Selamat membaca!
Sementara itu di rumah kediaman Ryan, Viona terlihat sedang tertidur di dalam kamarnya. Seperti biasanya gadis kecil itu habis menangis, setelah menunggu kepulangan Bella di depan pintu. Gadis malang yang tak pernah mengubur impiannya, untuk dapat kembali bersama ibunya, yang sebenarnya telah tiada.
Namun apalah artinya sebuah kematian bagi gadis berusia 5 tahun? Pikirannya masih belum dapat mencerna bahwa kematian itu adalah sebuah perpisahan yang abadi dan tidak akan mungkin orang yang sudah mati akan hidup kembali.
Viona masih terus berharap, agar sosok ibu yang dicintainya hadir dan kembali memberikan dekapan hangat padanya. Dekapan yang sudah setahun ini hilang dalam hidupnya.
"Sampai kapan Viona akan seperti ini?" Mia terus menatap iba ke arah Viona. Wanita paruh baya itu kini mendekat untuk menyelimuti tubuh mungil gadis kecil itu, yang sedang memeluk sebuah guling dengan erat.
"Pasti di dalam mimpinya, ia mengira guling itu adalah tubuh Nyonya Bella," batin Mia menitikkan air mata yang sedari tadi sudah menganak di kelopak matanya.
***
Kini Ryan dan Nisa sudah terlihat duduk berhadapan di sebuah sofa yang terletak di ruang tamu. Ukuran ruang tamu memang tidak terlalu besar. Namun, karena penataan yang baik, membuat ruangan yang kecil itu menjadi terasa sangat nyaman.
"Kamu itu sangat pintar menata ruangan ini. Walau minimalis, tapi jadi terlihat enak untuk dipandang," puji Ryan sambil menatap sekeliling.
Nisa hanya menanggapinya dengan wajahnya yang datar karena baginya, pujian itu tidaklah terlalu penting dibanding dengan rasa penasaran yang sudah sejak tadi bertahta di dalam pikirannya.
"Terima kasih Tuan, tapi maaf sebelumnya Tuan itu siapa ya? Ada perlu apa dengan saya malam-malam begini?" tanya Nisa dengan suara yang terdengar dingin sambil menautkan kedua alisnya.
Pertanyaan dingin yang terlontar dari mulut Nisa, membuat Ryan mulai mengembangkan senyuman dari kedua sudut bibirnya. Sebelum menjawabnya, pria itu sedikit merubah posisi duduknya agar lebih nyaman sambil merapikan jas yang ia kenakan.
"Oh ya, saya belum memperkenalkan diri saya. Kenalkan saya Ryan Brawster pimpinan dari Troy Corporate, pasti kamu pernah mendengar nama saya 'kan?" ucap Ryan yang mulai memperkenalkan dirinya dan mengakhirinya dengan sebuah pertanyaan.
Nisa benar-benar sangat terkejut atas apa yang telah didengarnya. Terlebih nama itu memang tidaklah asing untuknya. Namun, walau begitu Nisa belum pernah sekalipun bertemu dengan Ryan karena dirinya sudah terlebih dulu dipecat oleh Edward, sebelum pertemuan meeting yang terjadi siang tadi.
"Jadi Anda, Tuan Ryan pimpinan dari Troy Corporate? Kalau benar begitu senang bertemu dengan Anda, Tuan. Saya Nisa Almeira, mantan penanggung jawab pada proyek kerjasama Anda dengan Tuan Edward, tapi maaf karena sebelum pertemuan kita pada meeting siang ini, pagi tadi saya sudah dipecat karena ketidakdisiplinan saya yang sering terlambat masuk kantor." Nisa menyodorkan tangan kanannya ke hadapan Ryan yang langsung disambut dengan sebuah jabatan tangan oleh Ryan.
"Benar Nisa, senang bertemu denganmu, Nisa." Ryan mengulas senyuman di wajah tampannya dengan posisi tangan yang masih saling menjabat. Saat itu entah kenapa, timbul rasa kagum di hati keduanya yang membuat tatapan mata mereka beberapa saat saling bertaut dalam.
Tak lama kemudian, Nisa yang lebih dulu tersadar dari keterkagumannya akan sosok Ryan, seketika langsung melepas tangannya dari genggaman tangan pria itu yang masih termangu menatapnya. Tatapan yang membuatnya gugup dan tanpa sadar, paras cantiknya kini telah bersemu merah.
"Ya, jadi ada apa Anda datang ke apartemen saya malam-malam begini, Tuan?" tanya wanita cantik itu dengan terbata.
"Niat saya sampai ke apartemen kamu karena saya saat ini sangat membutuhkan seorang sekretaris untuk menggantikan sekretaris lama saya yang sudah resign bekerja. Jadi apa kamu bersedia menjadi sekretaris di perusahaan saya?"
Nisa seketika mengulas sebuah senyuman di wajahnya. Ia benar-benar tak menyangka, bila Ryan seorang pimpinan di Troy Corporate sampai bersusah payah datang seorang diri ke apartemen kecilnya dan langsung menawarkan pekerjaan yang sebetulnya memang sangat ia butuhkan, apalagi tadi pagi dirinya baru saja mengalami pemecatan secara sepihak.
"Jabatan itu terlalu tinggi, Tuan. Apa tidak sebaiknya orang lain saja? Saya pikir saya bukanlah orang yang tepat untuk menduduki posisi tersebut," tolak Nisa setelah ia mempertimbangkan segala sesuatunya. Terlebih kebiasaan buruknya yang sangat sulit untuk datang tepat waktu ke kantor.
"Bagaimana ya? Aku sih mau saja, tapi jika aku masih telat-telat terus, nanti pasti Tuan Ryan akan memecatku," batin Nisa bergelut dengan keraguannya.
Ryan berdeham keras, menyadarkan kebimbangan yang saat ini sedang mengerubungi pikiran Nisa.
"Menurutku, kamu sangat pantas menduduki posisi sebagai sekretaris di perusahaan saya karena saya tahu kerja kamu itu bagus. Jadi bagaimana Nisa, apa kamu bersedia? Masalahnya besok perusahaan saya sudah harus mengurus sebuah proyek besar dengan nilai investasi sebesar 100 miliar dan saya perlu sekretaris seperti kamu untuk membantu saya agar dapat menghandlenya."
"Oh, jadi itu alasan Tuan datang ke sini menemuiku secara langsung, tapi kenapa tidak lewat sambungan telepon saja, Tuan?" Nisa mulai menggali lebih dalam lagi tentang alasan Ryan untuk datang ke apartemennya, selain hanya menawarkan pekerjaan yang harusnya bisa dilakukannya dengan menghubunginya lewat sambungan telepon. Saat ini Nisa mulai merasa janggal karena ia merasa tidak seharusnya seorang pimpinan dari sebuah perusahaan besar, datang langsung untuk menawarkan pekerjaan padanya tanpa maksud lainnya.
"Bertemu secara langsung itu lebih membuat saya nyaman dalam menjelaskan proyek 100 miliar itu. Jadi tentunya aku lebih memilih untuk menemuimu malam ini. Lantas bagaimana jawabanmu, apa kamu siap untuk bekerja di perusahaanku mulai besok?"
"Namun, sepertinya ada hal yang disembunyikan pria ini kepadaku, tapi apa ya?" gumam Nisa penuh tanda tanya.
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Si Cikal
biasnya cowok suka nyosor liat cewek cantik haha
2022-06-12
0
Puteri Siliwangi
Thor jngn lp visualnya y 👌👌
2022-05-22
0
Saparudin
sampai aq ulang lagi baca ya tour
2022-04-20
0