"Uluh uluh, ponakan bibi marah,"
" Tapi menurut penglihatan bibi dia itu orangnya baik. Soal nya, saat kenalan sama bibi tadi ramah banget, dan senyum nya itu manis banget. Wah pokok nya cucok', hehehe" bibi nya terus memuji pemuda itu.
"bibi terus - terusan Muji tu orang , jadi pingin liat kaya apa orang nya." Mitha, penasaran.
"kalau begitu ayo kita ke ruang makan!" Bibi nya langsung melengos duluan, yang di ikuti oleh Mitha dari belakang.
Sesampainya di ruang makan Mitha kaget melihat Rayhan ada di sana,
"apa maksud bibi pemuda tampan yang baik itu dia!"
" hah ,dia mah gak ada baik nya!" gumam Mitha dalam hatinya, sambil berdiri mematung menatap ke arah Rayhan.
" Mitha sini, ini ada teman paman! " Paman memanggil Mitha yang sedang bengong menatap Rayhan.
" Cie ,cie, liat yang ganteng langsung terpana geto... hehehehe," Kak Rian menggoda Mitha.
"Hah,apaan sih kak, siapa yang terpana!" Mitha dengan wajah kesalnya , duduk di kursi di depan Rayhan.
" Tuh kan duduk nya aja sengaja di depan Rayhan supaya bisa memandang nya, hehehe" Goda kak Rian kembali, membuat Mitha salah tingkah sementara Rayhan hanya tersenyum cool.
" Apaaan sih kak, lalu aku harus duduk dimana? masa di samping dia!". Mitha menunjuk ke arah Rayhan, yang di tunjuk hanya tersenyum menatap ke arah Mitha.
"Mitha, kamu jangan menunjuk orang seperti itu gak sopan!" Bibi, mengingat kan Mitha.
"Habis bi, kak Rian gitu...." Mitha mendengus kesal.
sementara Rayhan tetap tenang dengan ekspresi datar nya.
"Daripada ngomong terus mendingan kita mulai makan nya,"
" Lagian kamu Rian ngeganggu adik mu terus! Mitha kan udah tunangan masa kamu terus menggoda nya." Bibi, memutus perdebatan antara Mitha dan Rian.
"Iya maap Mitha, adikku sayang, hehehe." Rian cengengesan.
" Mangkanya cepet punya pacar biar gak gangguin aku terus!" Mitha memanyunkan bibirnya, membuat Rayhan merasa gemas melihatnya.
" Hei tuan kenapa diam saja!" Mitha menyeringai sinis kepada Rayhan.
"*H*euh, mumpung di sini bisa aku kerjain ni orang, dia pastikan gak bakalan ngelawan karena dia sedang pura -pura baik."
"hehehe, kesempatan emas ni," gumam Mitha dalam hatinya.
"*W*ah kayaknya dia mau melakukan sesuatu sama aku, aku harus waspada apalagi ini kan di kandang dia, jangan sampai aku kepancing emosi!" Gumam Rayhan dalam hatinya.
Akhirnya paman mulai memimpin doa sebelum makan, dan mereka pun mulai makan.
" Om Rayhan ini aku ambilkan sayur nya, dan sambal nya." Mitha Segera memasukan sayur dan sambal yang banyak.
"eu, sudah cukup-cukup, saya tidak suka makanan pedas." Rayhan tersenyum kecut.
"Oh gak suka ya, maap ini saya suapin."
"Aaa ..." Dengan cepat Mitha pindah tempat duduk jadi di samping Rayhan lalu menyuapinya makan sayur yang sudah di campur banyak sambal itu.
" *B*iar tau rasa dia, hehehe" Gumam Mitha dalam hatinya, bibirnya menyeringai licik.
Mau tidak mau akhirnya Rayhan menerima suapan dari Mitha.
Rayhan yang tidak suka makanan pedas akhirnya kepedasan, mukanya sampai merah menahan pedas,
"Uhuk,uhuk,..." Rayhan terbatuk-batuk saking pedasnya makanan itu , dengan cepat Rayhan minum yang banyak, sementara Mitha tersenyum penuh kemenangan.
"Nak Rayhan kamu gak apa -apa!" Bibi panik melihat Rayhan terbatuk-batuk, dengan wajah yang merah karena kepedasan.
"Gak apa - apa Bu , cuma gak biasa makan yang pedas - pedas aja , hehe." Rayhan tersenyum kepada bibi, lalu melirik ke arah mitha dengan tatapan yang tajam.
"Kamu akan membayar mahal atas perbuatan mu ini, lihat saja dua hari lagi kamu pasti akan jadi milik ku !" Rayhan berbisik kepada Mitha, karena jarak yang begitu dekat hingga nafas Rayhan sampai terasa hangat di tengkuk Mitha membuat mitha bergidik geli.
