Kini hanya tinggal Alesya dan Kenzo.
Alesya masih diam, tidak berkata apapun. Ia berpikir apa yang akan dilakukan Kenzo pada nya? Akankah Kenzo memecatnya sesuai dengan permintaan Agnes? Atau Kenzo akan membiarkannya bekerja sebagai sekretaris nya.
Alesya benar-benar ingin tahu apa yang akan Kenzo putuskan.
Kenzo pun juga hanya diam. Menatap intens wanita dihadapannya. Menebak-nebak seperti apa sebenarnya wanita ini. "Apa sebenarnya rencana mu? Aku tidak percaya kau kembali karena rindu pada keluarga mu."
"Tuan!" Alesya akhirnya membuka suara, dan mengeluarkan Kenzo dari alam pikir nya.
Kenzo tetap menatap Alesya tanpa bergeming. Dia ingin tahu apa yang akan wanita ini katakan.
"Kalau tidak ada yang ingin tuan perintahkan, aku akan kembali ke meja ku." Ujar Alesya dengan tenang. Seakan-akan tidak mendengar semua yang dikatakan oleh Agnes.
"Apa kau akan menuruti perintah ku?" Tanya Kenzo, masih menatap intens pada Alesya. Dia merasa ada celah untuk menjalankan rencana yang telah disusunnya semalam setelah ia mengetahui mengenai Alesya yang akan menjadi sekretaris nya.
"Tentu, tuan! Aku adalah sekretaris mu. Tentu sudah tugas ku untuk menuruti perintah mu." Jawab Alesya datar.
"Menikahlah dengan ku!!" Pinta Kenzo dengan ekspresi serius.
Mendadak kaki Alesya goyah, matanya berkedip-kedip berkali-kali. Dia mengerutkan kening nya. Mencoba memastikan apa yang baru saja dia dengar.
"Aku katakan, menikahlah dengan ku!" Kenzo mengulang kembali perkataannya.
" Tuan, apa aku tidak salah dengar? Kau meminta ku untuk menikah dengan mu?" Tanya Alesya pada Kenzo yang masih menatapnya.
"Ya.Bukan kah tadi kau bilang, kau akan menuruti perintah ku?" Kenzo kini menyilangkan kakinya.
"Ya. Benar tuan. Tapi menikah dengan mu tidaklah termasuk ke dalam job description yang dijelaskan oleh pihak HRD pada ku." Ungkap Alesya, tanpa ekspresi.
"Kalau ini bukan salah satu job description mu, maka anggap ini sebagai sebuah tawaran kerja sama yang saling menguntungkan" Kenzo mengangkat sebelah alisnya. Dan tersenyum pada Alesya.
Alesya bingung harus menjawab apa. Dia ingat alasan nya mengincar posisi sekretaris di perusahaan ini. Dia ingin membatalkan pernikahan Agnes dengan pria yang bernama Kenzo. Namun menikah dengan pria ini, tidak termasuk sama sekali dalam rencananya.
"Bagaimana?" Lanjut Kenzo.
Alesya masih bingung keputusan apa yang mesti dia ambil.
"Anggap ini sebagai tawaran kerjasama dari ku." Ulang Kenzo. "Dengan pernikahan ini, aku bisa terbebas dari rongrongan pernikahan dengan adik tiri mu. Dan kau juga akan terbebas dari keluarga Diningrat. Karena dengan menjadi istri ku, mereka tidak akan berani menyentuhmu." Tawar Kenzo pada Alesya.
Alesya terlihat berpikir. Dan menatap Kenzo.
"Hidup ku tidak semudah yang kau bayangkan tuan. Aku sudah memiliki seorang putra, tuan. Sehingga menikah bagi ku tidak sesederhana seperti wanita lain. Aku harus memikirkan perasaan putra ku." Alesya mencoba alasan lain untuk menolak Kenzo.
"Jadi dia telah memiliki Putra bersama pria yang kabur dengan nya saat itu. Tapi dimana pria itu? di berkas yang aku baca semalam, statusnya single." Pikir Kenzo dalam hati.
"Pernikahan ini hanya di atas kertas belaka. Aku tidak akan mencampuri urusan pribadi mu dan putra mu. Kalian bisa menjalani hidup kalian seakan-akan aku tidak ada. Aku hanya butuh status pernikahan ini untuk menyelesaikan permasalahan ku." Kenzo berusaha meyakinkan Alesya.
Alesya sebenarnya sedikit tertarik dengan tawaran Kenzo. Ini seperti shortcut untuk rencananya Namun, apa tanggapan ayah dan putranya. Huh, kepala Alesya jadi pusing.
"Berikan aku waktu seminggu untuk berpikir dan berbicara dengan keluarga ku!" Jawab Alesya asal memberikan alasan.
"Keluarga? Keluarga Diningrat maksud mu? Apa kau tidak dengar yang diucapkan oleh Agnes barusan, bahwa ayah mu akan mengurung mu di rumah begitu kau pulang. Lagi pula aku tidak punya waktu sebanyak itu untuk menunggu mu. Karena kakek ku mendesak ku untuk membuat keputusan kapan akan menikahi Agnes."
"Dua hari!" Alesya mempersingkat waktu yang ia minta untuk memikirkan tawaran Kenzo."Berikan aku waktu dua hari untuk berpikir. Ini terlalu mendadak. "
"Tidak.Aku ingin kita menikah hari ini juga."
Alesya menghela nafas. Kaki nya mulai pegal karena harus berdiri dari tadi dengan sepatu high heels nya. "Huft! Bagaimana aku akan menikah dengan laki-laki yang tidak punya perasaan ini. Dia bahkan tidak memintaku untuk duduk."Sungut Alesya dalam hati.
