Malam hari.....
" Ibu...." Lea duduk di kasur Sina seraya menatap Sina dengan dalam.
" Lea... mengapa kamu kemari? bukankah kamu harus bekerja malam ini?" Tanya Sina, berusaha untuk bangkit walau hanya duduk saja.
Lea tersenyum menanggapi pertanyaan Dina seraya menggeleng kepala." Tidak lagi Bu, Lea akan keluar dari situ bekerja. Lea akan cari pekerjaan baru," imbuhnya tanpa berbohong.
" Kenapa nak? bukan kah kamu sendiri yang bilang kalau gaji disitu lumayan untuk kebutuhan hidup kita?" sahut Sina sedikit kecewa, Lea selalu tersenyum meski air matanya hampir jatuh.
" Iya itu benar Bu, tapi... tapi Lea sudah di pecat Bu karena ada pelayan baru." Dustanya, kebohongan adalah sasaran empuk yang pantas ia ucapkan untuk keadaan saat ini.
" Huf... Ibu tidak bisa berbuat apa-apa nak, selain kamu yang Ibu harapkan."
" Ibu tenang saja, Lea akan cari pekerjaan baru. Lea berjanji akan selalu menjadi seorang wanita yang kuat menghadapi segalanya."
Lea memang sudah mengambil keputusan bahwa dia akan keluar dari Bar itu. Dia sudah menghubungi Jer untuk memberitahu sebelum ia menemui Sina.
"Ibu hanya bisa bantu doa nak, maafkan Ibu yang tak berguna ini," lirih Sina.
" Ibu... kalau Ibu putus asa begini bagaimana caranya Lea bisa semangat? senyuman dan doa Ibu adalah semangat Lea untuk bangkit." Lea memeluk hangat tubuh Sina. Butiran bening jatuh, dengan sigap ia menyeka.
" Terima kasih nak."
' Maafin Lea Bu. Lea gak sanggup untuk ceritain yang sebenarnya pada Ibu, Lea takut Ibu tambah drop lagi kalau tahu yang sebenarnya terjadi pada Lea. Lea bisa menghadapi semua ini sampai titik kemampuan Lea.' Batin Lea.
" Ibu tidur ya," Lea menyelimuti tubuh Sina kemudian memberi kecupan hangat pada pipi Sina.
" Kamu juga langsung tidur sana ya nak. Besok saja cari kerjaan lagi."
" Iya Bu," Lea tersenyum lalu melangkah pergi kembali ke kamarnya.
****
Esoknya .....
Lea sudah selesai bersiap siap untuk mencari pekerjaan pagi ini juga.
" Ibu... Lea langsung berangkat ya cari kerja." Ucap Lea pada Sina.
" Uhuk....uhuk... iya nak, semoga bisa langsung dapat kerja ya." Sahut Sina, Lea mengangguk kemudian mencium punggung tangan Sina.
" Da Ibu...." Lea langsung melangkah dengan cepat.
" Pokoknya bagaimana pun caranya aku harus segera dapat pekerjaan." Gumam Lea.
Ia melintasi pinggiran jalan yang cukup sepi karena ia baru saja melewati gang perumahan.
Ditengah jalan, Lea bertemu dengan seorang anak kecil yang berjualan bunga dipinggir jalan.
"Bunga... bunga.... Bu.... Pak... Kak... beli bunganya donk.... Ibu.... Kak... beli bunganya..." Teriak anak kecil itu yang membawa macam macam bunga buatan.
" Dek..." Lea mendekat kepada anak kecil itu.
" Kak... beli bunganya donk Kak, saya gak makan dua hari ini Kak karena gak ada yang beliin jualan saya. Saya mohon beli bunga saya Kak..." Ucap anak laki laki itu, pakaiannya kumal, wajahnya kusut rambutnya berantakan benar benar terlihat tidak terurus.
' Kasihan sekali adik ini! ternyata masih banyak orang yang lebih kesulitan untuk mencari makan hidup selain diriku. Aku ingin sekali menolongnya, tetapi aku tidak ada bawa uang selain bekal yang aku buat. Baiklah, jika aku tidak bisa membantu dalam materi mungkin aku bisa membantu dalam segi kebutuhan.'
" Adik.. maaf ya Kakak gak punya duit untuk beli bunga kamu. Tapi Kakak punya makanan untuk kamu, kamu makan aja ya," Lea menyerahkan bekalnya itu kepada anak kecil tersebut.
"Terima kasih banyak Kak!" Terlihat kebahagian yang sangat mendalam dari anak kecil itu.
" Iya sama sama dek."
' Menerima makanan saja sudah membuat dirinya bahagia, semoga adik itu bisa mendapatkan hidup yang layak.' Batin Lea.
Anak kecil tadi sudah pergi menjauh sedikit, tampak bahwa dia sedang menikmati makanan Lea dengan rakusnya.
"Huf... aku harus segera mencari pekerjaan lagi." Gumam Lea.
Sudah sampai siang hari Lea mencari pekerjaan tetapi tetap tidak ada yang menerima dirinya. Dia sudah hampir putus asa, tetapi disaat ia hendak pulang tiba tiba ia melihat ada sebuah Rumah makan kecil sederhana lagi.
Ada sebuah pamplet bertuliskan.
' Menerima seorang pelayan wanita'
" Yey!! aku harus melamar pekerjaan." Bahagianya Lea. Ia memasuki rumah makan tersebut.
" Permisi...." Lea masuk.
" Iya, ada apa?" Seorang wanita yang sepertinya pelayan juga mendekat pada Lea.
" Saya.. saya mau melamar pekerjaan Mbak!"
" Ouh... silahkan!"
Mereka berdua pun melangkah beriringan menuju pemilik rumah makan tersebut.
" Saya terima kamu!" Ucap pemilik RM. itu setelah melihat kriteria dari Lea.
" Terima kasih Bu." Ujar Lea penuh kebahagiaan.
" Sama sama! mulai besok kamu sudah boleh bekerja lagi."
" Baiklah, kalau begitu saya permisi Bu." Lea tersenyum hangat kemudian melangkah pergi.
" Akhirnya aku dapat pekerjaan lagi." Gumam Lea dengan bersyukur.
****
Like komen dan vote
SALAM ^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Mila Sutari
itu ibunya si mafia
2021-07-26
0
sevina
semangat lea
2021-04-14
1
Septy Cweet
semangat lea
2021-02-18
3