Mitha memilih diam dan terus makan tidak menghiraukan perkataan Rayhan.
Selesai makan bibi dan Mitha membereskan bekas makan mereka, sementara rayhan , kak Rian dan paman duduk di teras rumah.
Mereka tampak asyik mengobrol.
Tak terasa waktu menunjukkan jam 10 siang, Mitha menghampiri paman nya di teras.
"Om Rayhan kok belum pulang udah jam segini, gak ngantor?" Mitha tersenyum sok imut.
" Urusan ngantor gampang, udah ada yang ngehandel." Rayhan menjawab dengan tenang.
"Gak malu apa lama - lama di rumah orang!"
Mitha dengan ketus nya, bicara setengah berbisik.
" Malu, enggak karena aku di sini untuk membawa kamu!" Rayhan berbisik di telinga Mitha.
Mitha hanya mendengus kesal dan pergi ke dalam.
Paman dan Rian yang sedari tadi memperhatikan merasa ada yang aneh, karena Mitha seperti sudah mengenal Rayhan.
"Paman, Rian. saya pulang dulu mau ngantor salam untuk bibi dan Mitha." Rayhan pamit dengan sopan nya.
"Lain kali mampir lagi ya." Paman tersenyum ramah.
Rayhan pun pergi jalan kaki, sesudah cukup jauh dari rumah Mitha Rayhan pun naik sebuah mobil mewah yang sudah menunggunya.
Didalam mobil, Rayhan tersenyum senang.
"Rencana 2 berhasil, tinggal rencana terakhir dan booom!"
"Mitha kamu tidak bisa lari lagi" Rayhan menyeringai licik, entah apa yang di rencanakan nya tapi tentu itu bukan hal yang baik.
...****************...
...*Di kantor Aldo*...
Aldo sibuk rapat sampai jam 12.00 siang.
selesai rapat dia menghubungi Mitha untuk menemaninya makan siang di sebuah restoran.
...Restoran xx...
Aldo dan Mitha tampak duduk santai dan menyantap hidangan mereka.
Tiba - tiba ponsel mitha berbunyi, dilihatnya sebuah pesan masuk.
Mitha segera membaca pesan tersebut, dia sungguh terkejut karena yang mengirimkan pesan adalah no yang tidak di simpan dan itu adalah no Rayhan.
^^^" Halo sayang lagi makan siang bareng pacar? oke gunakan baik - baik karena ini adalah makan siang terakhir mu sebagai kekasih nya, hehehe."^^^
^^^Rayhan, dengan sebuah emot nyengir.^^^
^^^"Apa maksud mu!👿"^^^
^^^Mitha dengan emot marah^^^
^^^" Karena besok pasti pacarmu itu akan meninggalkan mu, dan kamu akan jadi milik ku!🤣 " Rayhan, dengan emot tertawa.^^^
^^^"Jangan mimpi😒"^^^
^^^Mitha dengan emot kesal.^^^
^^^"Haha...lihat saja besok 😂😂😂"^^^
^^^Rayhan^^^
^^^"Dasar brengsek 😠"^^^
^^^Mitha^^^
"Ada apa? apa ada masalah?" Aldo merasa khawatir karena melihat Mitha yang tampak sangat kesal setelah membalas chat.
"Enggak ko," Mitha tersenyum , berusaha menutupi kemarahan nya dan berusaha menetralkan perasaan kesal nya.
"Oh , oke jika ada masalah kamu tahu dimana kamu bisa mengadu." Aldo menggenggam erat tangan Mitha dengan senyuman di bibirnya, membuat mitha merasa lebih tenang.
Selesai makan, Mitha pulang naik taxi karena Aldo harus ke kantor lagi.
Di perjalanan Mitha merasa heran, kok Rayhan bisa tahu dirinya sedang makan siang bersama Aldo.
"Ah , dasar bren***k dia nguntit aku!"
"Tapi apa rencana nya?"
"Semoga apa yang di rencanakan nya Gagal!" Mitha merasa resah dan gelisah, takut apa yang di katakan Rayhan dalam pesan nya itu terjadi.
Tiba - tiba sebuah mobil menghadang taxi yang di tumpangi nya.
🌼 bersambung....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
🌻
...Mau tahu kelanjutan nya....? 😁...
...Tunggu ya up berikutnya.......
...Terima kasih telah menyimak sampai saat ini😘...
...Dukungan mu begitu berarti , jangan lupa untuk :...
...like...
...komen...
...vote...
...tip...
...Terima kasih...
...mirastory...
...🙏😊🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
NithaJK
pasti jebakan tidur bareng..biar Aldo slah paham nnti sma Mita.. batal dech prnikahannya
2021-08-05
2