"Kalau kau tidak memikirkan dirimu, paling tidak pikirkan putra mu. Apa kau tidak takut ayah mu akan mengambil atau mencelakai putra mu?" Kenzo masih berusaha membujuk Alesya.
"Ha? Mereka ingin berurusan dengan Skala? Hehehe.. mereka harus berpikir seribu kali jika ingin menyakiti bocah yang punya seribu akal itu." Alesya menyimpan tawanya dalam hati.
"Maaf, tuan. Aku tidak bisa. Aku akan mencari cara supaya ayah ku memaafkan ku dan mau menerima putra ku. Kalau mereka tidak menyukai kami, aku rela keluar dari keluarga itu." Ucap Alesya, seakan-akan pasrah dengan keadaan.
"Apakah delapan belas tahun tinggal dengan keluarga mu, kau tidak mengenal watak ayah mu? Dia akan lebih rela memasung mu dari pada memaafkan semua kesalahan mu yang telah membuat dia rugi jutaan dollar karena harus mengganti semua yang si kakek berikan pada mu serta semua investasi yang kakek itu tanam di perusahaan Diningrat."
"Cih! Tidak ada yang lebih mengenal mereka dari pada diriku!"Cemooh Alesya dalam hati.
" Atau mungkin saja dia akan menikahkan mu dengan kakek kaya lainnya!" Kenzo mencoba mencuci otak Alesya.
"Tuan, biarlah aku yang menyelesaikan semua masalah ini dengan keluarga ku. Aku yakin darah lebih kental dari air." Alesya mengeluarkan kalimat azimat terakhirnya. Walaupun sesungguhnya, dia ingin tertawa mendengar kalimat itu "Darah lebih kental dari air?Huft, tentu saja. Tapi permasalahannya, aku dan mereka tidak punya hubungan darah."Gumam Alesya, dalam hati.
" Kalau begitu, anggap saja ini sebagai balas budi mu kepada ku? Kau tentu tidak lupa kalau aku yang telah menolong mu kabur delapan tahun yang lalu." Kenzo akhirnya mengeluarkan jurus terakhirnya.
"Huft! Akhirnya!! Dia mengungkit hal itu." Rutuk Alesya dalam hati.
"Kau bilang, kau tak akan melupakan jasa ku saat itu! Bukankah ini saat yang tepat untuk membalas jasa kebaikan ku waktu itu." Kenzo terus menyudutkan Alesya.
Alesya menghela nafas nya dengan berat. "Baiklah" Ujarnya, akhirnya. "Tapi izinkan aku untuk duduk! Kaki ku sangat pegal!" Ucap Alesya, lemah.
Kenzo benar-benar lupa kalau Alesya dari tadi berdiri. Dia kasihan melihat wanita itu memukul-mukul pahanya. "Kalau kau lelah, kenapa kau tidak duduk saja dari tadi? Ucap Kenzo, yang tidak sesuai dengan yang hatinya rasakan.
" Bukannya minta maaf, malah marah-marah! Galak sekali laki-laki ini. Seperti apalah hidup ku setelah menikah nanti!" Sungut Alesya dalam hati. Alesya duduk di sofa di hadapan Kenzo.
"Baiklah, tapi aku punya tiga permintaan." Alesya menatap Kenzo. "Yang pertama,aku tidak ingin tuan mencampuri urusan ku. Terserah aku ingin melakukan apapun terkait dengan hidup ku. Dan kedua, aku tidak ingin tinggal bersama mu. Jadi kau bisa tinggal di rumah mu dan aku akan tinggal di apartemen bersama putra ku. Dan yang terakhir aku tidak ingin putra ku tahu kita menikah." Alesya membeberkan semua persyaratan yang dia pikir kan dari tadi.
"Aku hanya bisa mengabulkan permintaan mu yang pertama. Sedangkan permintaan mu yang kedua dan ketiga, aku tidak bisa. Karena aku ingin mengumumkan pernikahan ku. Agar tidak ada lagi wanita-wanita yang mendekati ku. Dan tidak mungkin kita tinggal ditempat yang berbeda karena kakek ku akan curiga.
Alesya memutar otaknya kembali setelah mendengar hanya satu permintaannya yang di setujui oleh Kenzo.
"Aku hanya ingin pernikahan ini berlangsung selama setahun, setelah itu kita bercerai." Pinta Alesya. "Kau bisa gunakan alasan perceraian kita sebagai tameng agar kakek mu tidak memaksa mu untuk menikah lagi. Dia tentu tidak ingin pernikahan cucu nya hancur dua kali."Pinta Alesya, sebagai permintaan nya yang lain.
" Aku setuju!" Ucap Kenzo karena ingin segera mendapatkan buku nikah.
"Kalau begitu,biar aku buatkan kontrak pernikahan kita." Alesya bangkit dari sofa itu.
Kenzo menyusul Alesya yang keluar ruangan. "Biar Jack yang membuat surat kontrak itu dan mengantarkan nya ke Kantor biro nikah. Kau bisa setuju menikah dengan ku, setelah menandatangi surat itu."
...****""""*****...
...Hohohooo... sudah up dua nya... 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹...
...Jangan lupa untuk like, komen dan vote......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 390 Episodes
Comments
Wirda Wati
kesempatan kedua
2022-10-24
0
nrycdv
pernikahan macam apa ini miskah😂
2022-02-20
2
Maheera Indra
nyicil like aku ya tor...
2021-12-30
3