" Ibu, Lea berangkat bekerja yah." Lea mencium punggung tangan Sina, Ibunya.
Sina mengangguk sambil tersenyum kepada Lea. " Iya nak, kamu hati hati ya di jalan. Ingat, setiap usaha yang di sertai dengan doa pasti akan membuahkan hasil yang terbaik." Pesan Dina dengan lembut.
" Amin, Lea akan terus semangat bekerja demi Ibu." Ucap Lea, Sina mengusap lembut rambut Putri tunggal nya itu.
" Ya udah, kalau gitu Lea pergi ya Bu! daa..." Lea melambaikan tangannya setelah melangkah keluar dari rumah.
Sina menghela nafas dengan dalam melihat setiap perjuangan yang Lea lakukan.
" Semoga setiap kerja keras mu tidak sia sia nak. Hanya kamu harapan Ibu satu satunya, apalagi setelah Ayah mu meninggal. Tidak ada lagi yang membiayai kebutuhan hidup kita selain kamu yang selalu berusaha setengar mungkin. Ibu sangat menyayangi mu, kamu adalah kebanggaan Ibu, Lea." Gumam Sina, iya sudah sakit sakitan sekarang ini dan hanya bisa berbaring lemah di atas kasur.
******
Bar The Lvy Terkenal di California...
Lea baru selesai mengganti pakaian nya sebagai pakaian kerja di Bar tersebut. Setelah itu ia pun langsung mengambil bagian dalam pekerjaan untuk melayani para pengunjung yang memesan minuman.
" Ini Tuan, silahkan..." Lea meletakkan sebotol bir di meja pengunjung.
" Thank you..." Banyak para pengunjung yang kian jam kian bertambah banyaknya.
Lea pun kembali melakukan rutinitas biasanya sampai benar benar membuat dirinya kewalahan menerima setiap pesanan. Apalagi hanya ada tiga orang pelayan saja yang bekerja. Tetapi tak mengurangi semangat Lea untuk terus melayani para pengunjung.
" Bir alkohol tiga!" Suara seorang Pria dengan tegas, Lea mengangguk mengiyakan saja kemudian berlalu pergi.
" Ini Tuan..." Lea menyerahkan bir tersebut di meja pria tadi. Lea tidak dapat melihat dengan jelas sosok pria itu, bahkan dia tidak membayar langsung. Lea hendak meminta bayaran tetapi pria itu sudah tak terlihat lagi sehingga membuat nya putus asa.
" Huf... pasti nanti dia kembali lagi kemari." Gumam nya putus asa.
Jam terus berputar, kini waktu telah menunjukkan pukul 23.45 berarti sudah tengah malam.
" Sudah pukul segini tetapi pengunjung makin bertambah bukan malah berkurang. Aku merasa kantuk jadinya, aku harus ke toilet cuci muka dulu." Gumam Lea.
" Jer, aku ke toilet bentar ya." Ujar Lea pada Jer salah seorang pelayan juga.
" Iya! tapi kamu cepat ya kemari lagi." Balas Jea, Lea mengangguk kemudian melangkah pergi.
Setelah mencuci muka, Lea hendak segera kembali ke Bar, tetapi ia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.
" Sorry...sorry..." Ucapnya dengan gugup, Lea hendak melanjutkan langkahnya lagi, namun tiba tiba ia di tarik oleh orang yang bertabrakan dengan nya tadi. Berketepatan beberapa langkah lagi ada beberapa kamar, Lea di bawa masuk kedalam kamar tersebut.
"Lepaskan aku!!! lepas......" Teriak Lea yang terus meronta-ronta agar di lepaskan. Bukanya di lepaskan, ia malah di lemparkan dengan kasar di atas ranjang.
" Awas!!!" Pekik Lea, ia berdiri dan hendak melangkah keluar, tetapi sayang pintu sudah terkunci. Lampu redup membuat Lea tak dapat mengenali siapa Pria itu.
" Siapa kau? apa mau mu?" Pekik Lea ketika tubuhnya kembali terlempar dengan kasar di atas ranjang.
Pria itu mendekat pada Lea, mencium paksa. Lagi dan lagi Lea menolak dan terus memberontak. Tetapi tubuh kekar pria itu tak mau berpaling dari dirinya. Kedua tangannya di kunci oleh Pria itu sehingga mengunci pergerakannya. Pria itu pun kembali melakukan aksi nya.
" Jangan lakukan itu hiksss...hikss.. aku bukan wanita seperti yang kau pikirkan." Isak tangis Lea tanpa henti, tetapi Pria itu seperti sudah gila dan tidak punya akal sehat lagi.
Dari hembusan nafas Pria itu Lea bisa menebak bahwa dia sudah berada dalam pengaruh obat. Tubuh Lea gemetaran dengan hebat, bagai tersambar petir penuh dengan isak tangis yang semakin pecah.
" Hikss....hiksss... "
Namun sebelum ia melakukan aktivitasnya lagi, ia melihat dengan jelas sebuah kalung liontin perak berbentuk hati seperti berkilauan di dalam gelap. Hanya itu saja yang dapat ia lihat dengan jelas.
" Hiksss...hikss.... Aku membencimu seumur hidup ku!" Maki Lea dengan Isak tangis yang tak luput. Tidak ada lagi yang berharga dari diri Lea, seluruh nya telah habis sudah. Kehormatan yang ia jaga selama ini sia sia begitu saja diambil oleh seorang Pria yang tak bertanggung jawab.
" APA DOSA KU TUHAN?" Kata yang Lea ucapkan setelah semuanya hilang, dirinya seakan tiada harganya lagi.
*****
Fiu fiu....:) dah EPS awal nya loh!) gimana penasaran gak? dukung author ya ok:) like komen dan vote
SALAM ^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Sahril Banong Potabuga Lasene
krja di bar sklipun hnya jdi weters sja itu sngat bahaya krn kebnyakn pengunjung malah trtarik dgn wetets apalagi klo wetersnya cantik
2021-09-29
0
Murti Yatni
itu pasti akibat obat perangsang
2021-09-17
0
Mila Sutari
lanjut
2021-07-26
0