POV LEA
" Maaf, Ibu anda telah meninggal dunia. Harap untuk segera mengurus administrasi maka jenazah akan segera di kebumikan." Ucap Dokter yang baru keluar dari kamar rawat.
" Apa? Ibu meninggal? tidak! itu tidak mungkin." Pekik ku sangking terkejutnya, aku masuk dan benar saja kini Ibu sudah di tutupi oleh kain putih.
" Ibu!!!!!!!!!!!"
*****
" Selamat jalan Ibu, hiksss..... hikss..... tenanglah di alam sana. Lea mohon maafin Lea Ibu, karena Lea, penyakit jantung Ibu kumat lagi. Lea minta maaf Bu, hikss...hikss...." Ucapku dengan getir setelah Ibuku telah di makam kan. Kini hanya tersisa aku dan dua temanku yaitu Jena dan Fina.
" Kamu yang tabah ya Lea, jangan terlalu banyak berpikir lagi." Kata Fina untuk memberiku semangat. Aku tersenyum getir meski air mataku terus mengalir tiada henti.
" Semoga Tante diterima disisi Tuhan," ucap Jena juga.
Mereka berdua langsung memelukku seakan memberiku ketegaran menerima semuanya ini untuk lapang dada.
" Kamu harus kuat Lea, kamu pasti bisa!" Mereka berdua terus memberiku kata semangat.
Aku tidak menyahut selain butiran bening yang sampai membasahi baju mereka.
" Kalian pulang saja, aku mau disini dulu." Pintaku, Jena dan Fina mengerti maksud ku mereka pun pergi untuk memberiku ruang ketenangan.
Setelah melihat mereka pergi lumayan jauh, aku juga melangkah pergi membawa beribu luka yang begitu menyakitkan.
"Duniaku benar benar hancur, Ibuku telah tiada. Lalu apa aku masih pantas untuk berada di dunia ini? aaaa....." Jeritanku di pinggiran jalan nan sepi.
Tidak terasa dalam setiap Isak tangisku aku telah sampai kedalam rumah. Diriku rasanya sangat enggan untuk masuk, mengingat terakhir kalinya Ibu aku rawat pagi tadi dan kini hanya tinggal aku sendirian.
Aku berusaha kuat untuk masuk kedalam, bukannya minum aku langsung mengunci pintu kamarku.
Aku terbangun ketika merasakan sinar matahari yang mengenai kulitku.
Jarum jam masih berdenting, aku terdiam tak sanggup bergeming. Berdiri ataukah kembali berbaring, bagaikan kayu yang sudah kering. Aku masih terdiam berbaring meratapi nasib yang demikian mengiring, mengiringku kepusatnya hingga kepalaku semakin terasa pusing. Tak tahu sampai kapan jalan yang aku tempuh ini sampai di ujung. Lelah, aku lelah menjalani semuanya ini. Mungkin memang harus kukemudikan dengan baik, agar sampai ke tujuan dengan baik.
Tapi bisakah diriku? bisakah kemudi itu berkolaborasi dengan benar? Tuhan adakah seorang yang Kau siapkan untukku.Untuk bersama memikul beban yang aku tanggung ini. Agar mau ku bagi kesedihanku, mau ku bagi deritaku. Tak tahu lagi apa yang bisa aku lakukan, aku wanita yang penuh dengan dosa.Yang berharap Kau mau menujukkan Kuasa-Mu yang besar kepadaku.
Tuhan,,,, aku lelah....
" Ibu,,,, betapa malangnya nasibku di dunia ini? hanya kau yang ku punya dalam dunia ini tetapi begitu cepat kau pergi Bu... hikss...hikss... "
" Semenjak kejadian malam itu masalah terus menerus datang bertubi-tubi menimpahku. Mengapa jadi begini? hikss ...hikss.... aku benci janin yang ada dalam rahimku ini. Aku benci!!!! aku tidak mau membesarkan benih Pria brengsek itu. Aku tidak mau!!!!!! aku akan menggugurkan janin ini.Hikss....hiksss.... aku benci!!! Pria itu adalah penyebab semua ini. Hikss...hiks... aku benci Kau!!!!! Pria brengsek itu yang membuat diriku menderita seperti ini hikss...hiks..."
****
Like komen dan vote
SALAM^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Duma Sari
👍
2021-07-08
0
R.
sial baru eps awal dah mewek gini (╥﹏╥) Mangat uthor🤒
2021-02-25
2
Sazia Almira Santoso
sabar lea ini cobaan ingat anak dalam kadungan mu gk salah apa apa
2021-02-23
0