin lengket,bahkan teman teman disekolahnya merasa heran dengan perubahan sikap Hinata terhadap Shion dan keakraban itu terjalin sampai mereka untuk memutuskan sekolah disekolah yang sama kembali di SMA Konoha High School
End FlashBack
.......
.......
.......
.......
.......
...Tbc ...
...Selesai...
...Sabtu,09 Januari 2021...
...Jam : 12.19...
...***Hai semuanya authoor harap kalian suka dengan cerita author yang Abal abal ini, bagaimanapun juga authoor masih amatiran dalam membuat cerita 🤗...
...Selamat membaca semuanya 😘...
...Dipublikasikan : Sabtu,09 Januari 2021...
...Jam : 12.23***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments