Dipecat

Sekitar pukul 04.05 Lea terbangun, dengan gemetaran ia turun dari atas ranjang seraya memunguti semua pakaiannya yang berserakan di lantai.

Dengan air mata yang kian terus menetes mendampingi perasaan Lea sambil mengenakan pakaian.

Tanpa menoleh sekilas kearah ranjang, Lea langsung melangkah pergi dengan berlari seribu langkah.

****

Lea sampai dirumah sekitar pukul 05.03, ia selalu membawa kunci cadangan sehingga tidak perlu merepotkan Sina membukakan pintu. Dengan hati hati seperti seorang pencuri, Lea melangkah masuk kedalam kamar agar tidak membangunkan Sina karena kamar mereka bersampingan.

" Hikss...hikss... diriku benar benar sangat kotor sekali! sangat kotor!!!" Isak tangis Lea di dalam kamar mandi di bawah shower.

" Hilang semua... hilang..... seluruhnya hancur sudah hiksss... hikss... apa salah ku ya Tuhan? mengapa aku harus menerima nasib seburuk ini hikss...hiks.. seakan dunia benar benar membenci diriku. Aku selalu melakukan hal yang baik, tetapi mengapa balasan yang ku dapat harus sesakit ini? apa aku begitu tak ada harganya? hiks...hiks..." Lea memukuli dirinya sendiri.

" Aku benci, aku jijik dengan diriku sendiri." Lea terus menangis tiada henti di bawah Shower yang menyala.

" Tuhan... jika ini memang sudah takdirku maka aku harus terima semua ini. Meski aku tahu pasti sangat sulit untuk aku terima, aku pasti bisa menghadapi semua ini." Tekad Lea, dengan penuh keyakinan ia pun berusaha tegar agar segera selesai mandi.

****

" Ayo makan Ibu..." Lea menyuapi makanan kemulut Sina dengan telaten.

" Kenapa mata mu seperti bengkak begitu Lea?" Tanya Sina sedikit penasaran ketika tatapan tepat bertemu di mata Lea.

" Em.. tadi.. tadi itu ada binatang masuk kemata Lea, trus Lea kucek makanya jadi agak bengkak dan merah begini." Dusta Lea, Sina percaya pada Lea sambil tersenyum Kecil.

" Ouh... lain kali jangan buat begitu ya nak, nanti mata kamu jadi sakit."

" Ia Bu!"

Lea memiliki dua tempat bekerja, saat pagi sampai sore akan bekerja serabutan dengan menjadi pencuci piring di sebuah Resto.

" Ini lagi cuci dengan bersih!" Titah para pelayan kepada Lea, hal seperti itu sudah lumrah baginya.

" Awas ya kalau sampai sisa sedikit saja kotoran, maka habislah kau," ancam Tisa salah seorang Koki yang sangat membenci Lea.

" Iya Mbak, saya akan bekerja sebaik mungkin," balas Lea tanpa rasa keberatan sedikit pun.

" Itu memang sudah kewajiban mu. Awas saja kau!" Tisa menatap sinis kearah Lea, Lea mengangguk dan membalas hanya dengan senyuman.

Memang begitu banyak para pelayan, dan Koki lainnya yang tidak suka kepada Lea. Seluruh tatapan, ucapan, perbuatan yang mereka berikan padanya menandakan sebuah kebencian dan ketidaksukaan yang tersirat.

Baginya semua itu tidak lah masalah, dia akan terus tabah dengan membalas kejahatan dengan kebaikan. Itulah prinsip dasar Lea, kedamaian dengan semua orang adalah hal yang utama.

" Selesai juga, aku ingin minum sebentar." Ia hendak melangkah menuju tas ransel nya tetapi Tisa terus menghalangi jalan.

" Jangan senang dulu, lihat mereka sudah membawa banyak piring kotor lagi. Segera cuci!" Tegas Tisa, Lea hanya bisa menghela nafas dengan dalam lalu melangkah kembali untuk melakukan pekerjaan.

" Hidupmu tidak akan pernah tenang Lea, dari awal melihatmu saja aku sudah membenci mu. Maka bersiaplah menanggung akibatnya," gumam Tisa, seluruh ideo kotor nan licik selalu terbesit dalam otaknya.

Kini tibalah waktunya untuk istirahat, Lea tengah duduk berselonjoran di lantai sambil meneguk air minum.

" Huff... sangat melelahkan," gumamnya, ia mengedarkan pandangannya menyapu seluruh lantai, tiba tiba ia terkesiap ketika melihat beberapa orang pelayan datang membawa banyak sekali piring kotor.

" Cepat cuci ini!" Titah mereka, Lea sudah bisa pastikan itu. Dirinya selalu begini tidak akan ada waktu luang yang mereka berikan padanya untuk tenang sebentar saja.

Seluruh kekuatannya ia kumpulkan, melangkah mendekat kepada para pelayan untuk mengambil seluruh piring kotor itu. Tetapi, bukanya diberikan pada Lea malah jatuh berserakan di lantai.

" Prak....." Beberapa piring pecah, Lea gemetaran sangking takutnya.

" Suara apa itu?" Tisa datang mendekat pada Lea.

" Dia Mbak, dia yang telah memecahkan piring piring itu. Padahal aku sudah memberi kepadanya tetapi ia seperti tidak ada tenaga sehingga piring itu jadi pecah." Dusta seorang pelayan, Lea menggeleng kepala. " Tidak! itu tidak benar Mbak, merekalah yang telah menjatuhkan piring piring itu. Aku sama sekali tidak ada melakukan hal itu." Lea berusaha menyelamatkan diri.

" Pembohong! jangan membalik fakta. Sekarang juga kamu harus ikut saya kepada manager Resto." Tisa menarik tangan Lea, meronta dan meronta tetapi Lea malah di jatuhkan tepat di depan banyak para pengunjung.

" Ada apa ini?" Manager Resto menghampiri mereka. Lea sudah gemetaran, matanya berkaca-kaca, dirinya seakan hina sekali di hadapan seluruh pengunjung yang menatap Lea dengan sinis.

" Lea telah melakukan kesalahan yang besar Pak, dia sengaja menjatuhkan piring piring kotor karena ia malas melakukan tugasnya. Makanya ia nekad melakukan hal itu, apa dia masih pantas bekerja di Resto ini?" Tisa menjelaskan, Manager Tio itu menatap tajam kepada Lea.

" Kamu telah merugikan Resto ini Lea! kamu selalu saja membuat masalah. Maka sekarang ini juga kamu dipecat! angkat kakimu dari sini." Tegas Manager Tio, seluruh tatapan pun tertuju pada Lea.

" Itu tidak benar Pak! saya tidak melakukan itu, mereka yang membalikkan fakta." Ucap Lea dengan isak tangis.

" PERGI!!!!" Teriak manager Tio, jika sudah seperti itu Lea pun tidak dapat berbuat apa apa lagi.

Melangkah dengan gemetaran membawa by tas ranselnya meninggalkan Resto itu.

" Hiksss....hiks... semuanya lenyap!!!!aaaaaaa!!!! apa dunia sekejam ini? selalu saja aku yang menjadi sasaran utama hikss..hikss...Ayah... seandainya saja kamu tidak pergi pasti tidak sesakit ini beban yang harus kutanggung. Tidak akan sesulit ini kehidupan yang akan kujalani, dan tidak akan sehina ini diriku dimata orang orang hikss...hiks... mereka tidak ada yang mengerti perasaanku. Aku selalu berusaha hidup damai, tentram menghargai setiap orang meski selalu berbuat hal terkutuk kepadaku. Tetapi mengapa tidak ada balasan yang setimpal bagiku? hikss...hiks.. apa materi adalah pandangan utama dalam kehidupan? hiks...hiks... hampa! hidupku benar benar hampa!!!!" Kata Lea di pinggiran jalan yang sepi.

Hinaa, dan tidak ada nilainya adalah sebutan yang selalu orang orang sebutkan pada Lea. Dulun hidupnya dapat dikatakan dalam tingkat tinggi. Tetapi setelah Ayahnya meninggal seluruh aset kekayaan disita oleh Rentenir yang ternyata begitu banyak hutang hutang Ayahnya. Sejak dari itu kehidupan Lea berubah drastis, sudut pandang setiap orang berubah 180° kepada Lea dan Dina. Dari semuanya itu Lea baru mengerti bahwa dirinya akan dihargai dari sudut materi bukan perjuangan.

***

Maaf jika memang karya saya tidak ada nilainya Dimata kalian, saya tidak memaksa kalian untuk membaca cerita saya. Jika memang tak suka jangan memberi anggapan yang menjatuhkan, jika selalu seperti itu maka saya akan mempertimbangkan segalanya apakah melanjutkan atau langsung Hiatus.

LIKE KOMEN DAN VOTE

SALAM

Terpopuler

Comments

Sahril Banong Potabuga Lasene

Sahril Banong Potabuga Lasene

hmmm sma kyk aku, jika aku punya uang semua dtng mndekatiku, gtu juga dgn kluargaku, tpi ngiliran aku susah tk brdya blom sempt aku meminta bantuan dgn smdrinya mereka smua menjauhiku, sunggu sakit rsanya, hingga dri pngalamn itu, aku mulai membtasi dri dgn syppun, dan mulai bkrja dan menabung, sklipun ada bnyk yg dtng minjam ini, itu, jujur sja aku mulai pelit, y pelit bukn krn tk punya hati membantu tpi krn aku sudah mrsakn bgaimna rsanya di saat kita di abaikn orang2 bkn trdektpun hnya krn tk punya apa2,jdi dri itulah aku bljr menilai orang mna yg baik dan bnr2 baik srta tlus dgnku dan hmya pura2 baik

2021-09-29

0

Murti Yatni

Murti Yatni

lanjutkan Thor

2021-09-17

0

Siti Julaeha Julai

Siti Julaeha Julai

bagus kok thorr ceritanya

2021-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN TOKOH & VISUAL TOKOH
2 Mahkota Terenggut
3 Dipecat
4 Bersyukur.
5 Bertiga
6 Hamil
7 Maafin Lea, Ibu!
8 Pov Lea
9 Mengambil Keputusan
10 Hansel!
11 Perpisahan
12 Selamat tinggal California
13 Senyum Merekah
14 Malaikat kecilku
15 Siapa dia?
16 Mimpi buruk
17 Kepribadian Lea
18 Mendaftar
19 Bujukan Hansel
20 Hansel dapat Beasiswa
21 Maafin Mommy Ya Hans
22 Apa Hans punya Daddy?
23 Dunia sempit sekali
24 Dalam tahap pertama
25 Anda lupa minum obat
26 Ayah dari anakku
27 Ungkapan Hansel
28 Pertanyaan Edward
29 Tragedi
30 Antara hidup atau mati
31 Cio
32 Sadar
33 Selalu Kalah
34 Aku Membencimu!
35 Proyek Kerjasama
36 Susunan Rencana
37 Menjatuhkan tanpa mengotori tangan
38 Membujuk Hansel
39 Berhasil Lolos
40 Kebingungan
41 Getir
42 Menanti Takdir Yang Akan Berkata
43 Untuk pertama kalinya
44 Canggung
45 Sulit Memahami
46 Bertemu Kembali
47 Mood Hancur
48 Eder VS Elena
49 Ilusi Kehidupan
50 Kecantikan Yang Hakiki Berasal Dari Hati
51 Saya Hanya Wanita Lemah Yang Tidak Punya Kekuasaan
52 Menyusun Strategi
53 Tahap Pertama Berhasil
54 Susunan Rencana Antara Daddy & Putranya
55 Kamu Yang Aku Mau
56 Teman Baru Hansel
57 Mengabadikan Momen
58 Apa Hans Boleh Minta Satu Permintaan?
59 Mengapa Kehadiranku Tidak Bisa Menebus Luka Luka Mu?
60 Terdengar Asing di Telinga
61 Pria Yang Memiliki Dua Kepribadian
62 Perdebatan Kecil
63 Sulit Meyakinkan Hati
64 Elena & Eder
65 Sadar Diri
66 Mencoba Membuka Hati
67 Cita-Cita
68 Menyiapkan
69 Ajakan Edward
70 Hari Bahagia
71 Identitas ku
72 Sangat tidak di sangka
73 E.SCRITH GROUP
74 Pandaku {BEAR}
75 Gagal Lagi
76 Pertanyaan Konyol Hansel
77 Informasi Terbaru
78 Lampiasan Amarah
79 Rencana Gino
80 Memberi Penjelasan
81 Perusahaan LU, akhir riwayat
82 Ciptaan Hansel
83 Kejutan Menyeramkan di Pagi Hari
84 Ambisi Seorang Gino
85 Menunggu Waktunya
86 Malam Penuh Darah
87 Memenangkan Perlombaan
88 Elena Diculik
89 Pilihan Menyakitkan
90 Tragedi dalam Gudang
91 Pengungkapan Edward yang Memilukan Hati
92 Air mata
93 Sadar!
94 Mungkin Sudah Saatnya
95 Firasat aneh Tertuju pada Kejadian tak terpikirkan
96 HINAAN PALING MENYAKITKAN
97 Jebakan menuju Jawaban dari Semuanya
98 Kembali ke Australia
99 PELEPASAN KERINDUAN
100 KEKESALAN
101 PENGUMUMAN UP
102 KUMPUL
103 ELENA
104 AUTHOR IS BACK
105 INI TENTANG PERASAAN
106 THIS HURTS
107 KISAH INI
108 SELESAI?
109 MESUM?
110 SWALAYAN
111 JANJI
Episodes

Updated 111 Episodes

1
PERKENALAN TOKOH & VISUAL TOKOH
2
Mahkota Terenggut
3
Dipecat
4
Bersyukur.
5
Bertiga
6
Hamil
7
Maafin Lea, Ibu!
8
Pov Lea
9
Mengambil Keputusan
10
Hansel!
11
Perpisahan
12
Selamat tinggal California
13
Senyum Merekah
14
Malaikat kecilku
15
Siapa dia?
16
Mimpi buruk
17
Kepribadian Lea
18
Mendaftar
19
Bujukan Hansel
20
Hansel dapat Beasiswa
21
Maafin Mommy Ya Hans
22
Apa Hans punya Daddy?
23
Dunia sempit sekali
24
Dalam tahap pertama
25
Anda lupa minum obat
26
Ayah dari anakku
27
Ungkapan Hansel
28
Pertanyaan Edward
29
Tragedi
30
Antara hidup atau mati
31
Cio
32
Sadar
33
Selalu Kalah
34
Aku Membencimu!
35
Proyek Kerjasama
36
Susunan Rencana
37
Menjatuhkan tanpa mengotori tangan
38
Membujuk Hansel
39
Berhasil Lolos
40
Kebingungan
41
Getir
42
Menanti Takdir Yang Akan Berkata
43
Untuk pertama kalinya
44
Canggung
45
Sulit Memahami
46
Bertemu Kembali
47
Mood Hancur
48
Eder VS Elena
49
Ilusi Kehidupan
50
Kecantikan Yang Hakiki Berasal Dari Hati
51
Saya Hanya Wanita Lemah Yang Tidak Punya Kekuasaan
52
Menyusun Strategi
53
Tahap Pertama Berhasil
54
Susunan Rencana Antara Daddy & Putranya
55
Kamu Yang Aku Mau
56
Teman Baru Hansel
57
Mengabadikan Momen
58
Apa Hans Boleh Minta Satu Permintaan?
59
Mengapa Kehadiranku Tidak Bisa Menebus Luka Luka Mu?
60
Terdengar Asing di Telinga
61
Pria Yang Memiliki Dua Kepribadian
62
Perdebatan Kecil
63
Sulit Meyakinkan Hati
64
Elena & Eder
65
Sadar Diri
66
Mencoba Membuka Hati
67
Cita-Cita
68
Menyiapkan
69
Ajakan Edward
70
Hari Bahagia
71
Identitas ku
72
Sangat tidak di sangka
73
E.SCRITH GROUP
74
Pandaku {BEAR}
75
Gagal Lagi
76
Pertanyaan Konyol Hansel
77
Informasi Terbaru
78
Lampiasan Amarah
79
Rencana Gino
80
Memberi Penjelasan
81
Perusahaan LU, akhir riwayat
82
Ciptaan Hansel
83
Kejutan Menyeramkan di Pagi Hari
84
Ambisi Seorang Gino
85
Menunggu Waktunya
86
Malam Penuh Darah
87
Memenangkan Perlombaan
88
Elena Diculik
89
Pilihan Menyakitkan
90
Tragedi dalam Gudang
91
Pengungkapan Edward yang Memilukan Hati
92
Air mata
93
Sadar!
94
Mungkin Sudah Saatnya
95
Firasat aneh Tertuju pada Kejadian tak terpikirkan
96
HINAAN PALING MENYAKITKAN
97
Jebakan menuju Jawaban dari Semuanya
98
Kembali ke Australia
99
PELEPASAN KERINDUAN
100
KEKESALAN
101
PENGUMUMAN UP
102
KUMPUL
103
ELENA
104
AUTHOR IS BACK
105
INI TENTANG PERASAAN
106
THIS HURTS
107
KISAH INI
108
SELESAI?
109
MESUM?
110
SWALAYAN
111
JANJI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!